Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang Munculnya Pariwisata di Dunia

Kegiatan parriwisata itu telah ada semenjak adanya perjalanan dari suatu
tempat ke tempat lain. Dan oleh sebab itu, kebutuhun akan perjalanan yang
dilakukan haruslah terpenuhi. Motivasi dan motif perjalanan wisata berbedabeda, sesuai dengan ekonomi dan lingkungan masyarakat itu sendiri serta
sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat sosial budaya mereka.
Menurut beberapa para ahli , pariwista dimulai sejak dimulainya sejak
peradaban

manusia

itu

sendiri

dengan

ditandai

adanya

pergerakan

penduduk yang melakukan ziarah dan perjalanan agama lainnya, serta


perjalanan keingin tahuaan , perasaan takut , gila kehormatan dan
kekuasaan sehingga membuat mereka melakukan suatu perjalanan.
World Tourism Organization (WTO) , secara sepintas membagi perkembangan
atau sejarah pariwisata ke dalam 3(tiga) jaman, yaitu :
a)

Jaman Kuno

b)

Jaman Pertengahan

c)

Jaman Modern

1.

Jaman Kuno

Adanya dorongan untuk mengetahui adat istiadat

dan kebiasaan

orang lain, dorongan karena kebutuhan praktis dalam bidang politik dan
perdagangan, dorongan yang berhubungan dengan agama, dll.

Sarana dan dan fasilitas pada jaman ini untuk melakukan kegiata

perjalanan sangat sederhana. Alat angkutan tersebut berupa binatang


seperti kuda, onta, atau perahu-perahu kecil. Namaun yang paling sering
adalah perjalanan dengan jalan kaki berpuluh-puluh hingga beratus-ratus
kilometer jauhnya. Seperti, pedagang Yunani ke Laut Hitam, Pedagang Visia
ke Afrika , dll.

Belum adanya badan-badan yang mengatur kepariwisataan.

Akomodasi yang digunakan masih sederhana,.

Pengaturan perjalanan ditentukan individu, baik oleh perorangan

maupun kaum-kaum.

2.

Jaman Pertengahan

Motifasi perjalanan lebih luas, selain perjalanan agama dan hal lainnya

seperti di jaman kuno, motifasi juga berupa tujuan yang berhungunan


dengan kepentingan negara dan motif menambah pengetahuan karena pada
jaman ini sudah ada perguruan-perguruan tinggi.

Pedagang pada jaman ini sudah tidak menggunakan sistem barter,

melainkan cukup membawa contoh barang yang ditawarkan pada pekarpekan raya perdangan. Seperti Aix-la-cappalle.

Karena sudah seringnya perjalanan antar negara maka berbagai

negara mengeluarkan aturan-aturan guna melindungi kepentingan negara,


penduduknya dan wisatawan.

Akomodasi yang bersifat komersil mulai ada meskipun bersifat

sederhana. Demikian juga restoran guna memenuhi kebutuhan pelancong.

Angkutan darat pada jaman ini tidak hanya kuda, melainkan kereta

yang

ditarik

kuda

maupun

keledai.

Sedangkat

angkutan

daratnya

menggunakan kapal-kapal yang mulai besar.


3.

Jaman Modern

Pada jaman ini motif untuk melakukan perjalanan sudah banyak

seperti pendidikan, kesehatan, penelitian, tugas negara, sekedar mencari


hiburan dal lain-lain.

Akomodasi tumbuh dengan subur serta dengan fasilitas semakin

lengkap.

Keharusan dan Formalitas para pelancong atau wisatawan harus

membawa identitas diri yang lengkap sesuai aturan.

Transportasi

yang

digunakan

menggunakan

mesin

motor

serta

angkutan udara sehingga menmpuh jarak jauh dengan waktu yang lebih
cepat.

Adanya badan atau organisasi yang menyusun aturan perjalanan.

Latar Belakang
Industri

Pariwisata

Indonesia

merupakan

salah

satu

penggerak

perekonomian nasional yang potensial untuk mengerakkan pertumbuhan


perekonomian yang lebih baik. Devisa dari pariwisata merupakan kontributor
terbesar ketiga devisa negara, setelah minyak dan gas bumi serta minyak
kelapa sawit. Perkembangan industri pariwisata tidak terlepas dari kemajuan
peralatan teknologi yang digunakan. Pengembangan industri pariwisata
kreatif, teknologi dan teknologi informasi industri pariwisata, aplikasi
engineering system, prosedur maintenance bangunan, sistem utilitas dan
aspek

keamanan-keselamatan,

merupakan

tantangan

bagi

serta

manajemen

ilmuwan

dan

industri

praktisi

perhotelan

sebagai

usaha

pengembangan pariwisata.
Sistem energi baru dan terbarukan dan pengembangan model
pemanfaatan

energi

terbarukan

dalam

dunia

perhotelan,

audit

dan

manajemen energi, optimasi penggunaan energi dan pengenalan materialmaterial penunjang penghematan energi merupakan tema yang perlu
diperkenalkan dan dipopulerkan. Peran pengembangan riset dan teknologi
menjadi faktor dominan yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk
teknologi yang unggul, mandiri,
lingkungan.

berdaya saing

dan ramah kepada

Hasil riset dan teknologi perlu dikomunikasikan agar dapat

digunakan secara maksimal.


Konferensi nasional ini dilaksanakan sebagai forum diskusi dan bertukar
informasi antara peneliti, praktisi dan pengguna jasa pariwisata, sehingga

didapatkan satu visi yang bermanfaat bagi perkembangan pariwisata


nasional.
Tujuan Seminar

Meningkatkan hubungan informasi tentang riset-riset dan teknologi


terkini yang terkait langsung maupun tidak langsung pada perkembangan
industri pariwisata.

Meningkatkan kerja sama dengan organisasi profesi engineering


perhotelan.
Grup topik makalah yang diseminarkan:
1. Engineering perhotelan: manajemen & optimasi energi, manajemen
air,

AC

dan

Chiller,

pompa,

perpipaan,

maintenance,

sistem

pengamanan, boiler, building service, dll.


2. Konversi energi: BBM ramah lingkungan, perpindahan panas, mekanika
fluida, termodinamika, energi baru dan terbarukan, pengembangan
model pemanfaatan energi terbarukan.
3. Teknologi, pengujian dan pengembangan material: Korosi, pengelasan,
pengecoran, polimer dan komposit, analisis kegagalan.
4. Teknik dan manajemen manufaktur: proses permesinan, pembentukan,
fabrikasi, sistem manufaktur, CAD-CAM, otomasi industri, sistem
pengontrolan.
5. Bidang umum: pendidikan Teknik Mesin, metode pengajaran, kebijakan
energi, pengelolaan dampak lingkungan.
6. Industri pariwisata kreatif, teknologi informasi industri pariwisata,
manajemen industri perhotelan.
Jadwal Penting
01 Mei 2013 : Batas penerimaan abstrak
08 Mei 2013 : Konfirmasi abstrak yang diterima
29 Mei 2013 : Batas penerimaan full-paper
KNEP IV 2013 diadakan dalam rangkaian kegiatan BKFT ke 48 dan Dies
Natalis ke 51 Universitas Udayana. Konferensi ini diselenggarakan oleh

Teknik Mesin-Universitas Udayana dan Badan Kerjasama Teknik Mesin


Indonesia (BKSTM Indonesia). Konferensi dilaksanakan pada hari Kamis
Jumat, 27 28 Juni 2013, di Hotel Werdhapura, Sanur, Bali.
Informasi lebih lanjut silakan hubungi:

Anda mungkin juga menyukai