ABSTRAK
AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif,
reversibel dan berjangkau panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia. AKDR adalah suatu
usaha pencegahan kehamilan dengan menggulung secarik kertas, diikat dengan benang lalu
dimasukkan ke dalam rongga rahim ( Rihama, 2010 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi AKDR di
kelurahan Lompo Riaja Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dimana populasi penelitian ini
adalah semua wanita usia subur yang termasuk akseptor KB di Desa terpilih tepatnya Lompo Riaja
sebanyak 214 orang.Pengambilan sampel menggunakan quota sampling, didapatkan 52 responden
sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data
yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program
microsoft excell dan program statisitk (SPSS) versi 16.00. analisis data mencakup analisis univariat
dengan mencari distribusi frekwensi dari data demografi, pengetahuan responden, persepsi rasa
aman dan minat dalam pemakaian AKDR. Analisis bivariat dengan uji Fishers Exact test (p<0.05)
untuk mengetahui hubungan antar variabel pengetahuan dan Minat pemakaian AKDR. Dimana hasil
analisa bivariat menunjukan Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat terhadap
pemakaian AKDR di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru (p = 0.006)
dan terdapat hubungan antara persepsi rasa aman terhadap minat pemakaian AKDR di kelurahan
Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru (p = 0,001). Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah Terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi rasa aman terhadap minat dalam
pemakaian AKDR di kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru.
Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi Rasa Aman, AKDR
PENDAHULUAN
Program KB Nasional merupakan
program pembangunan sosial dasar yang
sangat penting artinya bagi pembangunan
nasional dan kemajuan bangsa. UndangUndang RI Nomor 10 tahun 1992 Pasal 1 ayat
12 menyatakan bahwa KB adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan
keluarga,
peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera (BKKBN, 2008).
Jumlah penduduk dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Berdasarkan sensus
penduduk tahun 2010 jumlah penduduk
Indonesia sebesar 237.641.326 orang, dengan
laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) pertahun
1,49 % ( Profil Kesehatan Indonesia, 2010 ).
menurut
karakteristiknya masingmasing, memeriksa kesinambungan
dan keseragaman data baik hasil
kuesioner maupun observasi.
b. Coding.
Data yang telah dikumpulkan diberi
kode menurut jawaban responden.
Pengkodean dilakukan juga pada
nomor halaman, daftar pertanyaan,
nomor pertanyaan dan nama variabel.
c. Tabulasi data
Untuk memudahkan analisa data
nanti, data yang ada dikelompokan
dalam tabel menurut sifat masingmasing variabel dengan menggunakan
tabel sederhana ataupun tabel silang.
2. Analisa data
Setelah data terkumpul dan telah
diberikan scoring maka dilakukan analisa
data dengan menggunakan program SPSS
a. Analisa Univariat
Analisa dilakukan terhadap tiap-tiap
variabel penelitian terutama untuk
melihat distribusi frekuensi dan
presentasi dari tiap-tiap variabel
b. Analisa Bivariat
Analisa yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen dengan
menggunakan uji chi-square dengan
nilai kemaknaan < 0,05 artinya
apabila < 0,05 Ho ditolak yang
berarti ada hubungan bermakna
antara variabel independen dengan
variabel dependen
b. Karakteristik responden
Tabel 5.1 : Distribusi Responden
Berdasarkan Umur Di
Kelurahan Lompo Riaja
Kec. Tanete Riaja, Kab.
Barru
Umur (tahun)
Frekuensi
%
30 35
22
42.3
36 40
18
34.6
41 45
12
23.1
Total
52
100.0
HASIL PENELITIAN
a. Gambaran umum lokasi penelitian .
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Lompo Riaja, Kecematan Tanete Riaja
Kabupaten Barru. Adapun batas-batas
sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan
lingkuran Ralla
b. Sebelah selatan berbatasan dengan
desa Mattirowalie
c. Sebelah barat berbatasan dengan desa
Kading
d. Sebelah timur berbatasan dengan
lingkungan Maruala
Berdasarkan hasil pengumpulan data
yang dilaksanakan di Kelurahan Lompo
Riaja pada tanggal 24 April sampai dengan
24 Mei 2012 pada keluarga dimana Ibu-ibu
yang digunakan sebagai responden
melakukan wawancara dalam bentuk
kuesioner. Jumlah responden adalah 52
responden dari 214 akseptor KB AKDR
yang ada di Kelurahan Lompo Riaja.
5.2
Pendidikan
SD
SMP
SMA
SARJANA
Total
Distribusi Responden
Berdasarkan
Pendidikan
Di
Kelurahan Lompo Riaja,
Kec.Tanete Riaja, Kab.
Barru
Frekuensi
%
17
32.7
21
40.4
5
9.6
9
17.3
52
100.0
Tabel
5.3
Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
PNS
Total
Distribusi Responden
Berdasarkan Pekerjaan
Di Kelurahan Lompo
Riaja,
Kec.
Tanete
Riaja, Kab. Barru
Frekuensi
%
28
53.8
15
28,8
9
17.3
52
100.0
36
69.2
Kurang
16
30.8
Total
52
100.0
38
73,1
Kurang
14
26.9
Total
52
100.0
27
51.9
Tidak
25
48.1
Total
52
100.0
Kurang
Cukup
n
Cukup
30
57.7
9.6
35
100
Kurang
15.4
17.3
17
100
jumlah
38
73.1
14
26.9
52
100
Rasa Aman
Aman
Total
0,006
0.05
n
Aman
Tidak Aman
jumlah
25 48,1 2
3,8
27
13
25 12
23,1
25
100
38 73,1 14
26,9
52
100
terhadap
pemakaian
AKDR
kurang
sebanyak 2 responden (7,4%) dan yang
mempunyai persepsi rasa aman yang tidak
aman sebanyak 13 (52,6%) sedangkan
minat terhadap pemakaian AKDR kurang
sebanyak 12 responden (48,0%).
Adapun persepsi rasa kurang aman
yang dimiliki oleh sebagian responden
tersebut terkait faktor informasi dari orang
lain baik teman maupun tetangga yang
banyak mengungkapkan cerita tentang
pengalaman orang lain yang memakai
AKDR namun gagal maupun sekedar mitos
yang
mereka
sendiri
tidak
tahu
kebenarannya.
Meskipun
demikian
informasi yang bersifat negatif tersebut
seringkali dianut sehingga memunculkan
persepsi kurang aman terhadap pemakaian
KB AKDR ( Muliana, 2010).
Menurut Irwin M. Rosentok dalam
Philip Kotler pada akhirnya faktor yang
mempengaruhi diterima atau tidaknya
suatu produk kontrasepsi tertentu seperti
alat kontrasepsi jenis AKDR dapat
dijelaskan dengan model kepercayaan
yang salah satunya tergantung dari
pengaruh berita dan informasi yang
diperoleh dari media massa, kelompok
masyarakat atau keluarga yang dipercaya,
serta pengalaman orang lain.
Persepsi rasa takut pada pemakaian
AKDR mulai dari proses pemasangan,
kelemahan,
maupun
efek
samping,
ternyata tidak hanya dimiliki oleh akseptor
yang belum pernah memakai AKDR, tapi
juga sempat dialami oleh akseptor KB
AKDR sebelum pemasangan, walaupun
pada akhirnya akseptor tersebut tetap
mantap untuk menggunakannya (Abdul,
2006 ).
Penelitian berasumsi bahwa faktor
perasaan kurang aman baik yang timbul
dari pemikiran diri sendiri maupun dipicu
dari informasi orang lain berkaitan erat
terhadap keputusan seseorang untuk
berperilaku menggunakan jenis kontrasepsi
tertentu yakni AKDR.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan minat terhadap pemakaian AKDR
di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan
Tanete Riaja, Kabupaten Barru.
2. Ada hubungan antara persepsi rasa aman
dengan minat terhadap pemakaian AKDR
di Kelurahan Lompo Riaja, Kecamatan
Tanete Riaja, kabupaten Barru.
SARAN
1. Agar
petugas
kesehatan
lebih
meningkatkan pemberian informasi tentang
alat kontrasepsi kepada akseptor guna
meningkatkan pengetahuan mereka bahwa
menggunakan salah satu alat kontrasepsi
bukan hanya efektif bagi yang memiliki
jumlah anak yang ideal, tapi juga bagi
kesehatan ibu dan anak.
2. Agar
petugas
kesehatan
lebih
mengenalkan
dan
menyebarluaskan
metode kontrasepsi kepada masyarakat (
pasangan usia subur ) dalam hal jenis-jenis
kontrasepsi, keuntungan dan kerugian (
efek samping ), persepsi rasa aman dari
setiap jenis kontrasepsi dan segi medisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. Indikator Kematian Ibu. Diambil pada tanggal 10 Maret 2012 dari http://www.datastatistikindonesia.com
Anonymous. Standar Pelayanan Kebidanan. Diambil pada tanggal 10 Maret 2012 dari http://www.depkes.go.id
Bari,Abdul, 2006, Hubungan Antara Faktor Perilaku dengan Persepsi Rasa Aman dengan Lamanya Masyarakat
Menggunakan Alat Kontrasepsi, Universitas Diponegoro, Semarang
BKKBN. Kumpulan Data Program Keluarga Berencana Nasional. Barru, 2011,
Efendy, Ferry, 2009, Keperawatan Kesehatan kominitas, Salemba Medika, Jakarta
EPO. (2008). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Device ( IUD ). Diambil pada tanggal 20 Maret
2012 dari http://pikas.bkkbn.go.id
Firdaus, dkk, 2008 Profil Kesehatan , BKKBN, Barru.
Firman , dkk, 2008 Proporsi Wanita Yang Sedang Memakai KB , Dinkes, Barru.
Handayani, Sri, 2010 Buku Ajar Pelayanan KB , Pustaka Rihama, Yogjakarta.
Hidayat, A. 2007 Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data Salemba Medika, Jakarta.
Muliana, I. Silvana, 2009 Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Pemakaian AKDR,Bina Pustaka,
Jakarta.
Notoatmodjo, S, 2003 Pendidikan dan Perilaku Kesehatan , Rineke Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S, 2007 Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku , Rineke Cipta, Jakarta.
Pedak, Mustamir, 2011, Petunjuk Lengkap & Praktis KB Alamia , Laksana, Yogyakarta.
Pusat Data Dan Informasi Profil Kesehatan indonesia, 2010, Kementerian RI, Jakarta.
Riris, Nur, Rahmawati, 2010, Hubungan Antara Faktor Pengetahuan dan Perilaku Dalam Memilih Alat
Kontrasepsi, Skripsi tidak diterbitkan, Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Sugiyono, 2009 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta, Bandung.
Suryaningrat, S. Latar Belakang Program KB di Indonesia : BKKBN. Biro penerangan dan motivasi, Jakarta.
Uliyah, Maratun, 2010 Awas KB, Panduan Aman Dan Sehat Memilih Alat KB , Insania, Yogyakarta.