BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
1. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan forum komunikasi, alih tehnologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini (Effendy, 1998).
Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan keluarga dan Keluarga
Berencana yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) (Syahlan, 1996).
2. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu
a.
b.
c.
d.
e.
Pendaftaran
2)
b. Meja II
1)
c. Meja III
1) Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)
d. Meja IV
1) Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan
resiko tinggi, Pasangan Usia Subur yang belum mengikuti KB
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan,
kondom
e. Meja V
1) Pemberian imunisasi
2) Pemeriksaan kehamilan
3) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
4) Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan
untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter,
bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya (Effendy, 1998).
10
B. Kunjungan Balita
1. Pengertian
Kunjungan adalah hal atau perbuatan berkunjung ke suatu tempat.
Kunjungan balita ke posyandu adalah datangnya balita ke posyandu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi,
penyuluhan gizi, dan lain sebagainya. Kunjungan balita ke posyandu yang
paling baik adalah teratur setiap bulan atau 12 kali pertahun. Untuk ini
kunjungan balita diberi batasan 8 kali pertahun.
Posyandu yang frekuensi penimbangan atau kunjungan balitanya
kurang dari 8 kali pertahun dianggap masih rawan. Sedangkan bila
frekuensi penimbangan sudah 8 kali atau lebih dalam kurun waktu satu
tahun dianggap sudah cukup baik, tetapi frekuensi penimbangan
tergantung dari jenis posyandunya (Dinkes Prov. Jateng, 2007).
umur
ini
merupakan
pertumbuhan
dasar
yang
akan
11
12
menyelesaikan
semua
pekerjaannya.
Aspek
lain
yang
antara
tempat
tinggal
dengan
posyandu
sangat
berpengaruh
terhadap
perilaku
seseorang/masyarakat
13
14
15
f. Komunikasi aktif
g. Gerakan motorik kasar
3. Pemeliharaan kesehatan balita
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian
anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya.
Pemeliharaan kesehatan balita dititik beratkan pada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan dari pada pengobatan dan pemulihan.
Pelayanan kesehatan anak balita yang diberikan di posyandu,
antara lain :
a. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
b. Penyuluhan pada orang tau menyamgkut perbaikan gizi, perbaikan
kesehatan lingkungan, pengawasan tumbuh kembang anak
c. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
d. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada
balita dan cara menanggulanginya
Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan anak balita akan
berhasil dengan baik apabila didukung oleh pemerintah desa, pemimpin
dan orang terkemuka di masyarakat termasuk dukun. Para ibu perlu
didorong untuk memeriksakan kesehatan anaknya (Syahlan, 1996).
Menurut Behrman&Klieghman (1996), beberapa penyakit yang
sering menyerang anak antara lain :
16
a. Pneumonia
Pneumonia menyebabkan kematian sebagian besar anak.
Kekurangan
Vit.A
berhubungan
dengan
peningkatan
insiden,
17
D. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Friedman keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan
pendekatan emosional (Stanhope, 1997)
Dalam UU No.10 tahun 1992 disebutkan bahwa keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami istri atau suami istri
dan anak atau ayah/ibu dan anak.
2. Tipe/bentuk Keluarga
a. Tipe keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) : keluarga terdiri dari suami, istri
dan anak-anak (kandung/angkat)
2) Keluarga besar (extended family) : keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah
3) Keluarga dyad (dyad family) : satu rumah tangga terdiri dari suami,
istri tanpa anak
4) Keluarga single (single family/single parent) : suatu rumah tangga
yang terdiri dari satu orang tua karena perceraian atau kematian
dengan anak (kandung atau angkat)
5) Keluarga berkomposisi (composite) : keluarga yang perkawinannya
18
3. Peran Keluarga
a. Peran ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak mempunyai
peran sebagai pencari nafkah, kepala keluarga, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, memelihara hubungan keluarga, memenuhi
hubungan afektif pasangan, sebagai anggota masyarakat dan kelompok
b. Peran ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak mempunyai peran sebagai
pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung,
sebagai anggota masyarakat dan lingkungan, pencari nafkah tambahan
19
c. Peran anak
Melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis : meneruskan keturunan, membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat
anggota keluarga
b. Fungsi psikologis : memberi kasih sayang, memberi perhatian,
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberi
identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi : membina sosialisasi anak, membentuk norma
tingkah laku anak, meneruskan nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi : mencari sumber penghasilan keluarga, mengatur
penggunaan penghasilan keluarga, menabung untuk masa depan
e. Fungsi pendidikan : menyekolahkan anak termasuk memberi
pengetahuan, ketrampilan, membentuk perilaku, mempersiapkan
anak menuju dewasa mendidik anak sesuai tahap perkembangan
5. Tahap Perkembangan Keluarga
Menurut Friedman (2003) tahap perkembangan keluarga di bagi
menjadi 8 tahap, yaitu :
a. Tahap keluarga baru
20
perkawinan.
Tugas
perkembangannya
adalah
membina
21
memperluas
keluarga
inti
menjadi
keluarga
besar,
pensiun
atau
salah
satu
meninggal
dunia.
Tugas
22
kemampuannya
untuk
berkontribusi
dalam
pembangunan
c. Mengetahui keadaannya dengan lebih baik dan termotivasi untuk
memecahkan masalahnya
d. Memungkinkan tumbuh menjadi perintis pembangunan (Agent of
development)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Peran Serta Masyarakat
a. Faktor perilaku individu
Perilaku individu sangat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti :
23
dan
keinginan
seseorang,
sehingga
hal
tersebut
24
lingkungan/masyarakat.
Dengan memahami sikap mental masyarakat (norma) maka
para pemberi pelayanan sebagai agen pembaharu akan dapat
membentuk strategi pelayanan yang baik.
3) Tingkat Kebutuhan Individu
Berkaitan dengan sistem kebutuhan yang terdapat dalam
diri individu, Maslow mengatakan bahwa pada diri manusia
terdapat sejumlah kebutuhan dasar yang menggerakkannya untuk
berperilaku tertentu. Kebutuhan tersebut terdiri dari 5 macam
kebutuhan pokok : kebutuhan faali (biologic), kebutuhan rasa
nyaman (security), kebutuhan rasa sayang dan rasa ketergolongan
(social), Kebutuhan untuk dihargai (ego/esteem), kebutuhan untuk
dapat mengaktualisasi diri dengan seluruh potensi yang ingin
dikembangkan (self actualization).
Prinsip dari teori Maslow adalah sebelum kebutuhan yang
lebih rendah terpenuhi, maka kekuatan desakan kebutuhan yang
lebih tinggi terbatas daya dorongnya. Namun tidak berarti bahwa
secara mutlak kebutuhan yang lebih rendah harus sepenuhnya
terpuaskan lebih dulu sebelum kebutuhan lainnya akan muncul,
karena setiap ragam kebutuhan tersebut hadir secara simultan atau
bersamaan.
4) Tingkat keterikatan dalam kelompok
Suatu masyarakat adalah terdiri dari individu, keluarga
25
masyarakat
dipengaruhi
oleh
keadaan
politik,
26
mempengaruhi perilaku
dalam
merumuskan
masalahnya
dan
dalam
Umur balita
Jumlah anak dalam keluarga
Kunjugan balita
ke posyandu
27
merencanakan pemecahannya.
c. Masyarakat merasa puas karena mempunyai andil pula dalam menilai
pelaksanaan daripada upaya kesehatan yang sudah direncanakan dan
dilaksanakan bersama.
d. Dengan berpartisipasinya masyarakat dalam proses pemecahan
masalah di bidang kesehatan maka akan mengembangkan kemampuan
dan sikap positif serta motivasi mereka untuk hidup sehat atas dasar
swadaya.
F. Kerangka Teori
ke posyandu
28
G. Kerangka Konsep
Variabel Independent
Variabel Dependent
Umur balita
Kunjungan
balita ke posyandu