Kata kunci : bayi baru lahir, hiperbilirubinemia, fototerapi, perubahan posisi, bilirubin
ABSTRACT
Hyperbilirubinemia is a common clinical manifestation in newborns. The purpose of the study was to
identify the effect of changes in sleep position in newborns who experienced hyperbilirubinemia and
phototherapy form of therapy to the average total bilirubin levels. Researchers used a quasi-experimental
design of pre-post test with control group. Researcher used a sample of 40 infants. The sample consisted
of 20 infants intervention group and 20 control group infants. Analysis of differences in total bilirubin
levels in the control group and the intervention using the Independent t test. Research results obtained
shows that the total bilirubin level of intervention group fell faster than total bilirubin levels than the
control group. The study recommends changes in sleeping position of the body in order to expand the
area exposed to phototherapy light.
Key words: Newborn, hyperbilirubinemia, phototherapy, position exchange and bilirubin
tahun
PENDAHULUAN
Angka kematian bayi dan balita
2015
(BAPPENAS,
2010).
merupakan
Goals)
angka
menyatakan
bahwa
suatu
fase
kehidupan
Bayi
baru
lahir
dengan
hiperbilirubinemia
orang
memenuhi
sakit
dkk., 2008).
dewasa
Kebutuhan
pada
manusia
dalam
melakukan
bukanlah
adaptasi
hal
untuk
merupakan
dirawat
pada
suatu
minggu
yang
(Kumar
fototerapi
mengupayakan
et
gelombang
al.,
2010).
Pemberian
yang
efektif
merupakan
sinar
lampu,
kekuatan
tindakan
2006).
dengan
upaya
mengutamakan
promotif
dan
Sistem
pada
fototerapi
mampu
preventif
lampu
fluorescent,
lampu
quartz
preventif
dalam
meningkatkan
2006).
sangat
mempertahankan
berguna
dan
sinar
(irradiance),
kulit
yang
perlindungan
memaksimalkan
terpapar,
dan
menyediakan
perawatan
(2011)
mata,
juga
frekuensi
menyatakan
perubahan
bahwa
posisi
untuk
pengaturan
untuk
suhu,
mempertahankan
terpapar
fototerapi
tidak
eliminasi
serta
mendukung
adanya
tunggal.
2006).
Kumar
Penelitian
mengenai
pengaruh
et
al.,
penelitiannya
(2010)
dalam
merekomendasikan
panjang
et
bahwa
terlentang
area
al
(2002)
menyatakan
menunjukkan
tingkat
gelombang
tubuh
yang
cahaya
terpapar
yang
sinar
fototerapi.
luasnya
Academy
area
tubuh
of
Pediatrics
yang
terpapar
bilirubin
melalui
baik
menurun
efektif
dibandingkan
dari
banyaknya
mampu
Juni
memberikan
asuhan
yang
2012.
Peneliti
menggunakan
terdiri
sehingga
dari
dihindari.
peneliti
dampak
hiperbilirubinemia
tertarik
toksik
dapat
untuk
melakukan
penelitian ini.
dari
data
demografi,
hasil
HASIL
hiperbilirubinemia
dan
fototerapi.
penelitian
yang
mengalami
mendapat
Sampel
mendapat
hiperbilirubinemia
penatalaksanaan
dan
hanya
Hasil
responden.
menunjukkan
penelitian
intervensi
dibandingkan
juga
didapatkan
ada
bayi
cukup
bulan,
kelompok
di hepar.
kontrol
dan
kelompok
Terdapat
persamaan
dan
kontrol.
PEMBAHASAN
Sampel
yang
hiperbilirubinemia
terhadap
bilirubin
akhir
hasil
terlihat
dari
penelitian
karakteristik
bahwa
usia
responden
gestasi,
total
kadar
dengan
jenis
bayi
prematur
sebanyak
terlentang
adalah
516
dan
pada
Peneliti
melakukan
uji
bayi
bolak-balik.
pada
kelompok
golongan bayi.
hiperbilirubinemia
panjang
dengan
hiperbilirubinemia
intervensi
pada
penelitian
Shinwell et al (2002).
Intervensi
peneliti
kelompok
dibandingkan
pada
bayi
kelompok
intervensi.
yang
berbeda
pada
dilakukan
namun
dapat
perbedaan
cepat
penguraian
bilirubin
agar
mudah
yang
mengalami
bermakna
penurunan
antara
kadar
tidak
ditemukan
perbedaan
yang
bilirubin
lebih
cepat
turun
pada
Hasil
penelitian
menunjukkan
acuan
intervensi
dalam
keperawatan,
memberikan
memberikan
asuhan
khususnya
dalam
bayi
mendapat
intervensi
hiperbilirubinemia
pada
yang
juga
didapatkan
ada
kelompok
turun
terjadinya
kernikterus.
akan
menurunkan
kontrol
dan
kelompok
Saran
perawat
kesehatan,
sebagai
pemberi
layanan
perlu
adanya
standar
Penerapan
tindakan
perubahan
fototerapi.
Penerapan
perawat ruangan.
dari
standar
milenium di Indonesia
Jakarta, BAPPENAS.
pemberian
posisi
dalam
penelitian
2010.
selanjutnya
perubahan
dalam
posisi
tidur
menurunkan
kadar
luas.
KEPUSTAKAAN
Agarwal, B., Belde, A., Sakpal,
Pramod., Khiste, R., & Ingale, P.,
(2011). Neonatal jaundice: A
review. International Journal of
Biomedical and Advance Research
(IJBAR), 2 (10), 389-397.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. (2008). Manajemen
terpadu balita sakit: Pengantar.
Modul 1. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
BAPPENAS.
(2010).
Laporan
pencapaian tujuan pembangunan
A
multi-center
randomized
controlled trial. Indian Pediatrics,
47. 131-137.
Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia. (2010). Riset kesehatan
dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Mali,
P.
H.,
(2004).
Nurse
responsibilities in phototherapy.
Nursing Journal of India, 95 (1).
19-20.
Mannel,
R.
(2006).
Initiating
breastfeeding
and
special
considerations for the infant with
hyperbilirubinemia:
What
the
childbirth educator needs to know.
International Journal of Childbirth
Education, 21 (1), 11-13.
10