8.1
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menilai kekuatan tanah dasar yang
8.2
8.3
Peralatan
a) Peralatan untuk percobaan kompaksi, lengkap
b) Peralatan untuk percobaan CBR
Mold ukuran tinggi 7, diameter 6 berikut collar (3 buah)
Spacer dish tinggi 2-2.5, diameter 6
Hammer berat 5.5 atau 10 lb, tinggi jatuh 12 atau 18
Surcharge load berat 10 lb (2 buah)
Alat pengukur CBR
c) Ayakan ukuran atau no.4
d) Spayer untuk menyemprot air ke tanah
e) Pisau, scoop, tali karet
f)
8.4
Prosedur Percobaan
a) Siapkan contoh tanah kering seperti pada percobaan kompaksi sebanyak 3
contoh masing-masing 5 Kg.
b) Tanah disaring dengan ayakan ukuran 20 mm
c) Contoh tanah tersebut kemudian disemprot dengan air sehingga kadar airnya
menjadi Woptimum dari percobaan kompaksi yang dilakukan sebelumnya,
dengan toleransi yang diijinkan 3% dari Woptimum tersebut
d) Kemdian contoh tanah tersebut didiamkan selama 24 jam (curing periode)
agar kadar airnya merata dan ditutup rapat-rapat agar airnya tidak menguap.
e) Mold CBR disiapkan, spacer dish diletakkan di bawah, selanjutnya mold diisi
dengan contoh tanah tadi sedemikian banyaknya sehingga setelah ditumnuk
mempunyai ketinggian 1/5 tinggi mold (modified) atau 1/3 tinggi mold
(standard). Penumbukan dilakukan setiap lapis seperti pada percobaan
kompaksi. Penumbukan pada setiap contoh adalah
Contoh Tanah I : 5 lapis (modified). W lapis (standard), 10x lapis
g) Kemudian kedua permukaan tanah diberi kertas pori, dalam keadaan terbalik
bagian bawah diberi perforated based palte diatas doiberi surcharge load
minimum 10 lb, yang terdiri dari 2 bagian masing-masing 5 lb.
h) Mold + tanah yang sudah dipadatkan kemudian direndam dalam air selama 4
x 24 jam, air harus dapat masuk baik atas maupun dari bawah kedalam
tanah yang direndam. Perendaman ini disebut soaking
i)
j)
Mold + contoh tanah diangkat dari dalam air, buang air yang tergenang di
atas contoh tanah yang ada di dalam mold.
k) Dengan beban yang sama berat seperti pada perendaman tadi, contoh tanah
diperiksa CBR-nya, yaitu dengan penekanan penetration piston yang luas
bidang penekannya = 3 inci. Kecepatan penetrasi 0.05 in/menit. Dibaca
penetrasi itu setiap menit atau setiap penetrasi 0.025 in.
8.5
Ketentuan
1.
Contoh tanah yang dipakai tidak boleh lebih besar dari 20 mm.
2.
Contoh tanah yang di uji mempunyai kadar air mendekati kadar air optimum
(toleransi 5%)
8.6
Rumus
Beban
CBR
CBR (1)
CBR (2)
CBR
= CBR 1 + CBR 2 / 2
8.7
Tumbuk
an
10x
25x
56x
Penurun
an
Penurun
an
(mm)
(inci)
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
10,16
12,70
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
10,16
12,70
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
0,400
0,500
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
0,400
0,500
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
Standa
r
Beban
(lb)
3000
4500
3000
4500
3000
4500
Pembacaan
Arloji (div)
2,5
3,5
5,2
6
6
5
5
5
5
5
-5
-7,5
-8,5
-7,8
-6,5
-6,5
-4,8
-4,8
-4,8
-4,8
0,5
0,5
1
1,5
2
3,5
5
5
10,16
0,400
12,70
0,500
Tabel 8.2
Berat Tanah + container
Container
Atas
Tengah
Bawah
10x tumbuk
42,3 gr
42,1 gr
40,08 gr
25x tumbuk
44,9 gr
29,2 gr
39,9 gr
56x tumbuk
39,4 gr
39,9 gr
39,9 gr
Tabel 8.3
Berat Container
Container
Atas
Tengah
Bawah
10x tumbuk
13,2 gr
14,1 gr
13,6 gr
25x tumbuk
13,7 gr
9,7 gr
10,02 gr
56x tumbuk
12,2 gr
10,02 gr
13,4 gr
Tabel 8.4
Berat Tanah Kering + container
Container
Atas
Tengah
Bawah
10x tumbuk
34,1 gr
33,95 gr
33,9 gr
25x tumbuk
37 gr
24,15 gr
32,1 gr
56x tumbuk
32,7 gr
34,2 gr
33,2 gr
8.8
Perhitungan
CBR
Beban = Kaibrasi x PembacaanArloji
10x
Beban = 28,7082 x 0,025 = 0,717
Beban = 28,7082 x 0,035 = 1,004
Beban = 28,7082 x 0,052 = 1,492
Beban = 28,7082 x 0,06 = 1,722
Beban = 28,7082 x 0,05 = 1,435
25x
Beban = 28,7082 x (-0,050) = -1,435
Beban = 28,7082 x (-0,075) = -2,153
Beban = 28,7082 x (-0,085) = -2,44
Beban = 28,7082 x (-0,078) = -2,239
Beban = 28,7082 x (-0,065) = -1,866
Beban = 28,7082 x (-0,048) = -1,377
56x
Beban = 28,7082 x 0,005 = 0,143
Beban = 28,7082 x 0,001 = 0,287
Beban = 28,7082 x 0,015 = 0,43
Beban = 28,7082 x 0,020 = 0,544
Beban = 28,7082 x 0,035 = 1,004
Beban = 28,7082 x 0,050 = 1,435
CBR =
Beban
100
Beban Standar
10x
CBR1 =
1,722
100 =0,057
3000
CBR2 =
1,435
100 =0,031
4500
CBR =
0,057+0,031
=0,044
2
25x
CBR1 =
1,86
100 =0,062
3000
CBR2 =
1,37
100 =0,030
4500
CBR =
56x
CBR1 =
0,19
100 =0,19
3000
CBR2 =
0,047
100 =0,031
4500
CBR =
0,062+ 0,03
=0,046
2
0,19+ 0,031
=0,11
2
= W2 W1
= 42,3 gr 13,2 gr
= 29,1 gr
= W 3 W1
= 34,1 gr 13,2 gr
= 20,9 gr
= W WS
= 29,1 gr 20,9 gr
= 8,2 gr
8,2
x 100 =39,23
20,9
= W2 W1
= 42,1 gr 14,1 gr
= 28 gr
= W 3 W1
= 33,95 gr 14,1 gr
= 19,85 gr
= W WS
= 28 gr 19,85 gr
= 8,15 gr
8,15
x 100 =41,05
19,85
= W2 W1
= 40,08 gr 13,6 gr
= 26,48 gr
= W 3 W1
= 33,9 gr 14,1 gr
= 20,3 gr
= W WS
= 28,48 gr 20,3 gr
= 6,18 gr
6,18
x 100 =30,44
20,3
39,23+ 41,06+30,44
=36,91
3
= W2 W1
= 44,9 gr 13,7 gr
= 31,2 gr
Berat tanah kering (WS)
= W 3 W1
= 37 gr 9,7 gr
= 19,5 gr
= W WS
= 31,2 gr 19,5 gr
= 7,9 gr
7,9
x 100 =33,9
19,5
= W2 W1
= 29,2 gr 9,7 gr
= 19,5 gr
= W 3 W1
= 24,15 gr 9,7 gr
= 14,45 gr
= W WS
= 19,5 gr 14,45 gr
= 5,05 gr
5,05
x 100 =34,94
14,45
= W2 W1
= 40,08 gr 13,6 gr
= 26,48 gr
= W 3 W1
= 33,9 gr 14,1 gr
= 20,3 gr
= W WS
= 28,48 gr 20,3 gr
= 6,18 gr
6,18
x 100 =35,33
20,3
33,9+34,94 +35,33
=34,72
3
= W2 W1
= 44,9 gr 13,7 gr
= 27,2 gr
= W 3 W1
= 37 gr 9,7 gr
= 20,5 gr
= W WS
= 27,2 gr 20,5 gr
= 6,7 gr
6,7
x 100 =32,68
20,5
= W2 W1
= 29,2 gr 9,7 gr
= 26,5 gr
= W 3 W1
= 24,15 gr 9,7 gr
= 19,8 gr
= W WS
= 26,5 gr 19,8 gr
= 7 gr
7
x 100 =28,95
24,18
= W2 W1
= 39,4 gr 12,2 gr
= 26,5 gr
= W 3 W1
= 33,9 gr 14,1 gr
= 19,8 gr
= W WS
= 26,5 gr 19,8 gr
= 6,7 gr
8.9
6,7
x 100 =33,84
19,8
Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 8.5
Data HasilPerhitungan
Tumbu
kan
10x
Penuru
nan
(mm)
Penuru
nan
(inci)
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
10,16
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
0,400
Stand
ar
Beban
(lb)
Pembacaa
n
Arloji (div)
Beban
3000
2,5
3,5
5,2
6
6
5
5
5
5
0.717
1,004
1,492
1,722
1,722
1,435
1,435
1,435
1,435
4500
Nilai CBR
(%)
4,4
25x
56x
12,70
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
10,16
12,70
0,32
0,64
1,27
1,91
2,54
3,81
5,08
7,62
10,16
0,500
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
0,400
0,500
0,013
0,025
0,050
0,075
0,100
0,150
0,200
0,300
0,400
12,70
0,500
3000
4500
3000
4500
5
-5
-7,5
-8,5
-7,8
-6,5
-6,5
-4,8
-4,8
-4,8
-4,8
0,5
0,5
1
1,5
2
3,5
5
5
5
1,435
1,435
2,153
2,44
2,239
1,866
1,866
1,377
1,377
1,377
1,377
0,143
0,143
0,287
0,43
0,574
1,004
1,435
1,435
1,435
1,435
4,6
11
Gambar 8.1
Grafik antara Beban terhadap Penurunan
Tabel 8.6
Klasifikasi CBR
CBR %
Preseption
03
Very Poor
37
Poor
7 20
Fair
20 50
Good
>50
Excellent
Tabel 8.7
Data HasilPerhitungan
Atas
Tengah
Bawah
Container
10 x
25 x
56 x
10 x
25 x
56 x
10 x
25 x
56 x
Massa container
13,2
13,7
12,2
14,1
9,7
10,02
13,6
10,02
13.4
(gr)
Massa tanah
basah + container
(gr)
42,3
44,9
39,4
42,1
29,2
39,9
40,08
39,9
29,9
Massa tanah
kering + container
(gr)
34,1
37
32,7
33,95
24,15
34,2
33,9
32,1
33,2
Massa tanah
basah (gr)
29,1
31,2
27,2
28
19,5
31,18
26,48
29,88
26,5
Massa tanah
kering (gr)
20,9
23,3
20,5
19,85
14,45
24,18
20,3
22,08
19,8
8,2
7,9
6,7
8,15
5,05
6,18
7,8
6,7
39,23
33,9
32,68
41,05
34,94
28,95
30,44
35,33
33,84
36,91
34,72
31,82
8.10
Analisa
Dari data yang telah didapatkan terlihat bahwa dengan beban lebih besar,
akan menghasilkan nilai CBR yang lebih besar pula. Sedangkan dengan nilai CBR
yang lebih besar menandakan bahwa perkerasan yang dilakukan tersebut lebih baik.
Dalam praktikum kali ini hasil tumbukan 25x menghasilkan nilai CBR yang lebih
besar, seharusnya nilai CBR yang lebih besar terdapat pada tanah yang diberi 56x
tumbukan karena semakin banyak tumbukan maka tanah akan semakin mampat
atau padat sehingga membutuhkan beban yang lebih besar.
Untuk pengujian kadar air, tanah yang diberi tumbukan sebanyak 10x
memiliki presentasi kadar air yang lebih besar dari tanah yang diberikan tumbukan
sebanyak 10x dan 25x, hal tersebut dikarenakan saat diberi tumbukan yang semakin
besar jumlahnya, kepadatan tanah akan bertambah yang mengakibatkan kadar air di
dalam tanah tersebut berkurang. Dalam praktikum kali ini, nilai CBR yang didapat
pada tanah yang diberi 10x tumbukan adalah sebesar 4,4%, menandakan tanah
tersebut masuk dalam klasifikasi tanah yang buruk (poor). Untuk 25x tumbukan
adalah 4,6% yang juga menandakan bahwa tanah tersebut buruk (poor). Sedangkan
untuk tanah yang diberi tumbukan sebanyak 56x, nilai CBR yang didapat adalah
11% yang berarti menandakan bahwa tanah tersebut termasuk klasifikasi (fair). Dari
hal tersebut maka dapat dianalisa pula bahwa saat tanah mendapat semakin banyak
tumbukan maka nilai CBR akan semakin besar karena tanah tersebut juga akan
semakin masiv atau padat.
8.9
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum percobaan California Bearing
Ratio(CBR) yaitu untuk mengukur dan mengetahui seberapa kuat kekerasan yang
dapat ditopang oleh sebuah beban pada tempat kerja lapangan atau bench agar
tidak terjadi kesalahan kesalahan yang tidak diinginkan (angka keamanan) serta
untuk mengetahui kekuatan kekerasan pada tanah yang diuji di labolatorium yang
dinamakan uji California bearing ratio.
Pengujian CBR itu sendiri harus dilakukan dengan pengujian yang tepat
serta teliti agar nantinya pada saat pengolahan data akan meminimalisir terjadinya
kesalahan kesalahan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan,
(2010),
California
Bearing
Ratio
CBR
).
http://karpetilmusipil.blogspot.com/2010/cbr-california-bearing-ratio.html,
diakses pada tanggal 8 Mei 2014. Jam 19.22 Wib (online, word).
Robby
Santoso,
(2009),
Korelasi
California
Bearing
Ratio,