Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CILIATA
Disusun Oleh:
Ana Hasanah
Linda Shaniya
Medina Hutami
Nurmala
Rizki Indah Amalia
KLASIFIKASI
Kingd
om
Philum
Sub
Philum
Class
Subclass
Ordo
Family
Ciliat
e
Holotricha
Hymenost
o-matida
Paramecid
ae
Genus
Spesies
Paramaeci Paramec
um
ium
caudatu
m
Balantidi
um coli
Nyctothe
rus
Vorticell
a
campan
ula
Morfologi Umum
Ciliata terdiri dari 2 macam, antara lain:
1. Tropozoid
Ukuran
: 60-70 x 40-50 m
2. Kista
Ukuran
: 50-60
: Bulat
Permukaan : Kista yang dapat hidup di luar badan adalah bentuk infektif.
Bila
tertelan oleh hospes baru, maka dinding kista hancur dan
trofozoit yang
dilepaskan masuk dinding usus, dan memperbanyak diri.
Siklus Hidup
Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu
jenis hospes.
Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan
hospes insidentil.
Jika kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah
menjadi bentuk tropozoit.
Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit
tumbuh dan memperbanyak diri (multiplikasi).
Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi tropozoit akan
berubah menjadi kista.
KLASIFIKASI
1. BALANTIDIUM
COLI
Domain
Eukarya
Kingdom
Chromalveolata
Superphylum
Alveolata
Philum
Ciliophora
Class
Ciliata
Ordo
Vestibuliferida
Family
Balantidiidae
Genus
Balantidium
Spesies
B. Coli
MORFOLOGI
Ukuran
60-70 mikron
Terdiri Dari
Makronukleus: Berukuran
besar dan berbentuk seperti
ginjal.
Mikronukleus: Berukuran
sangat kecil dan berbentuk
bulat.
Bentuk
Lonjong
Permukaan
Siklus Hidup
Mula-mula mikronukleus yang membelah, diikuti oleh
makronukleus dan sitoplasma sehingga menjadi dua organisme
baru. Kadang-kadang tampak pertukaran kromatin (konjugasi).
Cara perkembangan Protozoa ini dengan pembelahan sel yang
disebut belah pasang tranversal pada bentuk tropozoitnya. Bentuk
tropozoit dan kistanya dikeluarkan bersama-sama tinja hospesnya.
Bentuk kista bersifat infektif dan bila tertelan hospes di dalam usus
terjadi ekskistasi, yaitu dinding kista mengalami lisis (hancur) dan
keluar bentuk tropozoit. Dari satu kista keluar satu bentuk vegetatif
yang segera berkembang biak dan membentuk koloni dan di
selaput lender usus besar. Bentuk kista dan bentuk vegetatif keluar
bersama tinja hospes. Infeksi terjadi bila kista tertelan.
Patogenitas
Di selaput lender usus besar, bentuk vegetatif membentuk abses-abses
kecil yang kemudian pecah, menjadi ulkus. Penyakit dapat berlangsung
akut dengan ulkus yang merata pada selaput lender usus besar.
Mukosa dan submukosa usus diinvasi dan dirusak oleh jasad yang
memperbanyak diri. Invasi berhasil dengan bantuan fermen-fermen
sitolik dan penerobosan secara mekanik. Parasit memperbanyak diri
dengan membentuk sarang dan abses kecil yang kemudian pecah
menjadi ulkus yang lonjong dan tidak teratur dengan pinggiran merah.
Dengan mulai dari hiperemi cataral yang sederhana sampai pada ulkus
yang jelas.
Banyak infeksi berjalan tanpa gejala, dan prognosis tergantung pada
hebatnya infeksi dan reaksi terhadap terapi. Prognosis baik pada infeksi
tanpa gejala dan pada infeksi kronis. Balantidiasis tidak berhasil
menyerbu hati. Jumlah infeksi yang kecil dan kegagalan untuk
menimbulkan infeksi secara eksperimen, menujukkan kekebalan
bawaan yang tinggi pada manusia.
Diagnosa Lab
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bentuk vegetatif dalam tinja
encer atau bentuk kista dalam tinja padat.
Pengobatan....
Penderita dengan infeksi ringan dan menahun dapat
sembuh dengan pengobatan. Pada penderita yang
lemah, infeksi dengan B.coli dapat menjadi fatal.
Pengobatan balantidiasis dapat diobati dengan
metronidazole 3 x 750 mg/hari, atau iodokuinol 3 x
650 mg/hari selama 20 hari. Obat pilihan adalah
tetrasiklin 4 x 250 mg/hari. Obat tradisionalnya
ekstrak kulit manggis yang dipadukan dengan
ekstrak daun sirsak. Bila diminum sebelum tidur
maka ketika bangun tidur akan nampak lebih segar.
2. PARAMECIUM CAUDATUM
KLASIFIKASI
Kingdom
Animalia
Philum
Protozoa
Sub Philum
Ciliophora
Class
Ciliate
Sub Class
Holostricha
Ordo
Hymenostomatida
Family
Paramecidae
Genus
Paramecium
Spesies
Paramecium Caudatum
MORFOLOGI
- Paramecium memiliki tubuh yang
seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia
atau rambut getar.
- Mempunyai satu makronukleus dan satu
atau beberapa mikronukleus.
- Paramecium bereproduksi secara vegetatif
dengan pembelahan melintang,
makronukleus membelah secara amitosis
sedangkan mikronukleus secara mitosis.
- Paramecium memiliki tubuh streamline
yang dapat digunakan untuk berenang. Laju
renang dibantu oleh silia yang menutupi
permukaan tubuh.
- Paramecium bergerak dengan kecepatan
1500 /detik atau lebih. Selama bergerak,
silia membuat gerakan yang simultan dari
anterior ke posterior, disebut ritme
metakronal.
Siklus Hidup
Dalam tubuh paramecium memiliki dua
macam inti (nucleus) yaitu inti kecil
(mikronukleus) dan inti besar memiliki vakuola
makanan (makronukleus). Disamping itu
berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan
makanan, serta vakuola berdenyut yang
berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Paramecium bergerak dengan menggetarkan
silianya, yang bergerak melayang-layang di
dalam air. Hal ini akan terlihat jika
menggunakan mikroskop. Sedangkan cara
menangkap makanan adalah dengan cara
menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi
aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat
itulah bersamaan dengan air masuk bakteri
bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
TERIMAKASIH