0
By Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi on 18/04/2013 Makin Cerdas
[quote type=center]Lingkar kepala si kecil mencerminkan besarnya volume otak yang ada
di dalamnya.[/quote]
Stimulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya
sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua
sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus
pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi,
serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan
yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih
sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak (kecerdasan multipel) yaitu
kecerdasan : logiko-matematik, emosi, komunikasi bahasa (lingusitik), kecerdasan musikal,
gerak (kinestetik), visuo-spasial, senirupa dll.
marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsang emosional
yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah
merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru menimbulkan
ketakutan bayi-balita.
Pentingnya pola pengasuhan yang demokratik (otoritatif)
Oleh karena itu interaksi antara pengasuh dan bayi atau balita harus dilakukan dalam suasana
pola asuh yang demokratik (otoritatif). Yaitu pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat
bayi, artinya memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan
kehendak pengasuh, penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan
nyaman, memberi contoh tanpa memaksa, mendorong keberanian untuk mencoba berkreasi,
memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik, memberikan
koreksi bukan ancaman atau hukuman bila anak tidak dapat melakukan sesuatu atau ketika
melakukan kesalahan.
Mengapa stimulasi dini bisa merangsang kecerdasan multipel ?
Sel-sel otak janin dibentuk sejak 3 4 bulan di dalam kandungan ibu, kemudian setelah lahir
sampai umur 3 4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat mencapai milyaran sel, tetapi
belum ada hubungan antar sel-sel tersebut. Mulai kehamilan 6 bulan, dibentuklah hubungan
antar sel, sehingga membentuk rangkaian fungsi-fungsi. Kualitas dan kompleksitas rangkaian
hubungan antar sel-sel otak ditentukan oleh stimulasi (rangsangan) yang dilakukan oleh
lingkungan kepada bayi-balita tersebut.
Semakin bervariasi rangsangan yang diterima bayi-balita maka semakin kompleks hubungan
antar sel-sel otak. Semakin sering dan teratur rangsangan yang diterima, maka semakin kuat
maka hubungan antar sel-sel otak tersebut. Semakin kompleks dan kuat hubungan antar selsel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak di kemudian hari, bila
dikembangkan terus menerus, sehingga anak akan mempunyai banyak variasi kecerdasan
(multiple inteligensia).
Bagaimana cara merangsang kecerdasan multipel ?
1. Untuk merangsang kecerdasan berbahasa verbal ajaklah bercakap-cakap, bacakan
cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu
anak-anak dll.
2. Latih kecerdasan logika-matematik dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai,
menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, sempoa, catur, kartu, teka-teki,
puzzle, monopoli, permainan komputer dll.
3. Kembangkan kecerdasan visual-spatial dengan mengamati gambar, foto, merangkai
dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, halma, puzzle, rumahrumahan, permainan komputer dll.
4. Melatih kecerdasan gerak tubuh dengan berdiri satu kaki, jongkok, membungkuk,
berjalan di atas satu garis, berlari, melompat, melempar, menangkap, latihan senam,
menari, olahraga permainan dll.
Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian anak dalam melakukan sesuatu,
menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah
dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting
pengembangan kreativitas anak.
Keluarga harus merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang
berbagai benda atau kejadian disekeliling kita, yang mereka dengar, lihat, rasakan atau
mereka pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua harus menjawab dengan cara
menyediakan sarana yang semakin merangsang anak berpikir lebih dalam, misalnya dengan
memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa
ingin tahu anak, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.
Orangtua harus memberi kesempatan anak untuk mengembangkan khayalan, merenung,
berfikir dan mewujudkan gagasan anak dengan cara masing-masing. Biarkan mereka
bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak
lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda
dengan roda segi empat, langit berwarna merah, daun berwarna biru. Jangan banyak
melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi anak. Berilah kebebasan,
kesempatan, dorongan, penghargaan atau pujian untuk mencoba suatu gagasan, asalkan tidak
membahayakan dirinya atau orang lain.
Semua hal-hal tersebut akan merangsang perkembangan fungsi otak kanan yang penting
untuk kreativitas anak yaitu: berfikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak,
bebas, simultan.