Anda di halaman 1dari 27

Makalah

Modul Muskuloskeletal
Fakultas Kedokteran

Tutorial XX
Fasilitator : dr. Syafril Agus
Ketua
: Rachmadyana Mulyadi
Sekretaris : Dinia Arma Putri
Anggota : 1. Reni karisma
2. dila oktavia
3. Mirayati Putri
4. Resya Intannabila
5. Nevia Angraini
6. Murni
7. Halimah Tusadiah
8. Anggi satya A. H

(12-192)
(12-194)
(12-191)
(12-193)
(12-195)
(12-196)
(12-197)
(12-198)
(12-199)
(12-200)

Step 1 : Clarify Unfamiliar Terms


1. Otitis Media Khronika: Peradangan telinga bagian
tengah yang biasanya disebakan oleh penjalaran infeksi
dari tenggorokan atau faringitis.
2. Meniere Sydrome
: Suatu penyakit pada telinga
dalam yang bisa mempengaruhi pendengaran dan
keseimbangan.

Step 2 : Define The Problems


1. Sebutkan anatomi telinga!
2. Bagaimana mekanisme mendengar?
3. Sebutkan apa pengaruh telinga terhadap
keseimbangan!
4. Mekanisme hantaran signal ke SSP!

Step 3 : Brainstorm Possible Hyphothesis Or Explanation


1. a. Auris Externa
- Auricula
- Meatus Acusticus
b. Auris Media
- Cavum Tympani
- Ossicula Auditiva
- Tuba Auditiva
c. Auris Interna
- Labyrinth Ossea
~ Canalis Semicircularis
~ Vestibulum
~ Cochlea
- Labyrinth Membranosa
~ Utriculu
~ Sacculu

2. Mekanisme pendengaran
udara : gelombang suara deitangkap oleh daun telinga
=> meatus acusticus => membran tymphani => tulang
pendengaran => telinga dalam (cochlea dan N.
cochlearis)
tulang: melalui tulang tengkorak yang mengexitasi
N.cochlearis
medium untuk hantaran udara sistem ossiculer terdapat :
- membran tymphani
- tulang pendengaran
- cavum tymphani ( peran tuberus takmius)

3. Dilakukan oleh
-detector keseimbangan = aparat keseimbangan
-fungsi aparat keseimbangan dilakukan oleh
1) -membran + tulang labirinth (bagian tulang temporal)
-koklea
-ductus semi sirkularis
-utrikulus dan sakulus
2) makula merupakan area sensoris dalam utrikulus dan
sirkulus fungsi penentu orientasi normal kepala. Sesuai arah
kekuatan gravitasi atau arah kekuatan aselerasi saat sedang
berdiri tegak

4. Lintasan impuls dan sel rambut ke pusat pendengaran


yang terdapat di lobus temporal super cerebum
1). Pembentukan potensi aksi => dilakukan oleh sel
rumber di organ corti
2). Impuls batang otak di nervus ulivartus
3). Impuls masuk benigolotum medinal
4). Mengalami radiasi antinodus
5). Pusat pendengaran

Telinga

Anatomi

Histologi
Fisiologi

Otitis Media Khronika

Komplikasi meniere syndrom

Gangguan keseimbangan

Step V : Define Learning Objective


Mahasiswa Mampu Mengerti Dan Memahami :
1. Anatomi telinga luar , tengah dan dalam
2. Gambaran histologi dan fisiologi
3. Mekanisme pendengaran
4. Detector keseimbangan telinga

Step 6 : Gather Information And Private Study

Step 7 : Share The Result Of Information Gathering And Private Study


1. Anatomi telinga luar , tengah dan dalam :
Terdiri dari 3 bagian :
1. Telinga Luar (Auris Externa) tdd:
Auricula
Meatus Akustikus Eksterna
Membrana tympani
2. Telinga Tengah (Auris Media)
Cavum tympani
Tuba Eustachius
Tulang2 pendengaran : Malleus, Incus, Stapes
3. Telinga Dalam, disebut Labyrinth (Auris Interna):
Labirin tulang (Osseus)
Labirin mebranaseus

Auris Externa:
a. Auricula
~ Tulang rawan elastis
~ Diliputi kulit tipis berambut
~ Mempunyai kelenjar lemak dan keringat
~ Bagian lobulus tidak ada tulang rawan,
hanya
jaringan ikat dan lemak

2. Meatus Acusticus Ext:


~ Panjang 2,5 3,5 cm
~ 1/3 luar adalah tulang rawan
~ 2/3 dalam adalah tulang
~ Liang tidak lurus, arahnya keatas,
kebelakang, lalu kebawah
~ Bagian luar ditumbuhi rambut, jika
infeksi terjadi selulitis
~ Mem puny ai kelenjar serum inosa, sifat
apokrin, sekret m eng hasilkan serum en

3. Membrana Tympani
a. Menutupi ujung bagian dalam liang
telinga
b. Menjadi dinding lateral telinga tengah
Tdd 3 lapisan :
- Kulit, lanjutan epidermis liang telinga
(epitel berlapis gepeng)
- Serat kolagen dan elastis berjalan radier
dan sirkuler
- Lanjutan mukosa dan kavum tympani
(epitel berlapis kubus)

Telinga luar

Telinga tengah

Telinga dalam

2. Gambaran histologi dan fisiologi:


Histologi :
TELINGA

: AURIS EXTERNA, MEDIA, INTERNA

AURIS EXTERNA

: AURIKULA, MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNA

MEMBRANA TIMPANI

: BATAS TELINGA TENGAH DENGAN LUAR

AURIS MEDIA

: KAVUM TIMPANI, TUBA AUDITIVA, MASTOID

AURIS INTERNA

: LABIRIN TULANG, MEMBRANOSA

ORGAN VESTIBULE COCHLOARIS : DI AURIS INTERNA


FUNGSI

: ALAT KESEIMBANGAN DAN PENDENGARAN

Fisiologi :
Fungsi komponen komponen utama telinga :
Struktur :
1. Telinga Luar :
a. Pinna (Daun Telinga)
b. Meatus Auditorius Eksternus (Saluran Telinga)
c. Membran Tympani (Gendang Telinga)
2. Telinga Tengah:
a. Maleus, Inkus, Stapes

3. Telinga Dalam : Koklea


a. Jendela Oval
b. Skala Vestibuli
c. Skala Tympani
d. Duktus Koklearis (Kala Media)
e. Membran Basilaris
f. Organ Corti
g. Membran Tektorium
h. Jendela Bundar
4. Telinga Dalam : Aparatus Vestibularis
a. Kanalis Semisirkularis
b. Utrikulus
c. Sakulus

Proses mendengar terjadi bila terdapat rangsang


pada auditorius kortek serebralis (lotus temporalis)
di otak besar. Pengiriman rangsang dari sumber
suara merambat melalui udara, tulang, dan cairan
Perilymphe. Cairan ini merangsang reseptora
auditori menghasilkan impuls kemudian diteruskan
melalui serabut saraf ke area tadi, sehingga
terbentuk kesan mendengar.

3. Mekanisme Pendengaran:

4. Detector Keseimbangan Telinga


Proses Keseimbangan
Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran setengah
lingkaran. Saluran ini mampu mendeteksi gerakan memutar
kepala atau disebut keseimbangan rotasi. Selain itu, saluran
setengah lingkaran juga mampu mendeteksi gerakan kepala
tegak atau datar sehingga disebut keseimbangan gravitasi.
Keseimbangan rotasi melibatkan tiga saluran setengah
lingkaran yang saling membentuk sudut satu sama lainnya.
Setiap bagian dasar dari ketiga saluran ini memiliki saluran
agak membesar yang disebut ampula. Di dalam ampula
terdapat sel-sel rambut yang tertanam di dalam gelatin yang
disebut kupula. Setiap ampula mampu mendeteksi gerak
rotasi kepala.

Pada saat cairan di dalam tubuh di dalam saluran setengah


lingkaran mengalir, kupula bergerak sesuai dengan arah aliran
cairan sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf.
Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf
vestibular menuju ke otak. Gerakan cairan di dalam saluran
setengah lingkaran secara terus menerus dapat menimbulkan
rasa sakit. Keseimbangan gravitasi tergantung utrikulus dan
sakulus, dan dua selaput kantong pada vestibulum. Kedua
selaput kantong tersebut mengandung sel-sel rambut yang
tertanam pada suatu gelatin yang disebut membran otolitik.
Pada membran ini terdapat butiran-butiran kalsium karbonat
(CaCO3) yang disebut otolit. Utrikulus sangat sensitif
terhadap gerakan naik turun.

Pada saat tubuh diam, otolit di dalam utrikulus dan


sakulus berada di atas sel-sel rambut. Namun, pada
saat kepala menunduk atau tubuh bergerak tegak
dan datar, posisi otolit berubah dan membran otolit
membengkok. Akibatnya sel-sel rambut ikut
membengkok sehingga menimbulkan impuls-impuls
saraf yang dikirim ke otak melalui saraf vestibular.
Selanjutnya, otak menginterpretasikan impulsimpuls saraf tersebut untuk menentukan posisi
kepala.

Kesimpulan :
Telinga memiliki 3 bagian, luar, tengan dan
dalam. Mempunyai fungsi ganda yaitu
sebagai pendengaran dan keseimbangan.
Telinga juga dapat mengalami gangguan,
yaitu seperti otitis media khronika yaitu
peradangan telinga bagian tengah yang
biasanya disebakan oleh penjalaran infeksi
dari tenggorokan atau faringitis. Dan
meniere syndrom yaitu suatu penyakit pada
telinga dalam yang bisa mempengaruhi
pendengaran dan keseimbangan.

Daftar Pustaka :
1. Kuliah Pakar
2. Sherwood, Lauralee. 2011. Histologi Manusia
Edisi 6. Penerbit EGC : Jakarta
3. Buku Ajar Histologi Edisi 5

Anda mungkin juga menyukai