I -6
ArtikelPenelitian:
PEIIDAITULUAN
Rosela (Hibiscus sabdarifa L.)
termasuk famili Malvaceae yang merupakan
tanarnan tropis yang banyak tumbuh di
Indonesia.Kelopak bunganyabiasa digunakan
pengobatan tradisional,
pada
seperti
pengobatan penyakit batuk, gangguan
pencernaan, menurunkan tekanan darah,
merangsang gerak peristaltik usus serta
berpengaruhterhadap fungsi diuretik Telah
dilaporkan bahwa bunga ini mengandung
gossipetin, glukosida, bibiscin, antosianin
hibiscus,dan asam protocatechuichibiscustrl.
Warna merah yang bagus dan rasa yang unik
menjadikan rosela sebagai produk makanan
yang berhargal2l.Se3at awal 1970-an,rosela
mendapatbanyak perhatian karena berpotensi
sebagai sumber pewarna makanan alami,
farmasi dan kosmetik. Kelopak bunganya
'ArtikelPenelitian
air, ekstraksipelarut organik, dan lain-lainlrl,
Cara tersebut memiliki kelebihan dan
kekuranganmasing-masingsupercriticalfluid
diketahui lebih ramah lingkungan,selekfif dan
cepat dalam proses ekstraksi tetapi
membutuhkantekanan yang tinggi sehingga
biaya ekstraksi lebih mahal dibandingkan
denganekstraksipelarutbiasa.Oleh karenaitu,
ekstraksi antosianin dari rosela dilakukan
yakni dengancara
dengancarayang sederhana,
I dansoxhletasil'I.
maserasit'
Percobaanini sangatpenting dilakukan
g
mengingatstruktufkimia antosinnincendetun
kurang stabil dan mudahmengalamidegradasi,
stabilitas antosianin diantaranya dipengaruhi
oldh pH dirn ten'iperatuf61.Aritosianin lebih
stabil pada larutan asamdengannilai pH yang
rendahdibandinglarutanbasadenganpH yang
tinggi. Disampingitu, laju degradasiantosianin
meningkat selama proses ekstraksi seiring
denganmeningkatnyatemperatur.
Hingga saat ini, suatu penelitian yang
mencoba membandingkan metode ekstraksi
pigmen antosianinkelopakbungarosela,belum
pernah dilaporkan. Hasil penelitian ini
diharapkandapat digunakan dalam penemuan
metode ekstraksi yang lebih tepat terhadap
kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
dalam usaha untuk mendapatkan total
antosianinpaling tinggi.
METODOLOGI
Bahan dan alat
Bahan baku yang digunakan yaitu kelopak
bungarosela kering diperoleh dari perkebunan
rosela di Mijen, KabupatenSemarang.Bahan
kimia yang digunakanetanol 96%, HCI 0,2N,
KCl, (CH3COOH)K,akuades.
Peralatanyang utama adalahSpektrofotometer
UV-Vis. waterbatchdanalat-alateelas.
Metode
A. Ekstraksi pigmenantosianin
Isolasi pigmen antosianindari bunga rosela
dilakukandengan3 metodeyaitu maserasipada
suhu 5oC dan 25"C, serta dengan metode
soklet.
Maserasi 5oC. Maserasi sampel dengan cara
merendam 100 gram serbuk kelopak bunga
rosela dengan 30U mL pelarut etanol pada
Absorbansi
exL
xMW*
Vd
Wd
xl00%
1000
Keterangan:
= absorptivitasmolar Sanidin-3-glukosida
=26900Ll (mol.cm)
: lebarkuvet: I cm
L
M/{ : beratmolekulSianidin-3-elukosida
(449,2g/mol)
Vd = volumeakhir pengenceran
Wd : beratekstrakkering (g)
8
IIASIL DAI\TPEMBAIIASAIY
Sampelbunga rosela kering (Hibiscus
sabdariffa L.) yafuedipefolch dad pcfkeburian
rosela di Mijen, Kabupaten Semarang,mula-
Waktu
fiam)
Sebelum
pemekatan
Maserasi5oC
24
MerahTua
Maserasi25oC
24
MerahTua
Soxhletasi
MerahTua
Sesudah
pemekatan
Cairankental
merahpekat
Cairankental
merahpekat
Cairankental
merahpekat
Berat
Ekstrak
Rendemen
t 5 , lt 7 2 g
15,IOA
17,6884g
17,7y6
10,4242g
l0,4yo
. Artikel Penelitian
dan 3 tidak terjadi kenaikan rendemen
meskipun ada kenaikan temperatur, hal ini
karena pada soxhletasiwaktu ekstraksi yang
digunakan lcbih singkat, Dimungkinkan jika
waktu ekstraksi lebih lama maka rendemen
yang dihasilkan lebih besar, karena
terpenuhinya waktu kontak antera pelarut
untuk berinteraksi dengan zat yang akan
diekstrak. Namun hal ini tidak dilakukan
mengingat struktur antssianin yang tidak
stabil, karena dengan memanaskanlarutan
antosianin terlalu lama menyebabkan
kesetimbangan akan bergeser ke bentuk
kalkon sehinggamenurunkankuantitasbentuk
kation flavilium yang berwarnatul.
Ekstrak
{nrserasi SoC)
Absorbansi
Ekstrak
(maserasi25eC)
0.035
0,085
665
65s
545
0,477
0,471
Ekstrak
(Sokletast)
0.671
0,360
buffer
sepadan dengan
pigmen
antosianin monomeri.
oHn
pada panjang
Sampel diukur
gelombang510 dan 700 nm, meskipunpada
penentuanl. maksimum ekstrak diperoleh ?t
maksimum sebesar 545 nm tetapi pada
perhitungan total antosianin digunakan
panjang gelombang510 nm. Karena dalam
pengukuranabsorbansipH 1,0 pada panjang
gelombang 510 nm memberikan absorbansi
yang lebih tinggi dibanding pada panjang
gelombang545 nm. Hal ini sesuaidengandata
yang disajikan pada Tabel 4.3. Menurut
padapanjanggelombang510
Tensiskadkkt101
Tabel4 Total antosianin rosela dengan menggunakan metode ekstraksi yang berbeda
Metode ekstraksi
Rosela
Maserasi5oC
66,72
77,26
Maserasi25"C
III,21
128,76
Soxhletasi
74
86,83
Hasil percobaanmenu4jukanmetode
maserasi25oC menghasilkantotal antosianin
tertinggi dibandingkandenganmaserasi5oC.
Hal ini disebabkan adarrya kenaikan
temperatur sehingga antosianin yang
terekstrak lebih banyak sedangkankenaikan
temperaturyang terjadi pada soxhletasitidak
mengakibatkannaiknya total antosianinpada
ekstrak. Hal ini disebabkanwaktu ekstraksi
yang digunakan lebih singkat mengingat
struktur antosianin yang cenderung tidak
stabil. Dari penelitianChumsril'r didapatkan
total antosianin dari kelopak bunga kering
rosela*502,33 mg/100gram,lebih besardari
total antosianin yang didapatkan dari hasil
penentuantatal mtasianin...
MeinySwery, SriLestizri,BambangCahyana:
Artikel Peneltttim
SIMPULAFI
Dari penelitian yang sudahdilakukan
terhadap ekstrak kelopak bunga rosela
(Hibiscus sabdarffi L.) menunjukkanbahwa
metode ekstraksi dengan maserasi pada
temperatur kamar (25"C) memberikan
rendemen ekstrak yang paling tinggi yakni
l7,7yodibandingmaserasi5"C dan soxhletasi.
Di samping itu, metode maserasi pada
temperatur kamar (25"C) juga memberikan
total antosianintertinggiyalni 128,76mg/I00
g dibandingkanmetode maserasi 5"C dan
soxhlctasi,
7.
DAFTAR PUSTAKA
1. kg,
Chau-jong, 2008, 'oHibiscus
Anthocyanins for Inhibiting Cancers",
UnitedStatesPatent,20080113050
2.
8. Harborne,J.8., 1987,MetodeFitokimia:
Penentuan cara modern menganalisis
tumbuhan, terbitan kedua, ab. K.
Padmawinata dan I. Soediro. Penerbit
ITB, Bandung
9.
10. Tensiska.,Sukarminah,Een.,danNatalia,
Dita., 2006, 'oEkstraksiPewarna Alami
dari Buah Arben (Rubus idaeus (Linn.))
danAplikasrnyapadaSistemPangan"
11. Paulose TT., 1970, Development of
ginger in lndia, India Spices,Vol 7 (2),
hal2