Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perdarahan intraserebral nontraumatik (nontraumatic intracerebral
hemorrhage) adalah perdarahan kedalam parenkim otak yang dapat meluas
kedalam ventrikel, dan pada keadaan jarang, dapat meluas kedalam ruang
subarakhnoid. Setiap tahunnya, hampir 37.000 sampai 52.400 orang di
Amerika Serikat mengalami perdarahan intraserebral. Angka tersebut
diperkirakan akan meningkat duakali lipat dalam 50 tahun kedepan oleh
karena meningkatnya usia dalam populasi serta berubahnya demografi
rasial. Perdarahan intraserebral merupakan 10 sampai 15 persen dari
keseluruhan kasus stroke dan menimbulkan angka kematian yang paling
tinggi, dimana hanya 38% dari penderita yang mengalaminya dapat bertahan
melewati

tahun

pertama.

Tergantung

kausa

perdarahan

yang

melatarbelakanginya, perdarahan intraserebral dibagi menjadi PIS primer


dan PIS sekunder. PIS primer (PIS spontan), yang merupakan 78 sampai 88
persen kasus, ditimbulkan oleh adanya ruptur spontan dari pembuluh darah
berukuran kecil yang mengalami kerusakan oleh hipertensi kronis atau
angiopati amiloid (amyloid angiopathy). PIS sekunder dialami pada
sebahagian kecil penderita yang ditimbulkan oleh adanya abnormalitas
vaskular (seperti: arteriovenous malformations dan aneurisma), tumor, atau
gangguan koagulasi. Meskipun hypertensive intracerebral hemorrhage (PIS
yang ditimbulkan oleh hipertensi) masih merupakan bentuk PIS yang paling
sering dijumpai, namun abnormalitas vaskular yang melatarbelakanginya

perlu selalu ditelusuri oleh karena tingginya risiko perdarahan ulangan dan
telah tersedianya pilihan terapi.
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah disfungsi neurologi fokal yang
akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi
secara spontan, bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena
pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. Perdarahan intraserebral
merupakan 10% dari semua jenis stroke, tetapi persentase kematian leih
tinggi disebabkan oleh stroke. Sekitar 60% terjadi di putamen dan kapsula
interna, dan masing-masing 10% pada substansia alba, batang otak,
serebelum dan talamus. Pada usia 60 tahun, PIS lebih sering terjadi
dibandingkan subarachnoid hemorrhage (PSA).
Perdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan darah
tinggi kronis melemahkan arteri kecil, menyebabkannya robek. Penggunaan
kokain atau amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan
perdarahan sementara. Pada beberapa orangtua, sebuah protein abnormal
yang disebut amiloid terakumulasi di arteri otak. Akumulasi ini (disebut
angiopati amiloid) melemahkan arteri dan dapat menyebabkan perdarahan.
Umumnya tidak banyak penyebabnya, termasuk ketidaknormalan
pembuluh darah yang ada ketika lahir, luka, tumor, peradangan pembuluh
darah (vaskulitis), gangguan perdarahan, dan penggunaan antikoagulan
dalam dosis yang terlalu tinggi. Gangguan perdarahan dan penggunaan
antikoagulan meningkatkan resiko kematian dari perdarahan intraserebral.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
1.

Tujuan Umum
Penulis

mampu

memahami

dan

mengaplikasikan

asuhan

keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persyarafan Stoke


Perdarahan intracerebral (PIS) di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit
Angakatan Darat TK. II Dustira Cimahi.
2.

Tujuan Khusus
a.

Membahas

konsep

dasar

dari

Stoke

Perdarahan

intracerebral (PIS) meliputi :definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi


klinik, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan.
b. Mengkaji dan mengaplikasikan hasil asuhan keperawatan dari
pengkajian, tujuan, intervensi, implementasi, dan evaluasi pada klien
dengan Stoke Perdarahan intracerebral (PIS) di Unit Gawat Darurat
(UGD) Rumah Sakit Angakatan Darat TK. II Dustira Cimahi.
c.

Mengidentifikasi
Perdarahan

masalah-masalah

intracerebral

(PIS)

yang

serta

timbul

pada

Stoke

menggambarkan

faktor

pendukung dan penghambat dalam pengelolaan kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai