TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss (1996),
ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf yang
mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan
mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara
sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat,
perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan
prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang
akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher nurse
atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit
dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan asuhan
keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat
pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik
keperawatan secara langsung.
B.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
adalah:
Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus
Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian
5)
6)
keterampilan klinis
Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi
keperawatan
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien,
1)
2)
3)
yaitu:
Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
Untuk mengamati pekerjaan staff
Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter
4)
5)
6)
7)
8)
9)
dsb
Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat memperoleh
keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak et al. (2008) denga adanya ronede
keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan
pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan
oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan
tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara
b)
profisonal.
Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan
pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan
dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh Oconnor (2006) pasien sebagai alat untuk
c)
d)
(Clement, 2011).
Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat baru pada
pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat di
ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
e)
E.
Tipe-tipe Ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons rounds, nurse
a.
b.
c.
proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dan head nurse.
Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, perawat
d.
F.
1.
1)
2)
2.
1)
2)
3)
4)
3.
perlu didiskusikan.
Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah
klien serta tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan
G.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
H.
3.
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4.
Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5.
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan
keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1.
Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
2.
Menjelaskan masalah keperawatan utama
3.
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4.
Menjelaskan tindakan selanjtunya
5.
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1.
Memberikan justifikasi
2.
Memberikan reinforcement
3.
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4.
Mengarahkan dan koreksi
5.
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut :
Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
Pasien dengan kasus baru atau langka.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek keperawatan profesional di Rumah Sakit Panduan
Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Kinchay, A. (2012, September).www.scribd.
com. Retrieved 29 April 2015, from http://www.scribd.com/doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN