Anda di halaman 1dari 6

KONSEP KERJA TIM

1. Teori tentang kerja tim


a. Pengertian kerja tim

Kerja tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang
yang tergabung dalam satu organisasi. Tracy (2006)
kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus
diorganisasi dan dikelola dengan baik. Dewi (2007)
Buchholz (2000), .Teamwork is the process of working in a group by participative
leadership, shared responsibility, aligned on purpose, intensive communication,
future focused, focused on task, creative talents and rapid response to get the aims
of the organization.. (Kerja tim adalah proses kerja dalam kelompok dengan
adanya kepemimpinan yang partisipatif, tanggung jawab yang terbagi, penyamaan
tujuan, komunikasi yang intensif, fokus pada masa depan, fokus pada tugas, bakat
kreatif dan tanggapan yang cepat untuk mencapai tujuan organisasi).
b. Menurut West (2002) merinci ada 4 (empat) kekuatan dalam membangun tim
yang efektif, yaitu:
1. Kelompok hendaknya mempunyai tugas-tugas yang menarik secara intrinsik
agar berhasil.
2. Individu seharusnya merasa dirinya penting bagi nasib kelompok.
3. Kontribusi individual seharusnya sangat diperlukan, unik, dan teruji.
4. Seharusnya ada tujuan tim yang jelas dengan umpan balik kinerja yang tetap.
c. Menurut Williams (2008) ada 5 (lima) hal yang menunjukkan peranan anggota
dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:
1. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan
baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu mempunyai rasa
saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam melaksanakan tugas.
2. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat dan
pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara terbuka, dapat
mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan, peranan dan
pertanyaannya disambut dengan baik.
3. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong untuk
mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan, untuk itu
mendapat dukungan dari tim.
4. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal yang
biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan
konstruktif (bersifat memperbaiki).
5. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa
pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak berhasil

Nurbaeti, S.Kep.Ns

membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan merupakan


persesuaian.
2. Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar dapat berkeluarga
dan berdaya guna, percayaan tim yang baik sangat diperlukan Griffin (2004) dengan

membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:


a. Forming (pembentukan)
b. Storming (merebut hati)
c. Norming (pengaturan norma)
d. Performing (melaksanakan)
3. Fakta penting kerja tim

Usaha menghasilkan tim yang bisa berfungsi secara penuh harus melakukan minimal
beberapa hal :
a. Melakukan pertemuan selayaknya sebuah tim.
b. Berkembang sebagai tim.
c. Bekerja bahu membahu.
d. Menyusun agenda.
e. Memecahkan masalah menejemen dan menjalankannya.
f. Berpikir sebagai tim.
g. Memberikan kemudahan dan pemberdayaan individu.
h. Bagaimana kepercayaan dan penghargaan
i. Kerja tim adalah arah tujuan.
Faktor penting untuk kejayaan dan keberhasilan tim diperlukan karakter individu yang
memiliki keyakinan, yang jujur dan memiliki integritas, yang memiliki kematangan,
yang penuh tanggung jawab, yang memiliki kesanggupan untuk memulai, gigih dan
menyelesaikan, yang memiliki keteguhan hati, Yang rendah hati, yang menggunakan
pengaruhnya dengan bijaksana.
4. Prinsip kerja tim

Guna mendukung hal tersebut diperlukan beberapa prinsip untuk kenyamanan tim
yang efektif yaitu :
a. Memperoleh bakat terbaik dari masing-masing individu
b. Mendemonstrasi dan mengembangkan kepemimpinan ;
c. Merangsang komitmen tim ;
d. Memberi inspirasi keamanan dan antusiasme tim
e. Membangun sikap tim yang kuat ;
f. Memberdayakan individu ;
g. Supaya menonjol dilingkungan tim ;
h. Menciptakan lingkungan tim atas dasar saling percaya dan saling menghormati ;
i. Membangun suatu pondasi karakter tim dan individual ;
j. Prilaku yang tidak egois dan rela berkorban ;
k. Berpikiran terbuka.
5. Kerja tim adalah arah tujuan
Masing-masing individu anggota tim harus memainkan atau memerankan secara bersama
sama untuk menjadi
a. Driver dalam mengembangkan gagasan, memberi arah, menemukan hal-hal baru

Nurbaeti, S.Kep.Ns

b. Planner yaitu menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun

jadwal
c. Enaber yaitu ahli memecahkan masalah, mengelola sarana/sumber daya,
menyebarkan gagasan melakukan negosiasi
d. Exec yaitu mau bekerja menghasilkan output, mengkoordinir, dan memelihara
tim
e. Controller yaitu membuat catatan, mengaudit, dan mengevaluasi kemampuan tim.
6. Indikator kerja tim
Berdasarkan definisi kerja tim yang dinyatakan wechloz (2000) maka indicator-indikator
sebagai berikut :

a. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership), yaitu terciptanya kebebasan


dengan mendorong, memberikan kebebasan memimpin dan melayani orang lain.
b. Tanggung jawab yang dibagikan (shared responsibility), yaitu terciptanya
lingkungan yang menjadikan anggota tim merasa bertanggung jawab seperti
tanggung jawab seorang manajer dalam pelaksanaan unit kerja.
c. Penyamaan tujuan (aligned on purpose), yaitu memiliki rasa tujuan yang sama
sebagaimana dalam tujuan awal dan fungsi pembentukan tim.
d. Komunikasi yang intensif (intensive communication) yaitu terciptanya iklim
kepercayaan dan komunikasi yang terbuka serta jujur.
e. Fokus pada masa yang akan datang (future focused), yaitu adanya perubahan
sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang (tumbuh).
f. Fokus pada tugas (focused on task), yaitu terciptanya fokus perhatian anggota tim
pada tugas-tugas yang dilaksanakan.
g. Pengerahan bakat (talents), yaitu adanya perubahan rintangan-rintangan secara
kreatif menjadi daya cipta dan penerapan bakat serta kemampuan individu.
h. Tanggapan yang cepat (rapid response), yaitu adanya pengidentifikasian dan
pelaksanaan setiap respon secara cepat.
7. Karakteristik tim yang sukses
a. Menurut sophia 2008 ada 6 ( enam ) karakteristik tim yang sukses yaitu :
1. Mempunyai komitmen terhadap tujuan bersama,
2. Menegakkan tujuan spesifik
3. Kepemimpinan dan struktur
4. Menghindari kemalasan sosial dan tanggung jawab
5. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar
6. Mengembangkan kepercayaan timbal balik.
b. Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa, .Ciriciri yang mencerminkan

terdapatnya keberhasilan sebuah kerja tim yang meliputi:


1. Kesamaan visi dan misi kerja, yaitu para karyawan dan manajer memiliki
sudut pandang yang relatif sama dalam mengerjakan tugas perusahaan.
Orientasi dan fokusnya pada proses dan hasil. Walau debat di antara karyawan
tidak bisa dihindarkan namun selalu diarahkan pada bagaimana target hasil
bisa dicapai. Perbedaan pendapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Nurbaeti, S.Kep.Ns

2. Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat organisasi
yaitu tim memandang baik buruknya kinerja perusahaan merupakan
akumulasi dari kinerja tim. Sementara kalau perusahaan memiliki kinerja
(profitability) yang baik maka akan berpengaruh terhadap kompensasi yang
diberikan kepada karyawan. Semakin besar kompensasi semakin puas
karyawan dalam bekerja. Pada gilirannya kinerja karyawan juga akan
meningkat. Untuk itu tim yang baik adalah tim yang mampu mempertahankan
bahkan mencapai tujuan organisasi yang lebih besar secara taat asas
(konsisten).
3. Karyawan berkomitmen tinggi pada pekerjaan, yaitu pada umumnya tim yang
kuat dicerminkan pula oleh kekuatan kepentingan para karyawannya.
Tanggung jawab dan hak dibuat sedemikian rupa secara seimbang. Mereka
tidak saja bekerja untuk kepentingan memperoleh taraf kehidupan keluarga
yang semakin baik tetapi juga buat kesehatan organisasi.
4. Tim yang kuat sebagai magnit talenta, yaitu dalam bekerja, setiap anggota
tidak lepas dari suasana kompetisi sesama mitra kerja. Idealnya setiap orang
ingin siap untuk demikian, namun dalam kenyataannya ada saja yang tidak
bisa dan tidak biasa bekerja keras.
8. Jenis tim
a. Tim Formal
Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi.

Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
b. Tim Vertikal
Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando
formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim
diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan tujuan tertentu lewat aktifitas dan
interaksi bersama para anggota.
c. Tim Horizontal
Tim horizontal terdiri atas karyawan karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper
sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda.
d. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri
Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah
karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi dll.
e. Tim di Lingkungan Kerja yang Baru
Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
1. Tim virtual terdiri atas anggota anggota yang tersebar secara geografis dan
organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan
telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi
rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak pihak luar lainnya. Salah

Nurbaeti, S.Kep.Ns

satu keuntungan dari tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat
mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek
yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang
strategis tertentu.
2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota anggota
dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara.
Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para
anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu
dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya
tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan
pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi elektronik.
9. Karakteristik tim
a. Ukuran tim
1. Tim kecil (2 sampai 4 anggota) menunjukan lebih banyak persetujuan,
mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek
cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan
opini.

Karena

kurangnya

kepuasan

dihubungkan

dengan

tugas

yang

dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit
kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
b. Peran anggota
Dua jenis peran anggota
1. Spesialis tugas
a. Memprakarsai ide
b. Memberikan opini
c. Mencari informasi
d. Memberi semangat
2. Sosioemosional
a. Mendorong
b. Berpadu
c. Mengurangi Ketegangan
d. Mengikuti
e. Berkompromi
10. Proses tim
Tingkat perkembangan tim terbagi 5 ( lima ) yaitu
a. Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan. Selama
tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi para anggota
untuk mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat dalam diskusi
informal dan social.
b. Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini ditandai
oleh konflik dan perselisihan pendapat.

Nurbaeti, S.Kep.Ns

c. Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik diselesaikan, dan

keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus terwujud pada siapa yang
d.

memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran perab para anggota.


Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada pemecahan
masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini pemimpin harus
berkonsentrasi

terhadap

pelaksanaan

kinerja

tugas

yang

tinggi.

Spesialis

sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan kontribusi.


e. Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan tim
yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan setelahnya. Pada
saat ini, pemimpin berharap untuk memberitahukan pembubaran tim dengan suatu
ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam dan penghargaan untuk
menandakan penutupan dan kelengkapan.
11. Kekompakan tim
Faktor faktor yang menentukan kekompakan tim yaitu :
a. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin banyak
waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.
b. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan lebih
kompak
c. Ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang
serupa dan senang berkumpul.
12. Norma tim
Norma tim adalah standar perilaku yang sama sama dimiliki oleh para anggota tim dan
membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma juga tidak tertulis, seperti
halnya peraturan dan prosedur
Norma mengidentifikasikan nilai nilai utama, mengklarifikasi harapan harapan peran,
dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan dengan perilaku sehari
hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara berangsur angsur berkembang. Empat
cara berkembangnya norma tim yang lazim untuk mengendalikan dan mengarahkan
perilaku yaitu :
a. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan yang
penting.
b. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam tim
sering kali menentukan teladan untuk harapan harapan tim nantinya.
c. Perilaku pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma norma ke dalam
tim dari luar.
d. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin atau
para anggota tim dapat memprakarsai normanorma dengan mengungkapkannya
pada tim

Nurbaeti, S.Kep.Ns

Anda mungkin juga menyukai