Anda di halaman 1dari 12

1. Apa fungsi komunikasi antar persona yang Anda ketahui?

Sebutkan minimal 3
konsep kemudian berikan simpulan dan jelaskan berikut contoh konkritnya..
Jawaban :
Menurut (De Vito, 1976) Komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok
orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Menurutnya suatu
komunikasi antar pribadi mengandung ciri-ciri
1.

Keterbukaan (Openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati


informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.

2.

Empati (Empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.

3.

Dukungan (Supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung


komunikasi berlangsung efektif.

4.

Rasa positif (positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif


terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

5.

Kesetaraan atau kesamaan (Equality), yaitu pengakuan secara diam diam


bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan.

Dean C. Barnlund (1968) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi


biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua orang, atau tiga orang atau
mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur.
Menurutnya ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk mengenal komunikasi
antar pribadi, yaitu :
1.

Komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan

2.

Tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur

3.

Terjadi secara kebetulan

4.

Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu

5.

Identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas

6.

Bisa terjadi hanya sambil lalu saja.

Menurut Rogers dalam Depari (1988) komunikasi antar pribadi merupakan


komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara
beberapa pribadi, ada beberapa ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar
pribadi adalah:
1.

Arus pesan yang cenderung dua arah

2.

Konteks komunikasinya tatap muka

3.

Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

4.

Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi

5.

Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat

6.

Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.

Dari berbagai sumber tersebut diatas maka dapat dirumuskan bahwa karakteristik
komunikasi antar pribadi adalah :
1.

Spontan dan terjadi sambil lalu saja (umumnya tatap muka), tatap muka
pada umumnya memiliki sebuah efek lebih kepada individu yang
melakukan aktifitas komunikasi.

2.

Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas


yang belum tentu jelas.

3.

Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja.

4.

Kerapkali berbalas-balasan, pihak-pihak yang saling bergantung satu


sama lainnya dalam proses komunikasi dapat diartikan arus pesannya dua
arah.

5.

Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta


hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan. Setiap orang
lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih
dekat dengan pasangannya. Faktor kedekatan itu biasanya terutama
menyatakan hubungan mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan

melahirkan suatu kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dalam


percakapan diantara mereka. Setelah bebas maka berbagai variasi dalam
percakapan pun dapat dilakukan tanpa pihak yang lain merasa
tersinggung.
6.

Harus membuahkan hasil. Komunikasi antar pribadi dikatakan sukses


apabila membawa hasil. Hasil-hasil komunikasi harus nyata merubah
cara pandang/wawasan, perasaan, maupun perilaku yang nyata. Hasil
komunikasi ini menentukan sukses tidaknya komunikasi yang telah
dilaksanakan. Komunikasi antar pribadi saling mempengaruhi dan
mengubah.

7.

Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna. Komunikasi antar


pribadi adalah verbal dan non verbal. Komunikasi terjadi biasanya
dengan percakapan / dialog, namun kata-kata tidaklah cukup, kadang
disertai dengan lambang-lambang untuk menjelaskan makna atau maksud
anda atau memperkuat pertanyaan yang disampaikan. Gerakan tubuh
tertentu dapat menunjukkan pesan tertentu jika diwujudkan bersamaan
dengan pengucapan kata-kata. Fungsi dari lambang, bahwa seorang
komunikator menerjemahkan suatu pesannya dengan lambang tertentu
demi pesan itu sendiri dan memperkuat makna pesan itu. Setiap individu
dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi
terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.

2. Unsur-unsur pesan yang mempengaruhi komunikasi sekaligus cara dalam


mengemas pesan yang harus diperhatikan oleh komunikator yaitu berusaha
benar2 mengerti orang lain, kebaikan dan sopan santun, mengembangkan
komunikasi yang efektif, empati, audible, clarity, dan humble. Apa yang anda
pahami mengenai hal ini? berikan contoh konkritnya!
Jawaban :
Agar supaya komunikasi efektif, maka cara penyampaian pesan atau informasi
perlu dirancang secara cermat sesuai dengan karakteristik komunikan maupun
keadaan di lingkungan sosial yang bersangkutan. Jalaluddin Rakhmat
mengatakan bahwa keberhasilan komunikasi sebagian ditentukan oleh kekuatan
pesan. Dengan pesan, seseorang dapat mengendalikan sikap dan perilaku

komunikan. Agar proses komunikasi terlaksana secara efektif, maka perlu


dipertimbangkan berbagai teknik sebagaimana diuraikan berikut ini.
Pesan satu sisi (one sided) ataukah dua sisi (two sided). Hal ini berkaitan dengan
cara mengorganisasikan pesan.
Organisasi pesan satu sisi, ialah suatu cara berkomunikasi dimana komunikator
hanya menyampaikan pesan-pesan yang mendukung tujuan komunikasi saja.
Sedangkan pesan dua sisi, berarti selain pesan yang bersifat mendukung,
disampaikan

pula

counter

argument,

sehingga

komunikan

diharapkan

menganalisis sendiri atas pesan tersebut. Apakah dalam menyampaikan pesan itu
diorganisasikan secara satu sisi atau dua sisi, tentulah harus disesuaikan dengan
karakteristik. Sedangkan pesan dua sisi, secara teoritis lebih efektif dikarenakan
pada karakteristik pola komunikasi sebagai berikut:
a. Pada awalnya komunikan tidak sepakat dengan komunikator.
b. Komunikan menyadari argument yang berlawanan sebelum penyajian pesan,
atau sewaktu pesan akan disampaikan.
c. Komunikan memiliki latar pendidikan yang baik (tinggi).
d. Komunikator menginginkan kejujuran, keterbukaan, serta objektif dalam
pesannya dan tidak terlalu menghiraukan hasil komunikasi.
Dalam menyampaikan pesan, seorang komunikator tidak perlu terlalu ambisi
untuk mencapai hasil segera. Untuk dapat mempengaruhi komunikan secara
efektif, penyampaian pesan perlu memperhatikan langkah-langkah:
1. Attention (perhatian) Artinya bahwa pesannya harus dirancang dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian dari
komunikan.
2. Need (kebutuhan) Artinya bahwa komunikator kemudian berusaha meyakinkan
komunikan bahwa pesan yang disampaikan itu penting bagi komunikan.
3. Satisfaction (pemuasan), dalam hal ini komunikator memberikan bukti bahwa
yang disampaikan adalah benar.
4. Visualization (visualisasi) komunikator memberikan bukti-bukti lebih konkret
sehingga komunikan bisa turut menyaksikan.
5. Action (tindakan), komunikator mendorong agar komunikan bertindak positif
yaitu melak-sanakan pesan dari komunikator tersebut.
Cara penyampaian pesan memang berpengaruh terhadap keefektifan proses
komunikasi. Cara penyampaian yang baik, akan memudahkan komunikan dalam
menerima dan memahaminya.
3. Apa saja fungsi dan tujuan Komunikasi Antar Persona yang anda pahami?
Jelaskan argumentasi Anda berikut contoh konkritnya?

Jawaban :
Fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :
1. The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk
mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu
lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
2. The correlation of correlation of the parts of society in responding to the
environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi
terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai
tajuk rencana atau propaganda).
3. The transmission of the social heritage from one generation to the next,
dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan
mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu
generasi ke generasi lain.
Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai
pendapat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena
perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan
menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram.
Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam
pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga
melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu
pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan
komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication .
2. Mendidik masyarakat (Publik Education). Kegiatan komunikasi pada
masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat
menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan
mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang
dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa.
Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan
berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan
komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya.
Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan
Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara
guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua
dengan anak-anaknya.

3. Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan


berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk
mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang
diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan
dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk
kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi
berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih
efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4. Menghibur masyarakat(Publik Entertainment). Perilaku masyarakat menerima
informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan
masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui
sarana seni hiburan.
Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah sebagai berikut :
- Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia
-

(supervisor).
Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk
interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik
diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk
menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan

rasa aman.
Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun

berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.


Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi
kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk
keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan
tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan

pertimbangan.
Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui

hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima pesan.


Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi dimensi
Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada
masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta
terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut
serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan
sebagainya.

2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat


dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan
memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya
masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif
terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan
akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap
tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu.
Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu
mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi
yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung
kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada
masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah
supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan
positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.
4. Dalam Komunikasi Antar Persona juga terdapat pemahaman berdasarkan teori2
penjelasnya. Apa saja teori Komunikasi Antar Persona (Interpersonal
Communication) yang anda ketahui? Jelaskan
Jawaban :
Dalam ilmu komunikasi setidaknya kita bisa bertemu dengan 2 (dua) pendekatan
teoritik. Pertama , teori objektif dan kedua teori interpretif. Dalam teori objektif,
teori berfungsi menjelaskan masa lalu dan masa kini serta mempraktikan masa
depan. Oleh karena itu, satu teori dianggap baik apabila teori tersebut sederhana
(simplicity), bisa diuji (testability), dan berguna (usefulness).
A. APREHENSI KOMUNIKASI
Ada yang menyatakan bahwa aprehensi komunikasi merupakan kondisi
kognitif seseorang yang mengetahui bahwa dirinya saat berkomunikasi dengan
orang lain karena kekhawatiran dan ketakutannya, tak memiliki pikiran apapun
dalam benaknya dan juga tidak memahami sebab akibat sosial sehingga menjadi
orang yang mati rasa. Ada juga yang menyebutkan bahwa aprehensi
komunikasi

itu

terjadi

manakala

individu

memandang

pengalaman

komunikasinya itu tidak menyenangkan dan merasa takut berkomunikasi. Teori


aprehensi komunikasi juga banyak dipergunakan untuk menjelaskan situasi

komunikasi kelompok. Namun, banyak ilmuan komunikasi yang menggunakan


teori ini juga untuk menjelaskan komunikasi antarpribadi atau menggunakanya
dalam latar atau konteks komunikasi antarpribadi.
" McCroskey sendiri menyatakan bahwa aprehensi komunikasi

itu muncul

pada manusia karena pengaruh suasana komunikasi di rumahnya. Dinyatakan


bahwa factor-faktor lingkungan rumah, seperti jumlah percakapan dengan
anggota keluarga dan gaya interaksi anak-orang tua akan mempengaruhi perilaku
komunikasi anak. Ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga menjadi penentu
penting ada tidaknya "
Penyebab aprehensi komunikasi itu ada yang mengelompokan menjadi 3 (tiga)
kategori sebagai berikut :
- Aktivitas berlebihan.
Hal ini menunjukan bahwa secara psikologis kita terlalu aktif sebelum
-

kegiatannya sendiri dilakukan.


Pemprosesan kognitif yang tidak tepat.
Hal ini untuk menunjukan rasa tidak nyaman dalam menghadapi kegiatan
komunikasi. Oleh karena itu, penyebab aprehensi komunikasi ini dipandang
terkait dengan bagaimana kita berpikir tentang komunikasi dan bagaimana

proses komunikasi itu dipandang menakutkan.


Keterampilan komunikasi yang tak memadai.
Ini untuk menunjukan bahwa kita tak tahu bagaimana berkomunikasi secara
efektif. Jika kita merasa tidak terampil berkomunikasi maka dengan
sendirinya kita pun akan memandang kegiatan komunikasi merupakan
kegiatan yang menegangkan.

B. SELF-DISCLOSURE
Self disclosure merupakan kajian komunikasi dari perspektif internasional.
Sesuai dengan istilah untuk menyebut perspektif ini maka perhatian utama dalam
tindak komunikasi adalah aspek interaksi. Dalam interaksi tersebut terlibat
indikator-indikator

sebagai

individu

mengembangkan

segenap

potensi

sosial.

Yakni

kemanusian

individu

melalui

yang

interaksi

sosial(fister:1986:243). Pada self-disclosure orang membuka diri dan menyatakan


informasi tentang dirinya pada lawan komunikasinya. Bahkan informasi yang di
ungkapkan pun bukan informasi yang biasa-biasa saja melainkan informasi yang
mendalam tentang dirinya.
C. TEORI PENETRASI SOSIAL

Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kedekatan antarpribadi itu


berlangsung secara bertahap (gradual) dan berurutan yang di mulai dari tahap
biasa-biasa saja hingga tahap intim sebagai salah satu fungsi dari dampak saat ini
maupun dampak masa depannya.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa relasi akan menjadi semakin intim apabila
disclosure berlangsung artinya, orang-orang yang menjalin komunikasi
antarpribadi masing-masing melakukan, self-disclosure. Pada dasarnya, konsep
penetrasi sosial menjelaskan bagaimana kedekatan relasi itu berkembang, gagal
untuk berkembang atau berhenti. Konsep ini berusaha untuk menjelaskan
bagaimana proses seperti itu bisa terjadi.
D. TEORI PENGURANGAN KETIDAK PASTIAN
Teori ini menjelaskan, hal tersebut dilakukan manusia guna mengurangi
ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas perilaku masing-masing dalam
interaksi yang akan mereka kembangkan.
Menggali pengetahuan berupa memahami itulah yang merupakan perhatian
utama kita saat bertemu dengan seseorang yang belum kita kenal. Oleh karena
itu, kita akan berusaha mengetahui dan memahami siapa orang tersebut.
Teori pengurangan ketidakpastian ini mengungkap beberapa aksioma, yang
berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia dalam menjalin relasi antarpribadi.
Aksioma tersebut adalah sebagai berikut:
- Komunikasi verbal : menghadapi tingginya ketidakpastian pada awal
-

perjumpaan dengan orang yang tidak dikenal.


Kehangatan non verbal : begitu terjadi peningkatan ekspresi nonverbal maka

derajat ketidakpastian akan berkurang pada situasi awal interaksi.


Pencarian informasi : tingginya derajat ketidak pastian akan meningkatkam

prilaku informasi.
Self-disclosure : tingginya ketidakpastian dalam 1 relasi akan menurunkan

derajat intim dalam komunikasi.


Timbal balik : tingginya ketidakpastian menghasilkan tingginya tingkat
timbal balik.

E. TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL


Relasi antarpribadi itu tidak statis atau menurut teori dialektika relational,
bersifat cair. Orang-orang yang menjalin relasi dan berkomunikasi antarpribadi
pada batinya mengalami apa yang dinamakan tarikan konfli. Tarikan konflik
itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam kondisi cair, yang di

kenal sebagai ketegangan dialektis. Antara harmonis dan konflik atau antara
akrab dan musuhan.
F. TEORI PENILAIAN SOSIAL
Dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang diterima, orang bisa
melakukan dua hal, pertama mengkontraskan dan kedua mengasimilasikan.
Kontras merupakan distorsi perseptual yang membawa pada polarisasi ide.
Sedangkan asimilasi menunjukan kekeliruan penilaian yang bertentangan.Ini
terjadi apabila pesan yang disampaikan diterima dalam sikap pendengarnya pada
wilayah penerimaan. Teori penilaian sosial melihat pengaruh komunikasi
antarpribadi melalui bagaimana individu di pengaruhi oleh kelompok acuannya,
yakni kelompok yang digunakan untuk merumuskan identitas individu tersebut,
menurut teori ini maka sikap kita dipetakan dalam 1 kontinum, menurut teori ini
maka sikap kita tidak bisa berada dalam 1 wilayah tertentu yang dinamakan
latitude.
Ada tiga hal yang dikemukakan Teori Penilaian Sosial ini yang sudah di uji
melalui eksperimen yang bisa di pergunakan untuk mengkaji pengaruh
komunikasi antarpribadi.
Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
- Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi akan mampu menyampaikan
-

pesan yang masuk ke dalam wilayah penerimaan pendengarnya.


Ambiguitas seringkali lebih baik dibandingkan dengan kejelasan.
Ada orang yang sangat dogmatis dalam setiap permasalahan. Oleh karena itu,
wilayah penolaknya besar.
Teori ini menyatakan makin besar perbedaan antara pendapat pembicara dan

pandangan pendengaranya maka akan makin besar juga perubahan sikapnya,


sejauh pesan tersebut berada dalam wilayah penerimaannya. Selain itu
keterlibatan ego yang tinggi menunjukan luasnya wilayah penolakan.
5. Apa hubungan Human Relation dengan Kepercayaan (trust), motivasi,
pengungkapan diri (self disclosure) terkait dengan komunikasi antar persona?
Jawaban :
Setiap saat kita berinteraksi dengan manusia. Sebagian besar kegiatan
komunikasi yang kita lakukan adalah dalam konteks komunikasi interpersonal.
Interaksi antarmanusia dilakukan dengan berkomunikasi. Tanpa komunikasi,
interaksi antar manusia menjadi sesuatu hal yang muskil. Komunikasi
interpersonal adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari. Komunikasi
interpersonal tersebut berlangsung baik secara perorangan, kelompok maupun

organisasi. Berbicara dengan teman sekampus, menjawab pertanyaan dosen,


mengirim pesan melalui SMS, menjawab e-mail dari seorang teman,
memperbaiki hubungan dengan teman, putus hubungan dengan pacar, mengirim
surat lamaran pekerjaan, memberikan perinta dan lain sebagainya merupakan
komunikasi yang berlangsung dalam situasi komunikasi interpersonal. Keahlian
berkomunikasi interpersonal menjadi sesuatu yang mutlak dalam kehidupan
manusia. Sebagi contoh, survey terhadap 1000 orang berumur diatas 18 tahun
yang dilakukan di Amerika. Dalam survey tersebut 53% responden mengatakan
ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif merupakan penyebab utama dari
perceraian. Selain itu, keahlian berkomunikasi interpersonal bagi para pekerja,
manager maupun para professional juga memegang peranan penting. Sebuah
studi yang dilakukan oleh Collegiate Employment Researches Institute of
Michigan State University pada 500 pekerja, menyebutkan bahwa kemampuan
berbicara dan menulis dengan baik, kemampuan berkomunikasi interpersonal
dengan baik adalah kemampuan yang mutlak dimiliki oleh para lulusan.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.
Kegagalan komunikasi terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di
antara komunikan menjadi rusak. Komunikasi interpersonal yang efektif
meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling
penting, tulis Anita Taylor et al. (1977:187). Banyak penyebab dari rintangan
komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik di antara partisipan
komunikasi. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, dan paling cermat
tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi hubungan yang jelek. Setiap kali
kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan;
kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Bukna hanya menentukan
content tetapi juga relationship. Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.
isinya sama: menanyakan nama, tetapi kadar hubungan interpersonal di dalamnya
berbeda.
Sebutkan nama kamu !
Siapa nama Anda?
Bolehkah saya tahu siapa nama Bapak?
Sudi kiranya Bapak berkenan menyebutkan nama Bapak!
Kalimat-kalimat yang kita gunakan, sekali lagi, bukan hanya menyampaikan isi,
tetapi juga mendefnisikan hubungan interpersonal. Pandangan bahwa komunikasi
mendefinisikan hubungan interpersonal telah dikemukakan Ruesch dan Bateson

(1951) pada tahun 1950-an. Gagasan ini dipopulerkan di kalangan komunikasi


oleh Watzlawick, Beavin dan Jackson (1976) dengan buku mereka Pragmatics of
Human Communivation. Mereka melahirkan istilah baru untuk menunjukkan
aspek hubungan dari pesan komunikasi ini metakomunikasi. Mereka menulis,
Every communication has content and a relationship aspect such that the latter
classifies the former and is therefore metacommunications (1976:154).
Perlahan-lahan studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan pada aspek
relational. Ada yang menyebutkan focus ini sebagai paradigma baru dalam
penelitian komunikasi. Barangkali tidak ada yang lebih penting bagi kita selain
kontak atau hubungan dengan sesama manusia. Begitu pentingnya kontaj ini
sehingga bila kita tidak berhubungan dengan orang lain dalam waktu yang lama,
rasa tertekan akan timbul, rasa ragu terhadap diri sendiri muncul, dan orang
merasa sulit untuk menjalani kehidupan sehari-harinya. Desmond Morris, dalam
Intimete behavior (1972), mencatat bahwa kontak dengan orang lain begitu
pentingnya sehingga kultur kita telah membentuk segala macam subtitusi untuk
menggantikan ketiadaan hubungan ini. Orang seringkali mengunjungi profesional
seperti dokter, perawat, dan pemijat bukan karena sakit fisik, melainkan karena
kebutuhan untuk kontak.
Setiap hubungan bersifat unik. Begitu juga, masing-masing dari kita membina
hubungan karena alasan-alasan yang unik. Berikut beberapa alasan umum untuk
mengembangkan sebagian besar hubungan: Mengurangi kesepian, mendapatkan
rangsangan, mendapatkan pengetahuan-diri, dan memaksimalkan kesenangan dan
meminimalkan penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai