Anda di halaman 1dari 17

PERITONITIS

KHAIRANI PUTRI UTAMI

DEFINISI
Peritonitis adalah peradangan atau inflamasi pada

selaput peritoneum. Peritoneum merupakan selaput


yang membungkus organ-organ pada abdomen dan
dinding abdomen. Peritonitis bisa disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, dan bahan-bahan kimia. (Thomas
Namdar, Claus Ferdinand Eisenberger, 2009)

ETIOLOGI
Penyebab umum peritonitis adalah jamur, bakteri,

virus dan bahan-bahan kimia lainnya. (Thomas


Namdar, Claus Ferdinand Eisenberger, 2009)
Berdasarkan penyebabnya, peritonitis diklasifikasikan
menjadi dua kategori, yaitu peritonitis spontan dan
peritonitis sekunder. Peritonitis spontan disebabkan
oleh infeksi cairan diruang peritoneum yang bisa
disebabkan karena kegagalan hati atau gagal ginjal.
Sedangkan peritonitis primer disebabkan dari infeksi
yang menyebar dari traktus pencernaan kita.
(Pietrangelo, 2012)

Kondisi lainnya yang bisa menyebabkan peritonitis

sekunder adalah:
- luka pada abdomen
- divertikulitis
- ruptur apendiks- pankreatitis
- ulserasi lambung - sirosis hati dan penyakit hati lainnya
- usus yang berlubang

- radang pelvic
- infeksi kandung empedu, usus dan aliran darah
- penyakit crohn
- dan prosedur medis seperti saat penanganan gagal ginjal,
operasi dan penggunaan pipa makanan. (Pietrangelo, 2012)

MANIFESTASI KLINIS
Gejala pertama yang muncul pada peritonitis adalah nafsu
makan yang buruk dan mual, dan nyeri tumpul abdomen
yang dengan cepat berubah menjadi persisten, nyeri
abdomen yang hebat yang diperburuk oleh gerakan apapun
yang kita lakukan. (WebMD, 2013)
Tanda dan gejala lain yang bisa muncul pada peritonitis,
diantaranya :
- kram abdomen - asites
- panas dingin - perasaan haus yang hebat
- demam - susah buang air besar
- muntah
- tidak keluarnya urin, atau urin keluar dalam jumlah yang
lebih sedikit dari biasanya. (WebMD, 2013)

RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Ketika klien telah terdiagnosa peritonitis, kaji riwayat

trauma abdomen, termasuk operasi. Kaji dan


dokumentasikan
tanda-tanda
vital,
inspeksi
pembesaran abdomen, dan auskultasi bunyi perut.
Evaluasi status cairan, termasuk turgor jaringan,
kelembapan membran mukus, dan masukan dan
pengeluaran cairan. (Linton, 2015)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d. inflamasi
Penurunan curah jantung b.d. penurunan volume darah
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh b.d. mual, muntah, tidak ada masukan makanan.


Anxietas b.d. ancaman penyakit yang serius dan
perawatan invasif.
(Linton, 2015)

INTERVENSI

Nyeri akut b.d. inflamasi

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 3x24 jam, nyeri klien berkurang
dari skala nyeri 7 ke skala nyeri 3.
Kriteria Hasil
Mengungkapkan bahwa nyeri berkurang.
Ekspresi wajah klien tampak lebih rileks.
Klien tidak gelisah

INTERVENSI ?

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.


mual, muntah, tidak ada masukan makanan

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL


Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, pasien akan mempunyai
status sirkulasi yang baik.
Kriteria Hasil :
Indeks jantung dan fraksi ejeksi dalam
batas normal.
Dapat melaporkan tanda dan gejala
perburukan kondisi.

INTERVENSI?

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b.d. mual, muntah, tidak ada masukan
makanan.
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, klien akan
memperlihatkan status gizi yang adekuat.
Kriteria Hasil :
Mempertahankan massa tubuh dan berat
badan dalam batas normal.

INTERVENSI?

Anxietas b.d. ancaman penyakit


yang serius dan perawatan invasif.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x 24 jam, ansietas pasien
berkurang.
Kriteria Hasil :
Tetap meneruskan aktivitas meskipun
merasa cemas.
Pasien dapat mengkomunikasikan
kebutuhan dan perasaan negatif secara
tepat

INTERVENSI?

Anda mungkin juga menyukai