Anda di halaman 1dari 34

PERENCANAAN

WAKTU DAN
JARINGAN KERJA

Pengelola proyek selalu ingin mencari metode


yang
dapat
meningkatkan
kualitas
perencanaan waktu dan jadwal untuk
menghadapi
jumlah
kegiatan
dan
kompleksitas
proyek
yang
cenderung
bertambah. Usaha tersebut membuahkan
hasil dengan ditemukannya Metode Bagan
Balok (Bar Chart) dan Analisa jaringan kerja
(network analysis).
Kedua metode tersebut, diawali dengan
bagan balok .

Sampai diperkenalkannya metode bagan


balok
oleh
H.L
Gantt
pada
tahun
1917,dianggap belum pernah ada prosedur
yang sistematis dan analitis dalam aspek
perencanaan dan pengendalian proyek.
Bagan balok disusun dengan maksud
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan
dalam merencanakan suatau kegiatan,yang
terdiri dari waktu mulai,waktu penyelesaian .
Bagan balok mudah dibuat dan dipahami
sehingga amat berguna sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.

MENYUSUN BAGAN BALOK


Bagan balok dapat dibuat secara
manual atau dengan menggunakan
komputer. Bagan ini tersusun pada
koordinat x dan y .Pada sumbu tegak
lurus x,dicatat
pekerjaan atau
elemen atau paket kerja dari hasil
penguraian lingkup suatu proyek,
dan
gambar
sebagai
balok.
Sedangkan pada sumbu horisontal Y,
tertulis satuan waktu ,misalnya hari,
minggu atau bulan .

Disini, waktu mulai dan waktu akhir


masing-masing pekerjaan adalah
ujung kiri dan kanan dari balok-balok
yang bersangkutan.

FORMAT YANG LAZIM


DIPAKAI
Pada bagian atas format berisi
keterangan singkat proyek antara
lain
pemilik
proyek,lokasi,nomor
kontrak,dan tanggal pembaharuan.

Setelah diuraikan menjadi komponen


komponen yang bersangkutan dan
ditentukan
urutan
pelaksanaan
pekerjaannya,kemudian
diperkirakan
kurun waktu yang diperlukan .
Pada waktu pelaporan, misalnya pada
akhir
bulan,
dibandingkan
antara
kenyataan
dengan
rencana,seperti
diperlihatkan pada tabel 12-2.
Setelah dimasukkan keterangan dari
tabel 12-2 maka tersusun bagan balok
seperti gambar 12-1.

pekerjaan terlambat mulai (b,d), tepat waktu


(a,c,e).dan terlambat selesai (c dan d).Sedang
pekerjaan e pada saat laporan belum diketahu
kapan selesainya.

Keunggulan dan kelemahan


Dari
uraian
dan
contoh-contoh
diatas, terlihat bahwa metode bagan
balok mudah dibuat dan dipahami.
Metode ini sangat berfaedah sebagai
alat perencana dan komunikasi.

Metode bagan balok terbatas karena


kendala-kendala berikut:
Tidak
menunjukkan
secara
spesifik
gejala
ketrgantungan antara satu kegiatan dengan yang lain,
sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap
terhadap jadwal keseluruhan proyek.
Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan
(updating), karena umumnya harus dilakukan dengan
membuat bagan balok baru, padahal tanpa adanya
pembaruan segera menjadi kuno dan menurun daya
gunanya.
Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih lebih
yang bersifat kompleks, penggunaan bagan balok akan
mengahdapi kesulitan.

JARINGAN KERJA
Dari penyusunan jadwal ,jaringan kerja dipandang
sebagai satu langkah penyempurnaan metode
bagan balok,karena dapat memberi jawaban atas
pertanyaan

pertanyaan
yang
belum
terpecahkan oleh metode tersebut , seperti:
Berapa
lama
perkiaraan
kurun
waktu
penyelesaian proyek.
Kegiatan kegiatan mana yang bersifat kritis
dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek.
Apabila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan
kegiatan
tertentu,bagaimana
pengaruhnya
terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek
secara menyeluruh.

Disamping itu jaringan kerja


berguba untuk;
Menyusun urutan kegiatan proyek
yang
memiliki
sejumlah
besar
komponen
dengan
hubungan
ketergantungan yang kompleks.
Membuat perkiraan jadwal proyek
yang paling ekonomis
Mengusahakan
fluktuasi
minimal
penggunaan sumberdaya.

Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang


amat luas pemakaiannya adalah metode jalur
kritis(Critical Path Method CPM), Teknik Evaluasi
dan Review Proyek (Project evaluation and review
Technique PERT) dapat dipakai memperkirakan
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Metode jaringan kerja memperkenalkan menjelang
akhir dekade 1950-an, oleh suatu tim engineer dan
ahlimatematika dari perusahaan Du-Pont bekerja
sana dengan Rand Corporation, Dalam usaha
mengembangkan
suatau
sistem
kontrol
manajemen. Sistem ini dimaksudkan untuk
merencanakan dan mengendalikan sejumlah besar
kegiatan yang memiliki hubungan ketergantungan
yang
kompleks
dalam
masalah
desainengineering, konstruksi, dan pemeliharaan.

Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai


metode jalur kritis .
Pada waktu yang hampir bersamaan,
secara terpisah dinas angkatan laut
amerika serikat mengembangkan pula
sistem kontrol manajemen dalam rangka
mengelola proyek pembuatan peluru
kendali polaris .
Proyek ini melibatkan ribuan konsultan
desain
enginering, sub-kontraktor ,
supplier, berbagai jawatan pemerintah dan
sosial.

Sistem kontrol tersebut yang dinamakan teknik


evaluasi dan review proyek (Project evaluation and
review technique PERT)
Meskipun sistem ini dikembangkan secara terpisah
oleh pelaku yang berlainan namuan hasilnya memiliki
banyak kesamaan.
Keduanya memakai penyajian secara grafis dengan
memakai diagram anak panah ,lingkaran serta kaidah
kaidah dasar logika ketergantungan dalam menyusun
urutan kegiatan.
Perbedaan
yang
subtansial
terletak
dalam
memperkirakan kurun waktu kegiatan.
PERT memakai 3 angka sistematis bagi setiap
kegiatan,yaitu
optimistik,pesimistik,
dan
paling
mungkin.

PERT Bermaksud menampung adanya


unsur-unsur yang belum pasti , kemudian
menganalisis kemungkinan kemungkinan
sejauh mana proyek menyimpang atau
memenuhi sasaran jadwal penyelesaian.
PERT digunakan dalam bidang penelitian
dan pengembangan .
CPM menggunakan satu angka estimasi
dan
dalam
praktek
lebih
banyak
dipergunakan oleh kalangan industri atau
proyek priyek enginering konstruksi.

SISTEMATIKA LENGKAP
Sistematika lengkap dari proses
menyusun jaringan adalah sebagai
berikut :

MENGIDENTIFIKASI DAN
MENGURAIKAN LINGKUP PROYEK
Seperti telah disinggung diatas,
langkah awal membuat jaringan
kerja
adalah
mengkaji
lingkup
proyek,
kemudian
menguraikan
menjadi komponen komponennya
untuk
meningkatkan
akurasi
perkiraan kurun waktu kegiatan dan
logika
ketergantungan
diantara
kegiatan kegiatan tersebut.

Identik dengan proses membuat


perkiraan biaya
Tujuan memecah lingkup proyek menjadi
komponen-komponennya antara lain untuk
meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
penyelesaian proyek.
Dasar pemikiran ini identik dengan pemikiran
pada proses membuat perkiraan biaya ,yaitu
akan diperoleh angka yang lebih akurat bila
dilakukan dengan menganalisis komponenkomponen secara lebih terperinci ,dibanding
dengan perkiraan langsung satu lingkup proyek
utuh tanpa memecah dan menganilisisnya
terlebih dahulu.

Dengan memakai analogi yang sama, maka


perkiraan total waktu penyelesaian proyek
dikerjakan dengan cara memecah lingkup
proyek menjadi komponen komponennya.
Setelah dicapai kerincian yang diinginkan,
maka ditentukan perkiraan kurun waktu
bagi komponen komponen tersebut dan
disusun kembali menjadi jaringan kerja
,dengan
memperhatikan
urutan
ketergantungan.

Setelah tersusun jaringan kerja,barulah pada


langkah selanjutnya dihitung total waktu
penyelesaian proyek.

TERMINOLOGI DAN KAIDAH


DASAR

Kegiatan pada anak panah, atau activity


on
arrow
(AOA).
Disini
kegiatan
digambarkan sebagai anak panah yang
menghubungkan dua lingkaran yang
mewakili dua peristiwa.
Ekor anak panah merupakan awal dan
ujungnya merupakan akhir kegiatan.
Nama
dan
kurun
waktu
kegiatan
berturut-turut ditulis diatas dan dibawah
anak panah, seperti terlihat pada gbr.1213a

Kegiatan ditulis didalam kotak atau lingkaran


yang disebut, activity on node (AON).
Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan diantara kegiatan kegiatan,
seperti terlihat pada 12-13 b

Metode CPM dan PERT termasuk dalam


klasifikasi AOA sedangkan metode PDM
adalah AON.
Kegiatan(activity) Analisi jaringan kerja
memecah lingkup proyek menjadi
kegiatan-kegiatan
yang
merupakan
komponennya.
Peristiwa atau kejadian (event),dan mile
stone adalah satu titik waktu dimana
semua kegiatan-kegiatan sebelumnya
(predecessor) sudah selesai.

Node I dan node j node yang berada


diekor anak panah dalah node I ,sedang
yang dikepala anak panah adalah node
j .tetapi node j akan menjadi node I
untuk kegiatan berikutnya.
Dummy adalah anak panah yang
menjelaskan hubungan ketergantungan
antara dua kegiatan,tidak memerlukan
sumber daya dan tidak membutuhkan
waktu.

BEBERAPA PEGANGAN DALAM


MENGGAMBAR JARINGAN KERJA
Lukisan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan
dan garis putus untuk dummy.
Dalam menggambar anak panah ,usahakan ada bagian
yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan
kurun waktu.
Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah ,sedangkan
kurun waktu dibawahnya.
Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.
Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada
hubungannya dengan lamanya kurun waktu.
Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran,dengan
nomor yang bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

MENGGAMBAR JARINGAN
KERJA

Dummy
Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa
(event) maka diadakan kegiatan fiktif yang disebut dummy.
Dummy
diperlukan
untuk
memperlihatkan
hubungan
ketergantungannya yang ada diantaranya. Gbr.12-4
Kegiata A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai. Sedangkan D
dapat dimulai segera setelah B selesai dan tidak bergantung dengan
A.
Contoh jaringan kerja dengan suatu dummy.

Suatu proyek pengadaan generator


listrik
terdiri
dari
komponen

komponen pada tabel 12-4.

KETERGANTUNGAN ALAMIAH DAN


KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA
Ketergantungan alamiah
Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat
kegiatan itu sendiri,misalnya pada contoh diatas
,kegiatan menaikkan atap belum dapat dilakukan
sebelum pekerjaan mendirikan tiang penyangga
diselesaiakan.
Ketergantungan sumber daya
Jenis lain dari ketergantungan adalah ketergantungan
sumber daya . Sebagai contoh pekerjaan membuat
pondasi tidak dapat dilakukan bersamaan waktunya
dengan pekerjaan pabrikasi tiang atau kerangka
atap ,karena kurangnya tenaga kerja,sehingga harus
dilakukan secara berurutan atau seri.

PERTANYAAN YANG
MEMBANTU

Usaha menyusun kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan
mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut:
Kegiatan apa yang dilakukan terlebih dahulu
Mana kegiatan berikutnya yang akan dikerjakan
Adakah kegiatan yang dapat berlangsung sejajar
Perlukah mulainya kegiatan tertentu dengan menunggu yang lain.

METODE, Teknik Perencanaan Waktu


dan Menyusun Jadwal
Metode Jalur kritis (CPM)
Pada metode cpsm dikenal adanya metode jalur
kritis yaitu metode yang memiliki rangkaian
komponen komponen kegiatan dengan total
jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun
waktu penyelesaian proyek yang tercepat.
Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis
dimulai dari kegiatan pertama sampai pada
kegiatan terkhir proyek,karena pada jalur ini terletak
kegiatan kegiatan yang bila pelaksanaannya
terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek
secara keseluruhan. Kadang kadang dijumpai lebih
dari ssatu jalur kritis dalam jaringan kerja.

TERMINOLOGI DAN
PERHITUNGA
TE = E
Waktu palinga awal peristiawa (node/event)dapat terjadi
( earlies time pf occurance )
TL = L
Waktu paling akhir peristiwa bleh terjadi (latest allowable
event /occurance).
EF
Waktu selesai paling awal kegiatan (earliest finish time)
LS
Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai (latest ollowable
start time) yaitu waktu paling akhir boleh dimulai suatu
kegiatan tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

LF
Waktu paling akhir kegiatanboleh
selesai (Latest allowable finish time)
D
Adalah kurun waktu suatau
kegiatan , umumnya dengan satuan
waktu hari,minggu,bulan dan lain
lain.

Hitungan maju
Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut
hitungan maju .Berikut ini adalah contoh sederhana untuk maksud diatas,
dengan memakai visualisasi proyek seperti yang terdapat pada gambar
13-1.
Pertama tama perlu diingat kembali aturan atau kaidah dalam menyusun
jariangan kerja.
Kegiatan 2 3 adalah hari ke 2 plus ke-3, sama dengan hari ke-5.
Berikutnya kegiatan 2-4, kegiatan ini dimulai segera setelah kegiatan 1-2
selesai. Dengan kata lain , waktu mulai paling awal bagi kegiatan 2-4
adalah sama dengan waktu selesai paling awal dari kegiatan 1-2.

Anda mungkin juga menyukai