Anda di halaman 1dari 9

Tata Tertib Pengunjung/penunggu Pasien

TUJUAN :
Terciptanya suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi pasien dan lingkungan Rumah
Sakit yang tertib.
TATA TERTIB :
2.1 Bila pasien perlu dijaga/ditunggu.
Penunggu yang diijinkan hanya boleh 1 (satu) orang saja. Pasien yang perlu ditunggu adalah
pasien yang kondisi sakitnya perlu didampingi oleh keluarga dan sesuai dengan indikasi medis.
Penunggu harus memiliki kartu tunggu. Kartu tunggu dapat diminta pada kepala unit/perawat di
ruangan.
Penunggu harus memakai pakaian yang Rapi, Bersih, dan Sopan.
Penunggu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Pergantian penunggu dianjurkan dilakukan pada waktu jam berkunjung dan diberitahukan
kepada perawat ruangan.
Penunggu ikut menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan Rumah Sakit.
2.2 Penunggu/Pengunjung
Tidak diperkenankan:
Makan dan minum di dalam ruang perawatan.
Duduk di tempat tidur.
Memberi rokok kepada pasien.
Merokok di lingkungan Rumah Sakit.
Main kartu, main catur dan atau permainan lainnya.
Masuk ke kamar pasien lain, di luar waktu berkunjung.
Membawa pulang fasilitas/peralatan milik Rumah Sakit. Sebelum pasien pulang, petugas rumah
sakit akan menginventaris kembali seluruh fasilitas rumah sakit yang ada dikamar pasien.
Memasak di ruangan pasien dan atau ruang tunggu.
Mencuci pakaian di Kamar Mandi/WC, Wastafel yang berada di lingkungan Rumah Sakit.
Menjemur pakaian di teras Rumah Sakit.
Membawa Senjata Tajam, Senjata Api, dll.
2.2.1 Khusus untuk Penunggu :
Tidak diperkenaankan membawa barang berharga berupa perhiasan (Berlian, Emas, dll),
Elektronika (Laptop, Kipas angin, Hairdryer).
Apabila terjadi kehilangan/kerusakan Rumah Sakit tidak bertanggungjawab.
3. WAKTU BERKUNJUNG :
Pagi : Pukul 10.00 12.00 Wib.
Sore : Pukul 18.00 20.00 Wib.

Untuk kelas VVIP & VIP,


waktu kunjungan tidak kami batasi, dengan tetap memprioritaskan
kebutuhan istirahat pasien

Ditetapkan di Serpong, Tangerang


Pada tanggal : 1 Agustus 2011
Direksi RSIA St.Carolus Summarecon
TTD
Direktur

Kelas VIP Dewasa

Fasilitas :
1. Tempat tidur pasien (1)
2. Meja pasien (1)
3. Sofa Bed (1)
4. AC
5. Kulkas (1)
6. Meja makan dorong (1)
7. LCD TV 32 (1)
8. Pesawat telpon (1)
9. Kamar Mandi
10. Lemari pakaian (1)
11. Internet (Wi-Fi)
Harga Rp : 1.000.000,-

Kelas VIP Anak

/ hari

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT


DASAR HUKUM
4 Votes

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN, PERAWAT, RUMAH SAKIT DASAR HUKUM


1. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan Praktik
Perawat
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik No. YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Dirjen Yanmed No. 00.03.2.6.951 Tahun 1997 tentang berlakunya Hak dan
Kewajiban Perawat dan Bidan di RS.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Hak : Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban : Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum
Pasien : Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun
sakit
Perawat : seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Rumah Sakit : sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
Hak pasien : hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DI RS :
HAK PASIEN :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinya
alternatif terapi lainnya
prognosanva.
perkiraan biaya pengobatan
1. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
2. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang
jelas tentang penyakitnya.
3. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
4. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
5. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
6. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya.
7. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah

skait
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit
yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN DI RS (SK Dirjen Yanmed No. YM
00.03.2.6.956 Th 1997
HAK-HAK PERAWAT DAN BIDAN :
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya.
3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta
standar profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
8. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah sakit
9. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan
yang berlaku di rumah sakit.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN :
1. Mematuhi semua peraturan RS dengan hubungan hukum antara perawat dan bidan dengan
pihak RS.
2. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit
3. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan standar profesi
dan batas kewenangannya atau otonomi profesi.
5. Menghormati hak-hak klien atau pasien.
6. Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
7. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinannya sepanjang

tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan kesehatan.


8. Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
9. Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau kebidanan kepada
klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
10. Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan
berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi
keperawatan atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
12. Mengikuti IPTEK keperawatan atau kebidanan secara terus menerus.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas
kewenangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan juga setelah
klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.
SE Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.YM.02.04.3.5.2504 Tahun 1997 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan RS
HAK-HAK RUMAH SAKIT :
1. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai
dengan kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut (hospital by laws)
2. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan rumah sakit.
3. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang
diberikan dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit melalui panitia
kredensial.
5. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk
pasien, pihak ketiga, dan lain-lain).
6. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT :
1. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan suku, ras,
agama, seks dan status sosial pasien
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan
(duty of care).
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas perawatan
(quality of care)
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit gawat darurat tanpa meminta
jaminan materi terlebih dahulu
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medik (medical equipment)sesuai
dengan standar yang berlaku.
8. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap

1. pakai (ready for use).


1. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana ,
prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
2. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana
3. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medik,
penunjang medik, non medik.
4. Khusus untuk RS Pendidikan, RS wajib memberikan informasi bahwa penderita termasuk
dalam proses/pelaksanaan pendidikan dokter/dokter spesialis.
TANGGUNG JAWAB HUKUM / URAIAN TUGAS PERAWAT DALAM PRAKTEK
Dalam tatanan klinis pada dasarnya ada 2 jenis tindakan yang dilakukan oleh perawat yaitu
tindakan yang dilakukan berdasarkan pesanan dokter dan tindakan yang dilakukan secara
mandiri. Tindakan yang berdasarkan pesanan dokter tidak dapat sepenuhnya secara hukum
dibebankan kepada perawat sedangkan tindakan mandiri sepenuhnya dapat dibebankan pada
perawat.
1. Menjalankan pesanan dokter dalam hal medis
Becker (1983) mengemukakan 4 hal yang harus ditanyakan perawat untuk melindungi mereka
secara hukum :
1. Tanyakan setiap pesanan yang diberikan dokter
Jika pasien yang telah menerima injeksi im memberitahu perawat bahwa dokter telah mengganti
pesanan dari obat injeksi ke obat oral, maka perawat harus memeriksa kembali pesanan sebelum
meberikan obat.
1. Tanyakan setiap pesanan bila kondisi pasien telah berubah
Perawat bertanggung jawab untuk memberitahu dokter tentang setiap perubahan kondisi pasien.
Misalnya bila seorang pasien yang menerima infus intravena tiba-tiba mengalami peningkatan
kecepatan denyut nadi, nyeri dada dan batuk, perawat harus segera memberitahu dokter dan
menanyakan kelanjutan pengaturan kecepatan tetesan infus.
1. Tanyakan dan catat pesanan verbal untuk mencegah kesalahan komunikasi.
Catat waktu/jam, tanggal, nama dokter, pesanan, keadaan yang harus diberitahukan dokter, baca
kembali pesanan kepada dokter dan cata bahwa dokter telah menyepakati pesanannya seaktu
diberikan.
1. Tanyakan pesanan, terutama bila perawat tidak pengalaman.
Hal ini memberikan tambahan tanggung jawab perawat dalam melatih diri membuat keputusan
sewaktu melaksanakannya. Bagi perawat yang merasa tidak berpengalaman harus minta
petunjuk baik dari perawat senior maupun dokter.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan mandiri
1. Ketahui pembagian tugas mereka. Ini memudahkan perawat untuk berfungsi sesuai dengan
tugas dan tahu apa yang diharapkan dan tidak diharapkan.
2. Ikuti kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan ditempat kerja
3. Selalu identifikasi pasien, terutama sebelum melaksanakan intervensi utama.
4. Pastikan bahwa obat yang benar diberikan dengan dosis, waktu dan pasien yang benar.

5. Lakukan setiap prosedur secara tepat.


6. Catat semua pengkajian dan perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat.
7. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien. Catatan segera memudahkan untuk tetap
melindungi kesejahteraan pasien, menganalisa mengapa kecelakaan terjadi dan mencegah
pengulangan kembali.
8. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan pasien.
9. Pertahankan kompetisi praktek keperawatan. Dengan tetap belajar, termasuk mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan klinis perkembangan jaman.
10. Mengetahui kekuatan dan kelemahan perawat.
11. Sewaktu mendelegasikan tanggung jawa keperawatan, pastikan orang yang diberi delegasi
tugas mengetahui apa yang harus dikerjakan dan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan.
12. Selalu wapada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap
tugas yang dilaksanakan.
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT
Tanggung jawab (responsibilitas) adalah eksekusi terhadap tugas-tugas yangberhubungan dengan
peran tertentu dari perawat. Pada saat memberikan obat perawat bertanggung jawab untuk
mengkaji kebutuhan pasien akan obat tersebut, memberikannya dengan aman dan benar dan
mengevaluai respons pasien terhadap obat tersebut. Perawat yang selalu bertanggung jawab
dalam bertindak akan mendapatkan kepercayaan dari pasien karena melaksanakan tugas
berdasarkan kode etiknya.
Tanggung jawab / tugas perawat secara umum :
1. Menghargai martabat setiap pasien dan keluarganya.
2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-obatan tertentu dan
melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang tepat ditempat tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi
4. Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dan memberi
informasi yang biasanya diberikan oleh dokter.
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada orang yang
tepat.
Tanggung gugat (akuntabilitas) ialah mempertanggungjawabkan prilaku dan hasil-hasilnya yang
termasuk dalam lingkup peran profesional seseorang sebagaimana tercermin dalam laporan
periodik secara tertulis tentang prilku tersebut dan hasil-hasilnya. Perawat bertanggunggugat
terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama karyawan dan mayarakat. Jika seorang perawat
memberikan dosis obat yang salah kepada pasien, maka ia dapat digugat oleh pasien yang
menerima obat tersebut, dokter yang memberikan instruksi, pembuat standar kerja dan
masyarakat. Agar dapat bertanggung gugat perawat harus bertindak berdasarkan kode etik
profesinya. Akuntabilitas dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas perawat dalam melakukan
praktek. Akuntabilitas bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-prakstisi yang
sudah ada.

2. Mempertahankan standar perawatan kesehatan


3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai
bagian dari profeional perawatan kesehatan
4. Memberi dasar untukmebuat keputusan etis.
Tentang iklan-iklan ini

Anda mungkin juga menyukai