Anda di halaman 1dari 2

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

Alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan masih banyak diminati oleh kalangan
tertentu yang terlibat dalam persengketaan. Pengadilan (Litigasi) dianggap lambat dalam
menyelesaikan sengketa dan memiliki prosedur administratif yang cukup rumit. Selain itu sifat
keputusan pengadilan yang bersifat terbuka untuk umum kadang tidak sesuai dengan
kepentingan para pihak yang bersengketa. Bahkan lebih ekstrem lagi menurut sebagian besar
pihak pengadilan sudah tidak independen dalam membuat keputusan.
Salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang banyak ditempuh oleh para pihak yang
bersengketa saat ini adalah arbitrase. Dalam proses arbitrase ada pihak yang ditunjuk sebagai
arbiter yang akan memberi keputusan terhadap masalah yang terjadi. Arbiter ini bersifat netral,
independen dan dapat dipilih sendiri oleh para pihak yang bersengketa berdasarkan keahlian dan
pengalamannya.
Meski terbilang cukup mahal dibanding alternatif lainnya, arbitrase banyak dipilih karena
alasan kerahasiaan, putusannya tidak dipublikasikan sehingga para pihak yang bersengketa dapat
dengan bebas dan aman menyampaikan pendapatnya. Arbitrase banyak dipilih untuk
menyelesaikan sengketa dibidang bisnis atau perdagangan mengingat bidang ini membutuhkan
kerahasian yang tinggi karena akan berpengaruh pada kelancaran usaha kedua belah pihak.
Putusan arbitrase ini sama dengan keputusan pengadilan yaitu bersifat final dan mengikat yang
harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.
Alternatif selanjutnya dalam menyelesaikan sengketa adalah mediasi. Sama halnya
seperti arbitrase, di mediasi ada pihak ketiga (mediator) yang akan membantu menyelesaikan
persengketaan. Mediator ini berusaha menjadi penengah dari persoalan yang terjadi, bersifat
netral dan mampu memahami kebutuhan dari kedua pihak yang bersengketa. Dalam mediasi
keputusan diserahkan kepada para pihak yang bersengketa, mediator tidak mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan . mediasi ini bertujuan untuk mencari solusi yang adil
dan dapat diterima bagi kedua pihak ( win-win solution).
Mediasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya biaya yang sangat murah dengan
waktu relative lebih cepat dari alternative lainnya. Selain itu mediasi mengedepankan

kesepakatan bersama yang nantinya dapat dilaksanakan oleh kedua belah pihak tanpa unsure
paksaan. Berbeda dengan arbitrase, karena prinsip penyelesaiannya win-lose solution, dan
memiliki kepautusan yang bersifat final para pesertanya harus orang orang yang bona fide.
Selain Arbitrase dan Mediasi, adapula dikenal dengan istilah Dading, yaitu suatu
perjanjian damai yang dibuat secara tertulis oleh kedua pihak yang bersengketa untuk
mengakhiri suatu perkara yang sedang diproses dipengadilan ataupun untuk mencegah timbulnya
suatu perkara. Jika tibuat secara tertulis, maka perjanjian damai ini tidak memiliki kekuatan
hukum. Perjanjian damai ini mempunyai kekuatan setara dengan keputusan hakim tingkat akhir.
Sama halnya dengan mediasi, dading berusaha mencari solusi antara kedua pihak dengan prinsip
win win solution dengan biaya yang sangat murah namun sifat putusannya terbuka untuk umum
( dipulikasikan).
Ketiga alternatif penyelesaian sengketa ini menjadi pilihan bagi para pihak yang
bersengketa yang ingin menyelesaikan masalahnya secara cepat di luar pengadilan.
Persengketaan sebisa mungkin harus dihindari namun jika sudah terjadi maka penyelesaian
sengketa secara damai dan kekeluargaan harus menjadi prioritas utama.

Anda mungkin juga menyukai