Dasar Teori CA Laring
Dasar Teori CA Laring
BAHASAN
Definisi
Klasifikasi
Etiologi
Patofisiologi
Pathway
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
DEFINISI
Laring adalah organ suara yang terletak dibawah dan depan
pharynx, serta ujung procsimal trachea.
Glottis
Tis karisnoma in situ
T1 tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan
pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura
anterior atau posterior.
T2 tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara
masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi (impaired mobility).
T3 tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksasi.
T4 tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau
sudah keluar dari laring.
Subglotik
Tis karsinoma in situ
T1 tumor terbatas pada daerah subglotis
T2 tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak
atau sudah terfiksasi.
T3 tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksasi.
T4 tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan
ke luar laring atau kedua- duanya.
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti, adapun faktor
predisposisi yang dapat menyebabkan Ca. laring
adalah :
Rokok
Alkohol
Terpapar oleh sinar radioaktif
Infeksi kronis (Herves simpleks)
Seseorang yang mengalami kanker dikepala
dan dileher sering kali adalah seseorang yang
menggunakan alcohol dan tembakau sebelum
pembedahan. ( Buku Ajar. Keperawatan Medikal
Bedah. Vol 2 hal. 1015)
PATOFISIOLOGI
Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua
penyakit keganasan. Terutama neoplasma laringeal 95%
adalah karsinoma sel skuamosa.
Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar
dengan lambat. Pita suara miskin akan pembuluh limfe
sehingga tidak terjadi metastase kearah kelenjar limfe.
Bila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik) metastase
lebih umum terjadi.
Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum
mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara
serak. Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini
biasanya pada waktu pita suara masih dapat digerakan
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri tenggorok
Sulit menelan (odinofagia) dan
disfagia
Suara Serak
Hemoptisis dan batuk
Sesak nafas
Berat Badan turun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laringoskop
Untuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor.
2. Foto thoraks
Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya
proses spesifik dan metastasis di paru.
3. CT-Scan
Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor
pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis
serta metastasis kelenjar getah bening leher.
4. Biopsi laring
Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil
patologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma
sel skuamosa
PENATALAKSANAAN
Stadium I dikirim untuk radiasi, stadium 2 dan 3 untuk operasi dan
stadium 4 operasi dengan rekonstruksi atau radiasi
1. Terapi Radiasi
Pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan
mormalnya dapat digerakkan. Terapi radiasi juga dapat digunakan
secara proferatif untuk mengurangi ukuran tumor.
2. Operasi : Laringektomi
Laringektomi Parsial: direkomendasikan pada kanker area glottis tahap
dini ketika hanya satu pita suara yang terkena.
Leringektomi Supraglotis: digunakan untuk tumor supraglotis.
Laringektomi hemivertikal: dilakukan jika tumor meluas diluar pita
suara, tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area
subglotis.
Laringektomi Total : dilakukan ketika tumor meluas diluar pita suara .
CONTINUED
3. Pemakaian Sitostatika belum
memuaskan,biasanya jadwal pemberian sitostatika
tidak sampai selesai karena keadaan umum
memburuk.
4. Rehabilitasi khusus (voice rehabilitation),
agar pasien dapat berbicara/ bersuara sehingga
dapat berkomunikasi secara verbal.Rehabilitasi
suara dapat dilakukan dengan pertolongan alat
bantu suara yakni semacam vibrator yang
ditempelkan di daerah sub mandibula, ataupun
dengan suara yang dihasilkan dari esofagus
(esophangeal speech) melalui proses belajar