MENINGITIS BAKTERIALIS
Oleh:
Siti Rosita L. H.
54081001026
IDENTIFIKASI
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Agama
MRS
:
:
:
:
:
:
An. B
9 tahun
Laki-laki
Desa Sungai Rebo Pertamina Plaju
Islam
2 Februari 2015
ANAMNESIS
Anamnesis (Alloanamnesis)
Tanggal
: 31 Februari 2015
Diberikan oleh
: Ibu Pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama
: Penurunan
Kesadaran
Keluhan tambahan
: kejang,
demam
: 9 bulan
: spontan per vaginam
: bidan
: 03-06-2006
: 3000 gram
: 36 cm
Kesan: Riwayat kehamilan dan kelahiran
normal
3. Riwayat Makanan
ASI : 0 s.d. 3 bulan
Susu Formula
: 3 bulan s.d 2 tahun
Bubur nasi : 3 bulan s.d. 4 bulan
Nasi tim/lembek : 4 bulan s.d. 1 tahun
Nasi biasa : 1 tahun s.d. sekarang
Daging/ayam
:Ikan : Setiap hari (-1 potong)
Tahu/tempe: Telur : 2-3x/minggu (hanya makan putihnya saja)
Sayur
: 1-2x/minggu (1-2 sendok makan)
Buah : 1x/minggu (1-2 potong)
Kesan: Kualitas dan kuantitas makan kurang
4. Riwayat Imunisasi
BCG
: 1x, scar (+)
Hepatitis : lupa berapa kali
Polio
: lupa berapa kali
DPT: lupa berapa kali
Campak : lupa
Kesan: Kelengkapan imunisasi dasar
tidak bisa dinilai
:
:
:
:
: tidak ada
tidak ada
aktif, bermain dengan
sebaya (+)
tidak ada
tidak ada
Kesan
: perkembangan mental dalam
batas normal
7. Riwayat Keluarga
Jumlah saudara
: dua
Pekerjaan orang tua : ayah (buruh harian); ibu
(IRT)
Riwayat penyakit
: riwayat penyakit
dengan keluhan yang sama dengan pasien dalam
keluarga tidak ada.
Status Generalis
Kepala : deformitas (-), rambut hitam tersebar merata,
wajah simetris, LK: 38 cm
Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat
isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Telinga : sekret -/Hidung : cavum nasi lapang, konka edema (-), hiperemis (-),
sekret -/Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang
Leher : Pemb. KGB (-)
Thorax : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis,
retraksi (-)
Jantung = bunyi jantung I & II regular, Gallop (-), mur-mur
(-)
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Auskultasi : suara nafas vesikular +/+, Rhonki -/-, wheezing
-/Abdomen :
Inspeksi : datar, lemas
Palpasi : turgor kulit baik, NT (-), Hepar teraba , L
tidak tampak membesar
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) Normal
Status Neurologis
Kesadaran : GCS = 15 E = 4, M = 6, V = 5
Tanda rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), laseque
>70/>70, kernig >135/>135, brudzinski I dan II (-)
Nervus kranialis
Tonus : normotonus
Sensorik = sulit dinilai
Autonom = sulit dinilai
Refleks fisiologi +2/+2
Refleks patologis = Babinski -/-, chadoks -/-, offenheim
-/-, gordon -/-
Hasil Laboratorium
(10 Februari 2015)
Hasil
Hemoglobin
12.1
Hematorit
36
Leukosit
21.8
Trombosit
150
Eritrosit
4.1
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis TB
Ensefalitis
DIAGNOSIS KERJA
Penurunan kesadaran ec. Meningitis
bakterialis
Pengobatan
O2 2 liter/menit nasal kanul
Diet PASI
IVFD NaCl 250 cc/24 jam
Sanmol 4x0,3 cc
Phenobarbital 2x5 mg
Meropenem 3x50 mg
RENCANA PEMERIKSAAN
Pungsi lumbal
Mantoux test
Foto rontgen
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad fungsionam
Ad sanationam
= Dubia ad bonam
= Dubia ad bonam
= Dubia ad malam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meningitis
Definisi
Perandangan
atau
inflamasi pada selaput otak termasuk
dura, arachnoid, dan piameter yang
melapisi otak dan medula spinalis
yang dapat disebabkan beberapa
etiologi
Epidemiologi
Faktor Resiko :
Respon imunologi terhadap patogen spesifk yang
lemah terkait usia muda.
Biasa terjadi pada sebagian besar bayi antara usia 112 Bulan.
Kolonisasi baru dengan bakteri patogen
Kontak dengan individu yang menderita penyakit
invasif.
Ras kulit hitam
Jenis kelamin laki-laki
Pada bayi yang tidak diberikan ASI pada usia 2-5
bulan
Epidemiologi
(Meningitis Bakterialis)
Di indonesia angka tertinggi terjadi pada
umur 2 bulan sampai 2 tahun karena daya
tahan tubuhnya rendah
Insiden :
0.5 kasus per 1000 kelahiran
hidup
Pada bayi BBLR 3x lebih tinggi daripada
bayi
normal
dan
disebabkan
oleh
Streptoccocus grup B dan E.Coli.
Biasanya
ditandai
dengan
gangguan
pendengaran dan defisit neurogis
Patogenesis
(Meningitis Bakterialis)
Manifestasi Klinis
(Meningitis Bakterialis)
Manifestasi Klinis yang dapat timbul adalah:9
1. Gejala infeksi akut.
a. Lethargy.
b. Irritabilitas.
c. Demam ringan.
d. Muntah.
e. Anoreksia.
f. Sakit kepala (pada anak yang lebih besar).
g. Petechia dan Herpes Labialis (untuk infeksi Pneumococcus).
2. Gejala tekanan intrakranial yang meninggi.
a. Muntah.
b. Nyeri kepala (pada anak yang lebih besar).
c. Moaning cry /Tangisan merintih (pada neonatus)
Pada anak besar sebelum gejala di atas terjadi, sering terdapat keluhan
sakit di daerah leher dan punggung. Pada anak dengan usia kurang
dari 1 tahun, gejala meningeal tidak dapat diandalkan sebagai
diagnosis. Bila terdapat gejala-gejala tersebut diatas, perlu dilakukan
pungsi lumbal untuk mendapatkan cairan serebrospinal (CSS).
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi Lumbal 1 (Paling sering digunakan)
Memperoleh cairan cerebrospinal
Indikasi :
Kejang
Paresis
Koma
Ubun-ubun besar menonjol
Kaku kuduk sampai penurunan kesadaran
TBC Milier
Leukemia
Sepsis
Kontraindikasi
Syok
Infeksi disekitar tempat fungsi
Tekanan intrakranial meninggi proses
desak ruang dalam otak
Kelainan pembekuan
Gambaran Cairan
Cerebrospinal
Pemeriksaan radiologi :
X-foto dada : untuk mencari kausa meningitis
CT Scan kepala : dilakukan bila didapatkan
tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial dan
lateralisasi
Pemeriksan lain:
Darah : LED, lekosit, hitung jenis, biakan
Air kemih : biakan
Uji tuberkulin
Tatalaksana
(Meningitis Bakterialis)
Pada bayi dan anak-anak, Manajemen meningitis
bakteri akut melibatkan kedua terapi antimikroba yang
tepat dan terapi suportif. Semua pasien harus evaluasi
audiologic setelah selesai terapi.8
Terapi cairan dan elektrolit dilakukan dengan
memantau pasien dengan memeriksa tanda-tanda vital
dan status neurologis dan balans cairan, menetapkan
jenis yang dan volume cairan, risiko edema otak dapat
diminimalkan.
Anak harus menerima cairan cukup untuk menjaga
tekanan darah sistolik pada sekitar 80 mm Hg, output
urin 500 mL/m2/hari, dan perfusi jaringan yang
memadai.
Komplikasi
Cairan subdural
Hidrosefalus
Edema otak
Abses otak
Renjatan septik
Pnemonia (karena aspirasi)
Koagulasi intravaskular menyeluruh
(DIC)
Prognosis
Penderita meningitis dapat sembuh, sembuh
dengan cacat motorik/mental atau meninggal,
hal tergantung dari :
Umur penderita
Jenis kuman penyebab
Berat ringan infeksi
Lama sakit sebelum mendapat pengobatan
Kepekaan kuman terhadap antibiotika yang
diberikan
Adanya dan penanganan penyulit
BAB III
ANALISIS KASUS
TERIMA
KASIH
Andre :
Audiologi tujuannya???
Meningitis Bakterialis kenapa
diberikan Cefo dan Ceftri kenapa tidak
salah satu??
Kenapa tidak diberikan kortikosteroid???
Sonya kenapa GrM (-)
Dini Indikasi pulang & pemeriksaan
pada saat kontrol di poli???