Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA

DI INDONESIA
1.

Sejarah Hak-Hak Asasi Manusia

Secara historis hak asasi manusia sebagaimana yang saat ini


dikenal (baik yang di cantumkan dalam berbagai piagam
maupun dalam UUD), memiliki riwayat perjuangan panjang
bahkan sejak Abad Ke-13 perjuangan untuk mengukuhkan
gagasan hak asasi manusia ini sesudah dimulai segera
setelah di tanda tanganinya Magna Charta pada tahun 1215
oleh raja John Lackbland, maka sering kali peristiwa ini di
catat sebagai permulaan dari sejarah perjuangan hak-hak
asasi manusia, sekali pun sesungguhnya piagam ini belum
merupakan

perlindungan

terhadap

hak-hak

asasi

sebagaimana yang di kenal surat ini (Muh. Kusnardi dan


ibrahim,1981:307).
Menurut Muhammad Kusnardi dan Ibrahim (1981:308),
bahwasannya perkembangan dari hak-hak asasi manusia
adalah dengan ditanda tanganinya Polition of Rights pada
tahun 1628 oleh raja Charles 1. Kalau pada tahun 1215 raja
berhadapan dengan kaum bangsawan dan gereja, yang
mendorong lahirnya Magna Charta, maka pada tahun 1628
tersebut raja berhadapan dengan parlemen yang terdiri dari
utusan rakyat (The House Of Comouons) kenyataan ini
memperlihatkan bahwa perjuangan hak-hak asasi manusia
memiliki korelasi yang erat sekali dengan perkembangan
demokrasi.

Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwasannya hak


asasi manusia itu telah ada sejak abad 13,karena telah
adanya

pejuangan-perjuangan

dari

rakyat

untuk

mengukuhkan gagasan hak asasi mausia sudah di miliki.


2. Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh
setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak
lahir. Menurut UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia dinyatakan bahwa HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati,
dijunjung

tinggi,

dan

dilindungi

oleh

Negara,

hukum,

pemerintah, dan setiap orang demi kehormatannya, serta


perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM memiliki beberapa ciri khusus, yaitu sebagai berikut:
1)

Hakiki (ada pada setiap diri manusia sebagai makhluk


Tuhan).

2)

Universal, artinya hak itu berlaku untuk semua orang.

3)

Permanen dan tidak dapat dicabut.

4)

Tak

dapat

dibagi,

artinya

semua

orang

berhak

mendapatkan semua hak.


3. Macam-Macam HAM
Perkembangan tuntutan HAM berdasar tingkat kemajuan
peradaban budaya dapat dibagi secara garis besar meliputi

bidang sebagai berikut.


a.

Hak asasi pribadi (personal rights)

b.

Hak asasi di bidang politik (politic rights)

c.

Hak asasi di bidang ekonomi (economic and property


rights)

d.

Hak asasi di bidang sosial budaya (social and cultural


rights)

e.

Hak untuk memajukan ilmu dan teknologi

f.

Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara


peradilan dan perlindungan (procedural rights)

g.

Hak asasi di bidang HANKAM (defense and security


rights)

2.

Peran Serta dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan,


dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Kategori pelanggaran HAM sebagai berikut.
1)

Pembunuhan besar-besaran (genocide),

2)

Rasialisme resmi (politik apartheid),

3)

Terorisme resmi berskala besar,

4)

Pemerintahan Totaliter,

5)

Penolakan secara sadar,

6)

Perusakan kualitas lingkungan (ecocide)

7)

Kejahatan perang.

Upaya penegakan HAM merupakan kewajiban bersama.


Untuk

mengetahui

secara

pasti

tentang

partisipasi

perlindungan dan penegakkan HAM di Indonesia maka


KOMNAS HAM menekankan
1)

Membantu terwujudnya peradilan kredibel;

2)

Memprakarsai dan menfasilitasi pembentukan komnas


HAM di

daerah-daerah;

3)

Mengatasi pelanggaran HAM berat;

4)

Meningkatkan kemampuan para penegak hukum;

5)

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat;

6)

Menjamin berlanjutnya proses hokum;

7)

Membuat kriteria dan indikator pelanggaran HAM

4. Hak-Hak Asasi Dalam Undang-undang Dasar 1945


Telah di jelaskan pada pembangian sebelumnya
bahwa Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari tiga bagian
yang mempunyai kedudukan yang sama, yaitu pembukaan,
batang tubuh yang terdiri dari Pasal 37.
A. Dalam Pembukaan
Sesungguhnya pembukaan undang-undang dasar
1945 banyak menyebutkan hak-hak asasi sejak alinia pertama
sampai alinia keempat.
- Alinea pertama pada hakekatnya adalah merupakan
pengakuan

akan

adanya

kebebasan

merdeka.pengakuan akan perikemanusiaan

untuk

adalah inti

sari dari hak-hak asasi manusia,


- Alinea kedua

: Indonesia sebagai negara yang adil

- Alinea ketiga

: Dapat disimpulkan bahwa rakyat indonesia


menyatakan

kemerdekaannya

supaya

tercapai kehidupan bangsa indonesia yang


bebas.
- Alinea keempat : berisikan pengakuan dan perlindungan
terhadap hak-hak asasi dalam segala bidang
B. Dalam Batang Tubuh
Undang-undang dasar 1945 mengatur hak-hak asasi
manusia dalam 7 pasal ,yaitu Pasal-Pasal yang langsung
berbicara mengenai hak-hak asasi. Ketujuh pasal tersebut
adalah :
1. Pasal

27:

Tentang

persamaan

dalam

hukum

dan

penghidupan yang layak bagi manusia.


2. Pasal 28: Tentang kebebasan berserikat,berkumpul,dan
mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan.
3.

Pasal 29: Tentang kemerdekaan untuk memeluk agama

4.

Pasal 31: Tentang hak untuk mendapat pengajaran

5.

Pasal 32: Perlindungan yang bersifat kulturil

6.

Pasal 33: Tentang hak ekonomi

7.

Pasal 34: Tentang kesejahteraan sosial


Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwa

dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam


batang tubuh UUD 1945. Hak-hak asasi itu telah ada. Karena
itu tidak heranlah bahwasannya Negara Indonesia saat ini

telah mengatur masalah UUD 1945, dan yang harus dipikirkan


oleh pemerintah adalah bagaimana supaya segera menyusun
undang-undang pelaksanaannya.
5. Penegakan HAM di Indonesia, Instrumen Hukum, dan
Peradilan Internasional
Bangsa Indonesia menyatakan hak-hak asasinya dalam
berbagai peraturan perundangan sebagai berikut.
1.

UUD 1945

2.

Tap. MPR No. XXVI/MPR/1998 tentang HAM

3.

UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

4.

UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Indonesia mempunyai


tugas pokok, yaitu meningkatkan perlindungan terhadap Hak
Asasi Manusia di Indonesia. Sedangkan Pengadilan HAM
memiliki

wewenang

memeriksa

dan

memutus

perkara

pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk yang


dilakukan di luar territorial wilayah Negara RI oleh Warga
Negara Indonesia.
6. Hambatan dan Tantangan dalam Penegakan HAM Di
Indonesia
Adapun aspek yang menjadi penyebab pelanggaran HAM
dalam penegakan HAM tidak mudah, antara lain sebagai
berikut.
1.

Belum adanya pemahaman dan kesadaran.

2.

Kurang adanya kepastian hukum terhadap pelanggar

HAM.
3.

Adanya campur tangan dalam lembaga peradilan.

4.

Kurang berfungsinya lembaga penegak hukum.

7. Instrumen Hukum dan Peradilan HAM


Dalam Piagam PBB berkali-kali diulang bahwa PBB akan
mendorong,

mengembangkan,

dan

mendukung

penghormatan secara Universal dan efektif hak-hak asasi dan


kebebasan-kebebasan pokok bagi semua tanpa membedakan
suku, gender, bahasa, dan agama.
Organisasi Buruh Sedunia (ILO) yang bertugas memperbaiki
syarat-syarat bekerja dan Disamping itu, ada dua badan
khusus PBB yang juga menangani HAM hidup para buruh.
Badan yang kedua adalah UNESCO yang mempunyai tugas
meningkatkan kerja sama antarbangsa melalui pendidikan,
ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Pada tanggal 16 desember 1966, disahkan Covenant on
Economic, Social, and Cultural Rights dan Internasional
Covenant on Civil and Political Rights. Pejanjian Internasional
mengenai hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang mulai
berlaku sejak tanggal 3 Januari 1976. Perjanjian ini berupaya
meningkatkan dan melindungi tiga kategori hak, yaitu sebagai
berikut.
1.

Hak untuk bekerja.

2.

Hak atas perlindungan social.

3.

Hak atas pendidikan dan hak untuk menikmati manfaat


kebebasan

kebudayaan

dan

kemajuan

ilmu

pengetahuan.
Pejanjian ini juga melarang perampasan sewenang-wenang
atas kehidupan, penyiksaan, perlakuan atau hukuman yang
kejam atau merendahkan martabat, perbudakan, kerja paksa,
penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang dan
lain-lainnya.
KESIMPULAN
Dari deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa hak
asasi manusia itu baru muncul pada abad Ke-13, dan tetapi
setelah ditanda tanganinya Magna Charta pada tahun 1215
oleh Raja John Lackland, maka seringkali peristiwa itu dicatat
sebagai penilaian dari sejarah perjuangan hak-hak asasi
manusia itu.
Adapun yang dimaksud dengan HAM (Hak Asasi
Manusia) itu sendiri adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh
setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang di bawah sejak
lahir.

Anda mungkin juga menyukai