Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

JASA KONSULTANSI

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA YANG


TERKAIT DENGAN INVESTASI KOTA
BINJAI

P E M E R I N TA H KO TA
BINJAI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAERAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

URAIAN PENDAHULUAN
1.

Latar
Belakang

Kota Binjai menjadi salah satu kota di Propinsi Sumatera


Utara

yang

aktivitas

perekonomian

dan

mata

pencaharian sebagian besar masyarakatnya bertumpu


pada sektor Industri, sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa

Perusahaan,

sector

Perdagangan,

Hotel

dan

Restaurant.. Sektor industri secara luas menjadi salah


satu pilar utama yang memberikan kontribusi terbesar
dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan kota
tersebut.
Secara umum tiga sektor tersebut cukup dominan dalam
pembentukan

total

PDRB

Kota

Binjai

dan

menjadi

penggerak utama (prime mover) perekonomian daerah di


Kota Binjai. Laju pertumbuhan PDRB Kota Binjai atas
dasar harga berlaku tahun 2012 sebesar 15,64 persen.
Hal ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 15,29 persen
pada tahun 2011. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai
atas dasar harga konstan pada tahun 2012 sebesar 6,34
persen.

Hal

ini

menunjukkan

kenaikan

sedikit

jika

dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 6,28


persen.
Keberadaan komoditas unggulan pada masingmasing
sektorsubsektor

tersebut

sangat

menentukan

perkembangan dan pertumbuhan dari masingmasing


sector subsektor tersebut. Sehingga penentuan atau
identifikasi komoditas unggulan mutlak dilaksanakan
untuk menentukan fokus dan arah yang jelas dalam
pengembangan

dan pengelolaa

komoditas

unggulan

pada sektorsubsektor tersebut. Secara umum penentuan


dan

penilaian

terhadap

suatu

komoditas

menjadi

komoditas unggulan daerah didasarkan pada keunggulan


komparatif (comparative advantage), dan keunggulan
kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki dari
masingmasing komoditaskomoditas tersebut.
Komoditas

unggulan

dari

masingmasing

sektor

subsektor memiliki peran strategis dan penting dalam


mendukung

pertumbuhan

penciptaan

lapangan

ekonomi

kerja

yang

daerah

dan

berimplkasi

pada

peningkatan pendapatan masyarakat dan meningkatkan


derajat kesejahteraan masyarakat.
Komoitas unggulan diartikan sebagai komoditas yang
memiliki keunggulan komparartif artinya komoditas yang
dihasilkan

dengan

biaya

produksi

persatuan

relatif

rendah (murah) dengan demikian memiliki daya saing


yang

tinggi

dalam

pasar

penjualan

(domestik

dan

ekspor).
Otonomi daerah memberikan kesempatan dan peluang
seluasluasnya bagi Kota Binjai untuk mengembangkan
dan

memajukan

daerah

melalui

pengembangan

komoditas unggulan daerah tersebut, yang bermuara


pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Otonomi
daerah juga memberikan kewenangan yang penting bagi
daerah untuk berperan penting dalam pengembangan
daerahnya melalui berbagai strategi dan kebijakan yang

berpijak pada potensi (endowment) yang dimiliki daerah


tersebut.
Untuk itu diperlukan kajian tentang komoditas unggulan
dari masingmasing sub sektor, dengan harapan hasil ini
akan dapat dipromosikan untuk menarik minat para
investor

yang

berkeinginan

untuk

menanamkan

modalnya pada berbagai komoditas tersebut. Sejalan


dengan hal tersebut di atas, pada tahun 2015 Pemerintah
Kota Binjai melalui Bappeda Kota Binjai melaksanakan
Kajian

Potensi

Sumber

Daya

yang

Terkait

Dengan

Investasi Kota Binjai.


2.

Maksud
dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Kajian Potensi Sumber Daya


yang Terkait Dengan Investasi Kota Binjai adalah untuk
mengidentifikasi komoditas unggulan daerah sebagai
panduan

untuk

memberikan

informasi

yang

akurat

mengenai seluruh potensi investasi yang ada di Kota


Binjai.
Sedangkan tujuan dari Kajian Potensi Sumber Daya yang
Terkait Dengan Investasi Kota Binjai adalah :
1. Menetapkan komoditas unggulan daerah di Kota
Binjai yang berasal dari sektor unggulan Kota
Binjai.
2. Mengetahui faktorfaktor yang menghambat dan
mendukung pengembangan komoditas unggulan
daerah di Kota Binjai.
3. Mengetahui

orientasi

dan

jaringan

pemasaran

komoditas unggulan daerah di Kota Binjai.


Manfaat yang diharapkan dengan adanya Kajian Potensi
Sumber Daya yang Terkait Dengan Investasi Kota Binjai
adalah :

1. Meningkatkan

kapasitas

Kota

Binjai

dalam

penyelenggaraan Pemerintah Daerah.


2. Memberikan informasi kualitatif dan kuantitatif bagi
pengusaha atau investor dan masyarakat umum
agar dapat mengetahui tentang potensi investasi
yang dimiliki oleh Kota Binjai.
3. Memberikan informasi tentang kawasan potensial
dan strategis untuk pengembangan investasi kota.
4. Menyediakan
ekonomi

bagi

dukungan
perencana

data

dan

dalam

informasi

pengambilan

keputusan dan pengembangan kebijakan ditingkat


daerah dan pusat.
5. Sebagai

bahan

masukan

dalam

proses

perencanaan pembangunan nasional dan daerah


serta investasi penanaman modal sesuai potensi
Kota Binjai.
3.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya Kajian Potensi


Sumber Daya yang Terkait Dengan Investasi Kota Binjai
adalah sebagai berikut :
1. Mengelompokkan jenis investasi yang telah ada
berdasarkan skala usaha dan jenis usahanya.
2. Memperkenalkan dan meningkatkan daya tarik
investasi sehingga mampu mendorong
perekonomian kota.
3. Tersedianya informasi yang akurat tentang potensi
investasi plus nilai ekonominya.
4. Tersusunnya program dan kebijakan
pengembangan usaha dan investasi Kota Binjai.

4.

Lokasi
Kegiatan

Lokasi kegiatan ini adalah di wilayah Kota Binjai.

5.

Sumber
Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota


Binjai Tahun Anggaran 2015 melalui DPA Kegiatan
.. dengan Nomer DPA SKPD :
dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebagaimana pada
lampiran KAK sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta
rupiah).

6.

Nama dan
Organisasi
Kegiatan

Nama Pengguna Anggaran : (Kepala


Bappeda Kota Binjai)
Nama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) :
Satuan Kerja: Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Binjai.

DATA PENUNJANG
7.

8.

9.

Data Dasar

Binjai Dalam Angka;

Kecamatan Dalam Angka;

Data PDRB Kota Binjai

Studi-Studi
Terdahulu

1. Pembuatan RTRW Kota Binjai

Referensi
Hukum

Landasan hukum penyusunan Kajian Potensi Sumber


Daya yang Terkait Dengan Investasi Kota Binjai ini adalah
sebagai berikut :

2. Pembuatan RPJM Kota Binjai.

1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional;
2. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang;
3. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. UU No. 7/2004 tentang Sumberdaya Air;
7. UU No. 25/2004 tentang
Pembangunan Nasional;

Sistem

Perencanaan

8. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 25


tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65
tentang Standar Pelayanan Minimal;

tahun

2005

11. Peraturan Daerah Kota Binjai no. . Tahun 2011


tentang Rencana Tata Ruang Kota Binjai;

RUANG LINGKUP
1
1.

Lingkup
Kegiatan

Berdasarkan

tujuan

studi

untuk

mengidentifikasi

unggulan daerah yang berbasis pada sektor unggulan di


Kota Binjai, maka studi ini dilakukan menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
akan menjelaskan dan menggambarkan tentang potensi
yang

terkait

dengan

berbagai

variable

yakni

nilai

ekonomi daerah, faktor tenaga kerja, pangsa pasar,


teknologi, faktor daya saing, dan keunggulan serta faktor
kelembagaan.
Teknik

pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam

kegiatan ini sebagai berikut :


1. Studi

dokumentasi

(dokumentation

research)

dengan maksud untuk mendapatkan data sekunder


dari sejumlah instansi terkait dan instansi lainnya
yang bersentuhan dengan komoditas unggulan
tersebut.
2. Studi

lapangan

(field

research)

yakni

studi

lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data


primer dari sejumlah narasumber berkaitan dengan
sektor unggulan di Kota Binjai.
Metode analisi yang digunakan untuk mengidentifikasi

komoditas unggulan di Kabupaten Donggala adalah


Location Quotient (LQ), Analytical Hierarchy Process
(AHP) Relevated Comparative Advantage (RCA), dan
analisis SWOT.
a. Location Quotient (LQ).
Analisis LQ digunakan untuk menentukan sektor/sub
sektor

unggulan

dan

atau

ekonomi

basis

dalam

perekonomian wilayah sektor/subsektor unggulan yang


berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
daerah secara optimal.
b. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Metode

Analisis

dengan

menggunakan

Analytical

Hierarchy Process (AHP), adalah sebagai metode ilmiah


untuk menentukan peringkat komoditi unggulan (dalam
bidang

pertanian)

dengan

menganalisis

Comparison

faktor nilai, yakni ekonomi dari faktor ketersediaan faktor


tenaga kerja, skala produksi, pangsa pasar komoditi,
faktor status teknologi, faktor skill tenaga kerja, faktor
turunan produk olahan komoditi, faktor daya saing, faktor
kelembagaan (institusional).
c. Revealed Comparative Advantage (RCA)
Untuk menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu
komoditas ekspor dari Kota Binjai dibandingkan dengan
kuantitas yang sama di tingkat Provinsi Sumatera Utara,
maka

digunakan

Advantage (RCA).
d. Analisis SWOT

formula

Revealed

Comparative

Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis


yang

klasik.

Dengan

menggunakan

kerangka

kerja

kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan


ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana
untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan
sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana
apa yang bias dicapai, dan halhal apa saja yang perlu
diperhatikan.
1
2.

Keluaran

Output dari kegiatan Kajian Potensi Sumber Daya yang


Terkait Dengan Investasi Kota Binjai adalah laporan
mengenai komoditas unggulan daerah di Kota Binjai.

1
3.

Peralatan,
material,
personil
dan
fasilitas
dari
Pengguna
Anggaran

1
4.

Peralatan
dan
material
dari
penyedia
jasa
konsultansi

1. Pengguna jasa akan menyediakan para stafnya untuk


dilibatkan dalam membantu pekerjaan ini.
2. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
jasa.
3. Beberapa data hasil studi ataupun data lain yang
pernah dilakukan oleh instansi pengguna jasa akan
diberikan.
4. Akomodasi dan ruangan kantor berserta peralatan
penunjang administrasi perkantoran wajib disediakan
oleh penyedia jasa sedangkan dana operasional atas
fungsionalisasi fasilitas tersebut dapat menggunakan
dana pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Pengguna jasa akan menyediakan kebutuhan lainnya
yang diperlukan dalam proses kegiatan ini
a. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara
semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
b. Beberapa peralatan minimal yang diprioritaskan
dimiliki
oleh
penyedia
jasa
antara
lain
komputer/laptop, printer, selain tenaga ahli yang
sesuai.
c. Penyedia jasa wajib menyediakan berbagai referensi

baik referensi kajian ilmiah maupun peraturan


perundang-undangan
yang
menjadi
landasan
pelaksanaan kegiatan
d. Penyedia jasa harus mampu menghadirkan ketua tim
atau salah satu tenaga ahli yang dikuasakan
sebagaimana nama yang tercantum dalam dokumen
penawaran sebagai penyaji saat pembahasan laporan
kemajuan.
1
5.

Lingkup
Penyedia Jasa berwenang untuk mendapatkan data dan
kewenanga informasi yang dibutuhkan dari pengguna Jasa dalam
n penyedia rangka membantu terlaksananya kegiatan ini.
jasa

1
6.

Jangka
waktu
penyelesai
an
kegiatan

Untuk dapat menyelesaikan kegiatan Jasa Konsultasi


Pembuatan GIS Kota Binjai ini diharapkan dapat
diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
ditandatanganinya Perjanjian Kontrak Kerja dan jangka
waktu pelaksanaan selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender terhitung sejak keluarnya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).

1
7.

Personil

1. Team Leader. 1 (satu) orang Team Leader; pendidikan


minimal S-1 Ekonomi/Planologi dan berpengalaman
sekurang-kurangnya
5
tahun
atau
S-2
Ekonomi/Planologi dan berpengalaman sekurangkurangnya 3 tahun. Tenaga ahli ini melaksanakan
tugas memimpin dan mengkoordinasikan tim yang
terdiri atas orang-orang yang memiliki berbagai
disiplin ilmu dan sekurangkurangnya mempunyai
pengalaman dalam hal penelitian Ekonomi Wilayah
dan Kota.
2. 1 (satu) orang Tenaga Ahli Ekonomi; Pendidikan
minimal S-1 Ekonomi dengan pengalaman kerja 3
tahun atau S-2 Ekonomi. Tenaga ahli ini melaksanakan
tugas untuk penelitian sektor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
3. 1 (satu) orang planologi dengan latar belakang
pendidikan S-1 planologi dengan pengalaman minimal
3 (tiga) tahun dalam pekerjaan sejenis dilengkapi
dengan sertifikasi kompetensi yang sesuai.
4. 1 (satu) orang Ahli Statistika dengan latar belakang

pendidikan
S-1
Statistika/Matematika
dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun Berpengalaman
dalam merancang dan menganalisa database.
5. Asisten Tenaga Ahli. Bertugas membantu tenaga ahli
dalam mencari dan mengolah data-data yang
diperlukan.
6. Staf Pendukung. Bertugas membantu tim dalam
pelaksanaan pekerjaan ini secara keseluruhan.
1
8.

Jadwal
tahapan
pelaksanaa
n kegiatan

Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan adalah mulai dari


penyusunan laporan pendahuluan, diskusi dengan
pengguna jasa, survei lapangan, laporan antara dan
laporan final.

LAPORAN
1
9.

Laporan
Pendahulu
an

a.

Laporan Pendahuluan, berisi


1). Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
lainnya.
3). Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak SPMK diterbitkan dalam bentuk buku
laporan sebanyak 5 (lima) copy.

2
0.

Laporan
Antara

b.

Laporan Antara
Laporan ini berisi hasil survey dan anlisa data yang
telah di olah dengan baik. Laporan ini terdiri dari:
- Hasil survey
- Hasil analisis data
Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak pekerjaan
diterbitkannya SPMK, dengan kelengkapan laporan,
yaitu konsep desain dalam bentuk hasil cetakan.

Laporan

c.

Laporan Akhir

1.

Akhir

Laporan ini berisi hasil kajian yang akan memberikan


out put berupa potensi investasi yang ada di Kota
Binjai. Laporan ini diserahkan selambat lambatnya
sebelum
berakhirnya
masa
kontrak
setelah
disempurnakan dari hasil pemaparan dan diskusi
dengan pengguna jasa. Laporan Akhir ini diserahkan
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
LAIN LAIN

2
1.

Produksi
dalam
Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini


harus dilakukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia dalam hal ini di Kota Binjai.

2
2.

Persyarata
n
Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini, maka
persyaratan berikut harus dipatuhi :
1. Ada surat kerjasama antar pihak yang terlibat;
2. Tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan tetap ada di
perusahaan yang memenangkan pekerjaan ini.

2
3.

Pedoman
Pengumpulan
data
lapangan
harus
memenuhi
Pengumpul persyaratan berikut:
an
Data
1. Diketahui pihak Bappeda Kota Binjai dalam hal ini
Lapangan

PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dengan


menyampaikan surat rencana survei dan rencana
mobilisasi personil ke lapangan.

2. Menjaga kerahasiaan data kecuali mendapat ijin dari


Bappeda Kota Binjai.
2
4.

Alih
Pengetahu
an

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan serta bersedia
mempresentasikan hasil pekerjaan kepada Bappeda Kota
Binjai sehingga hasil pekerjaan dapat dimengerti dan
dipahami.

Anda mungkin juga menyukai