PEMBAHASAN
Sudah dilaporkan satu kasus, penderita laki-laki, umur sebelas tahun,
didiagnosis dengan fraktur femur sinistra sepertiga tengah tertutup. Fraktur
dialami penderita akibat tertabrak motor, membuat gerakan tungkai bawah kiri
terbatas. Kasus ini sejalan dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa fraktur
femur lebih sering terjadi pada umur kurang dari 25 tahun dan lebih banyak
dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan (rasio perbandingan antara anak
laki-laki dan perempuan adalah 2:1).
Diagnosis fraktur femur ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik lengkap dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesa pasien mengeluhkan
nyeri pada paha sebelah kiri terutama saat ditekan atau digerakkan. Hal ini
dikarenakan daerah tersebut terdapat diskontinuitas pada tulang sehingga
menimbulkan nyeri. Dari pemeriksaan fisik pada regio femur kiri tidak ditemukan
adanya luka terbuka, tetapi tampak bengkak dan terdapat deformitas. Selain itu
disertai dengan nyeri tekan, nyeri gerak aktif dan pasif, terdapat angulasi ke lateral
dan pemendekan pada paha kiri. Hasil pemeriksaan ini sesuai dengan kepustakaan
bahwa fraktur femur dapat menimbulkan pemendekan dan angulasi akibat tarikan
otot dan spasme. Dari anamnesis dan pemeriksaan sudah dapat disimpulkan
adanya fraktur. Namun untuk memastikan frakturnya, maka dilakukan
pemeriksaan yang dapat menunjang ditegakkannya diagnosis yaitu berupa foto
rontgen tulang. Pada pemeriksaan foto rontgen, tampak adanya diskontinuitas
tulang pada femur sinistra sepertiga tengah.
19
21