Anda di halaman 1dari 18

Laporan Penelitian

Strategi Komunikasi Politik: Penelitian di DPW Partai


Amanat Nasional Jawa barat
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Komunikasi Politik
Dosen Pengampu : Ridwan Mubarok, M.Ag.

Disusun Oleh :
Ari Gusrendra Pratama
NIM. 1134050017

Program Studi Ilmu Komunikasi Jurnalistik


Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2014

Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan
dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas ini,
guna untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Komunikasi Politik.
Dalam penyusunan tugas atau penelitian ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendalakendala yang penulis hadapi teratasi.
Tugas ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan.
Semoga dengan adanya penelitian pada
tugas ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan
Ilmu komunikasi Jurnalistik maupun jurusan-jurusan lainnya.
Penulis sadar bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu, kepada dosen bersangkutan agar memberi masukan dan
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
kedepanya jauh lebih baik.

Bandung,

November

2014
Penyusun

Ari Gusrendra
Pratama

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................iii
A.

Latar Belakang............................................................................. iii

B.

Rumusan Masalah........................................................................iv

C. Tujuan Penulisan..........................................................................iv
D.

Kajian Teori.................................................................................. v

E.

Metode Penelitian........................................................................vii

BAB 2: PEMBAHASAN............................................................................ 1
BAB 3: PENUTUP.................................................................................... 5
A.

KESIMPULAN................................................................................ 5

B.

SARAN.......................................................................................... 5

Daftar Pustaka........................................................................................ 6
Lampiran................................................................................................ 7

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Indonesia sebagai negara demokrasi memiliki pemilihan

umum

sebagai

perwujudan

dalam

menampung

suara

masyarakat. Suara tersebut yang akhirnya menjadikan seseorang


sebagai pemimpin dari masyarakat tingkat desa, tingkat kota
bahkan sampai tingkat negara.
Namun, dengan kemajemukan suku, agama, ras, dan
golongan, masyarakat Indonesia tentu tidak selalu mengenal
siapa saja calon yang akan memimpinnya, sehingga sosialisasi
dan pengenalan setiap calon kepada masyarakat sangat perlu
dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah strategi
strategi komunikasi oleh setiap kandidat guna mengenalkan,
menarik simpati, bahkan meningkatkan citra.
Penggunaan tim sukses yang didalamnya terdapat ahli
humas dan periklanan kian marak dalam setiap pemilu. Hal
tersebut dilakukan karena humas atau pegiat iklan dianggap
mampu

membuat

suatu

strategi

komunikasi

yang

dapat

mengenalkan, menarik simpati, menjalin hubungan harmonis,


dan meningkatkan citra.
Dengan strategi tersebut, masyarakat dibentuk opini dan
persepsinya
kandidat

sehingga

dalam

tertarik

pemilu.

dan

Strategi

mau

memilih

komunikasi

seorang

politik

yang

dilakukan cukup beragam, mulai dengan penggunaan promosi


secara tidak langsung atau disebut bellow the line seperti
4

banner, flyer, pamflet, brosur, katalog, serta pameran. Kemudian


promosi secara langsung dengan menggunakan media iklan atau
above the line seperti penggunaan televisi, radio, surat kabar,
internet (sosial media).
Selain dari faktor tersebut, hal lain yang menunjang
keberhasilan suatu strategi komunikasi dalam kampanye adalah
waktu. Dimana dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk
memenuhi beberapa proses atau tahapan hingga akhirnya
persepsi atau opini publik terbentuk dan memilih kandidat dalam
pemilu.
B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Marketing Politik Partai dalam maraih
suara konsituen partai ?
2. Apa saja Program kerja andalan partai dalam usahanya
meraih simpati calon pemilih?
3. Bagaimana

pembagian

segmentasi

(tingkatan)

calon

pemilih partai dilakukan oleh komunikator politik partai?


4. Prestasi apa saja yang sudah diperoleh oleh partai melalui
starategi politiknya?
5. Bagaimana

tanggapan

politisi

partai

terhadap

pemerintahan Jokowi-JK saat ini?


C.

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja Strategi Marketing politik partai
dalam meraih suara.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peranan Strategi politik
dalam suatu partai.
5

3. Untuk mengetahui identitas suatu partai secara mendalam.

D.

Kajian Teori
Pengertian strategi pada umumnya berasal dari bidang

militer. Kata itu berasal dari Bangsa Yunani, yang artinya


Kepemimpinan atas Pasukan.
Von Clausewitz menjelaskan bahwa tujuan strategi itu
sendiri bukanlah merupakan suatu kemenangan yang tampak di
permukaan, melainkan kedamaian yang terletak di belakangnya.
Pengertian ini juga sangat penting dan erat kaitannya bagi
strategi politik yang dijalankan suatu partai politik, dalam hal ini
adalah

strategi

mempengaruhi

yang
dan

dilakukan
merekrut

partai

dengan

individu-individu

cara
dalam

masyarakat.
Strategi itu sendiri memiliki tujuan yang paling utama
adalah kemenangan. Kemenangan akan tetap menjadi fokus
partai politik dalam memperoleh suara terbanyak pada pemilihan
umum dan akan berhasil memenangkan setiap calon-calon yang
diajukan partai.
Menurut Peter Schorder dalam bukunya yang berjudul
Strategi Politik, Politik Strategi politik itu sendiri merupakan
strategi atau tehnik yang digunakan untuk mewujudkan suatu
cita-cita politik. Strategi politik sangat penting untuk sebuah
partai politik, tanpa adanya strategi politik, perubahan jangka
panjang sama sekali tidak akan dapat diwujudkan. Perencanaan
6

strategi suatu proses dan perubahan politik merupakan analisis


yang gamblang dari keadaan kekuasaan, sebuah gambaran yang
jelas mengenai tujuan akhir yang ingin dicapai dan juga segala
kekuatan untuk mencapai tujuan tersebut.

Metoda Perencanaan Strategi


Dalam proses proses perencanaan strategi pola yang
diutamakan adalah pola perencanaan berdasarkan SWOT . Proses
perencanaan

strategi

dalam

SWOT

adalah

strenghts,

weakneeses, oportunitie dan treaths (kekuatan, kelemahan,


peluang dan ancaman). Menurut SWOT perencanaan yang baik
bekerja dalam dua bidang. Bidang pertama, perencanan strategi
membuat gambaran jelas mengenai arah yang hendak dituju
(visi dan apa yang menjadi tujuan dan alasan eksistensi
organisasi tersebut). Berdasarkan visi dan tugas ini perencanaan
strategi mengembangkan tujuan yang merupakan hasilakhir
yang akan dapat diukur dan menunjukan apakah organisasi
terkait makin mendekati visi dan tujuan utama atau malah
menjauhinya.

Dalam

bidang

kedua,

perencanaan

strategi

berusaha mengambarkan pada dasar realitas lingkungan kerja.


Ada dua lingkungan semacam ini : yang pertama adalah
lingkungan ekternal yang merupakan wilayah dimana pihak lain
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi tersebut,dan
yang kedua lingkungan internal yang terdiri dari sumber
sumber

daya,

kekuatan

serta

berbagai

kemungkinan

dan

tuntutan dari organisasi itu sendiri. Analisis dalam perencanaan


politik SWOT adalah menjalin bidang pembentukan visi atau
pembentukan tujuan dan analisis lingkungan sekitar, organisasi
7

harus mengembangkan pilihan strategis atau jalan alternatif


untuk

mencapai

kekuatan

dan

tujuan

akhir.

kelemahan

Dengan

yang

dimiliki

memperbandingkan
organisasi,

pilihan

semacam ini dapat dikembangkan. Analisa SWOT terdapat empat


kombinasi yang dilakukan :
1. Strategi Kekuatan Kemungkinan ; bagaimana kekuatan
dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dari
berbagai kemungkinan pengembang.
2. Strategi Kekuatan Ancaman ; bagaimana kekuatan dapat
dimanfaatkan

untuk

mengatasi

ancaman

yang

dapat

menghalangi pencapaian tujuan dan kesempatan.


3. Strategi Kelemahan Kemungkinan ; bagaimana
kelemahan dapat diatasi untuk memperoleh keuntungan
dari berbagai kemungkinan pengembang.
4. strategi Kelemahan Ancaman ; bagaimana kelemahan
dapat di atasi untuk mengatasi ancaman yang dapat
menghalangi pencapaian tujuan dan kesempatan.

E.

Metode Penelitian
Dalam

penelitian

ini

penulis

menggunakan

metode

wawancara, dimana penulis terjun langsung ke partai politik


bersangkutan dan menanyakan secara rinci identifikasi masalahmasalah yang sedang diteliti

kepada perwakilan kader dari

partai yang bersangkutan.

BAB 2
PEMBAHASAN
A.

Strategi Komunikasi Politik Partai Amanat Nasional

(PAN)
Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di
Indonesia. Asas partai ini adalah Akhlak Politik Berlandaskan
Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam. PAN
didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998 berdasarkan pengesahan
Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003. Ketua
Umum saat ini adalah Hatta RajasaKetua Majelis Pertimbangan
Partai dijabat oleh Amien Rais.
PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan
rakyat, keadilan, kemajuan material, dan spiritual. Cita-cita partai
berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan.
Selebihnya

PAN

menganut

prinsip

non-sektarian

dan

non-

diskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia Baru, PAN pernah


melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi
sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog
adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat
seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga
bangsa.
Setelah dilakukannya wawacara dengan staf DPW Sekerteriat
Jawa Barat Nana Suharno maka di dapatlah informasi sebagai
berikut.

Stratergi Marketing Politik


Dalam melakukan Strategi Marketing Poltik pihak DPW

harus menunggu intruksi dari pusat contohnya dalam kasus ini


1

perekrutan anggota (mabita). dalam hal ini setelah adanya


intruksi persetujuan dari pihak pusat baru lah dari masingmasing DPW setiap daerah melakukan atau merealisasikan apa
yang diperintahkan. Strategi marketing politik daerah DPW PAN
Jawa Barat dalam melakukan Strategi politiknya menurut staf
DPW sekteriat PAN Jabar, ia membaginya dalam 2 hal yaitu:
1. Mengadakan pengkaderan acara Baksos disetiap daerah
dengan

bermacam-macam

bidang

kegiatan

seperti

olahragara, hal ini dimaksudkan, agar dengan adanya


kegiatan

baksos

yang

membawa

nama

partai

ini

masyarakat dapat mengenal dan mengingat partai yang


telah melakukan berbagai kegiatan tersebut.
2. Mengadakan latihan kader amanat Nadia yang setiap 1
tahun sekali dan setiap kader harus mengikutinya.

Program Andalan Partai Amanat Nasional (PAN)

Dalam merealisasikan strategi-strategi politiknya PAN juga


memiliki

program-program

yang

membantu

mewujudkan

strategi-strategi tersebut. Salah satu program andalannya yaitu


MAPAN (Masa Pembinaan Anggota PAN) program ini telah
berjalan sejak tahun 2009 dan sampai sekarang program ini
masih terus berlanjut. Program ini dikelola langsung oleh badan
pusat, hal ini dimaksudkan dengan adanya program ini para
anggota-anggota kader dapat terbina khususnya dalam bidang
politik.
Demi

meningkatkan

perolehan

suara

dari

partai

PAN

diperlukan adanya pembagian segmentasi (tingkatan) calon


pemilih partai yang dilakukan oleh komunikator politik partai.

Dalam pembagian segmentasi atau tingkatan ini dapil pusat dan


daerah membaginya dalam 3 kategori, yaitu:
1. Tokoh yang dikenal di suatu daerah
2. Ibu rumah tangga, dan
3. Pemilih pemula
Masing-masing dapil dalam setiap daerah di distribusikan
berdasarkan 3 kategori tersebut. Sebagai contoh caleg wanita
harus ada 30% dalam setiap dapil, hal ini dimaksudkan agar para
caleg wanita bisa mendekati calon pemilih ibu rumah tangga
karena efisiensinya serta kemudahan dalam hal kedekatan,
terutama dalam kalangan ibu-ibu rumah tangga yang sesuai
dengan kategori segmentasi atau tingkatan dari partai PAN ini
yang selanjutnya tinggal menyesuaikan dengan strategi-strategi
politik yang telah direncanakan.
-

Prestasi Partai Amanat Nasional (PAN)

Bicara soal prestasi, sejak didirikan tanggal 23 Agustus 1998


sampai sekarang partai amanat nasional telah menjadi salah
satu partai besar dan cukup dikenal di teliga masyarakat dan hal
ini tak terlepas dari sosok Amien Rais. Banyak prestasi yang
telah didapatkan seperti mengatarkan nama-nama dari kader
PAN untuk menjadi wakil rakyat. Prestasi yang pernah diraih dari
Partai Amanat Nasional (PAN) khususnya DPW PAN Jawa Barat
yaitu mengantarkan

Dede Yusup sebagai wagub yang berasal

dari kader PAN (Jawa Barat) dan untuk Skala Nasional (sekarang)
telah mengantarkan 5 diantaranya menjadi mentri.
Dalam soal pendanaaan sendiri, pihak Partai ini ikut campur
tangan dalam soal pendanaan. Dari mana pendanaan ini

diberikaan? Pendanaan ini diberikan langsung oleh ketua umum,


Hattarajasa.
-

Caleg PAN dari kalangan Artis

Dari

pemilu

legislatif

2014

partai

PAN

banyak

menyumbangkan kadernya khususnya dari kalangan artis, hal ini


dimulai sejak tahun 2008 pada masa Sutrisno Bachir, barulah
kemudian muncul tenar caleg dari kalangan artis khususnya
untuk partai PAN ini, seperti Desy Ratnasari, primus, dll.

Money Politik dalam PAN

Di dalam pidato Amin Rahis, beliau pernah berpesan bahwa,


setiap calon kader dari Partai PAN ini tidak diperbolehkan
menggunakan Money Politik. Namun hal itu justru terbalik ketika
berada di lapangan, para calon kader justru menggunakan
money politik dan ada juga yang tidak. Hal tersebut berdasarkan
kepentingannya masing-masing, calon kader beranggapan hal
tersebut bisa mendongkrak suara untuk partai khususnya untuk
dirinya.
-

Konstribusi Kader PAN terhadap partai

Dari hasil wawancara terhadap pihak partai dijelaskan dirinya


bahwa dia sudah menikmati dan menjalankan suatu jabatan
dalam Partai Amanat Nasional (PAN) ini terutama dalam hal gaji,
suasana, dsb. Dengan mengikuti pergantian presiden setiap 5
tahun sekali, Partai PAN ini juga melakukan pergantian kabinet
seperti ketua, pengurus dsb.
-

Harapan

Politisi

PAN

Pemerintahan Baru Sekarang


4

dengan

Terpilihnya

Dengan terpilihnya pemerintahan Jokowi-JK berarti secara


tidak

langsung

berpengaruh

pula

berpengaruh

terhadap

perkembangan politik saat itu. Seperti diungkap staf DPW


sekerteriat

PAN

Jawa

Barat

ia

mengatakan

harapannya

terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Masih belum banyak yang


dapat dilihat dari pemerintahan Jokowi-JK saat ini, karena
pemerintahaannya baru berdiri. Dari program yang diusungnya
sendiri program tersebut cukup menjanjikan, tetapi kita tidak
mengetahuinya

apakah

dapat berjalan

efektif

atau

malah

sebaliknya. Dari pribadinya sendiri ia mengatakan harapannya


untuk indonesia 5 tahun yang akan mendatang di bawah
pimpinan Jokowi-JK, ia mengharapkan agar barang dan sembako
menjadi

lebih

murah,

umk/umr

mengikuti

nasional

serta

pendidikan digratiskan secara merata.

BAB 3
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Setelah dilakukannya penelitian di DPW Partai Amanat

Nasional (PAN) Jabar maka dapat disimpulkan bahwa partai


tersebut memiliki Stratergi-strategi politik diantaranya dengan
melakukan baksos dan mengadakan pelatihan kader Ahmad
Nadia , dengan adanya program-program tersebut-tersebut
diharapkan dapat meningkatkan jumlah pendapatan suara. Hal
tersebut

terbukti

dengan

adanya

prestasi-prestasi

politik

khususnya untuk DPW PAN Jawa Barat, seperti pada pemilihan


cagub dan cawagub jabar (2008) yang telah mengantaran nama
Dede Yusuf menjadi wagub pada saat itu.

B.

SARAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan kita atau

lebih

mengetahui berbagai strategi-strategi di partai Politik Partai


Amanat Nasional (PAN), bagaimana partai politik tersebut dapat
meningkatkan perolehan suara untuk setiap daerah secara
nasional, khususnya untuk wilayah Jabar.
Khususnya buat mahasiswa dan pemilih pemula calon
pemimpin-pemimpin negara, sekiranya dapat mempelajari lebih
dalam mengenai politik, agar sedikit tidaknya tidak buta pada
dunia politik. Sehingga bisa lebih kritis menyikapi berbagai hal
khususnya dalam bidang politik, agar tidak terjebak dari janjijanji palsu yang di berikan wakil rakyat saat melakukan
kempanye.

Daftar Pustaka
Ali, Novel, Peradaban Komunikasi Politik, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999.

Lampiran
Lokasi Penelitian :
DPW Partai Amanat Nasional Jawa Barat
Jl. Soekarno Hatta No. 613 Bandung

Identitas Narasumber
Nama Lengkap

: Nana Suharno

Jabatan

: Staf DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jabar

Alamat
Kota Bandung
No. Kontak

: Jl. Sisitu Lama Kel. Coblong Kec. Cibening


: 08122559056

Anda mungkin juga menyukai