1. Hukum Ohm
Hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut :
I
E
(ampere)
R
..(1)
Dari persamaan (1) dapat dinyatakan bahwa untuk resistansi yang tetap,
bila tegangan diperbesar maka akan diperoleh arus yang besar pula.
Apabila resistansi diperbesar untuk tegangan yang sama maka akan
diperoleh arus yang lebih kecil. Dengan kata lain, arus sebanding dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan resistansi.
Tiga kuantitas yaitu arus, tegangan dan resistor didefinisikan
dengan rangkaian sederhana seperti pada Gambar 1. Perhatikan Gambar
1, bahwa pada sumber tegangan arus mengalir dari terminal negatif ke
terminal positif dam jatuh potensial pada R arus mengalir dari terminal
positif ke terminal negatif.
22
Gambar 3. Grafik V-I untuk nilai R=1 Ohm dan R=10 Ohm
23
y = m. x + b
kita peroleh bahwa slope sama dengan satu dibagi dengan nilai R,
sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut :
m slope
y I 1
x V R
.........................................................(3)
V
I
(Ohm)
...................................................................(4)
24
Jawab :
Untuk V = 6 volt, I = 3 mA
V 6V
R
2k
I 3mA
Untuk interval antara 6volt dan 8 volt,
V 2V
R
2k
I 1mA
Gambar 5. Contoh 1
3. D a y a
Daya adalah kerja yang dilakukan (konversi energi dari satu
bentuk energi ke bentuk energi yang lain) dalam waktu tertentu. Misalnya,
motor dengan kapasitas besar akan memberi daya yang lebih besar bila
dibandingkan dengan motor kapasitas kecil, karena motor dengan
kapasitas besar dapat mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik
dalam periode waktu yang sama lebih besar. Karena energi diukur dalam
Joule dan waktu dalam detik maka daya diukur dalam joule/detik.
1 watt (W) = 1 joule/detik
Dalam bentuk persamaan,
P
W
t
(watt, joule/detik)
..(5)
25
Daya yang dikirim atau diserap oleh peralatan-peralatan listrik atau sistem
dapat diperoleh dalam istilah arus dan tegangan sebagai berikut :
P
W QV
VI
t
t
..(7)
V2
P
I2 R
R
(8)
4. Wattmeter
Peralatan yang dapat mengukur daya yang dikirim oleh sumber
disebut wattmeter seperti pada Gambar 7. Karena daya fungsi arus dan
tegangan maka 4 terminal harus dihubungkan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 8 untuk mengukur daya pada resistor.
26
Gambar 7. Wattmeter
5. Efisiensi
Flowchart energi hubungannya dengan sistem diperlihatkan pada
Gambar 9. Output energi selalu lebih kecil dari energi yang
diterapkan/input karena adanya losses energi dan energi yang tersimpan
dalam sistem. Konservasi energi memerlukan bahwa :
27
t
t
t
Karena P = W/t maka ,
Pi = Po + Plost or store
(watt) ...............................................(9)
daya output
daya input
Po
Pi
Po
x 100%
Pi
Wo
x 100
Wi
(10)
28
Contoh 2
Sebuah motor dengan kapasitas 2 hp bekerja pada efisiensi 75%.
Hitunglah daya input dalam watt? Bila tegangan yang diterapkan adalah
220 volt, hitunglah arusnya?
Jawab
Po
x 100%
Pi
0.75
2 x (746)
Pi
Pi
Pi E x I I
P
E
1492
1989.33 watt
0.75
1989.33
9.04 A
220
6. Energi
Energi dapat dinyatakan,
W = P . t (joule)
Energi (W.jam) = daya (W) x waktu (jam)
Energi (kWh )
..(11)
P .t
(60) . (24) . (365) 525.600
525,6 kWh
1000
1000
1000
29