BAB I Fiks Dari Erma 1
BAB I Fiks Dari Erma 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
gagal ginjal ini biasanya ditandai dengan nafsu makan menurun, BAK sedikit dan
berat badan menurun.
1.3 Tujuan
Tujuan perawatan paliatif pada pasien gangguan nutrisi, yaitu :
1. Untuk mengetahui asuhan keperawatan paliatif pada pasien terminal dengan
gangguan nutrisi.
2. Untuk memberikan dukungan dan perhatian pada pasien terminal, sehingga
mereka bisa menikmati betul sisa hidup mereka.
1.4 Patofisiologi
Makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri salmonella typhosa masuk
melalui mulut terus sampai ke saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus,
kemudian melalui pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di
organ-organ terutama hati dan limfe.
Basil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limfe, sehingga
organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan. Basil masuk ke dalam
darah dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kelenjar limfoid di usus halus,
sehingga tukak berbentuk lonjong pada mukosanya, mengakibatkan perdarahan dan
perforasi usus. Gejala demam disebabkan oleh endotoxin. Infeksi terjadi pada
saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus. Melalui pembuluh limfe halus
masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan limfe,
sehingga organ-organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan.
Kemudian basil masuk kembali ke dalam darah (bakteremia) dan menyebar ke
seluruh tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid, usus halus menimbulkan plak
nyeri. Tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Gejala
demm disebabkan oleh endotoksin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan
disebabkan oleh kelainan pada usus.
Etiologi
Hipertensi
DN
Retensi urin
Reflux ke ginjal
MK : Nyeri
Penekanan rongga
periteneum
Mual,
munta
h
Nafsu makan menurun
Edema
Penekanan SSP
SSP terganggu
Kelemahan
Mk : Intoleransi
aktivitas
1.5 Asuhan Keperawatan Paliatif pada Pasien Terminal dengan Gangguan Nutrisi
Akibat Gagal Ginjal Kronik
A. Pengkajian
Bersifat holistik terdiri dari 4 dimensi :
1. Fisik
a. Status penampilan fisik (ADL)
b. Keluhan pasien dan gejala-gejala
c. Status nutrisi dan cairan (hidrasi)
d. Keamanan fisik
2. Psikologikal
a. Emosi
b. Kognisi
c. Mood (alam perasaan)
d. Ketakutan
e. Mimpi-mimpi yang menakutkan
3. Spiritual
Dimensi ini tak dapat diabaikan, inilah yang menjadikan dirinya sebagai
manusia :
a. Arti kehidupan dan kematian
b. Arti sebuah harapan
c. Kehilangan beragam
4. Sosial
a. Merasa sendiri
b. Keadaan ekonomi
c. Beban keluarga atau mengasuh
d. Dukungan kekerabatan
e. Lingkungan rumah dan pasien
f. Lingkungan komunitas dan masyarakat (dukungan kelompok budaya)
B. Analisa Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya
berfikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan
pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan
analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan
data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan fisik kronis.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kehilangan nafsu makan.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan permukaan kulit.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kurangnya percaya diri.
D. Intervensi Keperawatan
No
Nama
Diagnosa
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Setelah
dilakukan
asuhan 1. Kaji nyeri termasuk lokasi,
keperawatan selama x 24 jam
karakterisitik, durasi,
diharapkan
memberikan gambaran
pasien
dapat
Rasional
1. Lokasi, karakteristik durasi,
sesuai kebutuhan.
-
Melaporkan
nyeri
tersebut.
farmakologi.
sudah
terkontrol.
ketegangan
3. Kolaborasi dengan dokter
3. Pemberian analgetik
nonfarmalkologi tidak
efektif
4. Tingkatkan istirahat.
merasa tenang.
1. Penurunan berat badan dapat
menggambarkan kebutuhan
hasil :
-
berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan
edema.
2. Makanan yang membuat
kebutuhan nutrisi
5. Informasi tentang kebutuhan
nutrisi klien sangat penting
diketahui agar nutrisi klien
3
Hiperpigmentasi berkurang
utuh.
rusak.
3. Mobilitas dan aktifitas pasien
sangat penting dalam
Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik.
bernapas.
1. Menyediakan informasi
tentang indikasi tingkat
keletihan.
2. Meningkatkan aktivitas
ringan / sedang dan
memperbaiki harga diri.
yang dipilih.
sambal istirahat.
dengan derajat
ketidakmampuan.
pemilihan intervensi.
berhubungan dengan
kurangnya percaya diri.
intervensi keperawatan.
-
Mampu menyatakan
penerimaan diri terhadap
komunikasi.
2. Menunjukkan penerimaan
dan membantu pasien untuk
mengenal dan mulai
menyesuaikan dengan
perasaan tersebut.
3. Membantu meningkatkan
perasaan harga diri dan
mengontrol lebih dari satu
area kehidupan.
10
E. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapo ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam potter & Perry, 1997)
F. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah suatu aktivitas yang direncanakan terus
menerus, aktivitas yang disengaja dimana klie, keluarga dan perawat serta
tenaga kesehatan profesional lainnya (Wlikinson, 2007)
11