JARINGAN LISTRIK

UNTUK KANTOR, RUMAH DAN KANDANG

SUTET

Sikring Otomatis
Sikring Sederhana

SEDERHANA
FUSE / SIKRING
OTOMATIS

JARINGAN AWAL

PEMBAGIAN JARINGAN
PADA RUMAH, GUDANG ATAU KANDANG

KUAT PENERANGAN
Perkantoran

= 200 - 500 Lux

Apartemen / Rumah

= 100 - 250 Lux

Hotel

= 200 - 400 Lux

Rumah sakit / Sekolah

= 200 - 800 Lux

Basement / Toilet /
Coridor /
Hall / Gudang / Lobby

= 100 - 200 Lux

Restaurant / Store /
Toko

= 200 - 500 Lux

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk

1.
2.
3.
4.
5.
6.

ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2

rumah tak melebihi 10 watt/m2
untuk toko 20-40 watt/m2
hotel 10-30 watt/m2
sekolah 15-30 watt/m2
rumah sakit 10-30 watt/m2

Misalnya,
rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu
harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya
Kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

Jumlah lampu pada suatu ruang ditentukan / dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :
Ex LxW
N=

x LLF x CU x n

N = jumlah titik lampu

E = Kuat Penerangan /target kuat penerangan yang akan dicapai (Lux)
L = Panjang Ruang(Meter)
W = Lebar Ruang (Meter)
= Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux
LLF = Light loss factor / Faktor Cahaya Rugi (0,7-0,8)
CU = coeffesien of utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu

 = W x L/w
W = daya lampu,
L/w = Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt
(dapat dilihat pada box lampu yang kita beli).
Contoh,
Untuk lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W
CDL E27 220-240V mempunyai Luminous Efficacy Lamp
sebesar 61 Lm/W, jadi :
= W x L/w
= 18 x 61 = 1098 lumen.

Sekarang coba kita hitung sebuah ruang tamu kantor dengan

panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan dipasang dengan
lampu PL 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang
pada ruangan tersebut
Diketahui :
E = 200 (antara 200 500 Lux),
L = 7 meter,
W = 4 meter,
n = 1 bh,
LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8),
CU = 65% (antara 50-65 %),
= 1098 lumen
Ditanya N :

Ex LxW
N=

x LLF x CU x n

200 x 7 x 4
N=

1098 x 0,8 x 65% x 1

N=

N=

5600
570,96
9

The power P in watts (W) is equal to

the luminous flux V in lumens (lm), divided by
the luminous efficacy in lumens per watt (lm/W):
P(W) = V(lm) / (lm/W)
Lumens

Incandescent
light bulb
(watts)

Fluorecent
/ LED
(watts)

375 lm

25 W

6.23 W

600 lm

40 W

10 W

900 lm

60 W

15 W

1125 lm

75 W

18.75 W

1500 lm

100 W

25 W

2250 lm

150 W

37.5 W

3000 lm

200 W

50 W

1 lux [lx] = 1 lumen/meter [lm/m]

CARA MENGHITUNG JUMLAH FITTING

Illuminasi : kuat penerangan pada suatu permukaan

E = /A
E = illuminasi
= fluksi cahaya (lumen)
A = luas bidang yang diterangi

= fluksi cahaya (lumen)

F = luas (m2)
= efisiensi
E = illuminasi (lux)
v =faktor perbaikan (harganya 0,6 - 0,8)

LUMINASI

HUKUM ILLUMINASI

SC (E)
d
dA`

dA
Kuat penerangan E pada suatu permukaan bidang dA yang
membentuk sudut ruang d di titik pusat cahaya yang memancarkan
fluksi d dapat dinyatakan :
E = I (d/ dA`)

SC

I
h

a P
a

b
b

Intensitas penerangan E1 di bidang a1 - b1

tegak lurus pada arah I, menurut hukum
kuadrat akan sama dengan :
I
E = ---r
Intensitas penerangan E di bidang
horizontal a-b, ialah proyeksi dari
E1 pada garis tegak lurus pada
bidang a-b di titik P. jadi :
E = E1 cos a

a = sudut antara sinar cahaya dan garis tegak lurus pada bidang a - b
di titik P. Rumus ini dikenal dengan hukum cosinus
I cos a
E = ---r

HUKUM COSINUS

FISIKA DASAR
APLIKASI LISTRIK PADA PETERNAKAN
1. MESIN TETAS (PENETAS TELOR)
TUJUAN KOMPETENSI
SETELAH MAHASISWA SELESAI MENGIKUTI KULIAH
DIHARAPKAN:
1. MAHASISWA DAPAT MENYEBUTKAN BAGIANBAGIAN MESIN TETAS
2. MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN PRINSIP KERJA
MESIN TETAS
3. MAHASISWA DAPAT MENDESIGN MESIN TETAS
4. MAHASISWA DAPAT MEPERBAIKI MESIN TETAS
YANG RUSAK

PRINSIP :
MENYEDIAKAN SUHU RUANGAN PENETAS
YANG STABIL SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

TERMOREGULATOR
KAPSUL
(berisi eter)

SAKLELAR
(bi-metal)

MENGEMBANG - MENGEMPIS
PUTUS

SAMBUNG

KOMPONEN (BAGIAN- BAGIAN) MESIN TETAS

1. SUMBER PEMANAS
2. RUANG PENETAS
3. RAK TEMPAT TELUR
4. TERMOREGULATOR
5. TEMPAT AIR (KELMBABAN)

GAMBAR PENAMPANG MESIN TETAS

1

2. ELEKTROANALISIS
TUJUAN KOMPETENSI
SETELAH MAHASISWA SELESAI MENGIKUTI KULIAH
DIHARAPKAN:
1. MAHASISWA DAPAT MENYEBUTKAN BAGIANBAGIAN ELEKTROANALISIS
2. MAHASISWA DAPAT MENJELASKAN PRINSIP KERJA
MESIN TETAS
3. MAHASISWA DAPAT MEMBUAT DAN MERANGKAI
ALAT ELEKTROANALISIS
4. MAHASISWA DAPAT MENGGUNAKAN ALAT
ELEKTROANALISIS

PRINSIP :
SETIAP ZAT ELEKTROLIT DAPAT MENGHANTARKAN
LISTRIK SEHINGGA DENGAN SEDERET KONSENTRASI
ZAT CAIR MEMBERIKAN DAYA HANTAR LISTRIK YANG
BERBEDA DAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI STANDAR
SKEMA ALAT ELEKTROANALISIS

3. SEALER UNTUK PLASTIK

PRINSIP : kawat nikelin yang dialiri listrik menjadi panas

dan akan melelehkan dan merekatkan dua plastik

PEMBAGI AREA JARINGAN

DI RUMAH/KANTOR/KANDANG

FUSE