Anda di halaman 1dari 31

Keperawatan Kesehatan

jiwa
Konsep Ilmu Keperawatan
Kesehatan Jiwa
Sucipto, S.Kep.,Ns.,M.Kes.

Pengertian
Kesehatan jiwa
Kondisi yang
memungkinkan
perkembangan fisik,
intelektual, emosional
secara optimal dari
seseorang dan
perkembangan ini
berjalan selaras
dengan orang lain.
(UU Kesehatan jiwa
No.3 tahun 1996)

keperawatan
kesehatan jiwa
Proses dimana perawat
membantu individu atau
kelompok dalam
mengembangkan konsep
diri yang positif,
meningkatkan pola
hubungan antar pribadi
yang lebih harmonis
serta agar berperan lebih
produktif dimasyarakat.
(Dorothy, Cecelia)

Kriteria Sehat Jiwa menurut Yahoda

Sikap positif terhadap diri sendiri


Tumbuh kembang dan aktualisasi diri
Integrasi (keseimbangan/keutuhan)
Otonomi
Persepsi realitas
Environmental mastery (kecakapan
dalam adaptasi dengan lingkungan)

Rentang sehat jiwa

Dinamis bukan titik statis


Rentang dimulai dari sehat optimal-mati
Ada tahap-tahap
Adanya variasi tiap individu
Menggambarkan kemampuan adaptasi
Berfungsi secara efektif : sehat
Sehat optimal
Sakit Kronis-Mati
Sehat optimal

Sakit KronisMati

Peran dan fungsi perawat jiwa

Menurut Weiss (1947)


peran perawat adalah sebagai attitude
therapy, yaitu:
Mengobservasi perubahan, baik perubahan
kecil atau menetap yang terjadi pada klien.
Mendemonstrasikan penerimaan.
Respek.
Memahami klien.
Mempromosikan ketertarikan klien dan
berpartisipasi dalam interaksi

MENURUT PEPLAU:
Sebagai pendidik
Sebagai pemimpin di dalam situasi yang bersifat
lokal, nasional dan internasional.
Sebagai surrogate parent.
Sebagai konselor.
PERAN PERAWAT YANG LAIN:
Bekerjasama dengan lembaga kesehatan mental.
Konsultasi dengan yayasan kesejahteraan.
Memberikan pelayanan kepada diluar klinik.
Aktif melakukan penelitian.
Membantu pendidikan masyarakat.

4 factor utama yang menentukan


tingkat fungsi dan jenis aktivitas
perawat jiwa
Legislasi praktik perawat.
Kualifikasi perawat, termasuk
pendidikan,pengalaman kerja, dan
status sertifikasi.
Tatanan praktik perawat.
Tingkat kompetensi personal dan
inisiatif perawat.

Tingkat praktik keperawatan klinis


kesehatan jiwa
1. Psychiatric-mental-health registered
nurse (RN) adalah perawat terdaftar
berlisiensi yang menunjukan
ketrampilan kinis dalam
keperawatankesehatan jiwa melebihi
keterampilan perawat baru
dilapangan mis.,RN,C => status
sertifikasi tingkat dasar.

2. Advance practice registered nurse in


psychiatric-mental health (APRN-PMH)
adalah perawat terdaftar berlisiensi yang
minimal berpendidikan tingkat master,
memiliki pengetahuan mendalam tentang
teori keperawatan jiwa, membimbing
praktik klinis, dan memiliki kompetensi
ketrampilan keperawatan jiwa lanjutan.
mis.,APRN,CS
spesialis berijasah
dalam bidang keperawatan kesehatan
jiwa

Perkembangan Keperawatan diIndonesia

1960 : primary prevention, implementing & consultation in


community, multidisciplinary treatment, change : to psychiatric
& mental health
1970 : speciality nursing practice
Keperawatan jiwa : proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan
& mempertahankan fungsi yang terintegrasi pasien / system klien berupa
individu, keluarga, kelompok, organisasi/komunitas
Bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku
manusia sebagai ilmunya & penggunaan diri sendiri secara teraputik sebagai
kiatnya.

Aspek Etik dan legal dalam keperawatan jiwa

acuan dalam
melaksanakan
parktik
keperawatan,
tidak
terkecuali
keperawatan
jiwa
keputusan dan
tindakan
perawat
psikiatri
kepada klien
=>dinamakan
dengan ethical
manner

Etika keperawatan => nilai-nilai dan


prinsip-prinsip yang diyakini oleh
profesi keperawatan dalam
melaksanakan tugas => pasien,
masyarakat, dengan teman sejawat
maupun dengan organisasi profesi,
serta pengaturan praktik dalam
keperawatan
Pengambilan
keputusan sesuai
Model
etik adalah upaya
pengam
untuk mengambil
bilan
suatu keputusan dari
keputusa
kekurangan/kesalahan
n
suatu situasi tanpa
guideline yang jelas

model untuk critical ethical analysis,


Menurut Curtin (1978)
Meliputi pengumpulan informasi untuk mengklarifikasi latar
belakang issue tersebut.
Mengidentifikasi komponen etik atau keadaan dilemma yang
terjadi, seperti adakah factor kebebesannya (dilihat dari sudut
pandang pemaksaan) atau adakah factor ancaman (dilihat dari
sudut pandang hak untuk dapat menolak pelayanan).
Mengklarifikasi hak dan tanggung jawab yang ada pada seluruh
pihak. =>klien, perawat, keluarga klien, dokter, lembaga
perawatan kesehatan, ulama/pendeta, pekerja social, dan
mungkin juga hakim. => agar tidak terjadi pelanggaran hak =>
sesuai filosofi keperawatan jiwa
Yang terakhir adalah solusi yang diimplementasikan kedalam
tindakan. => harapan social dan sesuai dengan hukum yang
berlaku, perawat memutuskan kedalam tujuan dan metode
implementasi.

filosofi merawat klien


=>pendekatan digunakan yi:

Utilitarianism/bermanfaat
Egoism/prinsip
Formalism/formal
Fairness/kejujuran

Trend dan issue keperawatan jiwa

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa


adalah masalah-masalah yang sedang hangat
dibicarakan dan dianggap penting.

Masalah-masalah tersebut
dapat dianggap ancaman
atau tantangan yang akan
berdampak besar pada
keperawatan jiwa baik
dalam tatanan regional
maupun global

beberapa tren
penting yang
menjadi perhatian
dalam keperawatan
jiwa

Tren penting yang menjadi perhatian


dalam keperawatan jiwa
1. Kesehatan jiwa dimulai masa
konsepsi
Di Indonesia banyak gangguan jiwa terjadi
mulai pada usia 19 tahun dan kita jarang
sekali melihat fenomena masalah sebelum
anak lahir.
Menurut penelitian mednick dkk , 1988
melaporkan penemuan yang menarik,
yaitu hubungan antara skizofrenia dengan
infeksi virus dalam kandungan

Mednick menghidupkan kembali teori


perkembangan neurokognitif, yang
menyebutkan bahwa pada penderita
skizofrenia terjadi kelainan perkembangan
neurokognitif sejak dalam kandungan
kelainan neurokognitif seperti berkurangnya
kemampuan dalam mempertahankan
perhatian, membedakan suara rangsang
yang berurutan, working memory, dan
fungsi-fungsi eksekusi sering dijumpai
pada penderita skizofrenia.

Trend peningkatan masalah


kesehatan jiwa
Masalah jiwa akan meningkat di era
globalisasi. Sebagai contoh jumlah
penderita sakit jiwa di propinsi lain dan
daerah istimewa Yogyakarta terus
meningkat. Penderita tidak lagi
didominasi masyarakat kelas bawah.
Kalangan pejabat dan masyarakat
lapisan menengah ke atas, juga
tersentuh gangguan psikotik dan
depresif.

Kecenderungan faktor penyebab


gangguan jiwa

Peran
g

Konfli
k

Ekonomi

Stres, Depresi,
Gangguan Jiwa
Menurut WHO :
1 dari 4 orang menderita gangguan mental
450 juta jiwa menderita gangguan jiwa
1 juta meninggal bunuh diri setiap tahun
SKRT :
264 dari 1.000 anggota klg menderita
kesehatan jiwa

Menurut Aris S ( Guru besar Uns)


Penyebab Gangguan jiwa 3
Golongan
Fisik/Biologis/
organik:
Keturunan
Infeksi
Kecanduan
obat

Gangguan
mental/emosio
nal:
pattern of
parenting
Frustasi
Konflik
Tekanan
krisis

Gangguan
sosial:
stressor
psikososial
(perkawinan,
problem
orangtua,
pekerjaan,
peny. fisik)

Model Konseptual keperawatan


kesehatan jiwa
I. Psychoanalitycal (Freud, Erickson)
Ego (akal)
malfungsi
mengontr
ol

Id
(kehenda
k/nafsu)

Penyebab:
Konflik intrapsikis (masa
anak) => tidak puas fase
oral, dilarang dengan
kekerasan => traumatik
membekas masa dewasa

Tidak mampu
menggunakan
akal :
aturan/norma,
agama

deviation
behavioral

Proses => metode asosiasi bebas dan analisa


mimpi, transferen untuk memperbaiki traumatic
yang membekas pada masa lalu. klien dibuat
dalam keadaan mengantuk yang sangat. =>
pengalaman alam bawah sadarnya digali traumatic
masa lalu. => metode hypnotic

Peran Perawat

assessment => traumatic atau stressor


masa lalu ( pernah disiksa, orang tua,
pernah disodomi, diperlakukan kasar,
diterlantarkan, diasuh dengan kekerasan,
diperkosa pada masa anak-anak) =>
pendekatan komunikasi terapeutik

2. Interpersonal (Sullivan,
Peplau)

Konflik, Ancaman takut di tolak orang


sekitar
Ansietas
Proses terapi:
build feeling security
trusting relationship and interpersonal satisfaction
membina kepuasan selama bergaul => sehingga klien merasa
berharga dan dihormati.

Peran perawat :
Share anxieties
Therapist use empathy and relationship.

3. Social (Caplan, Szasz)


Stresor lingkungan: bising, macet, tuntutan persaingan
pekerjaan, harga barang yang mahal, persaingan
kemewahan, iklim yang sangat panas atau dingin,
ancaman penyakit, polusi, sampah

Akumulasi
Stresor

Gangguan jiwa

Prinsip proses terapi:


environment manipulation and social support =>
dirumah harus bersih, teratur, harum, tidak bising,
ventulasi cukup, penataan alat dan perabotan yang
teratur
Peran perawat :
Klien menyampaikan masalah => dimasyarakat melibatkan teman
sejawat, atasan, keluarga, atau suami-istri. Sedangkan therapist
berupaya: menggali system social klien seperti suasana rumah,
dikantor, disekolah, dimasyarakat atau tempat kerja.

4. Existensial ( Ellis, Rogers)


Membenci diri
individu
Individu tidak
sendiri dan
gagal
memiliki
mengalami
menemukan
kebanggan
gangguan dalam
jati diri
diri
body image

Gangguan jiwa

Proses terapi:
Mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan
orang lain
Memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses sebagai
panutan
Memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi, bergaul
dengan kelompok social dan kemanusiaan, mendorong untuk
Prinsip
keperawatan
menerima
jatidirinya :sendiri dan menerima kritik.
klien dianjurkan untuk berperan serta dalam memperoleh
pengalaman yang berarti untuk mempelajri dirinya dan mendapatkan
feed back dari orang lain, misalnya melalui terapi aktivitas kelompok.
Therapist berupaya untuk memeperluas kesadaran diri klien melalui
feed back, kritik, saran atau reward and punishment.

5. Supportive therapy (Wermon,


Rockland)
Faktor biopikososial
Aspek biologis:
sering sakit
maag, migraine,
batuk-batuk

Aspek psikologis:
mudah cemas, kurang
percaya diri, perasaan
bersalah, ragu-ragu,
pemarah

Aspek sosial:
susah bergaul,
menarik diri,
bermusuhan,
tidak
mendapatkan
pekerjaan

Koping lemah

Gangguan Jiwa

Proses terapin: menguatkan respon coping adaptif, individu


diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan-kekuatan apa yang
ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai alternative
pemecahan masalah.
Perawat => membantu individu melakukan identifikasi coping yang
dimiliki dan yang biasa digunakan klien. Therapist berupaya menjalin
hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapkan

Model stress adaptasi


Model adaptasi stress pada suhan
keperawatan jiwa menurut stuart
mengintegrasikan aspek biologis, psikologis,
sosiokultural, lingkungan dan legal-etik
keperawatan ke dalam kerangka praktik yang
utuh
menggabungkan landasan teoritis, komponen
biopsikososial, rentang respons koping, dan aktivitas
keperawatan berdasarkan tahap pengobatan pasien:
- Promosi kesehatan
- Pemeliharaan
- Akut
- Krisis

Adapun komponen
Faktor predosposisi : jenis dan jumlah
sumber yang digunakan individu => mengatasi stress.
Stresor presipitasi : stimulasi yang dipersepsikan
oleh individu sebagai tantangan, ancaman, dan yang
membutuhkan energy ekstra koping
Penilaian terhadap stressor: evaluasi makna
stressor bagi kesejahteraan individu
Sumber koping: evaluasi terhadap pilihan koping
dan strategi individu.
Mekanisme koping: upaya untuk penatalaksanaan
stress,
Rentang respon koping: respon manusia adaptif maladaptive
Aktivitas tahap pengobatan: rentang fungsi
keperawatan yang berhubungan dengan tujuan
pengobatan, pengkajian -evaluasi.

APA ITU STRES ??


TEKANAN, TEKANAN MUNCUL AKIBAT
DARI
KETIDAKMAMPUAN
INDIVIDU
MEMENUHI TUNTUTAN DARI DIRINYA
ATAU LINGKUNGAN.
KETIDAKMAMPUAN
DIRI
MEMIKUL
BEBAN YANG BERLEBIHAN/TUNTUTAN
YANG DIHA-DAPI DILUAR KAPASITAS
PSIKOFISIKNYA.

BENTUK STRES
STRES BERKAITAN DENGAN :
1.FISIK: APABILA FISIK DITUNTUT MELAKUKAN
AKTIFITAS DILUAR KEMAMPUAN.
2.EMOSI:
APABILA
EMOSI
MENDAPAT
GANGGUAN DILUAR KEMAMPUAN UNTUK
MENGATASI.
3.MENTAL:
APABILA
ENERGI
MENTAL
(BERFIKIR) DIGUNAKAN DILUAR BATAS
30
KAPASITASNYA.

CARA MENANGGULANGI STRES


SECARA UMUM STRES DICEGAH DENGAN MENGEMBANGKAN KEBIASAAN
HIDUP YANG TERATUR DAN SEHAT AL :

1.RELAKSASI: PENYEGARAN BERKALA/TERATUR


SETELAH BEKERJA KERAS
2.LATIHAN JASMANI : OLAH RAGA TERATUR
3.DIET
MAKAN
BERIMBANG
ANTARA
KEBUTUHAN TUBUH DENGAN ENERGI YANG
DIPERLUKAN.
4.REKREASI
5.BERSYUKUR:
SEMUA
YANG
KITA
MILIKI/DAPATKAN.
6.BIASA BERDOA SESUAI DENGAN AGAMA YANG

Anda mungkin juga menyukai