DASAR LEGALITAS
Transportasi Darat
UU Nomor 22
Tahun 2009
tentang lalu
Lintas dan
Angkutan Jalan
Transportasi
Perkeretaapian
UU Nomor 23
Tahun 2007
tentang
Perkeretaapian
PP Nomor 56
Tahun 2009
Tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
Transportasi Laut
Transportasi Udara
UU Nomor17
Tahun 2008
tentang Pelayaran
PP Nomor 61
Tahun 2009
tentang
Kepelabuhanan
UU Nomor 1
Tahun 2009
tentang
Penerbangan
PP Nomor 40
Tahun 2012
tentang
Pembangunan
dan Pelestarian
Lingkungan Hidup
Bandar Udara
PP 56 / 2009
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERKERETAAPIAN
Pasal 19 Huruf a
Pembangunan prasarana perkeretaapian umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, wajib
berpedoman pada ketentuan rencana induk
perkeretaapian
Pasal 35 Ayat 2
Rencana pembangunan perkeretaapian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mengacu pada
Rencana Induk Perkeretaapian
4
TENTANG
PELAYARAN
PP 61 / 2009
TENTANG
KEPELABUHANAN
Pasal 73 Ayat 1
Setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk
Pelabuhan
Pasal 79
Pembangunan pelabuhan hanya dapat dilakukan
berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan
Rencana Induk Pelabuhan
Pasal 89
Pengembangan pelabuhan hanya dapat dilakukan
berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan
Rencana Induk Pelabuhan
5
UU 1 / 2009
TENTANG
PENERBANGAN
PP 40 / 2012
TENTANG
PEMBANGUNAN
DAN
PELESTARIAN
LINGKUNGAN
HIDUP BANDAR
UDARA
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
S
T
R
A
T
E
G
I
S
RPJM NASIONAL
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKP)
PETUNJUK, PEDOMAN
DAN STANDARDISASI
TEKNIS PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN (PSTPP)
VISI,MISI
PRESIDEN
TERPILIH
UU
TRANSPORTASI
UU TATA RUANG
TATRANAS
RTRWN
RTRW PULAU
TATRAWIL
RTRWProv
TATRALOK
RTRW
KAB/KKOTA
ROLLING
PLAN
RENCANA STRETEGIS
(RENSTRA) KEMENHUB
RENCANA KERJA KEMENHUB
RKA KEMENHUB
DIPA
Pra Studi
Kelayakan
Studi Kelayakan
Rencana Induk
(Master Plan)
Studi Amdal
1. Pra
Desain
2.
Desain
Survey
Invstigasi, dan
Rancangan
Dasar
Rancangan Rinci
(Detailed
Design/Engineer
ing Design)
Rencana Kerja
dan Syaratsyarat (RKS)
4. Pasca
Konstruksi
Evaluasi
Hasil/Manfaat
Proyek
3.
Konstruksi
*) Ketidaksesuaian proses pembangunan simpul transportasi pada umumnya berupa ketidaklengkapan dokumen perencanaan, misalnya:
a. Pembangunan baru : Dokumen dalam tahap pra-desain (Pra-FS, FS, MP);
b. Lanjutan/Rehab/Peningkatan : TOR/RAB, gambar desain, administrasi (SPTJM).
Peraturan Menteri Perhubungan No.43 Tahun 2011 Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 414 Tahun 2013 Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Ke Depan
11
35
3
155
117
0
16
24
18
15
6
1
0
Total Pelabuhan Rencana Induk
Rencana Induk
Rencana Induk
telah selesai dan telah selesai tetapi sedang dalam
disahkan Menhub belum disahkan
proses studi
Menhub
Pemda
UPT Kemenhub
10
2
8
Total Pelabuhan
yang belum memiliki
Rencana Induk :
105 Pelabuhan
(Pemda : 103, UPT
Kemenhub : 2,
BUMN : 0)
Rencana Induk
yang diusulkan
TA.2015
PT. ASDP
12
: 1240 Pelabuhan
111
630
519
591
43
85
56
29
20
33
56
36
10
Total Pelabuhan Rencana Induk
Rencana Induk
Rencana Induk
telah selesai dan telah selesai tetapi sedang dalam
disahkan Menhub belum disahkan
proses studi
Menhub
50
20
30
Total Pelabuhan
yang belum memiliki
Rencana Induk :
396 Pelabuhan
(UPT Kemenhub :
387, BUMN : 9)
Rencana Induk
yang diusulkan
TA.2015
13
UPT Kemenhub
BUMN
BANDARA DI INDONESIA
14
Jumlah Bandara di Indonesia
(PM 69 Tahun 2013)
: 237 Bandara
Pengelola Pemda : 41
Pengelola UPT Kemenhub : 168
Pengelola BUMN : 26
Pengelola Swasta : 2
48
2
4
Rencana Induk
sedang dalam
proses studi
Rencana Induk
yang diusulkan
TA.2015
Tidak memiliki
Rencana Induk
Pemerintah Daerah
103
UPT Kemenhub
PT. ASDP
15
18
2) Dari 630 Pelabuhan Laut yang dikelola oleh UPT Kemenhub dan BUMN (PT Pelindo I, II, III, IV) dan menjadi
kewenangan Kementerian Perhubungan dalam menyusun Rencana Induk, yaitu :
PENGELOLA
Rencana Induk
sedang dalam
proses studi
Rencana Induk
yang diusulkan
TA.2015
Tidak memiliki
Rencana Induk
UPT Kemenhub
10
56
36
30
387
33
29
20
20
3) Dari 194 Bandara yang menjadi kewenangan Kemenhub dan BUMN (PT AP I & II) dalam menyusun Rencana
Induk, yaitu :
PENGELOLA
Rencana Induk
sedang dalam
proses studi
Rencana Induk
yang diusulkan
TA.2015
Tidak memiliki
Rencana Induk
UPT Kemenhub
28
46
20
27
47
PT. AP I & II
20
0 15
15
KESIMPULAN
1
2
3
4
5
6
Rencana Induk telah diamanahkan dalam Undang-Undang sektor transportasi, maupun Peraturan
Pemerintah, namun masih banyak prasarana transportasi atau outlet transportasi belum memiliki Rencana
Induk
Belum adanya pemahaman yang sama diantara sub sektor dalam menyusun substansi Rencana Induk;
Sebagai akibat belum keseluruhan prasarana transportasi memiliki Rencana Induk, maka proses
pelaksanaan pembangunan/pengembangan transportasi kurang sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen perencanaan sebagaimana telah ditetapkan. Hal ini dapat berakibat hasil
pembangunan/pengembangan prasarana transportasi tidak efisien dan efektif, serta tidak dapat segera
dimanfaatkan secara optimal dan pengalokasian anggaran tidak berdasarkan tahapan pengembangan
suatu prasarana transportasi sesuai kebutuhan;
Tidak adanya Rencana Induk berindikasi tidak terlihat adanya tahapan pengembangan secara terukur.
Dengan demikian tidak transparan dan terprogram kapan suatu prasarana tersebut dikembangkan. Selain
itu anggaran tidak dapat direncanakan dan dialokasikan secara akuntabel
Memperhatikan kondisi keterbatasan anggaran Pemerintah, disamping masih terdapat prasarana
transportasi belum memiliki Rencana Induk mengakibatkan mekanisme rencana bergulir (Rolling Plan)
menjadi tidak berjalan
Rencana Induk dapat mengantisipasi kebutuhan lahan secara awal dimana proses pembebasan lahan
dapat segera dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serta memenuhi aspek permintaan sesuai proyeksi
pertumbuhan penumpang/barang sebagaimana dipersyaratkan dalam Rencana Induk.
16
SARAN
1
Rencana Induk perlu dilegalkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan, sebagai suatu
dokumen perencanaan yang wajib dilaksanakan sebelum tahapan pembangunan
Dalam Renstra Kemenhub 2015-2019, kegiatan penyusunan Rencana Induk untuk semua
simpul transportasi yang akan dibangun maupun yang sudah dibangun namun belum
memiliki Rencana Induk menjadi prioritas
Dalam rangka keseragaman substansi untuk penyusunan Rencana Induk Prasarana Transportasi, perlu
adanya standar/pedoman penyusunan rencana induk yang nantinya dapat menjadi acuan oleh sub
sektor dalam menyusun rencana induk simpul/outlet/prasarana transportasi
17
Lampiran
18
NO
NAMA PELABUHAN
PENYEBERANGAN
PROVINSI
PULAU
TAHUN
PENYUSUNAN
MASTERPLAN
LAMPUNG
Sumatera
2012
Pusat
PT. ASDP
BANTEN
Jawa
2012
Pusat
PT. ASDP
GORONTALO
Sulawesi
2012
UPT Gorontalo
BANGKA
BELITUNG
Bangka
2013
OPP Merak
PT. ASDP
PENGELOLA
PELABUHAN
PELAKSANA
1.
BAKAUHENI
2.
MERAK
3.
GORONTALO
4.
MUNTOK
5.
KETAPANG
JATIM
Jawa
2013
OPP Gilimanuk
PT. ASDP
6.
GILIMANUK
BALI
Bali
2013
OPP Gilimanuk
PT. ASDP
7.
PADANGBAI
BALI
Bali
2013
OPP Lembar
PT. ASDP
8.
LEMBAR
NTB
Lombok
2013
OPP Lembar
PT. ASDP
9.
KAYANGAN
NTB
Lombok
2013
PT.
ASDP
Kayangan
Cab.
PT. ASDP
10.
POTOTANO
NTB
Sumbawa
2013
PT.
ASDP
Kayangan
Cab.
PT. ASDP
11.
BOLOK
NTT
Timor
2013
OPP Lembar
PT. ASDP
12.
ROTE
NTT
Rote
2013
OPP Lembar
PT. ASDP
13.
LARANTUKA
NTT
Flores
2013
OPP Lembar
PT. ASDP
14.
PAGIMANA
SULTENG
Sulawesi
2013
OPP Pagimana
PT. ASDP
15.
BAJOE
SULSEL
Sulawesi
2013
OPP Pagimana
PT. ASDP
16.
KOLAKA
SULTRA
Sulawesi
2013
OPP Pagimana
PT. ASDP
UPT Gorontalo
20
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
NAMA PELABUHAN
PENYEBERANGAN
MAMUJU
BITUNG
BASTIONG
RUM
SIDANGOLE
POKKA
GALALA
HUNIMUA
WAIPIRIT
NAMLEA
DUMAI
TANJUNG UBAN
TELAGA PUNGGUR
BATU LICIN
PENAJAM
SAPE
LABUAN BAJO
PACIRAN
BAHAUR
GARONGKONG
KENDAL
KUMAI
MENGKAPAN
KAMPUNG BALAK
PROVINSI
PULAU
SULBAR
SULUT
MALUT
MALUT
MALUT
MALUKU
MALUKU
MALUKU
MALUKU
MALUKU
RIAU
KEPRI
KEPRI
KALSEL
KALTIM
NTT
NTT
JATIM
KALTENG
SULSEL
JATENG
KALTENG
RIAU
RIAU
Sulawesi
Sulawesi
Ternate
Tidore
Halmahera
Ambon
Ambon
Ambon
Seram
Buru
Sumatera
Bintan
Batam
Kalimantan
Kalimantan
Sumbawa
Flores
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Jawa
Kalimantan
Sumatera
Tebing Tinggi
TAHUN
PENYUSUNAN
MASTERPLAN
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
PELAKSANA
PENGELOLA
PELABUHAN
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
OPP Pagimana
Dishub Provinsi Riau
OPP Merak
OPP Merak
OPP Gilimanuk
OPP Gilimanuk
OPP Lembar
OPP Lembar
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
PT. ASDP
Pemda
Pemda
Pemda
21
NO
NAMA PELABUHAN
PENYEBERANGAN
PROVINSI
PULAU
TAHUN
PENYUSUNAN
MASTERPLAN
PELAKSANA
PENGELOLA
PELABUHAN
1.
UJUNG
JATIM
Jawa
2015
OPP Gilimanuk
PT. ASDP
2.
KAMAL
JATIM
Madura
2015
OPP Gilimanuk
PT. ASDP
3.
SIBOLGA
SUMUT
Sumatera
2015
Pusat
Pemda
4.
GUNAKSA
BALI
Bali
2015
Pusat
5.
NUSA PENIDA
BALI
Bali
2015
Pusat
Pemda
6.
AMURANG
SULUT
Sulawesi
2015
Pusat
Pemda
7.
TOLI-TOLI
SULTENG
Sulawesi
2015
Pusat
Pemda
8.
LIKUPANG
SULUT
Sulawesi
2015
Pusat
Pemda
9.
TAGULANDANG
SULUT
Sulawesi
2015
Pusat
Pemda
10.
BIARO
SULUT
Sulawesi
2015
Pusat
Pemda
Catatan :
2 (dua) Pelabuhan Penyeberangan (UPT) yang belum memiliki rencana induk yaitu Kariangau dan Kalabahi.
22
Provinsi
Kabupaten/Kota
Batam
Kepulauan Riau
Nama Pelabuhan
Batam, Batu Ampar,
Sekupang, Kabil, Batam
Center
Tg. Balai Karimun,
(Termasuk Parit Rempak
dan) Malarko,
Hierarki
Pelabuhan
Legalitas
PU
PU
Karimun
Dumai
Dumai
PU
Indragiri Hilir
Kuala Enok
PU
Batubara
Kuala Tanjung
PU
Medan
Belawan
PU
Padang
Teluk Bayur
PU
Kuala Tungkal
PP
Muara Sabak
PP
10
Talang Duku
PP
11
Bengkulu
Pulau Baai
PP
Bangka
Pangkal Balam
PP
Palembang
PU
Riau
Sumatera Utara
6
7
Sumatera Barat
Jambi
12
Bangka Belitung
13
Sumatera Selatan
14
Lampung
Lampung Selatan
Panjang
PU
15
Bengkulu
Kaur
Linau
PR
21
Kabupaten/Kota
16
Banten
Serang
17
DKI Jakarta
Jakarta
18
Semarang
Jawa Tengah
19
Nama Pelabuhan
Bojonegara
Tanjung Priok (Termasuk
Cilamaya, Marunda)
Tanjung Emas (termasuk
kendal)
Hierarki
Pelabuhan
PP
PU
PP
Tegal
Tegal
PP
Surabaya
Tanjung Perak
PU
20
Jawa Timur
21
Tenau/Kupang
PU
22
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
PU
Bontang
Lok Tuan
PP
Samarinda
Samarinda
PP
Kutai Timur
Maloy/Sangkulirang
PP
23
24
Kalimantan Timur
25
26
Sulawesi Utara
Bitung
Bitung
PU
27
Gorontalo
Gorontalo
Anggrek
PP
Palopo
Palopo
PP
Makassar
Makassar (Termasuk
Garongkong)
PU
28
Sulawesi Selatan
29
Legalitas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2005 tanggal 31 Oktober
2005 tentang Rencana Induk Pelabuhan Bojonegara
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2012 tanggal 13 Juni 2012
tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 tanggal 1 Maret 2013 tentang
Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2013 tanggal 4 November
2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tegal
Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2006 tanggal 6 Oktober
2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Perak
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 Tahun 2006 tanggal 21 September
2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tenau Kupang
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 19 Tahun 2007 tanggal 19 Juni 2007
tentang Rencana Induk Pelabuhan Batu Licin
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 75 Tahun 2009 tanggal 2 Desember
2009 tentang Rencana Induk Pelabuhan Lhok Tuan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 28 Tahun 2006 tanggal 7 Juni 2006
tentang Rencana Induk Pelabuhan Samarinda
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 tahun 2011 tanggal 14 November
2011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Maloy/Sangkulirang
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2006 tangal 4 Oktober 2006
tentang Rencana Induk Pelabuhan Bitung
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2006 tanggal 22 September
2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Anggrek Gorontalo
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2006 tanggal 04 Oktober 2006
tentang Rencana Induk Pelabuhan Palopo
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 2 Tahun 2004 tanggal 23 Januari 2004
tentang Rencana Induk Pelabuhan Makassar
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 92 Tahun 2013 tanggal 13 Desember
2013 tentang Review Rencana Induk Pelabuhan Makassar
25
No.
Provinsi
Kabupaten/Kota
Pesisir Selatan
Nama Pelabuhan
Carocok Painan
Hierarki
Pelabuhan
Legalitas
PR
PR
PR
Sumatera Barat
2
Kep. Mentawai
Sulawesi Selatan
Jeneponto
Subelen
Jeneponto
26
TA
2007
2008
No
1
Provinsi
Sulawesi Barat
Nama Pelabuhan
Sungai Nyamuk
Hierarki
PP
Disusun kembali Tahun 2014
Posisi
Maluku
Tulehu
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
Sumatera Barat
Sikakap
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
Sumatera Barat
Siuban
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
Jawa Tengah
Juwana
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
Jawa Timur
Bawean
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
Reo
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
PP
Kalimantan Barat
Labuan Bajo
Teluk Melano / Teluk
Batang
PP
10
Kalimantan Barat
Paloh / Sakura
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
11
Sulawesi Utara
Lirung
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
12
Gorontalo
Kwandang
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
13
Sulawesi Tengah
Poso
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
14
Sulawesi Tengah
Leok
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
15
Sulawesi Tengah
Kolonedale
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
16
Sulawesi Barat
Polewali
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
17
Sulawesi Selatan
Malili
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
18
Sulawesi Tenggara
Kolaka
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
19
Maluku Utara
Sanana
PP
KSOP belum mengusulkan penetapan RIP, Belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati
20
Maluku Utara
Labuha / Babang
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
21
Maluku Utara
Dobo
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
22
Papua Barat
Arar
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
23
Papua
Agats
PP
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
24
Jawa Tengah
Batang
PR
sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi
27
24
TA
NO
PROVINSI
PELABUHAN
HIERARKI
POSISI
25 Kepulauan Riau
Tarempa
PP
26 Jawa Timur
Brondong
PR
27 Kalimantan Selatan
Pelaihari / Swarangan
PP
28 Sulawesi Barat
Bunta
PP
29 Sulawesi Selatan
Jeneponto
PR
30 Sulawesi Selatan
Selayar
PP
31 Maluku
Amahai
PP
32 Papua Barat
Wasior
PP
33 Lampung
Teluk Betung
PP
34 Jawa Tengah
Tegal
PP
35 Jawa Timur
Probolinggo / Tg.Tembaga
PU
36 Kalimantan Tengah
Sampit
PU
37 Sulawesi Barat
Mamuju
PP
38 Maluku Utara
Jailolo
PR
39 Papua Barat
Bintuni
PP
2009
2010
28
TA
2011
2012
NO
PROVINSI
PELABUHAN
HIERARKI
POSISI
Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi
dari Gubernur dan Walikota/Bupati
Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi
dari Walikota/Bupati
Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi
dari Gubernur dan Walikota/Bupati
40
Riau
Selat Panjang
PP
41
Jambi
Nipah Panjang
PR
42
Larantuka
PP
43
Waingapu
PP
44
Kalimantan Timur
Nunukan
PP
45
Sulawesi Selatan
Garongkong
PP
46
Jawa Tengah
Tanjung Intan
PU
47
Kalimantan Timur
Tanjung Santan
PP
48
Papua Barat
Oransbari
PL
50
Jawa Tengah
Tanjung Wangi
PU
51
52
53
49
54
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Banten
Bali
Pemenang /
Tanjung
Gunung Sitoli
Sibolga
Banten
Benoa
PP
PP
PU
PU
55
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
PU
56
57
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Tanjung Perak
Samarinda
PU
PP
58
Sulawesi Selatan
Makassar
PU
PR
TA
2013
NO
59
60
61
62
63
64
65
66
PROVINSI
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Riau
Riau
Babel
Jawa Tengah
Sulawesi Tengah
PELABUHAN
Pangkalan Dodek
Natal / Sikara-kara
Tanjung Beringin
Batu Panjang
Tanjung Medang
Manggar
Brebes
Kotabunan
HIERARKI
PR
PP
PR
PL
PP
PP
PR
PL
POSISI
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP
67 Sulawesi Tengah
68 Sulawesi Barat
69 sulawesi Tenggara
Pagimana
Majene
Langara
PP
PR
PL
70 sulawesi Tenggara
71 Maluku
72 Nusa Tenggara Barat
Bau-Bau
Tual
Benete
PP
PP
PP
73 Sulawesi Tenggara
Bungkutoko
PP
74 Sumatera Utara
Pangkalan Susu
PP
75
76
77
78
79
80
PP
PP
PP
PP
PU
PP
Bima
PP
Maumere
PP
83 Kalimantan Tengah
Kumai
PP
84 Kalimantan Selatan
Kotabaru
PP
85 Kalimantan Timur
Balikpapan
PU
86 Kalimantan Utara
Tarakan
PP
87 Sulawesi Tengah
88 Maluku
Pantoloan
Ambon
PU
PU
Sumatera Utara
Riau
Riau
Riau
Bali
Nusa Tenggara Barat
30
27
TA
NO
PROVINSI
2014
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Sumatera Utara
Riau
Sumatera Selatan
Banten
Bali
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Gorontalo
Gorontalo
Papua
Jawa timur
Bangka Belitung
Lampung
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Maluku
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Maluku Utara
Maluku Utara
Papua Barat
Papua Barat
PELABUHAN
Teluk Leidong
Sirombu
Pulau Tello
Teluk Dalam
Sungai Guntung
Sungai Lumpur
Karangantu
Buleleng
Baranusa
Atapupu
Kendawangan
Tilamuta
Anggrek
Sarmi
Branta
Tanjung Sadai
Kota Agung
Karimun Jawa
Labuan Bajo
Waikelo
Teluk Melano/Teluk Batang
Sangatta
Sungai Nyamuk
Ogoamas
Ampana
Pomalaa
Bajoe
Pattirobajo
Sinjai/Larea-Rea
Saumlaki
Biringkasi
Buli
Tobelo
Daruba/Wayabula
Kaimana
Taminabuan
HIERARKI
PP
PR
PP
PR
PP
PR
PP
PR
PR
PR
PP
PR
PP
PP
PR
PP
PR
PR
PP
PR
PR
PP
PP
PR
PP
PR
PP
PR
PP
PP
PR
PR
PP
PR
PP
PP
POSISI
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
Laporan Akhir
31
28
TA
2014
NO
PROVINSI
PELABUHAN
HIERARKI
POSISI
125 Riau
Kuala Enok
PP
Laporan Akhir
126 Riau
Sungai Pakning
PP
Laporan Akhir
127 Riau
Pulau Sambu
PP
Laporan Akhir
128 Riau
Tembilahan
PP
Laporan Akhir
Tanjung Pinang
PP
Laporan Akhir
Singkawang
PP
Laporan Akhir
Sintete
PP
Laporan Akhir
Telok Air
PP
Laporan Akhir
Ketapang
PP
Laporan Akhir
Tanjung Pandan
PP
Laporan Akhir
Panarukan
PR
Laporan Akhir
136 NTB
Badas
PP
Laporan Akhir
137 NTT
Ende-Ippi
PR - PP
Laporan Akhir
Kalianget
PR
Laporan Akhir
Pangkalan Bun
PP
Laporan Akhir
Bitung
PU
Laporan Akhir
Pare-Pare
PP
Laporan Akhir
Ternate
PU
Laporan Akhir
143 Papua
Biak
PP
Laporan Akhir
144 Gorontalo
Gorontalo
PP
Laporan Akhir
32
RINCIAN
RENCANA INDUK BANDARA
NO
BANDARA
DITETAPKAN
KETERANGAN
PENGELOLA
PT. AP II
UPT DJU
Kualanamu - Medan
PT. AP II
Minangkabau - Padang
PT. AP II
PT. AP II
Japura - Rengat
UPT DJU
UPT DJU
PT. AP II
Ranai - Natuna
Peraturan Bupati
No. 7 Tahun 2007
Satker DJU
PT. AP II
UPT DJU
PT. AP II
UPT DJU
UPT DJU
KM 10 Tahun 2010
PT. AP II
16 Nusawiru - Ciamis
UPT DAERAH
14 Muko-Muko - Muko-Muko
31
BANDARA
DITETAPKAN
KETERANGAN
PENGELOLA
17
Soekarno-Hatta - Tangerang
KM 48 Tahun 2008
PT. AP II
18
Budiarto - Curug
UPT DJU
19
PT. AP I
20
KM 53 Tahun 2007
Review
KP 93 Tahun 2014
PT. AP I
21
UPT DJU
22
UPT DJU
23
KM 51 Tahun 2008
24
Juanda - Surabaya
PT. AP I
25
Blimbingsari - Banyuwangi
UPT DJU
26
27
KM 33 Tahun 2007
28
29
Gewayantana - Larantuka
30
Mali - Alor
Peraturan Bupati
No 15 Tahun 2008
UPT DJU
31
Supadio - Pontianak
KM 38 Tahun 2002
PT. AP II
32
PT. AP I
PT. AP I
PT. AP I
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
32
BANDARA
DITETAPKAN
KETERANGAN
PENGELOLA
33
KM 62 Tahun 2009
UPT DJU
34
KP 27 Tahun 2012
PT. AP I
35
36
UPT DJU
Sepinggan - Balikpapan
PT. AP I
37
Juwata - Tarakan
38
PT. AP I
39
Djalaluddin - Gorontalo
KM 50 Tahun 2004
UPT DJU
40
Mutiara - Palu
PM 45 Tahun 2006
UPT DJU
41
KM 39 Tahun 2005
UPT DJU
42
Kep Bupati No :
188.45/68/Bag. Pemb/2004
UPT DJU
43
Pogogul - Buol
UPT DJU
44
45
Peraturan Walikota
No 47 Tahun 2007
46
47
Ewer - Asmat
48
Rendani - Manokwari
KM 6 Tahun 2007
49
KM 19 Tahun 2002
UPT DJU
PT. AP I
Review APBN Satker Tahun 2012
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
Tinjau Ulang APBN Tahun 2015
UPT DJU
UPT DJU
33
BANDARA
STUDI
Lasikin - Sinabang
KETERANGAN
Belum ada tindaklanjut
perbaikan studi
PENGELOLA
UPT DJU
UPT DJU
UPT DAERAH
Studi 2009
UPT DJU
UPT DJU
UPT DAERAH
Studi APBD
UPT DAERAH
Dabo - Singkep
10
Pangsuma - Putusibau
11
12
13
14
UPT DJU
UPT DAERAH
UPT DJU
PT. AP II
PT. AP II
Evaluasi
UPT DJU
UPT DJU
34
BANDARA
STUDI
KETERANGAN
PENGELOLA
Studi 2007
UPT DAERAH
15
16
Trunojoyo - Sumenep
UPT DJU
17
M. Salahuddin - Bima
UPT DJU
18
UPT DJU
19
Studi APBN
UPT DJU
20
UPT DJU
21
22
Tambolaka - Waikabubak
23
Tardamu - Sabu
24
Soa - Bajawa
25
Paloh - Sambas
UPT DAERAH
26
UPT DJU
27
Sanggu - Buntok
28
UPT DJU
29
UPT DJU
30
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
35
NO
BANDARA
STUDI
KETERANGAN
PENGELOLA
APBN 2013
UPT DJU
UPT DJU
31
Nangapinoh - Nagapinoh
32
33
34
Kalimarau - Tj.Redep
UPT DJU
35
Nunukan - Nunukan
Evaluasi
UPT DJU
36
H. Asan - Sampit
UPT DJU
37
Naha - Tahuna
Studi 2002
UPT DJU
38
Studi Final
39
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
40
Seko - Seko
UPT DJU
41
Rampi - Rampi
UPT DJU
42
Matahora - Wakatobi
UPT DAERAH
43
Kuabang - Kao
Usulan penetapan
UPT DJU
44
Haluoleo - Kendari
Studi APBD
45
Sugimanuru - Naha
UPT DJU
UPT DJU
36
NO
BANDARA
STUDI
KETERANGAN
PENGELOLA
UPT DJU
46
47
48
49
Sentani - Jayapura
50
Elelim - Yalimo
51
Senggeh - Keerom
UPT DJU
52
Studi APBD
UPT DJU
53
Aboyaga - Nabire
UPT DAERAH
54
UPT DAERAH
55
APBD 2013
UPT DJU
56
Kenyam - Nduga
UPT DAERAH
57
Mapnduma - Nduga
UPT DAERAH
58
Mugi - Nduga
UPT DAERAH
59
Paro - Nduga
UPT DAERAH
60
Torea - Fak-fak
APBN 2009
UPT DJU
61
Merdey - Manokwari
UPT DJU
UPT DJU
Belum ada rekomendasi Gubernur dan
Bupati
UPT DJU
UPT DJU
SATKER DJU
37
NO
BANDARA
STUDI
KETERANGAN
PENGELOLA
PT. AP II
PT. AP I
Eltari - Kupang
PT. AP I
Pattimura - Ambon
UPT DJU
10
Melalan - Melak
UPT DJU
11
UPT DJU
12
13
14
15
Buli - Maba
Silangit - Siborong-borong
PT. AP I
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
38
NO
BANDARA
16 Mopah - Merauke
STUDI
KETERANGAN
PENGELOLA
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
20 Kambuaya - Ayawaru,Manokwari
UPT DJU
UPT DJU
Studi BP Migas
Review APBN 2014
UPT DJU
17 Wamena - Jayawijaya
23 Utarom - Kaimana
24 Kebar - Manokwari
UPT DJU
UPT DJU
39
NO
BANDARA
KETERANGAN
PENGELOLA
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
Wonopito - Lewoleba
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
Kasiguncu - Poso
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
Tinjau Ulang
UPT DJU
10
Usulan
UPT DJU
11
Kamur - Asmat
Usulan
UPT DJU
12
Kimam - Merauke
Usulan
UPT DJU
13
Usulan
UPT DJU
14
Enarotali - Paniai
Usulan
UPT DJU
40
NO
BANDARA
KETERANGAN
PENGELOLA
15
Mararena - Sarmi
Usulan
UPT DJU
16
Usulan
UPT DJU
17
Moanamani - Nabire
Usulan
UPT DJU
18
Usulan
UPT DJU
19
Kepi - Mappi
Usulan
UPT DJU
20
Bokondini - Wamena
Usulan
UPT DJU
21
Okaba - Merauke
Usulan
UPT DJU
22
Usulan
UPT DJU
23
Illaga - Puncak
Usulan
UPT DJU
24
Bade - Mappi
Usulan
UPT DJU
25
Karubaga - Tolikara
Usulan
UPT DJU
26
Senggo - Senggo
Usulan
UPT DJU
27
Sugapa - Paniai
Usulan
UPT DJU
18 Bandara
9 Bandara
41
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BANDARA
KETERANGAN
PENGELOLA
SATKER DJU
SATKER DJU
UPT DAERAH
UPT DAERAH
UPT DAERAH
UPT DJU
SATKER DJU
UPT DAERAH
UPT DAERAH
Susilo - Sintang
UPT DJU
11
UPT DJU
12
13
14
15
Temindung - Samarinda
16
17
18
Long Layu
Muara Wahau
Tanjung Bara (Sangata)
10
UPT DAERAH
UPT DAERAH
SATKER DJU
Relokasi ke Sungai Siringan dan
telah memiliki dokumen RI KM 28
Tahun 2002
UPT DJU
UPT DAERAH
UPT DAERAH
SWASTA
42
NO
BANDARA
19
Binuang
20
Pongtiku - Toraja
21
22
23
24
25
Olilit - Saumlaki
26
27
28
Emalamo - Sanana
29
Pitu - Morotai
30
31
32
33
34
35
KETERANGAN
PENGELOLA
UPT DAERAH
UPT DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
UPT DJU
SATKER DJU
UPT DJU
UPT DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU (Enclave
Sipil)
SWASTA
UPT DAERAH
SATKER DJU
UPT DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
43
NO
BANDARA
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Sudjarwo - Serui
51
52
Waghete Waghete
53
54
KETERANGAN
PENGELOLA
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
SATKER DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DAERAH
SATKER DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DJU
UPT DAERAH
44
NO
BANDARA
KETERANGAN
PENGELOLA
55
UPT DAERAH
56
SATKER DJU
57
58
Apalapsili - Yalimo
UPT DAERAH
59
UPT DAERAH
60
Borome - Borome
UPT DAERAH
61
UPT DAERAH
62
Jila - Mimika
UPT DAERAH
63
Jita - Mimika
UPT DAERAH
64
Potowai - Mimika
UPT DAERAH
65
UPT DJU
66
Obano
UPT DJU
67
Tsinga - Mimika
UPT DAERAH
68
UPT DAERAH
69
Wangbe - Puncak
UPT DAERAH
70
Waris/Towehitam - Keerom
UPT DJU
71
UPT DJU
72
UPT DJU
73
Ijahabra - Manokwari
UPT DJU
74
Anggi - Manokwari
UPT DAERAH
75
Werur - Manokwari
SATKER DJU
76
Ransiki - Manokwari
UPT DAERAH
UPT DAERAH
45
Biro Perencanaan
Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan
Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110
Telp. : (021) 3458066, 3505006
49
Fax. : (021) 3454074