Anda di halaman 1dari 13

1.

MAKALAHLOGIKA MATEMATIKAMakalah ini diajukan untuk


Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)Mata Kuliah: Bahasa
IndonesiaDosen Pengampu: Indrya Mulyaningsih, M.Pd.Disusun
Oleh :NasifahNIM: 14121520520Tarbiyah/Matematika-C/Semester
IIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI
CIREBON2013
2. BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLogika matematika
merupakan pokok bahasan yang sangat pentingkarena berhubungan
dengan kemampuan berfikir secara logis. Berfikir secaralogis sangat
diperlukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari karenamerupakan
pendukung keberhasilan suatu tindakan, misalnya dalampengambilan
keputusan.Banyak hal yang perlu kita ketahu mengenai logika. Melalui
logikakita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu
kalimat danmengetahui apakah pernyataan pertama sama maknanya
dengan pernyataankedua. Dengan logika, kita juga dapat mengetahui
apakah suatu pernyataanbernilai benar atau salah. Hal terpenting yang
akan kita dapatkan setelahmempelajari logika matematika adalah
kemampuan atau keahlian mengambilkesimpulan dengan benar atau
sah.B. Rumusan MasalahAdapun masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagaiberikut:1. Apa yang dimaksud dengan
Logika?2. Apa yang dimaksud dengan pernyataan, kalimat terbuka, dan
ingkaran?3. Operasi-operasi apa saja yang terdapat dalam logika
matematika?4. Apa yang dimaksud dengan tautologi, kontradiksi, dan
kontingen?5. Apa yang dimaksud dengan ekuivalensi, implikasi,
konvers, invers, dankontraposisi?6. Apa yang dimaksud kalimat
berkuantor?7. Bagaimana cara menarik kesimpulan dan membuktikan
kebenaran suatupernyataan?
3. C. TujuanAdapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan logika.2. Mengetahui apa yang
dimaksud dengan pernyataan, kalimat terbuka, daningkaran.3.
Mengetahui operasi-operasi yang terdapat dalam logika matematika.4.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan tautologi, kontradiksi,
dankontingen5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekuivalensi,
implikasi, konvers,invers, dan kontraposisi.6. Mengetahui apa yang
dimaksud kalimat berkuantor?7. Mengetahui bagaimana cara menarik
kesimpulan dan membuktikankebenaran suatu pernyataan.

4. BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian LogikaSecara etimologis, istilah


Logika berasal dari kata logos (Yunani)yang berarti kata, ucapan,
fikiran secara utuh, atau bisa juga mengandungmakna ilmu
pengetahuan. Dalam arti luas Logika adalah sebuah metode
danprinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara
penalaran yangbenar dengan penalaran yang salah.1Dalam
mempelajari Logika kita akan berkenalan dengan istilahpenalaran, yang
diartikan sebagai penarikan kesimpulan dalam sebuahargumen.
Penalaran yang sering pula diartiakan cara berfikir,
merupakanpenjelasan dalam upaya memperlihatkan hubungan antara
dua hal atau lebihberdasarkan sifat-sifat atau hukum-hukum tertentu
yang sudah diakuikebenarannya dengan langkah-langkah tertentu yang
berakhir dengan sebuahkesimpulan.2Dalam logika kita mempelajari dan
meneliti apakah sebuah penalaranyang kita lakukan itu tepat atau tidak.
Untuk dapat berfikir dengan tepat,logika menawarkan pada kita
sejumlah aturan atau kaidah-kaidah yang harusdiperhatikan agar
kesimpulan yang kita peroleh hasilnya tepat.Dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari kita dituntut untukmenggunakan akal fikiran
dalam melakukan setiap kegiatan kita, haruspenuh pemikrian dan
pertimbangan. Oleh karena itu, kita harusmempunyai pola pikir yang
tepat, akurat, rasional dan obyektifdisamping dapat berpikir kritis. Pola
berpikir seperti ini adalah polaberpikir atau penalaran yang terdapat
dalam Logika. Oleh karena itu,Logika sangat penting dalam setiap
bidang kehidupan manusia. (YayaS. Kusumah, 1986: 2)1Yaya S.
Kusumah, Logika Matematika Elementer, (Bandung: Tarsito, 1986), h.
1.2Ibid.
5. B. Pernyataan, Kalimat Terbuka, dan IngkaranPengertian kalimat
dalam kehidupan sehari-hari adalah kumpulankata, frasa, dan lambang
yang mempunyai arti. Dalam matematika ada duajenis kalimat, yaitu
kalimat terbuka dan kalimat tertutup (pernyataan).1.
PernyataanPernyataan adalah sebuah kalimat yang memiliki nilai
logika(kebenaran) benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan
salah.Dengan kata lain, pernyataan adalah sebuah kalimat yang sudah
dapatditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah. Benar dan
salahmaksudnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Nama lain
daripernyataan adalah kalimat deklaratif atau proposisi.3Berikut ini
adalah contoh suatu pernyataan dan nilai kebenarannya:a. Bangun

datar persegi memiliki empat titik sudut, pernyataan inibenar.b. Nilai x


yang memenuhi 2x = 10 adalah 6, pernyataan ini salah.c. 3 adalah
bilangan prima, pernyataan ini benar.d. 7 kurang dari 6, pernyataan ini
salah.Perlu diketahui bahwa setiap pernyataan adalah kalimat,
tetapitidak setiap kalimat merupakan pernyataan. Kalimat-kalimat yang
bukanpernyataan ini tidak atau belum dapat ditentukan nilai
kebenarannya,seperti kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat
seru.2. Kalimat TerbukaKalimat terbuka adalah suatu kalimat yang
belum dapat ditentukannilai kebenarannya karena masih belum memuat
variabel. Variabel ataupeubah adalah lambang yang digunakan untuk
mewakili anggotasembarang dari suatu semesta
pembicaraan.43Siswanto, Theory and Application of Mathematics,
(Solo: Bilingual, 2009), h. 248.4Ibid.
6. Berikut ini cuontoh kalimat terbuka:a. 3x + 3 = 7b. 2 log x = 1c. x2
6x + 9 = 0d. y 3 < 4Suatu kalimat terbuka dapat berubah menjadi
pernyataan apabilavariabelnya diganti suatu konstanta, yaitu lambang
yang mewakili anggotadari suatu semesta pembicaraan. Konstanta
pengganti variabel yangmenyebabkan kalimat terbuka menjadi
pernyataan yang bernilai benardisebut penyelesaian kalimat terbuka
atau penyelesaian. Kumpulan semuapenyelesaian disebut himpunan
penyelesaian. Kalimat terbuka juga dapatdiubah menjadi pernyataan
dengan menggunakan kuantor.3. Kata Hubung Logika dan IngkaranJika
terdapat dua pernyataan atau lebih, kita dapat membentuksebuah
pernyataan baru dengan menggunakan kata hubung logika.Pernyataanpernyataan yang dibentuk dengan menggunakan kata hubunglogika
dinamakan pernyataan majemuk atau pernyataan komposisi,sedangkan
pernyataan-pernyataan yang membentuk pernyataan majemukmasingmasing disebut komponen pernyataan majemuk. Nilai
kebenaranpernyataan majemuk ghanya ditentukan oleh nilai kebenaran
komponen-komponen pembentuknya dan tidak diharuskan adanya
hubungan antarkomponen pembentuknya.5Pernyataan-pernyataan
majemuk diantaranya adalah sebagai berikut:a. Konjungsi, kata
hunbungnya dan dilambangkan dengan .b. Disjungsi, kata
hunbungnya atau dilambangkan dengan .c. Implikasi, kata
hunbungnya Jika ... maka ... dilambangkan dengan.d. Biimplikasi,
kata hunbungnya ... jika dan hanya jika ... dilambangkandengan
.5Ibid., h. 250.

7. Selain menggunakan kata hubung logika, suatu pernyataan barujuga


dapat dibentuk dengan menggunakan ingkaran (negasi),
yaitupernyataan baru yang bernilai benar apabila pernyataan semula
bernilaisalah demikian pula sebaliknya.Cara membentuk ingkaran dari
suatu pernyataan yaitu denganmenambahkan kata tidak/bukan atau
tidak benar bahwa sesuaiberdasarkan aturan tata bahasa yang
benar.Jika suatu pernyataan ndinotasikan dengan p maka negasi
daripernbyataan p dinotasikan dengan ~p dibaca negasi p.p
~pBSSBKeterangan: B = BenarS = SalahBerikut ini contoh dari
ingkaran:a. p : 100 habis dibagi 5.~p : Tidak benar bahwa 100 habis
dibagi 5.~p : 100 tidak habis dibagi 5.b. q : Semua ikan bernafas
dengan insang.~q : Tidak semua ikan bernafas dengan insang.~q :
Tidak benar bahwa semua ikan bernafas dengan insang.c. r : 3 adalah
faktor dari 13.~r : Tidak benar bahwa 3 adalah faktor dari 13.~r : 3
bukan faktor dari 13.C. Operasi-operasi dalam Logika Matematika1.
KonjungsiKonjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua
pernyataan pdan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung
dan.
8. Konjungsi pernyataan p dan pernyataan q dinotasikan sebagai
berikut:p q (dibaca: p dan q)Misalnya kita akan menyusun suatu
konjungsi dari dua pernyataanberikut:p : Ada kendraan bermotor.q :
Tersedia bahan bakar.Konjungsi dari dua pernyataan tersebut adalah
sebagai berikut:p q : Ada kendaraan bermotor dan tersedia bahan
bakar.Karena konjungsi merupakan suatu pernyataan maka dapat
ditentukan nilaikebenarannya, yaitu benar saja atau salah saja dan
bukan keduanya.Nilai dan tabel kebenaran Konjungsi.p q p
qBBSSBSBSBSSS2. DisjungsiDisjungsi adalah pernyataan yang
dibentuk dari dua pernyataan pdan q yang dirangkai dengan
menggunakan kata hubung atau.Disjungsi pernyataan p dan
pernyataan q dinotasikan sebagai berikut:p q (dibaca: p atau
q)Misalnya kita akan menyusun suatu disjungsi dari dua pernyataan
berikut:p : Ada media elektronik.q : Ada media cetak.Disjungsi dari dua
pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:p q : Ada media elektronik
atau media cetak.
9. Nilai dan tabel kebenaran Konjungsi.p q p qBBSSBSBSBBBS3.
ImplikasiImplikasi adalah pernyataan majemuk yang disusun dari dua
buahpernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q.Implikasi

pernyataan p dan pernyataan q dinotasikan sebagai berikut:p q


(dibaca: jika p maka q)Misalnya kita akan menyusun suatu disjungsi
implikasi dari duapernyataan berikut:p : 2m 2n= 2m + n.q : 24 23=
27.Implikasi dari dua pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:p
q : Jika 2m 2n= 2m + nmaka 24 23= 27.Dari pernyataan ini, bagian
jika 2m 2n= 2m + n dinamakan alasan atausebaba dan bagian maka
24 23= 27 dinamakan kesimpulan atau akibat.Nilai dan tabel
kebenaran Implikasi.p q p qBBSSBSBSBSBB
10. 4. BiimplikasiBiimplikasi adalah pernyataan yang disusun dari dua
buahpernyataan p dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata
hubungjika dan hanya jika. Biimplikasi pernyataan p dan pernyataan
qdinotasikan sebagai berikut:p q (dibaca: p jika dan hanya jika
q)Misalnya kita akan menyusun suatu biimplikasi dari dua
pernyataanberikut:p : Dua garis saling berpotongan tegak lurus.q : Dua
garis saling membentuk sudut 900.Biimplikasi dari dua pernyataan
tersebut adalah sebagai berikut:p q : Dua garis saling berpotongan
tegak lurus jika dan hanya jikakedua garis saling membentuk sudut
900.Nilai dan tabel kebenaran Biimplikasi.p q p qBBSSBSBSBSSBD.
Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingen1. TautologiTautologi adalah
sebuah pernyataan majemuk yang selalu benaruntuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataanpernyataankomponennya.6Untuk dapat membuktikan apakah suatu
pernyataan merupakantautologi, kita dapat menggunakan tabel
kebenaran.Contoh tautologi:6Sartono Wirodikromo, Matematika untuk
SMA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 159.
11. a. Buatlah sebuah tabel kebenaran pernyataan untuk membuktikan
bahwa(p q) q merupakan tautologi.Penyelesaian:p q p q (p q)
qBBSSBSBSBSSSBBBBb. Buatlah sebuah tabel kebenaran
pernyataan untuk membuktikan bahwap ~p merupakan
tautologi.Penyelesaian:p q ~p p
~pBBSSBSBSSSBBBBBBBerdasarkan pada kolom paling kanan kedua
tabel di atas, tampakbahwa (p q) q dan p ~p selalu bernilai benar
untuk setiap nilaikebenaran dan komponennya. . Oleh karena itu,
pernyataan (p q) qdan p ~p adalah suatu tautologi.2.
KontradiksiKontradiksi adalah suatu pernyataan yang selalu bernilai
salahuntuk setiap nilai kebenaran dari komponen-komponennya.
Seperti padatautologi, untuk membuktikan apakah suatu pernyataan

merupakankontradiksi, kita dapat menggunakan tabel


kebenaran.Contoh kontradiksi:Tunjukan bahwa pernyataan majemuk q
(p ~q) merupakansuatu kontradiksi.
12. Penyelesaian:p q ~q p ~q q (p
~q)BBSSBSBSSBSBSBSSSSSSPada kolom yang paling kanan dari
tabel di atas, tampak bahwa q (p ~q) selalu bernilai salah untuk
setiap kebenaran darikomponennya. Oleh karena itu, pernyataan q (p
~q) adalah suatukontradiksi.3. KontingenKontingen adalah pernyataan
yang nilai kebenarannya merupakankumpulan dari nilai B dan S, di luar
tautologi dan kontradiksi.Contoh kontingen:Tunjukan bahwa pernyataan
p [q (p q)]merupakan suatukontradiksi.Penyelesaian:p q p q q
(p q) p [q (p q)]BBSSBSBSBBBSBSBSBSSSPada kolom paling
kakan tabel di atas, tampak bahwa nilaikebenaran p [q (p q)]
bernilai salah dan benar untuk setiapkebenaran dari komponennya.
Oleh karena itu, p [q (p q)]merupakan kontingen.
13. E. Ekuivalensi1. Membuktikan Pernyataan Majemuk dengan
Menggunakan TabelKebenaranDua pernyataan dikatakan ekuivalen
apabila kedua pernyataantersebut mempunyai nilai kebenaran yang
sama. Dua pernyatan p dan qyang ekuivalen dinotasikan dengan p
q.7Contoh:Dengan menggunakan tabel kebenaran, selidikilah
apakahpernyataan-pernyataan berikut ekuivalen.a. ~ (p q) dengan ~p
~qb. p (q r) dengan (p q) (p r)Penyelesaian:a. ~ (p q)
dengan ~p ~qp q ~p ~q p q ~ (p q) ~p
~qBBSSBSBSSSBBSBSBBBBSSSSBSSSBDari tabel di atas, tampak
bahwa nilai kebenaran ~ (p q)sama dengan nilai kebenaran ~p ~q.
Jadi, dapat disimpulkanbahwa ~(p q) ~p ~q.7Siswanto, op.cit., h.
282.
14. b. p (q r) dengan (p q) (p r)p q r pq pr qr p (qr)(p
q) (p
r)BBBBSSSSBBSSBBSSBSBSBSBSBBSSSSSSBSBSSSSSBSBBBS
BBBSBBSSSSBSBBBBBBDari tabel di atas, tampak bahwa nilai
kebenaran p (q r)tidak sama dengan nilai kebenaran (p q) (p
r).Jadi, dapatdisimpulkan bahwa p (q r) tidak ekuivalen dengan (p
q) (p r).2. Negasi dari Pernyataan MajemukNegasi dari suatu
pernyataan majemuk dapat dibentuk dari negasipernyataan-pernyataan
tunggal dengan menggunakan ukuivalensi, yaituapabila permyataanpernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaranyang sama dengan

pernyataan majemuk negasi dari komponen-komponennya.8Dalam hal


ini, terdapat ekuivalensi sebagai berikut:a. ~(p q) ~p ~qb. ~(p q)
~p ~qc. ~(p q) p ~qd. ~(p q) (p ~q) (q ~p)8Ibid., h.
284.
15. Contoh:a. Buktikan bahwa ~(p q) ~p ~q.Bukti:p q ~p ~q p q
~(p q) ~p ~qBBSSBSBSSSBBSBSBBSSSSBBBSBBBTerbukti
bahwa ~(p q) ~p ~q.b. Tuliskan negasi dari pernyataanpernyataan berikut:1) Nia adalah anak yang pandai dan pendiam.2) Jika
Anik mendapat nilai bagus maka ia naik kelas.Penyelesaian:1) Nia
adalah anak yang tidak pandai dan dan pendiam.2) Anik mendapat nilai
bagus maka ia tidak naik kelas.3. Membuktikan Pernyataan Majemuk
tanpa Menggunakan TabelKebenaranUntuk membuktikan kebenaran
suatu pernyataan majemuk dapatdilakukan dengan menggunakan tabel
kebenaran. Akan tetapi, pembuktiandengan cara tersebut kurang
efisien. Oleh karena itu, kita dapatmembuktikan kebenaran suatu
pernyataan majemuk dengan menggunakansifat-sifat ekuivalensi,
diantaranya sebagai berikut:a. * p p p(p q) r p (q r)p q q
p
16. p (q r) (p q) (p r)~(p q) ~p ~q* p p p(p q) r
p (q r)p q q pp (q r) (p q) (p r)~(p q) ~p ~qb.
~(~p) pc. ~(p q) p ~qp q ~p qp (q r) (p q) ~(p
r)d. p q (p q) (q p)F. Implikasi, Konvers, Invers, dan
KontraposisiSeperti yang telah kita ketahui, bahwa dua buah
pernyataan atau lebihdapat dibentuk menjadi suatu kalimat majemuk.
Pernyataan-pernyataanmajemuk yang menggunakan kata hubung
adalah implikasi, konvers,invers, dan kontraposisi yang didefinisikan
sebagai berikut.Jika p dan q adalah suatu pernyataan, maka pernyataan
majemuk:1. p q disebut implikasi (diketahui)2. q p disebut konvers
dari p q3. ~p ~q disebut invers dari p q4. ~q ~p disebut
kontraposisi dari p qDengan menggunakan tabel kebenaran, kita
dapat melihat nilaikebenaran dari masing-masing pernyataan baru
tersebut. Tabel kebenarannyaadalah sebagai berikut.Pernyataan
Implikasi Konvers Invers Kontraposisip q ~p ~q p q q p ~p ~q
~q ~pBBSBSBSSBSBSBSBBBSBBSBSB
17. S S B B B B B BDengan memperhatikan nilai kebenaran pada tabel
di atas, dapatdisimpulkan sebagai berikut:1. Implikasi ekuivalen dengan
kontraposisinya.p q ~q ~p2. Konvers suatu implikasi ekuivalen

dengan inversnya.q p ~p ~qContoh:Tentukan konvers, invers,


dan kontraposisi dari implikasi Jika PQRSadalah persegi, maka PQRS
adalah persegi panjang.Pentelesaian:Konvers : Jika PQRS adalah
pesegi panjang, maka PQRS adalah persegi.Invers : Jika PQRS bukan
persegi, maka PQRS bukan persegi panjang.Kontraposisi : Jika PQRS
bukan pesegi panjang, maka PQRS bukan persegi.G. Kalimat Kuantor
dan Negasinya1. Kuantor UniversalMisalkan p(x) adalah suatu kalimat
terbuka, dengan x anggotahimpunan semesta pembicaraan
S.Pernyataan:(x S) p(x) atau (x) p(x)Dibaca untuk setiap x,
berlakulah p(x) disebut kalimat berkuantoruniversal (universal quatifier).
Penggunaan kata untuk setiap padakuantor universal senilai dengan
kata untuk semua, untuk tiap-tiap,dan untuk seluruh.Contoh:a.
Tuliskan kalimat untuk Untuk setiap n anggota himpunan bilangna
asliN, berlaku n anggota himpunan bilangna real R dengan
notasimatematika.
18. Penyelesaian:Kalimat tersebut adalah kalimat kuantor universal
sehingga dengannotasi matematika dapat ditulis (n) n N n .b.
Jika semesta pembicaraannya bilangan real R, tentukan nilai
kebenarandari (x) (x + 3 < 6).Penyelesaian:(x) (x + 3 < 6) bernilai
salah. Misalkan diambil salah satu nilai x = 4.Akibatnya, 4 + 3 < 6
(bernilai salah). Dengan demikian, tidak berlakuuntuk setiap x R.2.
Kuantor EksistensialMisalkan p(x) adalah suatu kalimat terbuka pada
suatu himpunansemesta pembicaraan S.Pernyataan:(x S) p(x) atau
(x) p(x)Dibaca terdapat x sehingga p(x) disebut kalimat kuantor
eksistensial(existential quantifier). Kata terdapat senilai dengan kata
ada,beberapa, untuk suatu, dan untuk paling sedikit
satu.Contoh:Tentukan nilai kebenaran dari kalimat berkuantor
eksistensialberikut jika x dan y adalah anggota himpunan bilangna real
R.a. (x) (x2 6x + 8 = 0)b. (x) (x2+ 9 < 0)Penyelesaian:a. (x) (x2 6x
+ 8 = 0) bernilai benar. Misalkan diambil x = 2 atau x = 4.b. (x) (x2+ 9
< 0) bernilai salah.Untuk x R, x2 0, sedangkan 9 > 0. Jadi. Tidak
mungkin duabilangan real positif jika dijumlahkan hasilnya bernilai
negatif.
19. 3. Ingkaran (Negasi) Kalimat BerkuantorNegasi kalimat berkuantor
universal adalah kalimat berkuantoreksistensial, sedangkan negasi
kalimat berkuantor eksistensial adalahkalimat berkuantor
universal.9Jika terdapat kalimat berkuantor universal (x) p(x) dan

kalimatberkuantor eksistensial (x) p(x), negasi dari keduanya ditulis


sebagaiberikut:~[(x) p(x)] (x) ~ p(x)~[(x) p(x)] (x)
~p(x)Contoh:Tentukan negasi dari kalimat kuantor berikut jika x dan y
adalahanggota himpunan bilangan real.a. (x) (x + 7 9)b. (x) (x2=
x)Penyelesaian:a. ~[(x) (x + 7 9)] (x) ~(x + 7 9) (x) (x + 7 >
9)b. ~[(x) (x2= x)] (x) ~(x2= x) (x) (x2 x)H. Penarikan
KesimpulanUntuk membuktikan suatu sifat atau menyelidiki kebenaran
dari suatukesimpulan berdasarkan kebenaran yang sudah diketahui,
dapat digunakanpola argumentasi berdasarkan prinsip-prinsip logika.
Kesimpulan ditarik daribeberapa pernyataan yang diasumsikan benar
terjadi. Asumsi-asumsi itudisebut juga premis. Suatu penarikan
kesimpulan dikatakan sah atau validapabila implikasi dari konjungsi
premis-premis dengan konklusi merupakantautologi. Sebaliknya,
apabila premis-premis tidak memberikan informasi9Ibid., h. 294.
20. yang cukup untuk mendukung kesimpulan yang diambil maka
dikatakanpenarikan kesimpulan tidak valid.10Prinsip-prinsi yang
digunakan untuk menganbik kesimpulan, antaralain modus ponen,
modus tollens, dan silogisme.1. Modus PonenPenarikan kesimpulan
dengan menggunakan modus ponendidasarkan pada prinsip Jika p
q benar maka q pasti benar. Prinsiptersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:Premis 1 : p qPremis 2 : pKonklusi : qTanda dibaca
maka atau jadi.Prinsip di atas dibaca: Jika p q benar dan p benar
maka q benar.Sahnya modus ponen dapat dibuktikan dengan tabel
kebenaran pernyataanmajemuk [(p q) p] q.p q p q (p q)
p (p q) p] qBBSSBSBSBSBBBSSSBBBBPada tabel tersebut
tampak bahwa pada kolom kelima nilaikebenarannya adalah benar
seluruhnya. Oleh karena itu, (p q) p] q merupakan suatu
tautulogi.10Ibid., h. 297.
21. Contoh:Premis 1 : Jika segitiga ABC sama sisi maka AB = AC =
BC.Premis 2 : Segitiga ABC sama sisi.Konklusi : Jadi, AB = AC = BC.2.
Modus TollensPenarikan kesimpulan pada modus Tollens didasarkan
pada prinsipJika p q benar dan q tidak benar maka p pasti tidak
benar. Prinsiptersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:Premis 1 : p
qPremis 2 : ~qKonklusi : ~pPrinsip ini dibaca : Jika p q benar
dan ~q benar maka ~p benar.Kebenaran dari modus tollens dapat
dibuktikan denganmenggunakan tabel kebenaran
kontraposisi.Contoh:Premis 1 : Jika segitiga ABC siku-siku di titik B

maka AC2= AB2+ BC2.Premis 2 : AC2 AB2+ BC2.Konklusi : Jadi,


segitiga ABC tidak siku-siku di titik B.3. SilogismePenarikan kesimpulan
dengan silogisme berdasarkan prinsip Jikap q benar dan q r
benar maka p r pasti benar. Prinsip tersebutdapat dirumuskan
sebagai berikut:
22. Premis 1 : p qPremis 2 : q rKonklusi : p rKebenaran dari
silogisme dapat dilihat pada tabel kebenaran [(p q) (q r)] (p
r) adalah suatu tautologi.p q r pq qr pr (pq) (qr)[(pq)
(qr)]
(pr)BBBBSSSSBBSSBBSSBSBSBSBSBBSSBBBBBSBBBSBBBSBS
BBBBBSSSBSBBBBBBBBBBContoh:Premis 1 : Jika guru Matematika
tidak masuk sekolah maka murid-murid bercengkrama.Premis 2 : Jika
murid-murid bercengkrama maka mereka bergembira.Konklusi : Jadi,
jika guru Matematika tidak masuk sekolah maka merekabergembira.I.
PembuktianPembuktian suatu sifat dalan matematika menunjukan
kebenaran sifatdalam matematika secara logika.
23. 1. Pembuktian dengan Bukti LangsungPembuktian dengan bukti
langsung digunakan untuk membuktikansifat dalam matematika dengan
implikasi p q. Pembuktian inimenggunakan nilai kebenaran
pernyataan (implikasi), yaitu jika diketahuip bernilai benar (anteseden
benar) dan implikasi bernilai benar, kemudiandengan langkah-langkah
yang benar, pasti dihasilkan q yang bernilai benar(konsekuen bernilai
benar).11Contoh:Buktikan bahwa jika x + 2 = 5 maka x =
3.Bukti:Diketahui x + 2 = 5. Kemudian, akan dibuktikan bahwa x = 3.
Karena x + 2= 5 maka x + 2 2 = 5 2 atau x = 3. Jadi, terbukti bahwa
jika x + 2 = 5maka x = 3.2. Pembuktian dengan Bukti
TerbalikPembuktian dengan bukti terbalik menggunakan prinsip
modustollens. Terdapat dua cara dalam pembuktian dengan bukti
terbalik, yaitukontraposisi dan kontradiksi.a. KontraposisiPembuktian
dengan kontraposisi digunakan untuk membuktikansifat matematika
yang mempunyai implikasi p q. Nilai kebenaransuatu implikasi sama
dengan nilai kebenaran kontraposisinya. Olehkarena itu, pembuktian
dengan kontraposisi dari sifat matematikadengan implikasi p q
dilakukan dengan menunjukan kebenaran sifatmatematika ~q
~p.12Misalkan akan dibuktikan sifat matematika p q.
Pembuktiandilakukan dengan membuktikan ~q ~p. Dalam hal ini,
diketahui ~qbernilai benar dan implikasi bernilai benar, kemudian

dengan langkah-langkah yang benar, pasti dihasilkan ~p yang


benar.11Ibid., h. 304.12Ibid., h. 305.
24. Contoh:Buktikan bahwa jika x dan y bilangan ganjil maka x + y
bilangna genap.Bukti:Kontraposisi dari implikasi Jika x dan y bilangan
ganjil maka x+ y bilangna genap adalah Jika x + y bukan bilangan
genap maka xdan y bukan bilangna genap.Diketahui x + y bukan
bilangan genap, berarti x + y bilanganganjil. Oleh karena itu, x atau y
merupakan bilangna ganjil berarti x atauy bukan bilangan genap. Jadi,
terbukti bahwa jika x atau y bilanganganjil maka x atau y bilangna
genap.b. KontradiksiPembuktian dengan kontradiksi dapat digunakan
untukmembuktikan sifat matematika yang merupakan suatu implikasi.
Untukmembuktikan sifat matematika yang merupakan suatu implikasi p
q,diandaikan tidak q. Selanjutnya, jika dihasilkan kontradiksi
(sesuatuyang salah misalkan tidak p karena yang diketahui adalah p),
berartipengandaian salah. Oleh karena itu, pengandaian harus diingkar.
Jadi,diperoleh q. Sedangkan untuk membuktikan sifat matematika
yangberupa sifat p, diandaikan tidak p. Selanjutnya, jika
dihasilkankontradiksi (sesuatu yang salah misalkan 1 bilangan genap),
berartipengandaian salah. Oleh karena itu, pengandaian harus
diingkar.13Contoh:Buktikan bahwa 2 + 4 = 6.Bukti:Andaikan 2 + 4 6
maka 2 + 4 4 6 4 atau 2 2. Hal inikontradiksi dengan ketentuan
bahwa 2 = 2. Pengandaian 2 + 4 6 harusdiingkar sehingga 2 + 4 = 6.
Jadi, terbukti 2 + 4 = 6.13Ibid., h. 306.
25. 3. Pembuktian dengan Induksi MatematikaPembuktian dengan
induksi matematika digunakan untukmembuktikan sifat matematika
yang memuat bilangan asli. Misalkan akandibuktikan bahwa untuk
setiap n bilangan asli, berlaku P(n). Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:a. Dibuktikan berlaku P(n) untuk n = 1.b. P(n)
dianggap benar untuk n = k. Selanjutnya, dibuktikan bahwa P(n)benar
untuk n = k + 1.c. Dari langkah a dan b, disimpulkan bahwa untuk setiap
n bilangan asliberlaku P(n).Contoh:Buktikan bahwa untuk setiap n
bilangan asli, 4n 1 habis dibagi 3.Bukti:a. Untuk n = 1 maka 4n 1 =
41 1 = 4 1 = 3 habis dibagi 3.b. Dianggap benar untuk n = k, berarti
4k 1 habis dibagi 3. Selanjutnya,untuk n = k + 1 berlaku sebagai
berikut:4k + 1 1 = (4k 4) 1= [4k (3 + 1)] 1= [(4k 3) + (4k 1)]
1= (3 4k) + (4k 1)Karena 3 4kdan 4k 1 habis dibagi 3 maka 4k +
1 1 =(3 4k) + (4k1) habis dibagi 3.c. Dari langkah a dan b,

disimpulkan bahwa untuk setiap n bilangan asli,berlaku 4n-1 habis


dibagi 3.
26. BAB IIIKESIMPULANLogika adalah sebuah metode dan prinsipprinsip yang dapat memisahkansecara tegas antara penalaran yang
benar dengan penalaran yang salah.Dalam mempelajari logika
matematika pasti berhubungan dengan istilahpernyataan, kalimat
majemuk dan ingkaran. Pernyataan-pernyataan majemukdiantaranya
adalah sebagai berikut:1. Konjungsi, kata hunbungnya dan
dilambangkan dengan .2. Disjungsi, kata hunbungnya atau
dilambangkan dengan .3. Implikasi, kata hunbungnya Jika ...
maka ... dilambangkan dengan .4. Biimplikasi, kata hunbungnya ...
jika dan hanya jika ... dilambangkandengan .Di dalam logika
matematika terdapat beberapa jenis operasi yangdigunakan,
diantaranya yaitu operasi konjungsi, disjungsi, implikasi,
danbiimplikasi.Ada tiga jenis cara penarikan kesimpulan dalam logika
matematika,diantaranya adalah sebagai berikut:1. Dengan Modus
Ponen.2. Dengan Modus Tollens.3. Dengan Silogisme.Untuk
membuktikan kebenaran dari suatu pernyataan dapat dilakukandengan
tiga cara yaitu:1. Pembuktian dengan bukti langsung.2. Pembuktian
dengan bukti tidak langsung.3. Pembuktian dengan induksi matematika.
27. DAFTAR PUSTAKAKusumah, Yaya S. 1986. Logika Matematika
Elementer. Bandung: Tarsito.Munir, Rinaldi. 2012. Matematika Diskrit.
Bandung: Informatika.Ruseffendi. 1989. Dasar-dasar Matematika
Modern dan Komputer. Bandung:Tarsito.Siswanto. 2009. Theory and
Application of Mathematics. Solo: Bilingual.Wirodikromo, Sartono. 2001.
Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai