4.
Sembur Alam
Perencanaan Perforasi
Artificial Lift
Optimasi Produksi
3.1. PENDAHULUAN
Sistim Produksi
13
10
1. Formasi Produktif
2. Dasar Sumur /Perforasi
12
11
14
3. Packer
4. Production Casing
5. Safety Valve
6. Tubing
7. Anulus Valve
8. Master Valve
9. Wing Valve
3
2
14. Separator
1
Lubang Perforasi
Lubang perforasi adalah penghubung antara dasar sumur dengan
batuan reservoar. Lubang tersebut berdiameter maksimum 0.5 inc
dengan panjang maksimum 12 ft
Tubing
Fluida formasi setelah melewati Lubang perforasi akan mengalir ke
permukaan melewati Tubing, secara tegak maupun miring, pada
umumnya ukuran tubing berkisar antara 2.375 3.5 inc
Kepala Sumur
Peralatan di kepala sumur tergabung dalam satu unit yang disebut
Christmas Tree, yang pada dasarnya merupakan penghubung antara
casing, tubing dan pipa salur (flowline)
Kepala Sumur
Choke/Jepitan
Berfungsi sebagai pengatur laju produksi dan
menghalangi terjadinya back pressure dari pipa
salur.
Anulus Valve
Umumnya dipasang pada sumur sumur
pengangkatan buatan yang berfungsi untuk
mempertahankan tekanan di anulus
A
L
Asumsi Darcy
Aliran mantap (steady state)
Fluida yang mengalir satu fasa dan
incompressible
Viskositas fluida yang mengalir
konstan
Kondisi aliran isothermal
Formasi homogen dan arah alirannya
horisontal
0.00708kh Pr Pwf
qo
re
o Bo ln
rw
5.
6.
Lubang Perforasi
Gravel Packing
Reservoar
Reservoir
Separator
Separator
j 1
j 1
hj
hj
L
Lj
j 1
rs
S
1 ln
ks
rw
Produktifitas Formasi
Indeks Produktifitas
q
PI
Ps Pwf
Indeks Produktifitas
PI 0,00708
k o .h
3
o .Bo ln(re / rw) S
4
Indeks Produktifitas
ko .h
PI 0,00708
o .Bo ln(re / rw)
qo = laju aliran minyak dipermukaan, STB/D
ko = permeabilitas efektif minyak, mD
h = ketebalan lapisan, ft
o = viscositas minyak, cp
Bo = faktor volume formasi minyak, Bbl/STB
Pe = Tekanan reservoir pada jari-jari re, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
re = jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur, ft
Productivity
65
2000 - 1400
= 0.108
PI
97
2200 - 1560
= 0.1516
q
(Ps - Pwf)
65
PI
2000 - 1400
= 0,108333
qo = PI (Ps - Pwf)
qo = 0,108333(2000-250)
= 189,58 bpd
qo
0
260,0
250
227,5
500
195,0
1000
130,0
1500
65,0
2000
qo
7.08kh
re 3
ln
rw 4
Pr
Pwf
k ro
dP
o Bo
Vogel mengembangkan persamaan hasil regresi yang sederhana dan mudah pemakaiannya, dengan anggapan :
- Reservoar Berpendorong Gas Terlarut
- Tekanan Reservoar berada di Bawah Tekanan Bubble
Point.
- Faktor Skin sama dengan 0
Qo
Pwf
Pwf
1 0.2
0
.
8
Qmax
Ps
Ps
Qmax Vogel
qmax
(Vogel )
JPB
1.8
Productivity Index
1.8qmax
J
Pb
Penentuan Qmax
qmax
JPb
qb
1.8
qo
qt ,max
Ao A1 Pwf Pr A2 Pwf Pr
An C0 C1 WC C2 WC
An
C0
C1
C2
A0
0.980321
0.115661 10-1
-4
0.179050 10
A1
0.414360
-2
0.392799 10
-5
0.237075 10
A2
0.564870
-2
0.762080 10
0.202079 10-4
WC
P1 Exp P2 Pwf / Pr
WC @ Pwf Pr
qo
Pwf
Pwf
0 ,8
1 0,2
Ps
Ps
P
P
wf
wf
0 ,8
q o q max 1 0,2
Ps
Ps
q max
q max
qo
Pwf
Pwf
0 ,8
1 0 ,2
Ps
Ps
65
1500
1500
1 0,2
0 ,8
2000
2000
= 162,5 bpd
P
P
wf
wf
0 ,8
q o q max 1 0 ,2
Ps
Ps
500
500
q o 162 ,5 1 0 ,2
0
,
8
2000
2000
= 146,25 bpd
qo
0
162,50
500
146,25
1000
113,75
1500
65
2000
q max qb
q o q b q max
q o Pb
1,8 Ps Pwf
Pwf
Pwf
0 ,8
q b 1 0 ,2
P
P
b
b
q
(Ps - Pwf)
600
PI
2350 - 1900
Mencari qb :
= 1,333
qb PI (Ps - Pb)
PI Pb
q max qb
1,8
1,33333 1700
q max 866,6667
1,8
= 2125,923 bpd
2
P
P
wf
wf
0 ,8
qb 1 0 ,2
Pb
Pb
400
400
q o qb q max
q o 866 ,6667
= 2010,893 bpd
qo
0
2125,926
400
2010,893
800
1784,314
1200
1446,187
1600
996,514
1700
866,667
1900
600,000
2350
qo
PI
Ps - Pb (Pb/1,8)A
qb PI (Ps - Pb)
PI Pb
qx
1,8
Pwf
Pwf
0 ,8
q o q b q max q x 1 0 ,2
P
P
b
b
q max q b qx
2
A 1 0 ,2
Mencari PI :
Pwf
0,8
Pb
900
0 ,8
1200
Pwf
Pb
900
1200
= 0,4
qo
PI
Ps - Pb (Pb/1,8)A
600
PI
1750 - 1200 (1200/1,8)0,4
= 0,73469
Mencari qx :
qx
= 893,8776 bpd
Pwf
Pwf
0 ,8
q o qb q max q x 1 0 ,2
Pb
Pb
2
900
900
0 ,8
1200
1200
= 767,7551 bpd
qo
0
882,352
300
835,294
600
741,176
900
600,000
1200
411,765
1750
Sembur Alam
Gradient Tekanan
6. Pengaruh Viskositas.
Pendahuluan
Kemampuan reservoir dapat diproduksikan ke
mv mgh1
U1 p1V1
q Ws
2 gc
gc
2
2
mv mgh2
U 2 p2V2
2 gc
gc
kerja
Energi panas
Energi dalam
Energi ekspansi/kompresi
p vdv g
dU d ( )
dh dq dWs 0
gc gc
p
dp
dU dh d ( ) dh TdS
Sehingga:
Didapat:
dp
p
dU TdS d ( )
dp vdv g
TdS
dh dq dWs 0
gc gc
dq
dS
T
TdS dq dLw
Gesekan atau friksi
dp vdv g
dh dLw 0
gc gc
dp vdv g
dL sin dLw 0
gc gc
dp vdv g
dLw
sin
0
dL g c dL g c
dL
dL
g c dL
gc
sin (
dL
)f
dp
fv
( )f
dL
2 gc D
2
Friction Loss
Willian-Hazen membuat suatu persamaan empiris
untuk friction loss (hf), yaitu :
100
hf 2,0830
dimana:
hf
C
Q
ID
1,85
Q / 34.3 1,85
4 ,8655
ID
N Re
e[in]
Relatif roughness
D[in]
0.00006
Well tubing
0.0006
Line pipe
0.0007
Galvanized pipe
0.006
Cement-lined pipe
0.01 0.1
dp
32 v
( )f
2
dL
gc D
2 gc D
gc D
64 64
f
vD N Re
f 0.0056 0.5 N
0.32
Re
f 0.316 N
0.25
Re
Rough-wall pipe
Nikuradse telah membuat percobaan untuk
menentukan faktor gesekan pipa kasar
1
2
1.74 2 log
f
D
2
1
18.7
1.74 2 log
f
D N Re f
1
21.25
1.14 2 log
0.9
f
D N Re
dp vdv g
fv
sin
dL g c dL g c
2 gc D
2
dp dp
dp
dp
( ) acc ( )el ( ) f
dL dL
dL
dL
Cn p1 d
k p2
qsc
gT1Z1 k 1 p1
2
2/ k
p2
p1
k 1 / k
V. OPTIMASI PRODUKSI
Persoalan di dalam operasi produksi sumur adalah
mengalirkan fluida dari reservoar ke permukaan.
Dalam prosess ini akan meliputi terjadinya
penurunan tekanan selama fluida mengalir dari
dasar sumur ke permukaan. Faktor faktor yang
mempengaruhi penurunan tekanan selama fluida
mengalir dari reservoar menuju ke permukaan
diperlihatkan pada Gambar 5.1.
Analisa Nodal
Penyelesaian analisa ini didasarkan dengan membagi
sistem tersebut menjadi dua sub sistem yaitu sistem inflow
dan outflow. Pemilihan titik penyelesaian atau nodal
tergantung dari tujuan analisa. Ilustrasi titik titik yang sering
menjadi tempat untuk penyelesaian digambarkan pada
Gambar 5.2
Inflow
Outflow :
pr pres pwf
ptf ptub pwf