PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan alat yang efektif
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk memahami karakteristik dari lansia, cara pendekatan
keperawatan lansia dalam konteks komunikasi, tehnik komunikasi pada lansia, hambatan
dalam komunikasi pada lansia, tehnik perawatan lansia pada reaksi penolakan, dan
penerapan model komunikasi pada lansia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Lansia
2
ini, perawat berperan sebagai konselor, advokat, suporter, interpreter terhadap segala
sesuatu yang asing atau sebagai penampung masalah masalah rahasia yang pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
3. Pendekatan Sosial
Pendekatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan
lingkungan. Mengadakan diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain atau mengadakan
kegiatan kegiatan kelompok merupakan implementasi dari pendekatan ini agar klien
dapat berinteraksi dengan sesama lansia maupun dengan petugas kesehatan.
4. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan
atau agama yang dianutnya terutama bila klien dalam keadaan sakit atau mendekati
kematian. Pendekatan spiritual ini cukup efektif terutama bagi klien yang mempunyai
kesadaran yang tinggi dan latar belakang keagamaan yang baik.
perubahan sikap atau kebiasaan klien sekecil apapun hendaknya segera menanyakan
4
Seperti diketahui sebelumnya bahwa klien lansia umumnya mengalami perubahanperubahan yang terkadang merepotkan dan kekanak-kanakan. Perubahan ini bila tidak
disikapi dengan sabar dan ikhlas dapat menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat
sehingga komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, solutif, namun dapat berakibat
komunikasi berlangsung emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara
klien dengan petugas kesehatan.
yang berpengaruh.
Kekurangan : memerlukan waktu yang cukup lama karena klien dalam reaksi
penolakan. Tak dapat melakukan evaluasi sejauhmana perubahan
perilaku yang terjadi pada klien, karena tak ada feedback.
2. Model SMCR
Model komunikasi ini di cetuskan oleh Berlo (1960), bahwa dalam komunikasi
minimal harus terdapat empat komponen, yaitu:
a. Source (pembawa pesan)
Sumber dalam proses komunikasi adalah
siapa
yang
mempunyai
: proses komunikasi yang terjadi pada model ini relatif simpel. Model
ini akan efektif
10
dan
sebagai
barier
dalam
melaksanakan
tindakan
pencegahan penyakit
Kelemahan : tidak semua lansia merasakan adanya ancaman kesehatan
6. Model komunikasi kesehatan
Komunikasi yang berfokus pada transaksi antara profesional kesehatan-klien yang
sesuai dengan permasalahan kesehatan klien.
a. Relationship
Perawat profesional mengadakan komunikasi dengan klien lansia haruslah
menggunakan ilmu psikososial dan tehnik komunikasi dimana perawat haruslah
ramah, rapi, bertanggung jawab, tidak sembrono mengeluarkan kata-kata yang
dapat menyinggung perasaan klien lansia sehingga terjalin hubungan saling
percaya. Klien lansia dalam berkomunikasi kadang emosinya labil, ingin
disanjung dan tidak mau dibantah. Dalam mengadakan hubungan transaksi
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Karakteristik Lansia
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia namun perubahanperubahan akibat dari usia tersebut telah dapat diindentifikasi, misalnya perubahan pada
aspek fisik berupa perubahan neurologis dan sensorik, perubahan visual, perubahan
pendengaran, perubahan-perubahan tersebut dapat menghambat proses penerimaan dan
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Mundakir.2006.Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan.Yokyakarta: Graha Ilmu
14