PENDAHULUAN
1.1.
kelurahan
WNI
WNA
Jumlah
total
Gn. Sahari
LK
PR
JML
LK
PR
JML
11.642
11.445
23.087
13
15
28
23.115
selatan
2
Kemayoran
12.381
11.960
24.341
14
24.355
Kebon kosong
15.797
15.486
31.283
33
25
58
31.341
Serdang
17.406
17.170
34.576
34.576
Harapan mulia
13.666
13.217
26.883
26.889
Utan panjang
17.350
16.532
33.882
33.889
Cempaka baru
19.083
18.628
37.711
37.714
Sumur batu
13.509
13.360
26.869
20
13
33
26.902
79
70
149
236.781
Total
Keterangan
Jumlah
Laki-laki
120.913
Perempuan
117.868
Jumlah
238.781
Tabel 1.3. Data Luas Wilayah, Jumlah RW, dan Jumlah RT berdasarkan
Kelurahan Di Kecamatan Kemayoran Tahun 2014
No
Kelurahan
Jumlah RW
Jumlah RT
1,53
10
122
Kebon Kosong
1,16
13
129
Kemayoran
0,53
10
121
Serdang
0,86
113
Harapan Mulia
0,53
120
Utan Panjang
0,54
10
139
Cempaka Baru
0,99
10
138
Sumur Batu
1,15
105
7,25
77
987
Jumlah
Tabel 1.4 Data Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
berdasarkan Kelurahan di Kecamatan Kemayoran Tahun 2014
N
Kelurahan
Luas Wilayah
Jumlah
Kepadatan Penduduk
(km2)
Penduduk
per km2
Sahari
1,53
23.116
15.107
Kebon Kosong
1,16
24.335
20.995
Kemayoran
0,53
31.341
59.133
Serdang
0,82
34.576
42.165
Harapan Mulia
0,53
26.889
50.733
Utan Panjang
0,54
33.889
62.757
Cempaka Baru
0,99
37.714
38.094
Sumur Batu
1,15
26.902
23.393
Jumlah
7,25
238.781
32.935
O
1
Gn.
Selatan
Nama Puskesmas
Alamat
Telp
(021) 4250857
Kelurahan Kemayoran
(021) 4256429
Kelurahan Serdang
(021) 4222510
(021) 4229104
(021) 42802057
(021) 4229103
(021) 4220947
Kelurahan
Tidak
Tamat
SD
Tamat
SDSLTP
Tamat
SLTA
Tamat
AK/PT
Jumlah
400
1.346
1.669
517
3.932
Kemayoran
2.159
2.074
236
357
5.186
Kebon Kosong
572
2.906
1.808
554
5.840
Serdang
483
2.468
3.905
555
7.411
Harapan Mulia
454
1.491
1.836
580
4.361
Utan Panjang
381
2.672
3.536
480
7.069
Cempaka Baru
542
3.900
2.702
699
7.843
Sumur Batu
301
1.576
1.854
786
4.517
5.652
18.433
17.546
4.528
46.159
Jumlah
Jumlah
238.781
Jumlah Kelurahan
Jumlah Puskesmas
Jumlah RW
77
Jumlah RT
987
Jumlah KK
67.547
Tenaga Kesehatan
169
Posyandu
103
Kader Aktif
739
179
Jumlah Balita
14.553
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan.
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka puskesmas dituntut untuk
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan.
Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi
pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas juga meliputi:
kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya,
kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods
serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas.
Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada
dengan
saran
teknis
dari
kepala
Dinas
Kesehatan
derajat
kesehatan
masyarakat.Upaya
kesehatan
wajib
ini
Kegiatan
Promosi hidup bersih dan
sehat
Kesehatan Lingkungan
Penyehatan pemukiman
ANC
Indikator
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Keluarga Berencana
Pemberantasanpenyakit
menular
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Pelayanan Keluarga
Berencana
Diare
ISPA
Malaria
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi
Cakupan MKET
keadaan
tertentu
upaya
kesehatan
pengembangan
b.
10
c.
d.
e.
f.
g.
azas
penyelenggaraan
puskesmas
secara
terpadu.
Azas
b.
c.
d.
2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pembinaan
Pengobatan
Tradisional:
Tanaman
Obat
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan
secara terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
1)
2)
3)
4)
2)
3)
4)
5)
4. Azas Rujukan
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang
dimiliki oleh puskesmas terbatas. Pada hal puskesmas berhadapan langsung
dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatan. Untuk
membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut
dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap
program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
13
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :
a.
Rujukan Medis
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu,
2)
3)
b.
Rujukan Kesehatan
2)
3)
Rujukan
operasional,
yakni
menyerahkan
sepenuhnya
14
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
(Sumber: Trihono, Manajemen Puskesmas Arrimes)
Setiap upaya atau program yang dilakukan oleh puskesmas memerlukan
evaluasi untuk menilai apakah program yang dilaksanakan berhasil atau tidak.
Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas:
15
1.
2.
a.
Tatanan sekolah.
b.
c.
(Indikator Potensi Masyarakat Sehat), yang terdiri dari cakupan dan kualitas
program puskesmas. IPMS minimal mencakup seluruh indikator cakupan upaya
kesehatan wajib dan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan.
1.1.3. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Kecamatan Kemayoran merupakan salah satu dari delapan kecamatan yang
berada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat yang mempunyai luas wilayah
16
Pelayanan Loket/Pendaftaranpasien
Pelayanan 24 Jam
Poli PTM Poli Lansia/geriatri
Poli PTRM
RB (Rumah Bersalin)
Radiologi
Poli TB. Paru
Ruang Pemeriksaan
Poli IMS
Poli KIA
Poli KB
Apotek
Laboratorium
Rawat Inap
Ruang Rapat
Aula
Ruang Arsip
Mushola
Kesehatan Haji
Lantai Kedua digunakan untuk :
-
dengan puskesmas kecamatan, 77 Rukun Warga (RW), dan 986 Rukun Tetangga
(RT).
a. Letak Wilayah
Kecamatan Kemayoran adalah salah satu Kecamatan yang berada di
Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat.
b. Batas Wilayah Kecamatan Kemayoran adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara
: Jalan Angkasa,
3. Sebelah Selatan
4. Sebelah Barat
c. Luas Wilayah
Wilayah Jakarta Pusat terbagi dalam delapan wilayah kecil yang disebut
Kecamatan yaitu : Kecamatan Gambir, Kecamatan Sawah Besar, Kecamatan
Kemayoran, Kecamatan Cempaka Putih, Kecamatan Johar Baru, Kecamatan
Menteng, Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Senen.
Kecamatan Kemayoran merupakan salah satu dari delapan kecamatan
yang berada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat yang mempunyai
luas wilayah 7.25 Km2.
18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.1.3.3. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Tersedianya system informasi yang cepat, tepat dan akurat serta mudah
dimengerti
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20
8.
Penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan
spesialis
terbatas
kebidanan,
kesehatan anak, penyakit dalam, mata dan telinga, hidung dan tenggorokan.
9.
dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
dan fungsi
21
Paramedis
- Bidan
- Perawat
- Perawat Gigi
- Analis
Jumlah
23 Orang
5 Orang
3 Orang
16 Orang
19 Orang
2 Orang
4 Orang
1 Orang
4 Orang
- Radiografer
- Ahli Gizi
Sanitarian
3 orang
Perkarya Kesehatan
12 orang
Pembantu perawat
0 orang
Pembantu bidan
3 orang
Administrasi
8 orang
Kebersihan
15 orang
Juru masak
1 orang
22
Basic Equipment
2.
3.
4.
Physician ki
5.
6.
Laboratory Equipment
7.
Nebulizer
8.
9.
Alat-alat Imunisasi
23
b.
c.
d.
Kursi 60 buah.
e.
2. Kendaraan/transportasi
a.
b.
3. Perlengkapan kantor
a. Administrasi (formulir,kertas,map,dll).
b. Mesin ketik (portable, elektronik).
c. Mesin hitung.
d. Brankas.
e. Personal komputer 3 (tiga) unit.
f. LCD 1 buah.
4.
5.
6.
a.
Televisi.
b.
Radio kaset/radio.
c.
Kulkas.
d.
Peralatan dapur.
e.
f.
Alat-alat kebersihan.
24
25
pada
bayi.
Fungsi
imunisasi
adalah
untuk
memberi
26
Imunisasi pasif ialah tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti, si anak
mendapatnya dari luar tubuh dengan cara penyuntikan bahan atau serum
yang telah mengandung zat anti atau anak tersebut mendapat zat anti dari
ibunya semasa dalam kandungan. Kekebalan yang diperoleh dengan
imunisasi pasif tidak berlangsung lama.
1.1.4.2 Jenis Vaksin
Pada dasarnya vaksin dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.
Vaksin inactivated
Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau virus
dalam media pembiakan (persemaian), kemudian dibuat tidak aktif
(inactivated) dengan penanaman bahan kimia (biasanya formalin). Untuk
vaksin komponen, organisme tersebut dibuat murni dan hanya komponenkomponennya
yang
dimasukkan
dalam
vaksin (misalnya
kapsul
27
Vaksin rekombinan
Terdapat tiga jenis vaksin rekombinan yang saat ini telah tersedia :
1. Vaksin hepatitis B dihasilkan dengan cara memasukkan suatu
segmen gen virus hepatitis B ke dalam gen sel ragi.
2. Vaksin tifoid (Ty21a) adalah bakteri salmonella typhi yang secara
genetik diubah sehingga tidak menyebabkan sakit.
Tiga dari empat virus yang berada di dalam vaksin rotavirus hidup
adalah rotavirus kera rhesus yang diubah secara genetik menghasilkan
antigen rotavirus manusia apabila mereka mengalami replikasi
Program imunisasi dasar ( bayi ) yang dilaksanakan di puskesmas
BCG
2)
Hepatitis B
3)
Polio
4)
Campak
5)
DPT
28
29
30
suhu -25C sampai dengan -15C, umur vaksin tidak lebih lama dari suhu
+2C sampai dengan +8C, yaitu BCG tetap satu tahun dan campak tetap
dua tahun. Oleh karena itu vaksin BCG dan campak yang belum dilarutkan
tidak perlu disimpan di suhu -25C sampai dengan -15C atau didalam
freezer.
1.1.4.2.3 Suhu optimum untuk vaksin mati
Vaksin mati (inaktif) sebaiknya disimpan dalam suhu +2C sampai dengan
+8C juga, pada suhu dibawah +2C (beku) vaksin mati (inaktif) akan
cepat rusak. Bila beku dalam suhu -0.5C vaksin hepatitis B dan DPTHepatitis B (kombo) akan rusak dalam jam, tetapi dalam suhu diatas
8C vaksin hepatitis B bisa bertahan sampai tiga puluh hari, DPT-hepatitis
B kombinasi sampai empat belas hari. Dibekukan dalam suhu -5C sampai
dengan -10C vaksin DPT, DT dan TT akan rusak dalam 1,5 sampai
dengan dua jam, tetapi bisa bertahan sampai empat belas hari dalam suhu
di atas 8C.
1.1.4.2.4 Kamar dingin dan kamar beku
Kamar dingin (cold room) dan kamar beku (freeze room) umumya berada
dipabrik, distributor pusat, Dinas Kesehatan Provinsi, berupa ruang yang
besar dengan kapasitas 5-100 m, untuk menyimpan vaksin dalam jumlah
yang besar. Suhu kamar dingin berkisar +2C sampai dengan +8C,
terutama untuk menyimpan vaksin-vaksin yang tidak boleh beku. Suhu
kamar beku berkisar antara -25C sampai dengan -15C, untuk menyimpan
vaksin yang boleh beku, terutama vaksin polio. Kamar dingin dan kamar
beku harus beroperasi terus menerus, menggunakan dua alat pendingin
yang bekerja bergantian. Aliran listrik tidak boleh terputus sehingga harus
dihubungkan dengan pembangkit listrik yang secara otomatis akan
berfungsi bila listrik mati. Suhu ruangan harus dikontrol setiap hari dari
data suhu yang tercatat secara otomatis. Pintu tidak boleh sering dibuka
tutup.
31
32
33
pada suhu rendah. Rak yang lebih jauh dari freezer (rak ke 2 dan 3) untuk
meletakkan vaksin-vaksin mati (inaktif), agar tidak terlalu dekat freezer,
untuk menghindari rusak karena beku. Thermometer Dial atau Muller
diletakkan pada rak ke-2, freeze watch atau freeze tag pada rak ke 3.
34
35
karena
dilaksanakannya
imunisasi
BCG
yang
luas,
38
berlangsung
selama
beberapa
minggu
dan
dapat
39
Terdapat
dua
jenis
vaksin
yang
masing-masing
mengandung virus polio tipe I, II & III yang sudah dimatikan (Vaksin
Salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan. Dan yang masih hidup
tapi dilemahkan (Vaksin Sabin) cara pemberiannya melalui mulut berupa
cairan. Di Indonesia vaksin yang lazim diberikan ialah vaksin jenis
Sabin.Vaksin polio dapat mencegah penyakit poliomielitis yang
disebabkan oleh virus polio, yaitu tipe I, II dan III. Virus polio akan
merusak bagian anterior susunan saraf pusat tulang belakang. Penyakit ini
terutama banyak terdapat di negara yang sedang berkembang. Di
Indonesia tercatat beberapa kali wabah polio misalnya di Belitung tahun
1948, di Semarang tahun 1954, di Medan tahun 1957. Gejala penyakit ini
sangat bervariasi, dari gejala ringan sampai timbul kelumpuhan bahkan
sampai timbul kematian. Gejala yang umum dan mudah dikenal ialah
anak mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah menderita
demam selama 2-5 hari. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada
otot-otot pernafasan dan otot untuk menelan.
Imunisasi dasar polio diberikan pada anak umur 0-4 bulan sebanyak
empat kali (polio I, II, III, dan IV) dengan interval tidak kurang dari
empat minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan satu tahun setelah
imunisasi polio IV, kemudian pada saat masuk SD (5-6 tahun) dan pada
saat meninggalkan SD (12 tahun). Daya proteksi vaksin polio sangat baik
yaitu sebesar 95-100%.
1.1.4.4.4 Imunisasi Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak (tampek) yang disebabkan oleh sejenis virus termasuk golongan
40
41
1.1.1.
Indikator
HB 0 (0-7)
BCG
Polio 1
DPT/HB/Hib 1
Polio 2
DPT/HB/Hib 2
Polio 3
DPT/HB/Hib 3
Polio 4
Campak
Tabel 1.21 Cakupan Peserta Imunisasi HB 0 (0-7 HR) di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran Periode Januari Desember 2014
42
Nama Puskesmas
Kelurahan
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Jumlah
Bayi Baru
Lahir
(Bayi)
% Target 1
Tahun
281
80 %
270
96 %
308
359
410
307
205
359
333
2562
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
304
351
406
294
196
347
317
2485
87 %
97 %
99 %
95 %
95 %
96 %
95 %
Tabel 1.13 Cakupan Peserta Imunisasi BCG di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Periode Januari Desember 2014
Nama Puskesmas
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Jumlah
Bayi
Baru
Lahir
(Bayi)
281
308
359
410
307
205
359
333
2562
% Target 1
Tahun
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
97 %
305
357
401
305
201
352
327
2252
99 %
99 %
97 %
99 %
98 %
98 %
98 %
43
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Jumlah
Bayi Baru
Lahir
(Bayi)
% Target 1
Tahun
280
95 %
277
98 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
313
356
403
305
198
358
327
2576
98 %
99 %
98 %
99 %
97 %
100 %
98 %
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
95 %
276
98 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
303
351
403
304
201
355
329
2576
98 %
98 %
98 %
99 %
98 %
99 %
99 %
44
45
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
279
99 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
296
355
407
304
203
355
330
2529
96 %
99 %
99 %
99 %
99 %
99 %
99 %
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
273
97,5 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
304
350
398
301
195
354
320
2495
99 %
97,7 %
97 %
98 %
95 %
98 %
96 %
%
46
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
279
99 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
306
356
408
305
203
357
331
2545
99 %
99 %
99 %
99 %
99 %
99 %
99 %
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
278
99 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
304
354
402
305
202
354
330
2529
99 %
98 %
98 %
99 %
99 %
98 %
99 %
47
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
277
98 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
306
354
408
303
202
356
328
2534
99 %
98 %
99 %
99 %
99 %
99 %
98 %
Gunung Sahari
Selatan
Kemayoran
Kebon Kosong
Serdang
Utan Panjang
Harapan Mulia
Cempaka Baru
Sumur Batu
Total
Sasaran
Imunisasi
Rutin
% Target 1
Tahun
280
90 %
263
93 %
307
358
409
306
204
358
332
2554
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
304
352
401
301
202
352
328
2503
99 %
98 %
98 %
98 %
99 %
98 %
98 %
48
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
50
Kecamatan
Kecamatan
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1. Penetapan Prioritas Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan
(expected) dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua
permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya, namun karena
keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua
permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan
masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan
masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang
51
harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang
ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya
pengetahuan yang cukup.
Pada BAB I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada
program imunisasi dasar yang merupakan salah satu dari 7 program
kesehatan dasar di Puskesmas Kecamatan Kemayoran. Dikarenakan
adanya keterbatasan sumber daya manusia, dana dan waktu, maka dari
semua masalah yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan masalah yang
menjadi prioritas untuk diselesaikan.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring
perlu dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat
dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota
kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah
meliputi :
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
52
54
55
serta
apakah
kebijakan
pemerintah
mendukung
56
menimbulkan
kematian
atau
kesakitan.Parameter
yang
digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika
masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah
masalah kesehatan lain,maka parameter yang digunakan berupa proxy
CFR yaitu suatu angka yang digunakan untuk masalah - masalah yang
tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR ditentukan
berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
57
TBC
: 24,2 %
Difteri
: 5,01%
Pertusis
: 0.5 %
Tetanus
: 53,8 %
Campak
: 1,74 %
Hepatitis B
: 3,1 %
Polio
:0%
(Sumber: Depkes.2013)
Tabel 2.1 Penentuan CFR dan Proxy Tiap Masalah
Skala
Score
1-8
1
9-16
2
17-24
3
25-32
4
33-39
5
40-47
6
48-55
7
56-63
8
64-71
9
72-79
10
58
Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 95 %
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,12 %
Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,3 %
Cakupan imunisasi Polio 3 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 99 %
Cakupan imunisasi DPT HB(3) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Polio 4 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Campak pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,62 %
(X)
Proxy
(%)
3,1
(Y)
Target Cakupan
(%)
15
24,2
X+Y
(%)
SCOR
E
18,1
3,12
27,32
3,4
3,4
62,41
3,4
65,81
8,62
8,62
62,41
7,3
69,71
62,41
8,62
71,03
10
8,62
8,62
1,74
7,62
9,36
59
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan:
Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range
didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan
score dari 1 sampai 20 dengan jarak tiap range sebesar 1.
60
Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 95 %
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,12 %
Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,3 %
Cakupan imunisasi Polio 3 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 99 %
Cakupan imunisasi DPT HB(3) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Polio 4 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Campak pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,62 %
(X)
Target
(%)
80
(Y)
Cakupan(%)
X-Y
(%)
SCOR
E
95
15
95
98,12
3,12
95
98,4
3,4
95
98,4
3,4
90
98,62
8,62
90
97,3
7,3
90
99
90
98,62
8,62
90
98,62
8,62
90
97,62
7,62
61
2.1.3.3Expanding Scope
1. Expanding Scope
menunjukkan
seberapa
luas
pengaruh
suatu
kelurahan
dan
kecamatan,
yaitu
didapatkan
adanya
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah Sasaran
280-285
286-291
292-297
298-303
304-309
310-315
316-321
322-327
62
Tabel 2.6 Penentuan Score Expanding Scope Program Imunisasi Periode Januari Desember 2014
N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MASALAH
SCORE
Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode
6
Januari Desember 2014 sebesar 95 %
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
1
Desember 2014 sebesar 98,12 %
Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
8
Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
8
Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
7
Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
6
Desember 2014 sebesar 97,3 %
Cakupan imunisasi Polio 3 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
7
Desember 2014 sebesar 99 %
Cakupan imunisasi DPT HB(3) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
7
Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Polio 4 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
7
Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Campak pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
6
Desember 2014 sebesar 97,62 %
63
2.1.3.4. Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang
terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan.Untuk menilai hal
tersebut digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya
manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta
efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu
masalah dapat diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk.
Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan
akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio
tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah
penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing
masing wilayah Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah
penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :
Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan rasio tenaga
kesehatan Puskesmas terhadap jumlah Bayi
Score
Perbandingan
Score
Perbandingan
1:204 1:225
1:314 1:335
1:226 1:247
1:336 1:357
1:248 1:269
1:358 1:379
1:270 1:291
1:380 1:401
1:292 1:313
10
1:402 1:423
64
Jumlah Tenaga
Kesehatan
1
Jumlah
Sasaran
280
1
1
1
1
Harapan Mulia
1
Cempaka Baru
1
Sumur Batu
1
2. Ketersediaan fasilitas (material),
Perbandingan
Score
1: 280
307
1: 307
5
358
1: 358
8
409
1: 409
10
306
1: 306
5
204
1: 204
1
358
1: 358
8
332
1: 332
6
fasilitas juga merupakan hal yang
fasilitas
digolongkan
menjadi
dua
yaitu
65
Desember 2014
Kategori
Obat
Alat
Ketersediaan
Tidak ada
Ada tetapi kurang
Ada dan cukup
Tidak ada
Ada tetapi kurang
Ada dan cukup
Score
0
1
2
0
1
2
Score
Tidak ada
66
Tabel 2.11 Penentuan Score Feasibility Terhadap Kegiatan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran Periode Januari Desember 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MASALAH
SDM
FASILITAS
OBAT
ALAT
DANA
SCORE
Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 95 %
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran
periode Januari Desember 2014 sebesar 98,12 %
Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4 %
Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,3 %
Cakupan imunisasi Polio 3 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 99 %
Cakupan imunisasi DPT HB(3) pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Polio 4 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,62 %
Cakupan imunisasi Campak pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 97,62 %
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
26
32
67
2.1.3.5. Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang
harus dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern
masyarakat dan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang
digunakan sebagai hasil justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal
tersebut dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di
berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang
paling mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi
kesehatan di media elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas
diberikan nilai15. Sedangkan kebijakan pemerintah berupa undang-undang
yang mengatur jumlah anak diberikan nilai 10. Begitupun dengan
publikasi informasi dalam bentuk media cetak diberikan nilai 5.Maka pada
publikasi informasi yang diberikan secara penyuluhan diberikan nilai 1
dan tidak ada diberikan nilai 0. Penjumlahan dari nilai tersebut dijadikan
score.
Tabel 2.12Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
Parameter
Score
Baliho
5
Media Cetak
Leaflet
3
Media Elektronik
Koran, Majalah
Internet
TV
Radio
68
Tabel 2.13 Penentuan Score Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran Periode Januari - Desember 2014
NO MASALAH
Balih Leaflet
Koran, Radio TV Interne Jumlah
o
majala
t
h
1
Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah
3
5
8
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
sebesar 95 %
2
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
3
5
8
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar
98,12 %
3
Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
3
5
8
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 98,4
%
4
Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah
3
5
8
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
sebesar 98,4 %
5
Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
3
5
8
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar
98,62 %
6
Cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada bayi baru lahir di Wilayah
3
5
8
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
sebesar 97,3 %
7
Cakupan imunisasi Polio 3 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
3
5
8
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar 99 %
8
Cakupan imunisasi DPT HB(3) pada bayi baru lahir di Wilayah
3
5
8
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
sebesar 98,62 %
9
Cakupan imunisasi Polio 4 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
3
5
8
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar
69
10
98,62 %
Cakupan imunisasi Campak pada bayi baru lahir di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014
sebesar 97,62 %
70
Policy
N
o
1
2
3
Jumlah
N
o
1
Paramete
r
Emergenc
y
Greatest
Member
Expandin
g Scope
Feasibility
Policy
2
3
Jumlah
137
103
109
149
123
MS6
N BN
MS7
N
BN
MS-8
N BN
MS-9
N
BN
MS-10
N BN
45
10
10
50
10
10
16
20
20
20
16
18
21
21
21
18
32
64
32
64
32
64
32
64
32
64
Bobot
151
123
163
123
116
Keterangan :
MS-1 Cakupan imunisasi HB0 (0-7 hari) pada bayi baru lahir di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember
2014 sebesar 95 %
MS-2 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember 2014 sebesar
98,12 %
MS-3 Cakupan imunisasi Polio 1 pada bayi baru lahir di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember
2014 sebesar 98,4 %
MS-4 Cakupan imunisasi DPT/HB(1) pada bayi baru lahir di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember
2014 sebesar 98,4 %
MS-5 Cakupan imunisasi Polio 2 pada bayi baru lahir di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari Desember
71
MS-6
MS-7
MS-8
MS-9
MS-10
masalah di atas,
72
organisasi.
Actuating (panggerak pelaksanaan):
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan dukungan
secara
terus-menerus
73
74
pembagian
tugas
pada
program
imunisasi
(Organizing )
3. Penumpukan dalam pendataan di wilayah Puskesmas Kemayoran
(Enviroment)
75
76
Gambar 2.1 Fishbone Cakupan Imunisasi DPT/HB(2) di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran Periode Januari-Desember 2014
Method
Material
Money
Man
Terlambatnya pencatatan data
cakupan
Terlambatnya penyampain informasi
mengenai adanya pemberian imunisasi
imunisasi
DPT/HB(2) pada
Jumlah Bayi
Pelaksanaan program
imunisasi tidak terarah
sesuai target dan sasaran
Meningkatnya kunjungan
pasien yang berobat ke
puskesmas
Kurangnya
komunikasi
antar petugas
pelaksana
program
Penumpukan
dalam pendataan
di wilayah
puskesmas
Kemayoran
Environment
Baru Lahir di
Pembagian petugas
yang tidak merata
dalam program
imunisasi
Wilayah
Puskesmas
Kecamatan
Pengorganisasian program
yang digabungkan dengan
program imunisasi lain
Kemayoran
periode Januari
Desember 2014
sebesar 97,3 %
melebihi
Kurang maksimalnya
fungsi organisasi program
imunisasi
target
yaitu 90%
Tidak jelasnya
pembagian tugas
pada program
imunisasi
77
Controlling
Actuating
Organizing
Planning
Gambar 2.2 Fishbone Cakupan Imunisasi DPT/HB(3) di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran Periode Januari-Desember 2014
Method
Money
Material
Man
Kurangnya petugas
Ketidak nyamanan
ruangan untuk imunisasi
Pembagian
ruangan yang
tidak sesuai
Environment
Kurangnya tenaga
kesehatan
Petugas perencanaan
merasa perencanaan
program yang sudah cukup
baik
Petugas tidak
mengisi laporan
harian secara
teratur
Controlling
Cakupan
imunisasi
DPT/HB(3)
pada Jumlah
Bayi Baru
Lahir (Bayi) di
Wilayah
Puskesmas
Kecamatan
Kemayoran
periode
Januari
Desember 2014
sebesar 98,62%
melebihi target
yaitu 90%
Kurangnya
pengetahuan
petugas imunisasi
untuk membuat
rencana yang baik
Actuating
Organizing
Planning
78
79
Gambar 2.2 Fishbone Cakupan imunisasi DPT/HB(3) pada Jumlah Bayi Baru Lahir (Bayi) di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari Desember 2014
Method
Material
Man
Money
Cakupan
imunisasi
DPT/HB(3) pada
Wilayah
Kurangnya
koordinasi lintas
program
Puskesmas
Kecamatan
Kemayoran
periode Januari
Puskesmas
tidak pernah
melakukan
rapat apabila
akan
melaksanakan
Terbatasnya
waktu yang
dimiliki
petugas
Planning
Organizing
Desember 2014
Kurangnya petugas
yang memiliki
kemampuan dalam
bidang imunisasi
Actuating
Pengawasan
kegiatan tidak
dilaksanakan
secara terusmenerus
sebesar 98,62 %
melebihi target
yaitu 90 %
dengan final
score sebesar 163
Pengawas
merangkap sebagai
pelaksana kegiatan
Controlling
80
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
140
yang
memerlukan
waktu
paling
lama
dalam
penyelesaiannya.
3.2 cakupan imunisasi DPT/HB(2) pada Jumlah Bayi Baru Lahir di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari
Desember 2014 sebesar 97,3 % melebihi target yaitu 90% dengan
Final Score sebesar 151
Dari lima akar penyebab masalah, maka dipilih tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan dan ditetapkan alternatif pemecahan
masalahnya, sebagai berikut :
1. Kurang inisiatif dari petugas untuk mengambil data ke bidan
mandiri / RBS.
Alternatif pemecahan masalah: Petugas memiliki inisiatif untuk
mengambil data ke bidan mandiri/ RBS
2. Kurang tenaga kerja untuk melakukan follow up terhadap
program imunisasi.
Alternatif pemecahan masalah: Tenaga kerja ditambah untuk
terlaksananya follow up program imunisasi
3. Kurang pengawasan dari kepala program terhadap pencatatan
data imunisasi.
Alternatif pemecahan masalah: Kepala program melakukan
pengawasan terhadap pencatatan imunisasi bayi.
Parameter
Bobot
AL
AL
AL
141
1
2
3
Mudah dilaksanakan
Murah biayanya
Waktu penerapannya sampai
4
3
2
N
2
3
1
BN
8
9
4
N
1
1
1
BN
4
3
2
N
2
3
2
BN
8
9
4
2 2
3 3
2 2
22
12
23
terlalu lama
Dapat memecahkan masalah
dengan sempurna
Jumlah
Keterangan :
AL 1
AL 2
AL 3
:Kepala
program
melakukan
pengawasan
terhadap
142
1
2
3
Parameter
Mudah dilaksanakan
Murah biayanya
Waktu penerapannya sampai
Bobot
4
3
2
AL
AL
AL
1
BN
8
6
2
2
BN
4
3
2
3
BN
4
6
2
N
2
2
1
N
1
1
1
N
1
2
1
143
terlalu lama
Dapat memecahkan masalah
dengan sempurna
Jumlah
3 3
2 2
3 3
19
11
15
Keterangan :
AL 1
Menyesuaikan
pengalokasian
dana
sesuai
dengan
AL 3
144
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
4.1. Menyusun Rencana Kegiatan Pemecahan Masalah
Setelah ditemukannya alternatif pemecahan masalah maka sampailah
pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini,
diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan akar
masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan
akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana memecahkan
masalah.
4.1.1. Cakupan imunisasi HB0 (0-7HR) pada Jumlah Bayi Baru Lahir
(Bayi) di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode
Januari Desember 2014.
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah, Cakupan
Imunisasi HB0 (0-7HR) di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
Periode Januari Desember 2014, yang didapatkan dalam BAB III, maka
dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
145
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Imunisasi HB0 (0-7HR) di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
Periode Januari Desember 2014
N
O
KEPUTUSAN
Memberikan
himbauan
dan
pemahaman
kepada
petugas
imunisasi dan orang tua agar
melakukan imunisasi di sarana
pelayanan kesehatan yang disesuai
dengan wilayah tempat tinggalnya
RENCANA KEGIATAN
TARGET
VOLIME
KEGIATAN
BIAYA
a. Mengadakan pertemuan
antar petugas imunisasi
a. Terlaksananya
pertemuan antar
petugas imunisasi
1x/bulan
Rp. 100.000
b. Terlaksananya
pertemuan antarpara
ibu sekitar wilayah
kerja dan tercapainya
pemahaman untuk
melakukan imunisasi
sesuai wilayah tepat
tinggal
1x/bulan
Rp. 200.000
a. Rapat koordinasi
pembuatan proposal
penambahan tenaga
kesehatan
a. Meningkatkan jumlah
tenaga kerja
2x/tahun
Rp. 400.000,-
b. Memperoleh tenaga
kesehatan yang
terampil dan
berpengalaman.
2x/tahun
Rp. 300.000,-
146
a. Tersedianya waktu,
tempat dan tenaga
kerja untuk perekrutan
enaga kerja baru
b. Melaksanakan perekrutan
tenaga kerja program
imunisasi
b. Memperoleh tenaga
kerja
2x/tahun
Rp. 300.000,-
c. Evaluasi kegiatan
d. Memastikan program
dapat berjalan dengan
baik dan optimal
2x/tahun
Rp. 100.000,-
a. Meminta panduan
pencatatan imunisasi bagi
pelaksanaan program
imunisasi
b. Melakukan pembinaan
pencatatan kepada petugas
imunisasi
a. Pengadaan panduan
pencatatan imunisasi
dari dinas kesehatan
profinsi
b. Petugas mengetahui
pembinaan pencatatan
program imunisasi
TOTAL
2x/tahun
Rp. 400.000,-
1x/tahun
Rp. 200.000,-
1x/bulan
Rp. 200.000,-
Rp. 2.200.000,-
147
148
Tabel 4.2 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Imunisasi Polio 3 di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok 1 Periode
Januari April 2014
NO
KEPUTUSAN
Menambah jumlah
petugas baru sebagai
pelaksana imunisasi
di Puskesmas
Kelurahan Tanjung
Priok I
Menambah jadwal
perekrutan tenaga
kerja baru bagi
pelaksana program
imunisasi di
Puskesmas Kelurahan
Tanjung Priok I
menjadi 2 kali/tahun
TARGET
VOLUME
KEGIATAN
BIAYA
a. Terlaksananya pertemuan
rutin antar petugas dengan
kepala puskesmas.
2x/tahun
Rp. 400.000,-
c. Untuk menyelesaikan
permasalahan internal
maupun eksternal antara
kepala puskesmas dan
petugas.
2xtahun
Rp. 300.000,-
2x/tahun
Rp. 400.000,-
2x/tahun
2x/tahun
RENCANA KEGIATAN
149
Memberikan
himbauan dan
pemahaman kepada
petugas imunisasi
dan orang tua agar
melakukan imunisasi
di sarana pelayanan
kesehatan yang sesuai
dengan wilayah
tempat tinggalnya
Menyediakan
panduan pencatatan
imunisasi bagi
pelaksanaan program
imunisasi di tingkat
Kelurahan Tanjung
Priok I
a. Terlaksananya pertemuan
antar petugas imunisasi
1x/bulan
Rp. 200.000,-
b. Terlaksananya pertemuan
antarpara ibu sekitar wilayah
kerja dan tercapainya
pemahaman untuk melakukan
imunisasi sesuai wilayah
tepat tinggal
1x/bulan
Rp. 100.000,-
a. Pengadaan panduan
pencatatan imunisasi dari
dinas kesehatan profinsi
1x/tahun
Rp. 200.000,-
b. Petugas mengetahui
pembinaan pencatatan
program imunisasi
1x/bulan
Rp. 200.000,-
TOTAL
Rp. 2.100.000,-
150
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan
Juni
1 2
Mengadakan
pertemuan
antar
petugas imunisasi
Mengadakan
temu
wicara antar para ibu di
sekitar wilayah kerja
Rapat
koordinasi
pembuatan
proposal
x
penambahan
tenaga
kesehatan
Melaksanakan
test
seleksi.
Menyusun
rencana
jadwal
perekrutan
x
tenaga kerja program
imunisasi
Melaksanakan
perekrutan tenaga kerja
program imunisasi
Evaluasi kegiatan
Meminta
panduan
pencatatan imunisasi
x
bagi
pelaksanaan
program imunisasi
Melakukan pembinaan
pencatatan
kepada
petugas imunisasi
Juli
1 2
x
x
151
Bulan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan
Juni
1 2
Mengadakan
pertemuan
antar
petugas imunisasi
Mengadakan
temu
wicara antar para ibu di
sekitar wilayah kerja
Rapat
koordinasi
pembuatan
proposal
x
penambahan
tenaga
kesehatan
Melaksanakan
test
seleksi.
Menyusun
rencana
jadwal
perekrutan
x
tenaga kerja program
imunisasi
Melaksanakan
perekrutan tenaga kerja
program imunisasi
Evaluasi kegiatan
Meminta
panduan
pencatatan imunisasi
x
bagi
pelaksanaan
program imunisasi
Melakukan pembinaan
pencatatan
kepada
petugas imunisasi
Juli
1 2
x
x
152
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah melewati berbagai proses maka didapatkan satu program
kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok yang dievaluasi yaitu
program Imunisasi bayi dan didapatkan beberapa masalah yang teridentifikasi
melewati diskusi dan justifikasi sehingga didapatkan prioritas masalah selama
bulan Januari April 2014, yaitu :
1. Cakupan imunisasi Polio 2 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok 1 Periode Januari-April 2014 adalah sebesar 136,2 %, berada di atas
target yakni 32,3 % dengan finale score
2. Cakupan imunisasi Polio 3 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok 1 Periode Januari-April 2014 adalah sebesar 134 %, berada di atas
target yakni 31, 6 % dengan finale score
Selanjutnya kedua prioritas masalah diatas dicari akar penyebab masalah
yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi, argumentasi dan justifikasi
maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah yang dominan dari kedua
prioritas masalah sebagai berikut :
Cakupan Imunisasi Polio 2 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok I Periode Januari April 2014 adalah sebesar 136,2 %, berada di atas target
yakni 32,3 % dengan finale score
Akar penyebab masalah dominan :
1. Kurangnya tenaga kesehatan
2. Kurangnya perekrutan tenaga kerja kesehatan di bidang imunisasi
3. Kurangnya informasi ibu dan petugas imunisasi untuk melakukan
imunisasi sesuai wilayah tinggal
4. Kurangnya pedoman tentang cara pencatatan imunisasi
153
5.2. Saran
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut, disarankan atau
direkomendasikan beberapa hal kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok sebagai berikut :
1. Cakupan Imunisasi Polio 2 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok I Periode Januari April 2014 adalah sebesar 136.2 %, berada di
atas target yakni 32,3 % dengan finale score :
a. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan imunisasi di
puskesmas
i. Mengadakan pertemuan antar petugas imunisasi
ii. Mengadakan temu wicara antar para ibu di wilayah kerja
iii. Membuat agenda pertemuan yang rutin
b. Menambah jumlah tenaga kesehatan di bidang imunisasi
i. Rapat koordinasi pembuatan proposal penambahan tenaga
kesehatan
ii. Pengajuan proposal
iii. Melakukan tes seleksi
c. Menambah jadwal perekrutan tenaga kerja kesehatan
i. Menyusun jadwal pertemuan, koordinasi secara teratur
ii. Melaksanakan pertemuan, koordinasi secara teratur pada
tiap akhir program
d. Menyediakan pedoman mengenai tatacara pencatatan imunisasi
i. Rapat koordinasi pembuatan proposal pengadaan panduan
pencatatan imunisasi
ii. Pengajuan proposal
2. Cakupan Imunisasi Polio 3 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung
Priok I Periode Januari April 2014 adalah sebesar 134%, berada di atas
target yakni 31,6 % dengan finale score :
a. Menambah jumlah tenaga kesehatan di bidang imunisasi
i. Rapat koordinasi pembuatan proposal penambahan tenaga
kesehatan
ii. Pengajuan proposal
iii. Melakukan tes seleksi
b. Menambah jadwal perekrutan tenaga kerja kesehatan
154
155
DAFTAR PUSTAKA
1. Profil Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Tahun 2013
2. Laporan Bulanan Imunisasi Kecamatan Tanjung Priok bulan Januari April
tahun 2014. Jakarta : Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok; 2014
3. Kurikulum & Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Departemen
Kesehatan RI, 2000
4. Trihono. Arrimes: Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta:
Sagung Seto, 2005
5. Modul Kepaniteraan Kedokteran Komunitas dan Kedokteran Keluarga ; 2012
156