Naskah-Publikasi-Konsentrasi Membaca Dalam Hati
Naskah-Publikasi-Konsentrasi Membaca Dalam Hati
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
RIA PUJI RAHAYU
RINA MULYATI S.Psi,.Msi
NASKAH PUBLIKASI
___________________
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif metode pelatihan
konsentrasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dalam hati
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh positif pelatihan konsentrasi
dalam meningkatkan kemampuan membaca dalam hati.
Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar, kelas tiga, inteligansi rata-rata dan
kemampuan membaca dalam hati yang rendah. Adapun alat ukur yang digunakan berupa bahan
bacaan dan tes tertulis berdasarkan Konsep kemampuan membaca dalam hati oleh Tarigan (1985)
yakni aspek comprehension skills.
Desain dalam penelitian ini adalah one group pre and posttest design. Data subjek
dianalisis dengan menggunakan paired samples t test.
Hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan SPSS for windows versi12.0
menunjukkan ada pengaruh metode pelatihan konsentrasi untuk meningkatkan kemampuan
membaca dalam hati, dengan p= 0.003; t= -19.000, maka hipotesis di terima
PENGANTAR
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi yang serba cepat menuntut untuk
menyerap informasi-informasi baru, informasi di zaman modern ini bukan lagi
bersumber dari lisan tetapi terutama bersumber dari tulisan sehingga membaca
mutlak diperlukan untuk memperoleh informasi tersebut.
Membaca sebagai salah satu cara untuk menambah dan meningkatkan
ilmu pengetahuan, memperluas pandangan, memperkaya informasi dan
merangsang munculnya ide-ide baru. Seperti yang dikemukakan oleh Gray dan
Rogers (Mudjito,2001) bahwa dengan membaca seseorang dapat mengetahui
hal hal aktual yang terjadi di lingkungannya, memuaskan rasa ingin tahu dan
meningkatkan minat pada sesuatu dengan lebih intensif. Beberapa penelitian lain
berhasil menemukan mengenai manfaat lain dari membaca, yaitu bisa terhindar
dari
penyakit
demensia,
penyakit
yang
merusak
jaringan
otak
yang
Broughton
(dalam Tarigan, 1985) menyatakan, ada dua aspek yang terkait dalam kegiatan
membaca yaitu, aspek keterampilan mekanis, dimana keterampilan ini mencakup
pengenalan bentuk huruf, kata, kecepatan membaca yang relatif lambat, dan
aspek kedua yaitu keterampilan pemahaman ( comprehension skills ) yang
mencakup pemahaman signifikansi atau makna , pengertian sederhana, evaluasi
isi cerita, dan kecepatan membaca yang fleksibel mudah disesuaikan dengan
keadaan. Tarigan (1985) berpendapat bahwa pada keterampilan mekanis
(mechanical skills) maka kegiatan membaca yang paling sesuai adalah
membaca dalam hati (silent reading). Membaca dalam hati adalah membaca
tanpa mengeluarkan suara dengan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kemampuan Membaca Dalam Hati
Membaca merupakan aktivitas yang berciri mengartikan simbol yang
mempunyai arti bagi si pembaca ( www.encarta.com.2005), secara sederhana
membaca didefinisikan sebagai proses mengambil makna dari bahasa tulis
(Muktiono, 2003). Prinsip dari membaca adalah kemampuan, yakni keterampilan
yang dimiliki tiap individu dan dapat ditingkatkan. Dengan prinsip tersebut maka
membaca dalam hati mampu untuk dapat ditingkatkan (musselman.2005)
Kemampuan membaca dalam hati merupakan salah satu bentuk dari
kegiatan membaca di mana kegiatan membaca sendiri menurut pelaksanaannya
terbagi dua yaitu membaca nyaring (aloud reading) dan membaca dalam hati
(silent reading).
Membaca dalam hati adalah membaca dengan tanpa mengeluarkan
suara dan dilakukan tanpa gerakan bibir (Suyitno,1985). Kartika (2004)
mendefinisikan membaca hati sebagai teknik atau cara membaca tanpa suara,
dimana teknik ini lebih banyak menggunakan gerakan mata. Sedangkan Tarigan
(1985) berpendapat kemampuan membaca dalam hati sebagai kegiatan
membaca yang mempergunakan ingatan visual (visual memory) dalam hal ini
yang aktif yaitu mata (penglihatan) dan ingatan
B.
c.
d.
Kecepatan membaca
menerima
informasi
jauh
lebih
cepat
daripada
telinga
10
6.
terdiri dari kata metha dan logos. Metha berarti melalui atau melewati, sedangkan
logos berarti jalan atau cara. Zein (1995) menyatakan metode dapat diartikan
sebagai jalan yang ditempuh, maksudnya alat dari segala macam aktivitas untuk
tercapainya hasil yang memuaskan.
Bakker (1984) menjelaskan bahwa, metode adalah cara bertindak
menurut sistem aturan tertentu guna terlaksananya kegiatan yang terarah dan
pencapaian hasil yang optimal.
Matlin (1994) mengatakan perhatian mengarah pada konsentrasi
dimana perhatian merupakan proses pengamatan beberapa pesan sekaligus,
dan mengambil satu pesan kemudian mengabaikan yang lainnya. Berarti
perhatian melibatkan proses seleksi terhadap beberapa objek yang hadir, dan
seseorang memilih satu objek, sementara objek yang lain diabaikan.
Menurut Suharnan (2005) Perhatian dapat dibagi dua, yakni :
1. Perhatian terpilih (selective attention):
11
berdasarkan
asal
katanya
berarti
pemusatan,
12
sungguh-sungguh
Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan diatas maka metode
konsentrasi adalah Sistem aturan untuk mencapai hasil yang optimal, dalam
pemusatan pikiran dan perhatian pada satu objek dengan kegiatan menjauhi
pikiran yang menjadi kusut dan pemusatan perhatian secara sungguh-sungguh.
7.
13
kesehatan
betapapun
ringannya
dapat
menjadi
halangan
berkonsentrasi karena konsentrasi tidak dapat berjalan baik jika tubuh terasa
sakit.
14
dan
9.
15
mempunyai
kemampuan
untuk
memusatkan
perhatiannya
HIPOTESIS
Ada pengaruh positif pelatihan konsentrasi dalam meningkatkan
membaca dengan membaca dalam hati
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variabel Penelitian
Variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
16
1. Variabel Tergantung
2. Variabel Bebas
: Metode konsentrasi
3. Variabel Kontrol
: Inteligensi
oleh
Tarigan
(1985)
dengan
aspeknya
yaitu
Keterampilan
pemahaman subyek akan isi bacaan dan semakin singkat waktu yang diperlukan
untuk membaca dalam hati, maka semakin tinggi pula membaca dalam hati yang
dijalankan. Sebaliknya semakin rendah skor membaca dalam hati yang diperoleh
menunjukkkan membaca dalam hati yang rendah.
2. Metode konsentrasi
Adalah serangkaian upaya untuk meningkatkan kemampuan memusatkan pikiran
dan perhatian pada satu objek dengan mengenyampingkan hal-hal yang tidak
berhubungan. Kemampuan konsentrasi akan ditingkatkan dengan metode
17
Adalah skor yang didapat dari tes CPM. Semakin tinggi skor yang diperoleh
dalam menjawab pada soal CPM maka semakin tinggi pula tingkat Inteligensi
Subjek.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 3 SD, memiliki
skor inteligensi rata-rata dan kemampuan membaca dalam hati yang rendah
Kelompok
Eksperimen
Y1
X
Y2
18
X: perlakuan
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :
1. Pengumpulan Data
1.1. Pengumpulan data Membaca dalam hati
Alat ukur membaca dalam hati ini diambil dari Buku Panduan Kelas III
SOLUSI (Ringkasan Materi & Soal Evaluasi), yang sebelumnya peneliti telah
mensurvei sekolah mengenai buku-buku yang dipakai, karena buku materi
SOLUSI ini tidak dipakai oleh sekolah yang diteliti maka peneliti memakai
Bacaan dari SOLUSI sebagai alat ukur.
1.2. Konsentrasi
Konsentrasi anak akan dilatih dengan diberi pelatihan konsentrasi dengan
dibagi 2 sesi :
1. Sesi 1
: Ice breaking
2. Sesi II
1.3.
Skala CPM
19
HASIL PENELITIAN
1.
2.
Hipotetik
Maks
Empirik
s
6.67
6.67
Min
6
8
Maks
30
33
20.80
21.70
s
6.59
5.86
membaca
dalam hati, yaitu : kategori rendah, sedang, dan tinggi. Kategori dibuat
berdasarkan tiga kategori.
Tabel 2
Penggolongan kemampuan membaca dalam hati Responden
Kategori
Rumus
Nilai
? 28
Tinggi
( + 1.0 s ) > X
Sedang
( - 0.1 s )= X < ( + 1.0 s )
14 ? X ? 28
Rendah
X < ( - 1.0 s )
< 14
Catatan : = rerata ; s = setiap satuan standar deviasi
? 1
20
Tabel 3
Deskripsi Kategori Responden Berdasarkan Hasil Pre Test
Kategori
Norma
N
Tinggi
>28
5
14 ? X ? 28
21
Sedang
Rendah
< 14
4
Presentase
16.66 %
70 %
13.33
Berdasarkan Hasil Pre test, secara umum kategori membaca dalam hati
pada responden kelas tiga berada di kategori sedang.
Secara khusus perubahan kategori responden utama dalam penelitian
sebelum dan setelah pelatihan dapat dilihat dalam tabel 12.
Tabel 12
Deskripsi Perubahan Kategori Responden Utama Penelitian Sebelum dan
Setelah Pelatihan
Subjek
Mean Pre-test
Kategori
Mean Post-test
Kategori
1
7.00
Rendah
13.00
Sedang
2
12.00
Rendah
19.00
Sedang
3
11.00
Rendah
17.00
Sedang
3.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
Sig.
(2-tailed)
Signifikansi
0.003
Signifikan
21
dengan nilai p = 0.003 (p < 0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
antara selisih skor pre test dengan skor post test.
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka hipotesis penelitian yang
berbunyi ada pengaruh kemampuan membaca dalam hati yang dijalankan
sebelum siswa diberi pelatihan konsentrasi
konsentrasi diterima.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan membaca
dalam hati antara sebelum dan setelah metode pelatihan konsentrasi. Artinya
Metode konsentrasi terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam
hati
B. Saran
Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian mengenai
konsentrasi dan membaca dalam hati, diharapkan untuk memperhatikan alat
ukur yang digunakan, perlunya menambahi bentuk skala indikator Evaluasi
dengan bahasa verbal guna mengungkap kemampuan Evaluasi Bacaaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Iswara, D.P & Hartasujana S.A. 1996. Kebahasaan dan Membaca dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jannah, M. 2004. Pelatihan Meditasi Otogenik untuk Meningkatkan Konsentrasi
Pada Atlet Lari Jarak Pendek. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakrta.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Idrus, A.H. 1993. Kiat Sukses Belajar ( a key to study succesfully ). Pekalongan.
CV. BAHAGIA.
Jindrich, S. 2005. How to Help Children Learning:Saat Mendampingi Anak.
Jogjakarta. Book Marks
Kartika, E. 2004. Memacu Minat
//wikipedia.org/12 Februari 2006
Membaca
Siswa
Sekolah
Dasar.
24
Identitas Penulis
Nama
Alamat
No. telepon