Disusun oleh:
H1F011024 / 2011
Zulfa Ulinnuha
A1L011086 / 2011
Warsono El Kiyat
A1M009078 / 2009
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Lomba Karya Tulis Mahasiswa Nasional 2013
Kombinasi
Agroforestri
Vesikular
Arbuskular
(MVA)
dan
untuk
Mikoriza
Mendukung
Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap
b. NIM
: H1F011024
c. Jurusan/Fakultas
Anggota Kelompok
: 2 orang.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunia-Nya tim penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah
Upaya Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang dengan Teknologi Kombinasi
Agroforestri dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (Mva) untuk Mendukung
Indonesia Swasembada Pangan.
Penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tak lepas dari bantuan,
motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga tim penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Edy Yuwono, Ph.D., selaku Rektor Universitas Jenderal Soedirman yang
memberikan perizinan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ir. Sujiman, MP., selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah atas
bimbingan dan dukungannya.
3. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun secara tidak
langsung dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Tim penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan.
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN .................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kegiatan Pertambangan dan Pengaruhnya bagi Lingkungan .......... 3
B. Agroforestri .................................................................................... 4
C. Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) ......................................... 4
BAB III. METODOLOGI
A. Desain Penulisan .......................................................................... 5
B. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 5
C. Analisis Data ................................................................................ 5
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Konsep Teknologi Kombinasi Agroforestri dengan Inokulasi
Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) ....................................... 6
B. Sistem Kerja Teknologi Kombinasi Agroforestri dengan
Inokulasi Mikoriza Vesikular Arbuskular pada Tanah dan
Tanaman ....................................................................................... 9
C. Potensi Teknologi Kombinasi Agroforestri dengan Inokulasi
Mikoriza Vesikular Arbuskular bagi Kesuburan Tanah dan
Tanaman ........................................................................................ 11
D. Langkah -Langkah Strategis Penggunaan Teknologi
Kombinasi untuk Memanfaatkan Lahan Bekas Tambang agar
Dapat Diterima Masyarakat sehingga Memiliki Keberlanjutan.... 13
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15
LAMPIRAN ...................................................................................................... 16
RINGKASAN
Lahan memiliki peran utama dalam sistem produksi pertanian. Indonesia memiliki
potensi lahan pertanian marjinal yang relatif luas, namun belum dimanfaatkan dan
dikelola dengan baik. Hal tersebut disebabkan pada tindakan penanganan yang
belum optimal. Upaya perbaikan kondisi tanah dapat dilakukan melalui teknologi
agrofestri dan inokulasi mikoriza vesikular arbuskular (MVA). Agroforestri
adalah sistem pemanfaatan lahan berkelanjutan yang dapat memelihara atau
meningkatkan total hasil pertanian. Pada lahan-lahan pasca pertambangan, MVA
mampu menstimulasi revegetasi melalui penambahan kapasitas penyerapan hara
pada sistem perakaran sehingga dapat memperbaiki daya hidup dan pertumbuhan
tanaman. Pemanfaatan lahan marjinal khususnya lahan bekas tambang untuk
bidang pertanian memerlukan pilihan teknologi dan sistem yang tepat. Beberapa
alasan tersebut memunculkan sebuah gagasan untuk melakukan upaya
pemanfaatan lahan bekas tambang di bidang pertanian secara berkelanjutan
melalui teknologi kombinasi agroforestri dengan inokulasi mikoriza vesikular
arbuskular (MVA) menuju Indonesia swasembada pangan. Tujuan dari penulisan
karya tulis ini yaitu: Mengetahui konsep, sistem kerja dan potensi teknologi
kombinasi agroforestri dengan mikoriza vesikular arbuskular (MVA) pada lahan
bekas tambang, serta mengetahui upaya yang harus dilakukan agar pemanfaatan
lahan bekas tambang menggunakan metode dapat diterima masyarakat sehingga
memiliki keberlanjutan. Kesmpulan yang diperoleh dari tulisan ini yaitu bahwa
secara garis besar, proses penerapan teknologi kombinasi agroforestri dengan
mikoriza vesikular arbuskular (MVA) ini dilakukan dengan melalui 2 (dua)
tahapan umum yaitu dengan melakukan inokulasi mikoriza vesikular arbuskular
kemudian dilanjutkan dengan penerapan sistem agroforestri. Sistem kerja dari
teknologi kombinasi ini yaitu MVA membentuk organ-organ khusus dengan
masuknya hifa ke dalam sel tanaman inang, kemudian diikuti oleh peningkatan
sitoplasma, pembentukan organ baru, pembengkakan inti sel, peningkatan
respirasi dan aktivitas enzim. Setelah itu, pengembangan agroforestri dengan
melalui 3 aspek utama: produktivitas, keberlanjutan, adaptabiliti. Potensi
teknologi kombinasi sangat efektif digunakan dalam pemanfaatan lahan bekas
tambang dalam mendukung Indonesia swasembada pangan. Upaya yang harus
dilakukan agar pemanfaatan lahan bekas tambang menggunakan metode dapat
diterima masyarakat sehingga memiliki keberlanjutan yaitu: a) sosialisasi
teknologi kombinasi agroforestri dan
mikoriza vasikular arbuskular; b)
emonstrasi dan praktik langsung teknologi kombinasi agroforestri dan mikoriza
vasikular arbuskular; c) pendirian usaha pertanian referensi berbasis teknologi
kombinasi; d) Pemberian pinjaman atau modal; e) pemberian alat penunjang
produksi dan teknologi; f) monitoring dan evaluasi usaha pertanian berbasis
teknologi industri g) Memfasilitasi pemasaran produk usaha pertanian.
Kata kunci: agroforestri, mikoriza vesikular arbuskular, lahan bekas tambang
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki daratan yang sangat luas, berdasarkan data yang
diperoleh
dari
BPS
(2011),
daratan
Indonesia
diperkirakan
seluas
oleh
masyarakat
sehingga
memiliki
keberlanjutan
dalam
A. Desain Penulisan
Karya tulis ini menjelaskan tentang konsep, sistem kerja dan potensi
teknologi kombinasi agroforestri dengan mikoriza vesikular arbuskular (MVA)
pada lahan lahan bekas tambang serta upaya yang
spesifik. Organ khusus tersebut adalah arbuskul, vesikel dan spora. Vesikel
merupakan jamur yang berbentuk seperti kantong bulat, diujung hifa yang
mengandung banyak lemak yang berfungsi untuk tempat penyimpanan makanan.
Arbuskul merupakan hifa bercabang halus yang terdapat di dalam sel. Arbuskular
terbentuk 2-3 hari dan dapat meningkatkan luas permukaan akar 2-3 kali lipat dari
ukuran semula dan bertindak sebagai saluran pemindah hara dari jamur ke
tanaman. Masuknya hifa ke dalam sel tanaman inang diikuti oleh peningkatan
sitoplasma, pembentukan organ baru, pembengkakan inti sel, peningkatan
respirasi dan aktivitas enzim. Siklus hidup arbuskul cukup singkat yaitu 1 - 3
minggu.
Wright dan Uphadhyaya (1998), mengatakan bahwa cendawan MVA
mengasilkan senyawa glikoprotein glomalin yang sangat berkorelasi dengan
peningkatan kemantapan agregat. Menurut Hakim et al. (1986,) faktor-faktor yang
terlibat dalam pembentukan struktur adalah organisme, seperti benang-benang
jamur yang dapat mengikat satu partikel tanah dan partikel lainnya. Selain akibat
dari perpanjangan dari hifa-hifa eksternal pada jamur mikoriza, sekresi dari
senyawa-senyawa polysakarida, asam organik dan lendir yang di produksi juga
oleh hifa-hifa eksternal, akan mampu mengikat butir-butir primer/agregat mikro
tanah menjadi butir sekunder/agregat makro. Agen organik ini sangat penting
dalm menstabilkan agregat mikro dan melalui kekuatan perekat dan pengikatan
oleh asam-asam dan hifa tadi akan membentuk agregat makro yang mantap
(Subiksa, 2002).
10
11
2. Keberlanjutan
Sasaran keberlanjutan sistem agroforestri tidak bisa terlepas dari
pertimbangan produktivitas maupun kemudahan untuk diadopsi dan diterapkan.
Sistem agroforestri yang berorientasi pada konservasi sumber daya alam dan
produktivitas jangka panjang ternyata juga merupakan salah satu daya tarik bagi
petani. Di negara berkembang, insentif tersebut diberikan dalam bentuk bantuan
teknologi seperti teknik-teknik konservasi lahan.
3. Kemudahan untuk diadopsi
Sebuah pendekatan yang lebih konstruktif yang bisa dilakukan adalah
dengan memikirkan permasalahan dalam penyusunan rancangan dan memasukkan
pertimbangan kemudahan untuk diadopsi sedini mungkin (sejak tahap rancangan).
Metode ini lebih ditekankan kepada proses penyuluhan dan adopsinya yang sangat
kompleks. Salah satu cara terbaik adalah dengan melibatkan secara aktif pemakai
(user) teknologi tersebut (petani agroforestri) dalam proses pengembangan
teknologi sejak dari tahap penyusunan rancangan, percobaan, evaluasi dan
perbaikan rancangan inovasi teknologi.
C. Potensi Teknologi Kombinasi Agroforestri dengan Inokulasi Mikoriza
Vesikular Arbuskular bagi Kesuburan Tanah dan Tanaman
Bioremidiasi tanah tercemar logam berat sudah banyak dilakukan dengan
menggunakan bakteri pereduksi logam berat sehingga tidak dapat diserap oleh
tanaman. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan memiliki
kontribusi yang lebih besar dari bakteri, dan kontribusinya makin meningkat
dengan meningkatnya kadar logam berat (Fleibach et al., 1994). Polusi logam
berat pada ekosistem hutan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hutan
khususnya perkembangan dan pertumbuhan bibit tanaman hutan (Khan, 1993).
Tanaman yang tumbuh pada limbah pertambangan batubara diteliti Rani et
al. (1991), menunjukkan bahwa dari 18 spesies tanaman setempat yang diteliti, 12
di antaranya bermikoriza. Tanaman yang berkembang dengan baik di lahan
limbah batubara tersebut, ditemukan adanya "oil droplets" dalam vesikel akar
mikoriza. Hal ini menunjukkan bahwa ada mekanisme filtrasi, sehingga bahan
beracun tersebut tidak sampai diserap oleh tanaman.
12
a)
13
sumber daya yang efisien baik dalam pemanfaatan sinar matahari, air dan unsur
hara di dalam tanah; b) keuntungan ekonomis, yaitu total produksi yang
dihasilkan lebih tinggi sebagai akibat dari pemanfaatan yang efisien; c)
keuntungan sosial, yaitu memberikan kesempatan kerja sepanjang tahun; d)
Keuntungan phsikologis, yaitu perubahan yang relatif kecil terhadap cara
berproduksi tradisional dan mudah diterima masyarakat dari pada teknik pertanian
monokultur e) keuntungan politis, yaitu sebagai alat yang memberikan pelayanan
sosial dan kondisi hidup yang lebih baik bagi petani.
D. Langkah -Langkah Strategis Penggunaan Teknologi Kombinasi untuk
Memanfaatkan Lahan Bekas Tambang agar Dapat Diterima Masyarakat
sehingga Memiliki Keberlanjutan
Dalam pelaksanaan aplikasi teknologi ini, perlu adanya partisipasi aktif
dari masyarakat dalam hal ini yaitu petani. Teknologi kombinasi ini tidak akan
memiliki keberlanjutan apabila tidak dapat diadopsi oleh petani. Oleh karena
diperlukan langkah-langkah strategis penggunaan teknologi kombinasi untuk
untuk memanfaatkan lahan bekas tambang agar dapat diterima masyarakat
sehingga memiliki keberlanjutan.
Tabel 1. Langkah -Langkah Strategis Penggunaan Teknologi Kombinasi untuk
Memanfaatkan Lahan Bekas Tambang agar Dapat Diterima Masyarakat sehingga
Memiliki Keberlanjutan
Tahapan
Kegiatan
1. Sosialisasi
teknologi - Menjelaskan tentang macam-macam cara
kombinasi
agroforestri
pemanfaata lahan bekas tambang untuk
dan mikoriza vasikular
pertanian.
arbuskular
- Menjelaskan sistem agroforestri dan sistem
penggunaan mikoriza vesikular arbuskular.
- Menjelaskan tentangkonsep, sistem kerja, dan
kelebihan teknologi kombinasi tersebut.
2. Demonstrasi dan praktik - Mengadakan workshop dan training untuk
petani tentang aplikasi metode tersebut
langsung
teknologi
kombinasi
agroforestri - Melaksanakan pengujian/evaluasi terhadap
masyarakat terkait pengetahuan tentang
dan mikoriza vasikular
teknologi kombinasi tersebut.
arbuskular
- Mengadakan perlombaan usaha pertanian
berbasis
teknologi
kombinasi
untuk
meningkatkan motivasi masyarakat dalam
mengaplikasikan teknologi tersebut.
3. Pendirian usaha pertanian - Mendirikan industri pertanian berbasis
teknologi
kombinasi
untuk
dijadikan
referensi
berbasis
acuan/contoh bagi petani agar mempermudah
teknologi kombinasi
14
7. Memasilitasi pemasaran
produk usaha peranian
A. Simpulan
Secara garis besar, proses penerapan teknologi kombinasi agroforestri
dengan mikoriza vesikular arbuskular (MVA) ini dilakukan dengan melalui 2
(dua) tahapan umum yaitu dengan melakukan inokulasi mikoriza vesikular
arbuskular kemudian dilanjutkan dengan penerapan sistem agroforestri. Sistem
kerja dari teknologi kombinasi ini yaitu MVA membentuk organ-organ khusus
dengan masuknya hifa ke dalam sel tanaman inang, kemudian
diikuti oleh
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha,
G.B. Hong Dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
Lampung. hlm. 488.
Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2001. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan
Tataguna Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor
Hardiatmi, S.J.M. 2008. Pemanfaatan Jasad Renik Mikoriza Untuk Memacu
Pertumbuhan Tanaman Hutan. Jurnal Inovasi Pertanian, Vol 7. hal 1-10.
Hesti, L., dan Tata. Mikoriza: Korporasi saling menguntungkan antara tanaman
dan jamur. Kiprah Agroforestri, No.1, 2009, h.14-15
Inonu, I. 2010. Pengelolaan Lahan Pasca Tambang di Pulau Bangka. Makalah
disampaikan pada Bintek Reklamasi Lahan Pasca Tambang Kabupaten
Bangka Tengah, Muntok, 12 Oktober 2010.
Irawan, U.S., Fransiskus. H., Edi. P., Wahyu. G., Hendra. G., 2012. Apa Itu
Agroforestri?. pnpm Mandiri : Jakarta
Kabirun, S. and J. Widada, 1995. Response of soybean grown on acid soil to
inoculation of vesicular-arbuscular mycorrhizal fungi. Biotrop Spec.
Publ.No56 : 131-137. Biology and Biotechnology of Mycorrhizae.
Khan, A.G., 1993. Effect of various soil environment stresses on the occurance,
distribution and effectiveness of VA mycorrhizae. Biotropia 8 : 39-44.
Lundgren, B.O. and J.B. Raintree. 1982. Suistainabed agroforetry. In: Nestel B
(ed.). 1982. Agricultural Research for Development. Potentials and
Challenges in Asia, ISNAR, The Hague, The Netherlands. hal 37- 49.
Matatula, J. 2009. Upaya Rehabilitasi Lahan Kritis Dengan Penerapan Teknologi
Agroforestry Sistem Silvopastoral Di Desa Oebola Kecamatan Fatuleu
Kabupaten Kupang. Makalah. Politeknik Negeri Kupang, Kupang.
Madjid, N.M. A. Hashim and I. Abdol. 1994. Rehabilitation of ex-tin mining land
by agroforestry practice. J. Tropical Forest Science 7(1): 113-127.
Margarettha. 2010. Pemanfaatan Tanah Bekas Tambang Batubara Dengan Pupuk
Hayati Mikoriza Sebagai Media Tanam Jagung Manis. J. Hidrolitan.,
Vol.1 No.3 :1-10
Novriani, dan Madjid A. 2009. Teknologi Pupuk Hayati. Makalah. Program
Pascasarjana, Universitas Sriwijaya, Palembang.
17
Pusat Penelitian Bioteknologi Hutan dan Lingkungan IPB. 2002. Effect of bioorganic on soil and plant improvement of post tin mine site at PT. Koba
Tin Project Area, Bangka. Pusat Penelitian Bioteknologi IPB, Bogor.
Rani, D.B.R., S. Ragupathy and A. Mahadevan, 1991. Incidence of vesicular arbuscular mycorrhizae (FMA ) in coal waste. Biotrop Special Publ. 42 :
77- 81 in Soerianegara and Supriyanto (Eds) Proceedings of Second Asean
Conference on Mycorrhiza.
Raintree JB. 1990. Theory and practice of Agroforestry Diagnosis and Design. In:
MacDicken KG and NT Vergara (eds). 1990. Agroforestry: Classification
and Management. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Reijntjes, C., Haverkort,B., Waters- Bayer, A. 1999. Pertanian Masa Depan.
Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah
(Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Y. Sukoco). Penerbit mitra Tani,
ILEIA dan Kanisius.
Setiadi, Y. 2004. Arbuscular Mycorrhizal Inoculum Production. Dalam prosiding
Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo-Ektomikoriza untuk
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Asosiasi Mikoriza Indonesia-Jawa
Barat. Bandung. Hal 18-31
Shetty K.G., Hetrick B.A.D., Figge D.A.H., dan Schwab A.P. 1994. Effects of
mycorrhizae and other soil microbes on revegetasion of heavy metal
contamined mine spoil. Environmental Pollution 86: 181-188.
Subiksa,I.G.M, 2002 Pemanfaatan Mikoriza untuk Penanggulangan Lahan Kritis.
Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Sujitno, S. 2007. Sejarah Timah di Pulau Bangka.
Tbk. Pangkalpinang.
18
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup
Ketua Kelompok
Nama lengkap
Tempat, Tanggal Lahir
19
Anggota Kelompok II
Nama lengkap
: Zulfa Ulinnuha
Tempat, Tanggal Lahir
: Kabupaten Banyumas 21 Januari 1994
Karya Tulis Ilmiah
:
1. Pemanfaatan Senyawa Saponin dalam Tumbuhan Pegagan (Centella asiatica)
sebagai antiseptik alami
2. Budidaya Jamur Merang dengan Media Limbah Tekstil
3. Upaya pemanfaatan lahan bekas tambang dengan teknologi kombinasi
agroforestri dan MVA untuk mendukung keberlanjutan Indonesia swasembada
pangan
Prestasi
:
1. Finalis Olimpiade Fisika se-Kabupaten Banyumas
2. Juara Lomba Kaligrafi se-Kabupaten Banyumas
(Zula Ulinnuha )
A1L011086
Anggota Kelompok II
Nama Lengkap
: Warsono El Kiyat
Tempat, Tanggal Lahir
: Cirebon, 12 Januari 1991
Karya Tulis Ilmiah
:
1. Pemanfaatn Limbah Jerami sebaga Bahan Dasar ArtificialNest dalam
Meningkatkan Diversitas Burung di Kabupaten Banyumas (2012) (LKTI
Bioetchfair, Universitas Al-Azhar Indonesia).
2. Solusi Kreatif Energi Alternatif Bioetanol dalam Mengatasi Krisis Energi di
Indonesia tanpa Melalaikan Krisis Pangan di Indonesia (Hatta Radjasa Writing
Competition 2012).
3. Perwujudan Ketahanan Pangan Nasional dalam Menghadapi Krisis Pangan di
Indonesia (Pekan Ilmiah Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman 2012).
4. Komersialisasi Pendidikan (Koran TEMPO 2009).
5. Peran Industri Rokok dalam Mengatasi Krisis Ekonomi: Mungkinkah
Menjawab Polemik Keberadaan Rokok di Indonesia? (IHPSS IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta 2012).
6. Kukulibupi (Kerupuk Kulit Ikan Buntal Pisang): Upaya Optimalisasi
Pemanfaatan Ikan Buntal Pisang (Tetraodon lunaris) Secara Berkerlanjutan
dengan Pengolahan Sederhana Menjadi Kerupuk (LKT Kemaritiman
Universitas Hasanuddin 2012).
Prestasi
:
1. Juara 1 LKTI Nasional Biotechfair 2012 Universitas Al Azhar Indonesia
2. Penghargaan Rektor Mahasiswa Berprestasi Bidang Akademik (2012).
3. Penerima Penghargaan UNSOED AWARD Bidang Karya Tulis Ilmiah (2012)
4. Penulis Utama The Book of 2nd Indonesia Public Health Summit. (2012).
5. Juara Harapan III LKT Kemaritiman, Universitas Hasanuddin,Makassar (2012)
Purwokerto, 15 November 2012
(Warsono El Kiyat )
A1M009078