Anda di halaman 1dari 2

Port de Entry Infeksi Odontogen

Infeksi pada rongga mulut biasanya disebabkan karena berbagai macam


mikroorganisme. Mikroorganisme dapat masuk ke jaringan keras maupun jaringan
periapikal melalui karies, jaringan periodontal, dan jaringan perikoronal. Bakteri
masuk melalui karies ke dalam pulpa.

Respon imun tubuh tidak dapat

mengkompensasi virulensi maka terjadirespon pertahanan berupa inflamasi dan


jika virulensi berlanjut akan menjadi nekrosis pulpa. Nekrosis pulpa adalah
mekanisme yang disebabkan oleh karena vaskularisasi pada ruang pulpa sangat
kecil berikutnya akan terjadi vasokonstriksi sesaat kemudian vasodiatasi, terjadi
peningkatan tekanan cairan plasma terhadap dinding pulpa yang berupa jaringan
keras yang dilanjutkan eksudasi yang menyebabkan edema intrapulpa. Edema ini
meyebabkan

penyempitan/kongesti

pembuluh

darah

dikarenakan

respon

peningkatan tekanan terhadap jaringan keras pulpa dan menyebabkan iskemia


pembuluh darah yang terlibat (Marsh Phillip et al, 2009).
Bila kondisi terjadi berlarut-larut maka akan terjadi nekrosis pulpa.
Karena jaringan yang nekrosis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
bakteri, bila bakteri terus berkembang biak maka infeksi akan menjalar melalui
jalur masuk yang kedua yaitu jaringan periodontal melalui foramen apikalis
menuju jaringan apikal, maka terjadilah periodontitis (Marsh Phillip et al, 2009).
Jalur infeksi yang ketiga adalah jaringan perikoronal. Mahkota gigi sehat
yang erupsi sempurna dikelilingi oleh jaringan gingival. Pada gigi yang erupsi
sebagian, mahkota gigi diliputi oleh jaringan lunak (yang disebut operkulum).
Operkulum tidak dapat dibersihkan secara sempurna sehingga sering mengalami
infeksi. Infeksi tersebut dapat bersifat local atau dapat meluas ke jaringan yang
lebih dlaam dan melibatkan jaringan lunak (spasium). Antara operculum dengan
mahkota gigi yang erupsi sebagian terdapat spasium, bagian dari dental follicle
(sisa dari jaringan enamel yang terdapat pada gigi yang sedang erupsi), yang
berhubungan dengan rogga mulut melalui celah (pseudopoket).Berbagai macam
flora normal rongga mulut, terutama mikroflora subgingiva dapat mebentuk
koloni di celah tersebut. Kebersihan rongga mulut yang kurang sehingga terdapat
akumulasi plak dapat mendukung berkembangnya koloni bakteri (Marsh Phillip et
al, 2009).

Gambar 1. Port de Entre melalui karies (Marsh Phillip et al, 2009).

Gambar 2. Port de Entre melalui jaringan perikoronal (Marsh Phillip et al, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Marsh DP, Martin VM. 2009. Oral Microbiology : Orofacial Bacterial Infections. 5th
ed. Toronto : Churchill Livingstone Elsevier. p 146-149.

Anda mungkin juga menyukai