Anda di halaman 1dari 37

BY :

ELL MADU

Dilihat dari fungsi administrasi negara adalah


fungsi menyelenggarakan UU sebagai padanan kata
rule application menerapkan. M/ Menteri
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (norma
hukum umum tidak menyebutkan, suatu saat
presiden mengangkat A menjadi menteri, hal ini
berarti Presiden melakukan rules application

MA

MK

DPR

KEUANGA
N
PENGAWASAN

PRESIDEN

H
A
N
O
T
O
N
O
M

MPR

BPK

WEWENAN
G
TINDAK ADMINISTRASI
NEG.
ASPEK HAN
LAINNYA

RULES
APPLICATION
PELAKSANA ORGANISASI ADMINISTRASI
NEGARA

PENYELENGGARAAN NEGARA
NEGARA:
Terdiri dari KEKUASAAN-KEKUASAAN
Pelaksanaan kekuasaan disebut
TUGAS/FUNGSI
Kekuasaan berlandaskan hukum disebut
KEWENANGAN
Kekuasaan yang dipangku seseorang disebut
JABATAN
Orang yang memangku jabatan disebut
PEJABAT
Keseluruhan Pejabat disebut PENGUASA

UUD 1945
- Penyelenggaraan Negara di bidang Kedaulatan Rakyat,
adalah rakyat
- Penyelenggaraan Negara di bidang Konstitusi: MPR
- Penyelenggaraan Negara di bidang Pembentukan UU,
adalah Presiden dan DPR
- Penyelenggaraan Negara di bidang Pelaksanaan UU,
adalah Presiden dan Para Menteri
- Penyelenggaraan Negara di bidang Kepenasehatan,
adalah DPA Dihapus
- Penyelenggaraan di bidang Pemeriksaan Kekuangan,
adalah BPK
- Penyelenggaraan di bidang Penegakan UU
Kehakiman, adalah MA/MK

DEFINISI:
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
ikatan hirarki
HAKIKI ORGANISASI:
1.
Sebagai Wadah dimana kegiatan
diselenggarakan
2.
Sebagai Proses interaksi antara orang-orang
dalam organisasi

1. Organisasi Modern
-

dibentuk dengan suatu proses berdasarkan Organisation


Planning
Bebas dari tekanan-tekanan atau pengaruh lingkungan yang
konvensional atau tradisional.
Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
Mempunyai struktur organisasi yang jelas
Mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

2. Organisasi Konvensional
-

Dibentuk oleh orang-orang yang mampu berfikir secara


modern, rasional, sistematis dan logis.
Tidak menerapkan teori-teori organisasi.

3. Organisasi Tradisional
-

Merupakan kelompok orang yang mengupayakan secara


bersama-sama secara spontan, tanpa struktur yang jelas
Pola berfikir dan bekerjanya secara tradisional.
Digerakkan oleh Pemimpin yang tidak mengenal teori
organisasi.

Rakyat: memegang kekuasaan tertinggi


Presiden: dilantik oleh MPR (dipilih oleh rakyat)
Menteri: Membantu Presiden dalam menjalankan
tugas-tugas pemerintahan melalui
Administrasi Negara/Birokrasi Pemerintahan
perumus kebijakan publik
Organisasi Administrasi Negara (Organisasi
Pemerintah): Organisasi Publik harus memberi
pelayanan yang sebaik-baiknya pada publik, jangan
sampai karena perbuatan negatif nya menyebabkan
masyarakat tidak percaya lagi pada Birokrat Publik,
sehingga masyarakat sulit diharapkan
partisipasinya.

1.

2.

Prinsip tujuan organisasi yang realistik

Tujuan harus dapat dicapai, bukan sekedar cita-cita,


harapan atau impian belaka.
Tujuan memberi sifat, corak dan arah kepada organisasi
yang bersangkutan.

Prinsip pembagian kerja yang rasional

Kegiatan kerja dibagi-bagi dalam unit-unit kerja yang


berkaitan satu sama lainnya

3.

4.

Prinsip Penugasan Bagian Kerja

Setiap tugas betatapun kecilnya, mengandung: Wewenang,


Fungsi, Kewajiban dan Tanggung Jawab.

Prinsip Pelimpahan Wewenang

Setiap penugasan harus disertai dengan Pelimpahan


Wewenang yang tepat, jelas dan tegas menurut batas-batas
(karena setiap wewenang selalu mempunyai tanggung
jawab).

5. Prinsip hierarki

Tidak boleh ada unit organisasi tanpa atasan, yang


mempunyai wewenang memberi perintah kerja atau
perintah operasional kepada bawahannya.

6. Prinsip tanggung jawab

Responsibility: atasan bertanggung jawab atas kegiatan


bawahannya.
Liability: Tanggung jawab bawahan yang melakukan kesalahan
pidana atau perdata.
Accountability: Pertanggung jawaban kepada Organiasi atas
penggunaan sumber daya organisasi (personil, uang, mesin,
kendaraan, material dsb)

7. Prinsip span of control


-

Siapapun tidak boleh diserahi tugas yang melebihi


kemampuan.
Atasan bertanggung jawab atas pengembangan
bawahannya.

8. Prinsip kesatuan arah


Semua kebijaksanaan, peraturan, instruksi dan perintah
yang diberikan harus menuju pada tercapainya tujuan
organisasi (ke arah yang sama)

9. Prinsip kesatuan komando/pimpinan


10. Prinsip integritas
-

Setiap unit organisasi dalam mengejar efektif dan


efisiensi harus menjaga jangan sampai personil yang
melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya langsung
maupun tidak langsung dengan tujuan organisasi yang
ditetapkan.

11. Prinsip Disiplin

Setiap orang dalam organisasi baik pimpinan


maupun yang bukan pimpinan harus berfikir dan
berperasaan menurut konstitusi organisasi serta
mentaati ketentuan-ketentuan organisasi dengan
setepat-tepatnya

12. Prinsip Stabilitas Personil

Pembinaan personil sampai mempunyai


kemampuan dan keterampilan dalam
menjalankan tugas dan fugnsinya (memerlukan
waktu yang cukup lama)
Jangan sering mengganti (mutasi) personil,
karena akan menimbulkan ketidak stabilan dalam
organisasi

13. Prinsip Klasifikasi Jabatan


Jabatan-jabatan dalam organisasi dijabarkan secara
- vertikal, garis lurus ke atas
- horizontal, garis lurus ke samping/mendatar.

14. Prinsip Keseimbangan Sentralisasi,


Desentralisasi dan Dekonsentrasi
Kesaturan arah dan komando sentralisasi
Wewenang pengambilan keputusan oleh bahwan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang relevan
atas nama Puncak Pimpinan Desentralisasi.
Walaupun bawahan berwenang mengambil
keputusan sendiri, namun tanggung jawab keluar
tetap oleh Pimpinan Dekonsentrasi

1.

2.

3.
4.

5.

Organisasi Lini (Suatu tipe organisasi yang


merupakan suatu garis hierarki, dimana pengambil
keputusan adalah pimpinan/atasannya yang dianggap
serba bisa (Allround))
Organisasi Staf (Suatu tipe organisasi berdasarkan
garis mendatar, yang bertugas membantu pimpinan
dalam mengambil keputusan, dengan demikian staf
harus mempunyai keahlian tertentu)
Organisasi Lini dan Staf (Merupakan gabungan
antara organisasi lini dan staf kompleks.)
Organisasi Fungsional (Organisasi yang dijalankan
oleh fungsionaris atau unit bantu khusus yang
mempunyai keahlian spesialistis dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan operasional)
Organisasi Horizontal (Organisasi yang terdiri dari
sekelompok fungsionaris yang kedudukannya sederajat
dan mempunyai hubungan kerekanan (Kantor
Pengacara, Praktek dokter bersama))

Organisasi Pemerintahan dalam suatu ngara


pada hakekatnya terdiri dari:
- Organisasi Pemerintahan Pusat (OPP)
- Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)

Pimpinan Pemerintahan Top Administrator


Merumuskan dan memutuskan kebijakan pemerintah
Menyampaikan kebijakan kepada para pembantunya &
masyarakat
Mendelegasikan kewenangannya
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Menyusun struktur pemerintah
Menjalin hubungan ekstern dengan Luar Negeri
Kabinet/Departemen Merupakan bagian dari
Pemerintahan Negara yang dipimpin oleh seorang Menteri
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Dewan Pemerintahan Tertinggi Dewan pengambil
keputusan atau kebijakan Pemerintahan tertinggi.
Badan Non Departemen LPND berada di langsung di
bawah Presiden

MENTERI DEPARTEMEN

Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas yagn


ditampung dalam Departemen

MENTERI KOORDIANATOR

Mengkoordinasikan departemen-departemen yang


berada di bawah bidangnya untuk penyusunan
kebijakan.

MENTERI NEGARA

Membantu Presiden melaksanakan tugas-tugas yang


tidak tertampung dalam bidang tugas departemen.

MENTERI MUDA

Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijaksanaan


program di bidang pemerintahan yang mendesak dan
perlu ditangani secara intensif

Keppres No. 136/1999 (16 Departemen)


Depdagri, Deplu, Kumdang, Keuangan, P

Keppres No. 165/2000 (17 Departemen)


Departemen Kebudayaan dan Pariwisita

Keppres No. 172/2000 (17 Departemen)


Penyempurnaan susunan organisasi departemen

Keppres No. 234/2001 (18 Departemen, 3 Menko,


10 Meneg)
Departemen sosial
Perindag (Perdagangan & Perindustrian
Departemen Kebudayaan & Pariwisata (Jadi Menteri
Negara)

PerPres No. 9/2005

MENTERI KOORDINATOR
Keppres No. 162 Tahun 2000 jo
Keppres No. 174 Tahun 2000

MENTERI NEGARA
Keppres No. 163 Tahun 2000 jo
Keppres No. 175 Tahun 2000

MENTERI MUDA
Keppres No. 164 Tahun 2000 jo
Keppres No. 176 Tahun 2000

Unsur Pimpinan

Menteri (sebagai pimpinan departemen yang bertanggung jawab


kepada Presiden)

Unsur Pembangu Pimpinan

Sekretariat Jenderal (yang bertanggung jawab kepada menteri


yang bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan
pengendalian terhadap program administrasi, SDM, serta
pengawasan)

Unsur Pelaksana

Direktorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan


bertugas melaksanakan perumusan kebijakan dan
pelaksanaannya serta standardisasi teknis tugas2 umum dep.)

Unsur Pengawasan

Inspektorat Jenderal (bertanggung jawab pada menteri dan


bertugas melaksanakan pengawasan di departemen)

Unsur Pelaksana Teknis

BAdan: unsur pelaksana tugas admnistrasi atau tugas teknis depg


bertanggung jawab pada menteri)

Staf Ahli
Instansi Vertikal

Perangkat dept di daerah (kewenangan tidak diserahkan ke daerah


tetap di pusat/ departemen

Pengertian secara harfiah


Bureu berarti meja
Kartia berarti pemerintah

Jadi pengertia birokrasi adalah pelayanan yang


diberikan oleh Pemerintah dari meja ke meja
Secara umum dapat dirumuskan
Merupakan suatu tipe organisasi yang
melaksanakan tata kerja yang telah ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan, yang
bertugas melakukan pelayanan umum (public
service) serta dilaksanakan dengan sepenuhnya
(secara sende of belonging dan sense of
responsibility)
MAX WEBER
Birokrasi adalah suatu istilah kolektif bagi suatu
badan yang terdiri dari jabatan-jabatan publik.

3 arti birokrasi:
- Sebagai tipe organisasi yang khas
- Sebagai suatu sistem atau struktur
- Sebagai suatu tatanan jiwa dan alat kerja
para organ negara

CIRI-CIRI IDEAL BIROKRASI (MAX WEBER)


1.
Dalam pelaksanaan birokrasi mengikuti prinsi
organisasi sepeuhnya
2.
Para pelaksana birokrasi harus patuh pada
peraturan yang melandasinya (azas legalitas)
3.
Para birokrat harus bekerja dengan sungguhsungguh (sense of belonging dan sense of
responsibility
4.
Para birokrat melaksanakan disiplin yang luas
5.
Pengangkatan para pejabat berdasarkan
syarat2 teknis (Merit system dan Career
system)
6.
Harus ada pemisahan yang tegas antara
urusan pribadi dan urusan dinas.

Dimaksudkan sebagai sistem kerja yang


berdasarkan atas tata hubungan kerjasama
antara jabatan-jabatan secara zakelijk,
menurut prosedur dan peraturan yang
berlaku, tanpa pilih kasih dan tanpa pamrih.

Berarti birokrasi itu tidak menyimpang dari


apa yang telah diperintahkan oleh atasan
atau oleh peraturan perundang-undangan.
Dan dalam melaksanakan tugasnya seorang
birokrat dilengkapi dengan azas legalitas
dan azas fries ermessen.

Seperangkat peraturan perundang-undangan


yang diarahkan untuk mengatur tentang
organisasi yang melaksanakan tata kerja
yang melaksanakan pelayanan umum dan
tugas-tugas pemerintahan.
Hukum disini berperan dan berfungsi dalam 3
Aspek:
1.
Hukum sebagai alat (instrumen)
2.
Hukum sebagai landasan dasar untuk
mencapai kemakmuran
3.
Hukum sebagai sarana untuk memperlancar
proses pembangunan.

Berarti hukum sebagai pengendali untuk


menciptakan suatu ketertiban di dalam
tubuh birokrasi publik, agar tercapai sasarn
yang telah ditetapkan, yaitu guna
mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Berarti dalam melaksanakan
birokrasi berdasarkan azas legalitas
(dilandasai oleh seperangkat peraturan
perundang-undangan baik tertulis maupun
tidak tertulis).

Berarti hukum sebagai landasan dasar birokrasi


publik, dimana hal ini merupakan
pelaksanaan dari azas legalitas dimana
ketaatan dan kesadaran hukum dari para
aparat merupakan syarat mutlak.
Sumber hukum utama (the basic policy) yang
mendasari pelaksanaan birokrasi publik
adalah GBHN. Dan dalam pelaksanaannya
GBHN perlu dijabarkan dalam bentuk the line
of conduct, yaitu jalur-jalur kebijakan yang
merupakan keputusan dari para birokrat/para
pejabat pemerintah.

Titik beratnya adalah mengenai keputusan


dari para birokrat dalam menjalankan
tugasnya, agar tercipta iklim kepastian
yang sesuai dengan organisasi pemerintah.
Yang dijadikan unit analisa disini adalah
proses pembuatan keputusan, dimana
harus memperhatikan: rasionalits,
efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.
Berbicara masalah hukum birokrasi, maka
tidak terlepas dari para birokratnya sebagai
pelaksanan yang menyangkut mental dan
loyalitas.

Perumusan Kebijakan Publik bukan


merupakan suatu proses yang sederhana
dan mudah, karena terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi.
Fungsi perumusan kebijakan publik sama
pentingnya dengan fungsi pelaksanaan
kebijakan publik
Birokrasi Pemerintah berperan sebagai
perumus dari kebijakan publik (Nicholas
Henry)

1.

2.

3.

4.

5.

Motivator Birokrat mampu mendorong seluruh


komponen masyarakat untuk turut serta dalam
pembangunan.
Moernisator Birokrat mampu menyeleksi
norma-norma yang usang dan norma-norma
yang baru.
Katalisator Birokrat mampu memberi suri
telandan dan contoh yang baik kepada
bawahannya.
Dinamisator Birokrat mampu menujukkan
suatu dinamika yang merupakan peningkatan
peran dan daya kerja pemerintah.
Stabilisator Birokrat mampu menciptakan
suasana stabil dalam pelaksanaan tugas2
karena merupakan syarat mutlak berhasilnya
pembangunan nasional.

1.

2.

Kebijakan merupakan suatu program


pencapaian tujuan, nilai, dan praktek yang
terarah. (Harold D. Lasswell & Abraham
Kaplan)
Kebijakan merupakan serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu
yang diikuti dan dilaksanakna oleh
seorang pelaku atau sekelompok pelaku
guna memecahkan suatu masalah (James
E. Ander)

3. Kebijakan Publik adalah suatu strategi


Kebijakan yang diarahkan untuk mencapai
suatu juguan. Oleh karena itu kebijakan
memiliki 3 elemen, yaitu:
a. Identifikasi tujuan2 yang ingin dicapai
b. Strategi dari berbagai langkah untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
c. Penyediaan bebagai input untuk memungkinkan
pelaksanaan secara nyata dari strategi tersebut.
(Amara Raksasataya)

4. Kebijakan publik merupakan apa yagn dipilih


oleh pemerintah untuk dilakjukan atau tidak
dilakukan, dimana keduanya mempunyai
pengaruh yang sama besarnya (Thomas RDye)

5. Kebijakan Publik adalah kebijakan yang


dikembangkan oleh Badan-badan atau Pejabat
Pemerintah yang mempunyai beberapa
kharakteristik:
a. Mempunyai tujuan tertentu
b. Basis tindakan/pola tindakan pejabat pemerintah
c. Merupakan apa yang benar dilakukan oleh
Pemerintah bukan merupakan apa yang pemerintah
maksud akan dilaksanakan.
d. Bersifat positif dalam arti merupakan keputusan
pejabat pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.
e. Kebijakan publik harus didasarkan pada peraturan
perundang-undangan (legalitas) dan bersifat
memaksa (James E. Ander)

6. Kebijakan publik adalah pengalokasian nilainilai secara paksa kepada seluruh anggota
masyarakat. Dan hanya pemerintah yang sah
yang dapat berbuat demikian (David Easton.

1.
2.

3.

4.

Kebijakan publik dalam bentuk perdananya


berupa penetapan tindakan pemerintah.
Kebijakan publik tidak cukup hanya
dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam
bentuk nyata.
Kebijakan publik baik untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu
dilandasi dengan maksud dan tujuan
tertentu.
Kebijakan publik harus senantiasa
ditujukan bagi kepentingan seluruh
anggota masyarakat (perbuatan kebijakan
pulbkik tidak hanya mengatasnamakan
untuk kepentingan publik, tetapi benar2
berujtuan untuk memenuhi keinginan dan
tuntutan seluruh anggota masy.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perumusan masalah kebijakan


publik (policy problems)
Penyusunan agenda pemerintah
(policy agenda)
Perumusan usulan kebijakan publik
Pengesahan kebijakan publik
Pelaksanaan kebijakan publik
Penilaian kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai