Anda di halaman 1dari 69

Penelitian Epidemiologi

Faktor Penyebab Kunjungan Follow


up Pasien TB tidak Kembali

Flavianus R.L. Wayan


10 2010 237

Epidemiologi TB

Epidemiologi TB
TB merupakan penyakit saluran
pernapasan bagian bawah yang
disebabkan oleh mycobacterium
tuberkulosa
Penyebaran melalui udara dalam
bentuk droplet

Epidemiologi TB
WHO memperkirakan bahwa sepertiga
populasi dunia menderita bakteri TB.
Laporan terbaru WHO 2008, setiap tahun
ada 9,2 juta kasus TB baru (139/10.000
penduduk)
Lima negara penyumbang TB terbesar :
India, China, Indonesia, Afrika Selatan
dan Nigeria. (2008)
Laporan WHO terakhir (2010) indonesia
menempati urutan ke 5 didunia

Epidemiologi TB
Resiko penularan tiap tahun (annual
risk of TB infection;ARTI) di indonesia
antara 1-2% dengan arti diantara
1000 penduduk setiap tahun, 10
orang akan terinfeksi.
Tahun 2007 di indonesia ditemukan
94.000 pasien laki-laki dan 65.642
pasien TB perempuan dengan BTA (+)

Epidemiologi
Faktor Agent (mycobacterium
tuberculosis)
bersifat resisten terhadap desinfektan
kimia dan antibiotika
Mampu bertahan hidup pada dahak
kering untuk jangka waktu yang lama
Patogenesis dan daya virulensinya
tergantung dosis infeksi dan kondisi
host

Epidemiologi
Faktor Host

umur :Puncaknya pada dewasa muda dan


menurun kembali ketika seseorang atau kelompok
menjelang usia tua
Jenis Kelamin : mayoritas adalah wanita. Mungking
berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh
Kondisi sosial ekonomi : 90% penderita
tuberkulosis paru di dunia menyerang kelompok
dengan sosial ekonomi lemah atau miskin
Kekebalan Tubuh : kekebalan buatan diperoleh
sewaktu seseorang diberivaksin BCG (Bacillis
Calmette Guerin). Umumnya penderita TB
memiliki kebebalan tubuh yang lemah
Adanya Kontak Dengan Penderita TB

Epidemiologi
Lingkungan (Environtment)
Kelembapan : Bakteri mycobacterium
tuberculosa akan tumbuh dengan subur pada
lingkungan dengan kelembaban tinggi
Ventilasi : ventilasi yang tidak memenuhi syarat
rumah sehat (< 10 % dari luas lantai)
Suhu : kuman TB merupakan bakteri mesofilik
yang tumbuh subur dalam rentang 2540 C
dan optimal pada suhu 3137 C
Pencahayaan : cahaya matahari mempunyai
sifat membunuh bakteri, terutama kuman
mycobacterium tuberculosa. kuman TB dapat
bertahan hidup pada tempat yang sejuk,
lembab dan gelap tanpa sinar matahari
Kepadatan Penghuni Rumah

Epidemiologi
Periode Patogenesis (interaksi
Host-Agent-Envi)

Usaha Pemberantasan TB
(Program Pemberantasan TB di
Puskesmas)

Sejarah Pengendalian TB
Nasional

Tujuan dan Target


Tujuan jangka panjang : Memutuskan
mata rantai TB sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan di Indonesia
Tujuan Jangka Pendek :
Cakupan CDR mencapai 70 %
Kesembuhan minimal 85 % pada
penderita BTA (+)
Mencegah terjadinya MDR (Multi Drug
Resistency)

Pedoman Puskesmas dalam


P2TB
Penatalaksanaan P2TBC
1. Penemuan penderita.
2. Pengobatan
Peningkatan sumber daya manusia
Pelatihan tenaga yang terkait dengan program
P2TBC
Monitoring dan evaluasi
1. Supervisi
2. Pertemuan monitoring :
Evaluasi pengobatan melalui evaluasi klinik dan
bakteriologik
Promosi
Advokasi, kemitraan dan penyuluhan.

Penemuan Kasus TB
Kegiatan penemuan pasien terdiri dari
penjaringan suspek, diagnosis, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien.
Umumnya dilakukan secara pasif dengan
promosi aktif
Penemuan secara aktif dapat dilakukan
terhadap:
kelompok khusus yang rentan atau beresiko
tinggi sakit TB seperti ODHA
kelompok yang rentan tertular TB seperti di
rumah tahanan, LP (para NaPi), penduduk
daerah kumuh, serta keluarga atau kontak
pasien TB
Kontak dengan pasien TB resistan obat

Penentuan Diagnosis
Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
Untuk menegakkan diagnosis,
menilai keberhasilan pengobatan dan
potensi penularan
Dilakukan dengan 3 spesimen dahak
yang dikumpulkan dalam dua hari
kunjungan yang berurutan berupa
Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS)

Penentuan Diagnosis
Pemeriksaan Biakan
Peran biakan dan identifikasi M. Tuberkulosis
adalah untuk menegakkan diagnosis TB pada
pasien tertentu, yaitu :
Pasien TB Ekstra Paru
Pasien Tb Anak
Pasien TB BTA Negatif
Pemeriksaan tersebut dilakukan jika keadaan
memungkinkan dan tersedia lab. yang telah
memenuhi standar yang ditetapkan
Khusunya untuk mengetahui pasien terhadap
OAT yang digunakan

Penentuan Diagnosis
Pemeriksaan Tes Resistensi (Uji
Kepekaan OAT)
Hanya dilakukan di lab yang mampu
melakukan biakan
Ditujukan untuk diagnosis pasien TB
yang memenuhikriteria suspek TBMDR

Diagnosis TB
Semua suspek TB diperiksa 3
spesimen dahak dalam waktu 2 hari,
yaitu
sewaktu - pagi - sewaktu(SPS).
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa
ditegakkan dengan ditemukannya
kuman TB. Pada program TB nasional,
penemuan BTA melalui pemeriksaan
dahak mikroskopis merupakan
diagnosis utama.
Tidak dibenarkan mendiagnosis TB
hanya berdasarkan pemeriksaan
fototoraks saja.

KLASIFIKASI PENYAKIT
Klasifikasi berdasarkan organ tubuh (anatomical site)
yang terkena:
Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis ekstra Paru
Klasifikasi berdasarkan Hasil Pemeriksaan Dahak
Mikroskopis :
Tuberkulosis paru BTA positif
Tuberkulosis paru BTA negatif
Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative
Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis.
Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT,
bagi pasien dengan HIV negatif

Klasifikasi Penyakit
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan
sebelumnya
Kasus baru
Kasus yang sebelumnya diobati
Kasus kambuh (Relaps)
Kasus setelah putus berobat (Default )
Kasus setelah gagal (Failure)

Pengobatan TB
Pengobatan TB bertujuan untuk
menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Panduan OAT yang dipakai program
sesuai dengan rekomendasi WHO
yang terdiri dari 4 golongan

Pengobatan TB

Prinsip Pengobatan TB
OAT harus diberikan dalam bentuk
kombinasi beberapa jenis obat
Untuk menjamin kepatuhan pasien
menelan obat, dilakukanpengawasan
langsung (DOT =Directly Observed
Treatment) olehseorang Pengawas
Menelan Obat (PMO)
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap,
yaitu tahap intensif dan lanjutan.

Tahapan Pemberian OAT


Tahap awal (intensif)
Pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah
terjadinya resistensi obat.
Bila pengobatan tahap intensif tersebut
diberikan secara tepat, biasanya pasien menjadi
tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi
BTA negatif (konversi)dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
Pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama
Penting untuk membunuh kuman persisten
sehingga mencegah terjadinya kekambuhan

Regimen OAT Program Nasiona


P2TB
Paduan OAT yang digunakan oleh Program
Nasional PengendalianTuberkulosis di Indonesia:
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan
obat sisipan (HRZE)
Kategori Anak: 2HRZ/4HR
Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien
TB resistan obat diIndonesia terdiri dari OAT lini
ke-2 yaitu Kanamycin, Capreomisin,Levofloksasin,
Ethionamide, sikloserin dan PAS, serta OAT lini-1,
yaitupirazinamid and etambutol.

Regimen OAT Program Nasional


P2TB
Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)
Pasien baru TB paru BTA positif.
Pasien TB paru BTA negatif foto toraks
positif
Pasien TB ekstra paru
Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus
berobat (default)

Pengawas Menelan Obat


(PMO)
Persyaratan PMO
Seseorang yang dikenal, dipercaya dan
disetujui, terutama disegani dan dihormati
pasien
Seseorang yang tinggal dekat dengan
pasien.
Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
Bersedia dilatih dan atau mendapat
penyuluhan bersama-sama dengan pasien

Pengawas Menelan Obat


Tugas seorang PMO :
Mengawasi pasien TB agar menelan obat
secara teratur sampai selesai pengobatan.
Memberi dorongan kepada pasien agar
mau berobat teratur.
Mengingatkan pasien untuk periksa ulang
dahak pada waktu yang telah ditentukan.
Memberi penyuluhan pada anggota
keluarga pasien TB yangmempunyai
gejala-gejala mencurigakan TB untuk
segera memeriksakan diri ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Follow Up Pengobatan TB
Dilakukan dengan pemeriksaan ulang
dahak mikroskopis
Pemeriksaan dahak mikroskopis lebih
baik dibandingkan pemeriksaan
radiologis

SP2TP TB

Kartu Pengobatan TB ( TB 01)


Kartu Identitas Penderita (TB 02)
Register TB Kabupaten (TB 03)
Formulir Permohonan Lab TB untuk pemeriksaan dahak (TB 05)
Daftar tersangka pasien (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB
06)
Lap triwulan penemuan penderita baru dan kambuh (TB 07)
Lap Triwulan Hasil Pengobatan Penderita TB yang terdaftar 1215 bulan lalu (TB 08)
Formulir rujukan/pindah pasien (TB 09).
Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan (TB
010)
Laporan triwulan hasil pemeriksaan dahak akhir tahap intensif
untuk penderita terdaftar 3-6 bulan yang lalu (TB 011)
Formulir Pengiriman sediaan untuk cross check (TB 012)
Laporan Penerimaan dan Pemakaian OAT di kabupaten (TB 013)

Usulan Penelitian

Usulan Penelitian
Disebut juga research proposal,
study proposal
Secara esensial dimaksudkan
sebagai penuntun bagi peneliti
dalam seluruh rangkaian proses
penelitian

Sistematika Usulan Penelitian


Judul
I. Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan Masalah
Hipotesis
Tujuan
Manfaat
II. Tinjuan Pustaka
Kerangka Konsep
III. Metodologi
Desain
Tempat dan Waktu
Populasi dan Sampel
Kriteria Inklus dan Eksklusi
Besar Sampel
Cara Kerja
Identifikasi Variabrel
Rencana Manajemen dan analisis data
Definisi Operasional
Masalah Etika
IV. Daftar Pustaka
V. Lampiran

Pendahuluan

Latar Belakang
Alasan pemilihan topik penelitian
Besarnya masalah menurut kepustakaan
Apa yang sudah diketahui / permasalahan
yang ada (what is known)
Apa yang belum diketahui (knowledge gap)
Apa yang bisa digarap dari penelitian untuk
menutup knowledge gap

Pendahuluan
Rumusan masalah
Merupakan uraian dari masalah yang
diangkat pada Latar Belakang
Harus padat dan tajam
Hendaknya bersifat khas dan tidak
bermakna ganda
Mempunyai manfaat bagi
kepentingan orang banyak

Pendahuluan
Hipotesis
Pernyataan sebagai jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian
Memiliki landasan teori yang kuat
Menyatakan suatu hubungan variabel
bebas dan variabel terikat
Memungkinkan untuk diuji secara
empiris
Dikemukakan sebelum penelitian
dimulai, sebelum data terkumpul

Pendahuluan
Tujuan Penelitian
Berupa tujuan Umum dan Khusus
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari
penelitian yang akan dilakukan

Tinjauan Pustaka
Memperkaya dan mempertajam
permasalahan yang dipilih
Bersumber dari publikasi ilmiah (jurnal),
text book, dan kajian ilmiah lainnya
Sumber lainnya dari online database
melalui internet dari sumber yang dapat
dipercaya
Harus obyektif berdasarkan informasi yang
didapat dari sumber
Sumber pustaka yang digunakan sebaiknya
yang terbaru ( maksimal 10 tahun terakhir)

Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
Media untuk menjawab pertanyaan
penelitian atau untuk menguji
kesahian (valid) hipotesis
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel

Metodologi Penelitian
Kriteria Inklusi dan Ekslusi Untuk
membatasi sampel
Kriteria Inklusi :
Kriteria yang memuat persyaratan yang harus
dimiliki oleh subyek/responden untuk dapat
dipilih sebagai sampel
Kriteria Eksklusi :
Kriteria yang memuat hal-hal yang tidak
dimiliki subyek/responden atau subyek
memenuhi syarat sebagaimana pada kriteria
inklusi karena sebab tertentu tidak dapat
dipilih sebagai responden/sampel

Metodologi Penelitian
Alat dan Bahan
Cara Pengumpulan data
Rencana Pengolahan, Analisis
dan Penyajian Data
Bagian ini menjelaskan jenis analisis
yang akan digunakan.
Program komputer yang digunakan
juga perlu disebutkan dan dijelaskan

Etika Penelitian
Informed consent (persetujuan
setelah penjelasan)
Semua penelitian dengan subyek
manusia baru dapat dilaksanakan
apabila telah diperoleh persetujuan
dari calon subyek penelitian/keluarga
IC perlu disertakan dalam lampiran
suatu usulan penelitian

Pelaksaan Penelitian

Pengumpulan Data
Wawancara
Data yang bisa diperoleh berupa fakta
(Umur,pendidikan,Pekerjaan,riwayat
penyakit, dll), Sikap, pendapat,
harapan, pengalam
Pertanyaan harus singkat, jelas,
sederhana sehingga mudah dimengerti
3 tipe pertanyaan (tertutup,terbuka
dan kombinasi)

Pengumpulan data
Angket
Jawaban diisi oleh responden sesuai
dengan daftar pertanyaan yang
diterima.
Berbeda dengan wawancara,
jawaban diisi sendiri oleh
pewawancara

Pengumpulan Data
Observasi
Teknik pengumpulan data
menggunakan indera mata
Bisa digunakan untuk mengukur
kebenaran pada wawancara
Untuk memperoleh data yang tidak
bisa diperoleh dengan wawancara
atau angket.

Pengumpulan Data
Pemeriksaan Status (rekam medik,
catatan lain)
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi

Pengumpulan data
Kuesioner
Instrumen penelitian
Memuat semua variabel penelitian
Diisi oleh : responden sendiri,
pewawancara/peneliti, lewat telepon, lewat
pos (mailed questionnaire)
Pertanyaan dapat terbuka, tertutup, campuran
Untuk pengukuran PSP (Pengetahuan, Sikap,
Perilaku) Perlu skoring; tiap pertanyaan diberi
nilai. Hasil tiap variabel PSP dijumlahkan dan
dikelompokan menjadi baik,cukup,kurang

Pengolahan Data
Saat merencanakan penelitian
seharusnya sudah ditentukan rencana
pengolahan datanya.
Pengolahan data dapat secara manual
atau elektronik dengan komputer
Langkah pengolahan antara lain :
editing (pemeriksaan data), coding
(memberi kode), penyusunan data
(tabulating)

Penyajian Data
Pemaparan data hasil penelitian yang
disusun secara teratur
Mempermudah memperoleh
gambaran, mengadakan
perbandingan dan meramalkan hasil
penelitian
Umumnya dibagi menjadi tiga :
Dalam bentuk Text (Tekstular)
Dalam Bentuk Tabel
Dalam Bentuk Grafik

Penyajian Data
Penyajian Data Tekstuler
Biasanya dalam penelitian atau data
kualitatif
Penyajian datanya dalam bentuk
kalimat

Penyajian Data
Penyajian data Tabel (table
presentation)
------Box head
----Judul
Tabel
Stub
Total

Catatan Kaki
Sumber :

Total

Body
Grand total

Jenis-Jenis Tabel
Tabel Umum : berisi semua variabel
penelitian

Tabel Khusus :
Khas : angka-angkanya dapat dibulatkan dan
hanya beberapa variabel saja (selective)
Terdiri dari tabel Univariat, Bivariat, Tabel
frekuensi distribusi dan multivariat

Jenis Tabel
Univariat

Bivariat

Tabel Frekuensi
Distribusi

Penyajian Data
Penyajian data Grafik (gambar)
Untuk meramalkan sifat-sifat suatu
variabel
Untuk meramalkan sifat-sifat yang
ada di dalam tabel

Jenis-Jenis Grafik
Grafik batang
Histogram
Bar Diagram
Grafik Garis
Poligon
Diagram
Pie Diagram
Pictogram
Grafik Tebar (seater
Diagram)

Pie Diagram

Pictogram

Pelaporan Hasil
Penelitian

Laporan Hasil Penelitian


Umumnya format laporan hasil penelitian
adalah sebagai berikut
Judul Penelitian
Nama Pengarang serta institusi
Abstrak dan kata kunci
Isi laporan : Pendahuluan,Metode, Hasil,
dan Disskusi
Ucapan Terima kasih
Daftar Pustaka
Conflict of interest, Peran penulis,
Lampiran

Laporan Hasil Penelitian


Judul Penelitian
Harus jelas, lugas dan mewakili isi penelitian
Nama Pengarang dan Institusi
Abstrak (IMRAD)
Introduction : Alasan utama penelitian
dilakukan
Methods : Bagaimana penelitian dilakukan
Results : Hasil utama yang diperoleh
Discussion : Simpulan utama penelitian
Abstrak yang baik tidak lebih dari 200-250
kata.

Laporan Penelitian
Pendahuluan
Biasanya terdiri dari satu / dua paragraf
berisi tentang alasan mengapa perlu
dilakukan penelitian dan hipotesis serta
rumusan masalah penelitian yang akan
dijawab serta desain penelitian yang
dipakai
Hipotesis dan tujuan penelitian dibuat
dalam bentuk kalimat naratif yang
merupakan bagian dari paragraf

Laporan Penelitian
Metode
Penulis menguraikan secara rinci apa yang dilakukan
di dalam penelitian
Biasanya merupakan bagian terpanjang dalam suatu
laporan/jurnal
Umumnya mencakup uraian :
Desain penelitian
Tempat dan waktu penelitian
Sumber data : primer atau sekunder
Populasi targetdan terjangkau, sampel, cara pemilihan
sampel (sampling method) dan besar sampel
Kriteria Pemilihan (inklusi dan eksklusi
Keterangan khusus sesuai dengan desain yang dipakai
Teknik pengukuran

Laporan Penelitian
Hasil Penelitian

Laporan Penelitian
Diskusi
Biasanya mencakup simpulan
penelitian dan saran.
Peneliti mengemukakan dan
menganalisis makna penemuan yang
telah dinyatakan dalam hasil dan
menghubungkannya dengan
pertanyaan penelitian (rumusan
masalah)

Laporan Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai