Anda di halaman 1dari 30

PERTUMBUHAN

DAN
PERKEMBANGAN

OLEH

MUTIARA GUSNITA ISMI /

a
p
a
,
u
h
ta hluk
g
n
a
a
y
m
i
a
r
p
a
a
d
i
k
?
i
u
?
l
S a cir
?
h
a
p
j
u
m
sa
hid alian
k
?
?
h
?
a
?
k
p
a
u
p
d
A
i

Pernah memperhatikan
Bunga Matahari ?
Mulai ditanam dari biji
sampai menjadi bunga
matahari yang dewasa dan
menghasilkan bunga
kembali. Ini artinya mahluk
hidup mengalami?

Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan


berkembang.

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan


ukuran, volume dan jumlah sel dan bersifat
irreversibel (tidak kembali lagi seperti semula).
Perkembangan adalah suatu proses menuju suatu
keadaan yang lebih kompleks dan dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar.

A. Faktor Luar
Faktor luar atau faktor lingkungan adalah faktor yang
ada di sekeliling organisme.
Organisme yang cukup gizi akan tumbuh dengan baik
sedangkan yang kekurangan gizi mengalami gangguan
pertumbuhan.
Faktor lingkungan contohnya
1.
nutrien dan air,
2.
cahaya,
3.
suhu,
4.
oksigen dan
5.
kelembapan.

1. Nutrien dan air


Nutrien atau zat makanan diperlukan sebagai sumber energi
dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel
yang diperlukan selama pertumbuhan.
Hewan mendapatkan nutrien dari tumbuhan dan hewan lain.
Tumbuhan mendapatkan nutrien dari dalam tanah.
Nutrien dibedakan menjadi dua yaitu
1.
makronutrien (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak) dan
2.
mikronutrien (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit).
Tumbuhan yang kekurangan nutrien pertumbuhannya
terhambat.

Air sangat penting bagi kehidupan


karena air merupakan bahan
pelarut di dalam tubuh.
Tumbuhan yang kekurangan air
akan meningkatkan sintesis
hormon absisin yang dapat
menghambat pertumbuhan.
Air mempengaruhi kadar enzim
dan substrat sehingga secara tidak
langsung air mempengaruhi laju
reaksi metabolisme.
Tumbuhan yang kekurangan air,
biasanya justru mempercepat
pembentukan bunga dan biji untuk
mempersingkat siklus hidupnya.

2. Cahaya
Cahaya diperlukan oleh semua makhluk hidup.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
fotosintesis dan pertumbuhan.
Dalam keadaan gelap, auksin merangsang
pemanjangan sel sehingga tumbuhan akan
tumbuh lebih cepat. Tetapi tumbuhan tersebut
mengalami etiolasi yaitu tampak kuning pucat
dan kurus.
Cahaya dibutuhkan tumbuhan dalam intensitas
sedang karena jika intensitas cahaya terlalu
tinggi, klorofil akan rusak.
Hewan juga memerlukan cahaya matahari
untuk mengaktifkan provitamin D di dalam kulit
menjadi vitamin D untuk kekuatan tulang.

3. Suhu
Semua organisme memerlukan suhu
tertentu untuk bertahan hidup.
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim
dan fisiologi orgnisme.
Suhu optimum yang paling baik untuk
pertumbuhan adalah 10-38oC.
4. Oksigen
Oksigen diperlukan organisme untuk
pernafasan.
Oksigen digunakan untuk membakar zat
makanan agar menghasilkan energi.
Energi tersebut digunakan untuk
beraktivitas.

5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembaban udara
mempengaruhi proses penguapan air.
Jika kelembapan udara rendah, maka
penguapan air meningkat sehingga penyerapan
air dan garam-garam mineral oleh akar semakin
banyak. Keadaan ini akan memacu
pertumbuhan.
Kelembapan tanah mempengaruhi kandungan
zat organik di dalam tanah.
Jika kelembapan tanah tinggi, maka kandungan
air dan bahan organik dalam tanah semakin
banyak.

B. Faktor Dalam
Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam
tubuh organisme contohnya sifat genetik dan hormon.

1. Gen
Gen bertanggung jawab dalam pewarisan sifat
keturunan.
Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk
pembentukan protein, enzim dan hormon yang
mempengaruhi, mengatur dan mengendalikan
pertumbuhan.
Setiap sel hidup akan mewarisi gen dari induknya.
Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh
setiap sel pada saat pembelahan sel, agar setiap
organ dapat tumbuh dengan tepat.

2. Hormon
Hormon pada manusia disebut somatotrof.
Hormon somatrof dapat meningkatkan
pembelahan sel, sintesis protein dan
pertumbuhan tulang.
Orang yang kelebihan hormon somatotrof akan
mengalami pertumbuhan raksasa (gigantisme),
sedangkan yang kekurangan akan mengalami
kekerdilan (kretinisme).
Masa pertumbuhan manusia ada batasnya.
Pada laki-laki umumnya pertumbuhan akan
terhenti pada usia 22 tahun, sedangkan pada
perempuan pada umur 18 tahun.
Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon
contohnya auksin, giberelin, sitokinin, asam
absisat, etilen, asam traumatin dan kalin.

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
BERBUNGA
A. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan
dan perkembangan embrio.
Plumula menjadi batang dan radikula menjadi akar.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
1.

2.

Hipogeal, epikotil muncul di atas permukaan tanah


sedangkan hipokotil dan kotiledonnya tetap berada di
dalam tanah. Contohnya kecambah kacang merah dan
kacang kapri.
Epigeal, epikotil, hipokotil dan kotiledonnya muncul di atas
permukaan tanah. Contohnya kecambah kacang hijau dan
kacang tanah.

Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil,


sehingga embrio belum dapat membuat
makanan sendiri.
Embrio mengambil makanan dari endosperma
atau putih lembaga.
Tumbuhan polong-polongan, contohnya kacang
tanah tidak memiliki endosperm sehingga
embrio mengambil makanannya dari kotiledon.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh
oksigen, suhu dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel
untuk menghasilkan energi.
Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada
suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi
dapat merusak enzim.
Perkecambahan membutuhkan hormon auksin
yang mudah rusak bila terkena intensitas
cahaya yang tinggi. Oleh karena itu, kecambah
tumbuh lebih panjang di tempat gelap daripada
di tempat terang.

C. Pertumbuhan Primer
Di ujung batang dan ujung akar terdapat
sel-sel meristem.
Aktivitas sel-sel meristem menyebabkan
batang dan akar tumbuh memanjang.
Proses pertumbuhan ini disebut
pertumbuhan primer.
Pertumbuhan primer batang diukur secara
kuantitatif, misalnya dengan alat yang
dinamakan auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang
dan ujung akar menurut aktivitasnya dapat
dibedakan menjadi tiga daerah:
Daerah pembelahan sel, terdapat di
bagian ujung. Selnya aktif untuk
membelah, dan bersifat meristemastis.
Daerah perpanjangan sel, terletak di
belakang daerah pembelahan. Selnya
aktif untuk membesar dan memanjang.
Daerah diferensiasi. Selnya
berdiferensiasi menjadi sel dengan
struktur dan fungsi yang khusus.

D. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder tumbuhan terjadi


akibat aktivitas kambium.
Sel kambium membelah ke arah luar
membentuk floem dan membelah ke dalam
membentuk xilem.
Pertambahan jumlah sel floem dan xilem
menyebabkan diameter batang bertambah
besar.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem
dan floem ini merupakan pertumbuhan
sekunder.
Aktivitas pembentukan floem dan xilem
dipengaruhi oleh musim.
Pada musim kemarau lapisan yang terbentuk
lebih tipis dari pada pada saat musim
penghujan. Perbedaan pertumbuhan ini
membuat formasi lingkaran yang disebut
sebagai lingkaran tahun.

E. Hormon Tumbuhan (Fitohormon)

Hormon tumbuhan berperan untuk pertumbuhan,


pembelahan sel, pemanjangan sel dan ada yang
menghambat pertumbuhan. Contohnya hormon
auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen,
asam traumatin dan kalin.
1. AUKSIN

Fungsi auksin adalah:


1. mengatur pembesaran sel,
2. memacu perpanjangan sel di
daerah belakang meristem ujung.
3. merangsang pembelahan sel-sel
kambium,
4. meningkatkan perkembangan
bunga dan buah,
5. merangsang perkembangan akar
lateral.
Auksin rusak jika terkena cahaya
sehingga batang yang terkena sinar
memiliki kadar auksin yang rendah
dan membengkok menuju arah
datangnya sinar.

2. GIBERELIN
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman
misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah dan
terutama pada biji.
Peranan giberelin adalah:
merangsang pembelahan sel,
merangsang aktivitas enzim amilase dan proteinase
dalam perkecambahan,
merangsang pembentukan tunas,
menghilangkan dormansi biji,
merangsang munculnya bunga sebelum waktunya
merangsang pertumbuhan buah secara partenokarpi.
Giberelin dapat mengubah tanaman kerdil menjadi 3-5
kali lebih tinggi.

3. SITOKININ
Sitokinin banyak terdapat pada organ muda (biji, buah
dan daun) dan di ujung akar.
Sitokinin dibuat di akar lalu diangkut melalui xilem
menuju daun dan buah.
Peranan sitokinin adalah:
merangsang pembelahan sel,
merangsang pembentukan tunas,
menghambat efek dominasi apikal oleh auksin dan
mempercepat pertumbuhan memanjang.
Sitokinin menunda penuaan dan mempertahankan
kesegaran jaringan supaya tetap hijau.

4. ASAM ABSISAT

Nama asam absisat berasal dari


kemampuan zat ini untuk mendorong
absisi

Asam absisat ditenemukan oleh F.T.


Addicott (1963).

Peranan asam absisat adalah:


1.
2.
3.

menghambat pembelahan dan pemanjangan sel,


menunda pertumbuhan,
membantu dormansi.

5. GAS ETILEN
Gas etilen ditemukan pada tahun 1934 oleh R.
Gane.
Gas etilen berperan dalam mempercepat
pematangan buah.
Nama perdagangan etilen adalah karbit.
Etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang
menjadi tebal yang berguna untuk menahan
pengaruh angin.
Kombinasi etilen dengan hormon lain dapat
menguntungkan. Misalnya etilen dengan auksin
dapat memacu pembungaan pada mangga dan
nanas.
Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengatur
tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.

6. ASAM TRAUMATIN

Asam traumatin (hormon luka),


berperan merangsang pembelahan selsel di bagian tumbuhan yang luka
supaya tertutup.
7. KALIN

Hormon kalin dibedakan atas:


rizokalin untuk merangsang pembentukan akar;
kaulokalin merangsang pembentukan batang;
filokalin merangsang pembentukan daun; dan
antokalin atau florigen merangsang pembentukan
bunga.

C. Metagenesis
Metagenesis adalah pergiliran keturunan
selama siklus hidup organisme.
Contohnya tumbuhan lumut dan paku.
Pergiliran keturunan terjadi antara generasi
gametofit dan generasi sporofit.
Generasi gametofit menghasilkan gamet (sel
kelamin), sedangkan generasi sporofit
menghasilkan spora.

1. METAGENESIS PADA TUMBUHAN

a. Metagenesis Tumbuhan Lumut


Spora tumbuh menjadi protonema.
Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
Tumbuhan lumut disebut gametofit (2n) karena
menghasilkan gamet.
Tumbuhan lumut memiliki anteridium (kelamin jantan)
dan arkegonium (kelamin betina).
Anteridium menghasilkan sperma, dan arkegonium
menghasilkan ovum.
Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot.
Zigot berkembang menjadi sporofit (n) dan
menghasilkan spora.

b. Metagenesis Tumbuhan Paku

Spora tumbuh menjadi protalium. Protalium tumbuh menjadi


gametofit yang menghasilkan anteridium dan arkegonium.

Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot. Zigot


tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku bersifat
sporofit yang mengasilkan spora.

c. Metagenesis Tumbuhan Berbiji


Tumbuhan berbiji adalah sporofit.
Generasi gametofit betina berkembang di dalam bakal biji yang masih
berhubungan dengan tumbuhan induknya.
Gametofit jantan dimulai saat tebentuknya mikrospora, setelah itu
dilanjutkan pada saat setelah penyerbukan.
Generasi gametofit tumbuhan biji waktunya singkat, perkembangannya
terlindung, dan hidupnya tergantung tumbuhan induknya.
Mikrospora yang keluar dari kotak spora berkembang menjadi serbuk sari.
Setelah penyerbukan, serbuk sari berkembang menjadi buluh serbuk sari.
Buluh serbuk sari membentuk sel sperma.
Buluh serbuk sari disebut sebagai generasi mikrogametofit.
Sedangkan generasi megagametofitnya (makrogametofit) adalah kantung
lembaga (kantong embrio).
Setelah terjadi peleburan sel sperma dan ovum, maka terbentuklah zigot.
Zigot berkembang menjadi embrio (lembaga) di dalam biji.
Biji tumbuh menjadi kecambah, dan akhirnya menjadi tumbuhan dewasa.
Tumbuhan dewasa menghasilkan bunga dan seterusnya.

KAMSAHAMNIDA

Anda mungkin juga menyukai