Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM III

KOMUNIKASI DATA
KOMUNIKASI SERIAL
(KOMUNIKASI KOMPUTER DENGAN KOMPUTER)

Oleh :
Ridho Wicaksono ( 18 / TT 2D )
1331130035

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.1.1

Tujuan Umum
1. Mampu melakukan komunikasi antara dua komputer menggunakan interface
serial RS 232
2. Memahami sistem pengkabelan untuk menghubungkan dua komputer melalui
port serial
3. Memahami standarisasi komunikasi serial RS 232
4. Memahami prosedur untuk melakukan komunikasi serial RS 232

1.1.2

Tujuan Khusus
1. Memahami komponen untuk melakukan komunikasi serial RS 232 menggunakan
Delphi
2. Mampu melakukan instalasi komponen komunikasi serial RS 232 (Cport)
3. Mampu membuat program untuk komunikasi antara komputer dengan komputer.

1.2 Teori Penunjang


1.2.1

Komunikasi Serial RS232

Komunikasi serial adalah komunikasi yang mengantarkan data digit secara bit per bit
secara secara berurutan dan bergantian yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu
waktu tertentu atau melalui media interface serial. Pengiriman data melalui interface dapat
dilkakukan secara bit per bit (setiap satu step waktu = 1 bit) adu juga dalam satuan baud
Diana 1 baud tidak selalu senilai dengan 1 bit per Second, tergantung besaran data untuk
setiap

No.

kali
clock

1.

Istilah

Penjelasan

Baudrate

Kecepatan transfer data dinyatakan dalam

2.

Data Bit

satuan bps (bit per second)


Jumlah bit yang dikirimkan dalam 1 frame

3.

Parity Bit

data (5bit 9 bit)


Bit parity digunakan dalam pengecekan

transfer.

error untuk menemukan kesalahan yang


4.

Start Bit

mungkin terjadi selama transmisi data


Bit yang digunakan sebagai indikator awal

5.

Stop Bit

sebuah frame data (selalu Low)


Bit yang digunakan sebagai indikator akhir
sebuah frame data (selalu high)

Tabel 1. Daftar Istilah pada Komunikasi Serial

Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu


jalur dan kabel yang sedikit dibandingkan dengan komunikasi paralel. Pada
prinsipnya komunikasi serial merupakan komunikasi dimana pengiriman data
dilakukan per bit sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel, atau
dengan kata lain komunikasi serial merupakan salah satu metode komunikasi data
di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu
waktu tertentu. Pada dasarnya komunikasi serial adalah kasus khusus komunikasi
paralel dengan nilai n = 1, atau dengan kata lain adalah suatu bentuk komunikasi
paralel dengan jumlah kabel hanya satu dan hanya mengirimkan satu bit data
secara simultan.Hal ini dapat disandingkan dengan komunikasi paralel yang
sesungguhnya di mana n-bit data dikirimkan bersamaan, dengan nilai umumnya 8
n 128.

Gambar 1. Ilustrasi Pengiriman Komunikasi Serial


Komunikasi serial ada dua macam, asynchronous serial dan synchronous
serial.Synchronous serial adalah komunikasi dimana hanya ada satu pihak
(pengirim atau penerima) yang menghasilkan clock dan mengirimkan clock
tersebut bersama-sama dengan data. Contoh pengunaan synchronous serial terdapat
pada transmisi data keyboard. Asynchronous serial adalah komunikasi dimana
kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing menghasilkan clock namun

hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang dikirim sama dengan
data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat
sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya
sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai
dengan frekuensi clock penerima. Contoh penggunaan asynchronous serial adalah
pada Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) yang digunakan pada
serial port (COM) komputer
1.2.2

Prinsip Kerja Pengiriman Frame Data pada Komunikasi Serial


Data yang dikirim ke serial port akan dikirim ke buffer pengirim (Tx buffer)
begitupun data yg diterima adalah data yg diambil dari buffer penerima (RX
buffer).

Gambar 2. Gambaran Cara Kerja Buffer pada Komunikasi Serial

(sumber : https://pccontrol.wordpress.com/2014/06/28/pengetahuan-dasarserial-komunikasi-pada-arduino/)
1.2.3

Parameter Komunikasi Serial


Pada komunikasi serial data yang dikirimkan berupa bit 1 (high) atau bit
0 (low), untuk bit 1 diwakili sebagai tegangan +3 s/d +15 volt dan bit 0
diwakili sebagai tegangan -3 s/d -15 volt dengan demikian tegangan dalam
komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimal sebesar 30 volt.

Gambar 3. Gelombang informasi komunikasi serial


(https://wangready.wordpress.com/2011/02/02/rs232-komunikasi-serial-dengan-

mikrokontroler/)
Gambar 3. menunjukan bentuk gelombang komunikasi serial dengan format
8N1, yaitu 1 bit-data, t parity dan 2 stop bit. Pada keadaan idle atau menganggur, jalur
RS232 ditandai dengan mark state atau logika high. Pengiriman data diawali dengan
start bit yang berlogika nol 0 atau low, berikutnya data dikirimkan bit demi bit mulai
dari LSB (Least Significant Bit) atau bit ke-0 (nol). Pengiriman setiap byte diakhiri
dengan stop bit yang berlogika high. Gambar 3 memperlihatkan kondisi low setiap stop
bit, ini adalah start bit yang menandakan data berikutnya akan dikirimkan. Jika tidak
ada lagi data yang ingin dikirim, maka jalur transmisi ini akan dibiarkan dalam keadaan

high. Ada yang disebut break sinyal, yaitu keadaan low yang lamanya cukup untuk
mengirimkan 8-bit data. Jika pengirim menyebabkan jalur komunikasi dalam keadaan
seperti ini, penerima akan menganggap ini adalah break sinyal atau sinyal rusak.
1.2.4

Konfigurasi Pengkabelan Komunikasi Serial antara 2 komputer


Untuk dapat melakukan komunikasi serial antara dua komputer maka di

butuhkan media kabel untuk mengirimkan informasi. Dalam komunikasi serial antara
dua komputer dibutuhkan media kabel serta konektor yang berupa DB9 (female). DB9
(female) memiliki 9 pin out yang tiap-tiap pin out memiliki fungsi masing-masing.
Pada Tabel 1. dibawah ini, menunjukan konfigurasi pin out beserta fungsi dari masingmasing pin.
Tabel 2. fungsi dari masing-masing pin keluaran
Fungsi Pin Out
TX
RX
CTS

Keterangan
Transmit
Data
Receive
Data
Clear To
Send

CD

Carrier
Detect

DSR

Data Set
Ready
Data
Terminal
Ready
Request To
Send

DTR

RTS

RI

Ring
Induktor

Fungsi
Untuk pengiriman data serial
Untuk penerimaan data serial
Digunakan untuk memberitahukan bahwa
modem siap untuk melakukan pertukaran
data
Saat modem mendeteksi suatu carrier
dari modem lain (dari tempat lain) maka
sinyal ini akan diaktifkan
Memberitahukan UART bahwa modem
siap untuk melakukan komunikasi (Link)
Kebalikan
dari
DSR,
untuk
memberitahukan bahwa UAT siap untuk
melakukan hubungan komunikasi
Sinyal untuk menginformasikan modem
bahwa UART siap untuk melakukan
pertukaran data
Akan aktif jika modem mendeteksi
adanya sinyal dering dari saluran telepon

Untuk konfigurasi pin out antara DB9 (female) dengan DB9 (female) yang lain
ditunjukan pada gambar berikut :

TX

RX

PIN 1 : CD

PIN 1 : CD

PIN 2 : RX

PIN 2 : RX

PIN 3 : TX

PIN 3 : TX

PIN 4 : DTR

PIN 4 : DTR

PIN 5 : SG

PIN 5 : SG

PIN 6 : DSR

PIN 6 : DSR

PIN 7 : RTS

PIN 7 : RTS

PIN 8 : CTS

PIN 8 : CTS

PIN 9 : RI

PIN 9 : RI

Gambar 4. Konfigurasi pin out DB9


Pada gambar 4 diatas merupakan konfigurasi untuk komunikasi antara dua
komputer yang menggunakan koneksi point-to-point, artinya hanya komunikasi dalam
mode half duplex.
1.2.5

Installasi Komponen Cport pada delphi


Untuk melakukan komunikasi serial komputer ke komputer menggunakan

program Delphi dibutuhkan komponen serial, terdapat banyak sekali komponen


komunikasi serial yang dapat digunakan, salah satunya adalah cport. Untuk
mendapatkannya, dapat diunduh di alamat www.progdigy.com. File yang diperoleh
masih dalam format terkompresi, sehingga unuk menggunakannya dan melakukan
instalasi ke program delphi diperlukan tahapan sebagai berikut :
Cara menginstall Komponen Serial
1. Unkompres file cport yang telah di download.
2. Copy file cport hasil unkompres ke folder dimana program delphi diinstall, biasanya
terdapat di C:\Program Files\Borland\Delphi7
3. Ubah nama folder menjadi comserial (optional), sehingga menjadi C:\Program
Files\Borland\Delphi7\comserial
4. Jalankan program delphi. Setelah itu klik ke sub menu tools Environment Options

Gambar 5. Tampilan Environment Options


5. Pada environment window klik ke library

Gambar 6. Tampilan Environment Windows Library


6. Pada tab library pilih tanda

(browse) pada library path

Gambar 7. Tampilan Library path


7. Klik tanda

(browse) pada Directories

Gambar 8. Tampilan Directories


8. Arahkan ke file cport (sesuai dengan penempatan file cport uncompress)
9. Setelah itu tekan tombol ADD

Gambar 9. Tampilan tombol ADD pada Directories


10. Buka file CportLib7 pada folder file cport uncrompress ditempatkan, disini
ditempatkan pada C:\Program Files\Borland\Delphi7\comserial
11. Setelah itu tekan tombol install

Gambar 10. Tampilan tombol Install


12. Buka DsgnCport7 pada folder file cport uncrompress ditempatkan, disini ditempatkan
pada C:\Program Files\Borland\Delphi7\comserial

Gambar 11. Tampilan tombol Install


13. Cek di program delphi apakah komponen sudah terinstall, jika proses install sukses
akan tampak seperti gambar dibawah.

Gambar 12. Tampilan komponen Cport pada Delphi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prosedur Praktikum Tugas Pengembangan


Adapun prosedur pada praktikum ini adalah :
1. Mempersiapkan instalasi kabel pada konektor DB9 (female) seperti Gambar 4.
2. Merangkai setiap komponen dipanel borland delphi sesuai dengan konsep tata
letak komponen.

Gambar 13. Tata letak dari setiap komponen


Komponen

Property

Setting

Caption

KOMUNIKASI PC do PC

Label1

Name
Caption

frmpctopc
KIRIM

Label2

Caption

DESIMAL

Label3
Label4
Label5
Label6
Label7
Label8
Labe9
Label0
Label11
Label12
Memo1
Memo2
Memo3
Memo4
Memo5

Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Name
Name
Name
Name
Name

DESIMAL
HEXA
BINER
HEXA
BINER
TERIMA
Masukkan
KOMUNIKASI SERIAL PC TO PC
TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2-D
Ridho Wicaksono / Anisa Shinta A.P
Mengirim
Desisender
Hexasender
Binersender
Menerima

Form1

Memo6
Memo7
Memo8
Edit1
Button 1
Button 2
Button 3
Button 5

Name
Name
Name
Text
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name

Mengirimdesi
Mengirimhexa
mengirimbiner
edinputteks
Send
Btsend
Clear
Btclear
Setup
Btsetup
exit
btnexit

2.2 Program Praktikum Tugas Pengembangan


3. Membuat program untuk mengirimkan serta menerima pesan (teks) secara serial
dari PC ke PC. Mengubah teks yang diterima ke dalam bentuk heksadesimal dan
biner.
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,
Forms,
Dialogs, StdCtrls, CPort;
type
Tfrmpctopc = class(TForm)
ComPort1: TComPort;
mengirim: TMemo;
Label1: TLabel;
btsend: TButton;
btsetup: TButton;
exit: TButton;
edinputteks: TEdit;
btclear: TButton;
mengirimdesi: TMemo;
mengirimhexa: TMemo;
mengirimbiner: TMemo;
menerima: TMemo;
desisender: TMemo;
hexasender: TMemo;
binersender: TMemo;
Label2: TLabel;
Label6: TLabel;

Label8: TLabel;
Label9: TLabel;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
Label7: TLabel;
Label10: TLabel;
Label11: TLabel;
Label12: TLabel;
procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure btsendClick(Sender: TObject);
procedure btsetupClick(Sender: TObject);
procedure exitClick(Sender: TObject);
procedure ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);
procedure btclearClick(Sender: TObject);
procedure mengirimChange(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
frmpctopc: Tfrmpctopc;
implementation
{$R *.dfm}
procedure Tfrmpctopc.FormCreate(Sender: TObject);
begin
comport1.open;
end;

procedure Tfrmpctopc.btsendClick(Sender: TObject);


var
str:string;
//variabel menyimpanan data yang diterima
b,a:integer;
data,kode,kode_ascii,kode_hexa,kode_biner:string;
begin
str:=edinputteks.Text;
comport1.WriteStr(str);
mengirim.Text:=mengirim.Text+str;
for a:= 1 to length(str) do
begin
kode_ascii:=inttostr(ord(str[a]));
desisender.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_ascii);
kode_hexa:=inttohex(ord(str[a]),1);
hexasender.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_hexa);
for b:=1 to 2 do
begin

kode:=kode_hexa[b];
if kode='0' then data :='0000';
if kode='1' then data :='0001';
if kode='2' then data :='0010';
if kode='3' then data :='0011';
if kode='4' then data :='0100';
if kode='5' then data :='0101';
if kode='6' then data :='0110';
if kode='7' then data :='0111';
if kode='8' then data :='1000';
if kode='9' then data :='1001';
if kode='a' then data :='1010';
if kode='b' then data :='1011';
if kode='c' then data :='1100';
if kode='d' then data :='1101';
if kode='e' then data :='1110';
if kode='f' then data :='1111';
kode_biner:= kode_biner +' '+ data;
end;
binersender.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_biner);
kode_biner:=' ';
end;
end;
procedure Tfrmpctopc.btsetupClick(Sender: TObject);
begin
comport1.ShowSetupDialog;
end;
procedure Tfrmpctopc.exitClick(Sender: TObject);
begin
comport1.Close;
//menutup port com
application.Terminate //keluar dari program
end;

procedure Tfrmpctopc.ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count:


Integer);
var
str,status:string;

//variabel menyimpanan data yang diterima

b,a,jumlah:integer;
data,kode,kode_ascii,kode_hexa,kode_biner:string;
begin
comport1.ReadStr(str, count);
jumlah:=length(str);
if jumlah mod 2=1

then

status:=' '
else
status:=' ';
menerima.Text:=menerima.Text+str+status;
for a:= 1 to length(str) do
begin
kode_ascii:=inttostr(ord(str[a]));
mengirimdesi.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_ascii);
kode_hexa:=inttohex(ord(str[a]),1);
mengirimhexa.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_hexa);
for b:=1 to 2 do
begin
kode:=kode_hexa[b];
if kode='0' then data :='0000';
if kode='1' then data :='0001';
if kode='2' then data :='0010';
if kode='3' then data :='0011';
if kode='4' then data :='0100';
if kode='5' then data :='0101';
if kode='6' then data :='0110';
if kode='7' then data :='0111';
if kode='8' then data :='1000';
if kode='9' then data :='1001';
if kode='a' then data :='1010';
if kode='b' then data :='1011';
if kode='c' then data :='1100';
if kode='d' then data :='1101';
if kode='e' then data :='1110';
if kode='f' then data :='1111';
kode_biner:= kode_biner +' '+ data;
end;
mengirimbiner.Lines.Add(str[a]+'>'+kode_biner);
kode_biner:=' ';
end;

//menerima.Lines.Add(' ');
end;

procedure Tfrmpctopc.btclearClick(Sender: TObject);


begin
menerima.Text:=' ';
mengirim.Text:=' ';
mengirimdesi.Text:=' ';
mengirimhexa.Text:=' ';
mengirimbiner.Text:=' ';
desisender.Text:=' ';
hexasender.Text:=' ';
binersender.Text:=' ';
end;

procedure Tfrmpctopc.mengirimChange(Sender: TObject);


begin
end;

end.

2.3 Flowchart Program Praktikum Tugas Pengembangan


4. Membuat Flowchart program komunikasi serial pc do pc.

2.4 Design Tata Letak Komponen pada Delphi

Gambar 14. Design sebelum program di-Run

Gambar 15. Design setelah program di-Run


2.5 Tabel Percobaan
Tx
Baud

Stop

Parity

Rate

Bit

Bit

9600

None

9600

None

Rx
Karakter

Baud

Stop

Parity

Karakter

Rate

Bit

Bit

Ridho
R>0101 0010
i> 0110 1001
d>0110 0100
h>0110 1000
o>0110 0110

9600

None

Ridho
R>0101 0010
i> 0110 1001
d>0110 0100
h>0110 1000
o>0110 0110

ANISA
A>0100 0001
N>0100 0100
I>0100 1001
S>0101 0011
A>0100 0001

9600

None

ANISA
A>0100 0001
N>0100 0100
I>0100 1001
S>0101 0011
A>0100 0001

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
komunikasi serial menggunakan Cport adalah:
a. Bila baud ratenya besar maka data yang diterima banyak, sebaliknya bila baud
ratenya kecil maka data yang diterima kecil tapi datanya salah.
b. Jika mengubah parity yang sama antara Tx dan Rx dapat mengurangi kesalahan
c. Bila merubah stop bit tidak berpengaruh pada data .

Anda mungkin juga menyukai