1. Anatomi
a. Pharynx terletak dibelakang cavum nasi, mulut dan larynx. Bentuknya mirip corong
dengan bagian atasnya yang lebar terletak dibawah cranium dan bagian bawahnya yang
sempit dilanjutkan sebagai esofagus setinggi vetebra cervicalis enam. Pharynx
mempunyai dinding musculomembranosa yang tidak sempurna bagian depan. Otot2
pharynx terdiri atas m.contrictor pharyngeus superior, medius, inferior, yang serabutnya
berjalan hampir melingkar. Dan m.stylopharyngeus serta m.salphingopharyngeus yang
serabutnya berjalan dengan arah hampir longitudinal, kontraksi otot2 constrictor secara
berturut2 mendorong bolus ke bawah masuk ke dalam esofagus. Bagian dalam pharynx
terdiri dari nasopharynx ( atap dibentuk oleh corpus ossis sphenoidalis dan pars basilaris
ossis occipitalis, dasar dibentuk oleh permukaan atas pallatum molle yang miring.
Dinding anterior dibentuk oleh aperture nasalis posterior dipisahkan oleh pinggir
posterior septum nasi, dinding posterior membentuk permukaan miring yang
berhubungan dengan atap dan dinding lateral pada tiap2 sisi mempunyai muara tuba
auditiva ke pharynx ), oropharynx ( atap dibentuk oleh permukaan bawah paltum molle
dan isthmus pharyngeus, dasar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah dan celah antara
lidah dan permukaan anterior epiglottis. Dinding anterior terbuka ke dalam rongga mulut
melalui isthmus oropharynx, dinding posterior disokong oleh corpus vetebra cervicalis
kedua dan bagian atas corpus vetebra cervicalis ketiga ) dan laryngopharynx ( dinding
anterior dibentuk oleh aditus larynges dan membrane mucosa yang meliputi permukaan
posterior larynx, dinding posterior disokong oleh corpus vertebra cervicalis ketiga,
keempat, kelima, dan keenam. Dan dinding lateral disokong oleh cartilage thyroidea dan
membrane thyroidea )
( Anatomi Klinik, Richard S. Snell. Edisi 6 )
2. Fisiologi
1. Saluran nafas
2. Saluran cerna
Berperan dalam proses menelan. Makanan setelah di kunyah di rongga mulut didorong
oleh otot-otot penggerak mulut dan lidah menuju ke faring dan masuk esophagus
proses menelan (diglutasi)
Diglutasi ada 3 fase :
Stadium oral
Stadium faring
Stadium esofagus
3. Pertahanan tubuh
Perlawanan terhadap mikroorganisme yang dilakukan oleh jaringan-jaringan limfoid
cincin waldeyer secara :
Local (seluler) dengan cara fagositosis oleh sel-sel lekosit dan makrofag.
Pengobatan simptomatis diberikan obat kumur atau tablet isap disamping obat
anitusif atau ekspektoran. Penyakit di hidung dan sinus paranasal haru diobati
b. Faringtis kronik atrofi
Etiologi
Faringitis kronis atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis alergi atrofi. Ada
rhinitis atrofi udara pernapasan tidak diatur suhu serta kelembabannya, sehingga
menimbulkan rangsangan serta infeksi pada fairing.
Gejala dan tanda
Pasien mengeluh tenggorok kering dan tebal serta mulut berbau. Pada
pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan diangkat
tampak mukosa kering.
Terapi
Pengobatan ditujukan pada rhinitis atrofinya dan untuk faringitis kronis atrofi
ditambahkan dengan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.
Faringitis spesifik
a. Faringtis luetika
Treponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah faring seperti juga
penyakit lues di organ lain. Gambaran kliniknya tergantung pada stadium penyakit
primer, sekunder, atau tertier.
Stadium primer
Kelainan pada stadium primer terdapat pada lidah, palatum mole, tonsil dan
dinding posterior faring berbentuk bercak keputihan. Bila infeksi terus berlangsung
maka timbul ulkus pada daerah faring seperti ulkus pada genitalia yaitu tidak nyeri.
Juga didapatkan pembesaran kelenjar mandibula yang tidak nyeri tekan.
Stadium sekunder
Stadium ini jarang ditemukan. Terdapat eritema pada dinding faring yang
menjalar kearah laring.
Stadium tertier
Pada stadium ini terdapat guma. Predileksinya pada tonsil dan palatum. Jarang
dinding posterior faring. Guma pada dinding posterior faring dapat meluas ke
vertebra servikal dan bila pecah dapat menyebabkan kematian. Guma yang terdapat di
palatum mole, bila sembuh akan terbentuk jaringan parut yang dapat menimbulkan
gangguan fungsi palatum secara permanen.
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan serologic dan terapi Penisilin dalam
dosis tinggi merupakan obat pilihan utama.
b. Faringitis tuberkulosa
Faringitis tuberkolosa merupakan proses sekunder dari tuberculosis paru. Pada infeksi
kuman tahan asam jenis bovinum dapat timbul eksogen yaitu kontak dengan sputum
yang mengandung kuman atau inahalasi kuman melalui udara. Cara inhalasi kuman
melalui udara. Cara infeksi endogen yaitu penyebaran melalui daparh pada
tuberkulois milaris. Saat ini juga penyebaran secara limfogen. Bila infeksi timbul
secara hematogen maka tonsil dapat terkena pada kedua sisi dan lesi sering ditemukan
pada dinding posterior faring, arkus faring anterior, dinding lateral hipofaring,
palatum mole dan palatum durum. Kelenjar regional.
Gejala
Keadaan umum pasien buruk karena anoreksi dan odinofagi. Pasien mengeluh
nyeri yang hebat di tenggorok, nyeri ditelinga atau otalgia serta pembesaran kelenjar
limfa servikal.
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan sputum basil tahan asam,
foto toraks untuk melihat adanya tuberculosis pada dan biopsy jaringan yang
terinfeksi untuk menyingkirkan proses keganasan serta mencari basil tahan asam di
jaringan.
Terapi sesuai dengan terapi tuberculosis paru.
Buku ajar ilmu THT kepala Leher, FKUI, 2001
DEFINISI
Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).
PENYEBAB
Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu,
adenovirus, mononukleosis atau HIV.
Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium,
arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae.
GEJALA
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan
nyeri menelan.
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan
tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
Gejala lainnya adalah:
demam
pembesaran kelenjar getah bening di leher
peningkatan jumlah sel darah putih.
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih
merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.
Dua jenis faringitis
Faringitis Virus
Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan
Demam ringan atau tanpa demam
Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkat
pada metode pengujian yang digunakan. Bila tes ini menunjukkan hasil yang positif, anda
perlu minum antibiotik untuk mengobati infeksi yang anda alami.
Komplikasi
Bila tidak mendapatkan perawatan, tonsilitis dapat menyebabkan banyak nanah yang
terkumpul diantara amandel dan jaringan lunak yang ada disekitarnya. Hal ini disebut
sebagai abses. Abses yang meliputi bagian yang cukup luas dapat terjadi pada jaringan
lunak yang terdapat pada bagian atas mulut (soft palate). Kadang-kadang pembengkakan
yang terjadi begitu besar sehingga bagian atas mulut dan lidah bertemu, sehingga
menutup jalan udara dan membuat anda sulit sekali menelan. Meskipun jarang terjadi,
abses dapat menyebar ke dalam aliran darah atau kedalam tenggorokan atau ke dada.
Ada beberapa jenis bakteri strepkokus yang selain menyebabkan terjadinya tonsilitis juga
dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada ginjal (nephritis) atau demam rematik,
suatu kondisi serius yang dapat mengganggu kerja liver, sendi, sistem syaraf dan kulit.
Perawatan
Tonsilitis biasanya diobati dengan perawatan sendiri atau dengan menggunakan
antibiotik. Meskipun operasi bukan lagi merupakan perawatan standar untuk tonsilitis,
pada kasus-kasus tertentu tindakan ini mungkin tetap direkomendasikan.
Perawatan sendiri.
Bila tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, anda perlu membiarkan virus tersebut hilang
sendiri. Proses penyembuhan mungkin akan makan waktu satu atau dua minggu. Selama
itu, anda harus menjalani banyak istirahat. Minum minuman hangat, cairan yang
menyejukkanseperti sup, kaldu dan thedan berkumur dengan air garam yang hangat.
Asetaminofen (Tylenol, dan sebagainya) atau ibuprofen (Advil, Motrin, dan sebagainya)
dapat membantu mengurangi demam dan mengurangi rasa sakit. Karena adanya risiko
Reyes Syndrompenyakit yang dapat mengancam jiwajangan berikan aspirin pada
anak-anak dibawah usia 12 tahun.
Antibiotik
Bila tonsilitis disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, dokter anda akan meresepkan
antibiotik. Antibiotik oral biasanya perlu dimakan selama setidaknya 10 hari. Meskipun
anda mungkin merasa lebih baik dalam waktu satu atau dua hari, penting untuk diingat
bahwa anda harus menghabiskan antibiotik yang diberikan. Menghentikan pengobatan
sebelum waktunya akan menyebabkan infeksi yang anda derita dapat terjadi lagiyang
akan menyebabkan potensi terjadinya komplikasi yang lebih serius.
Bila uji usap tenggorok yang dijalani anak anda memiliki hasil positif, maka ia perlu
menjalani pengobatan dengan antibiotik setidaknya selama 24 jam sebelum diijinkan
kembali ke sekolah atau ke tempat penitipannya. Bila anak anda mengalami kesulitan
untuk menelan, antibiotik mungkin dapat diberikan melalui suntikan.
Tindakan operasi
Tindakan operasi untuk mengambil amandel (tonsillectomy) jarang sekali dilakukan pada
orang dewasa. Pada anak-anak, tindakan operasi mungkin diperlukan bila:
Anak anda mengalami tonsilitis selama tujuh kali atau lebih dalam satu tahun
Anak anda mengalami tonsilitis selama lima kali atau lebih dalam setahun selama dua
tahun
Amandel yang membengkak membuat anak anda sulit bernapas atau menelan
Adanya abses pada amandel
Tindakan tonsillectomy biasanya hanya membutuhkan rawat jalan. Artinya anak anda
tidak perlu menginap di rumah sakit dan dapat pulang pergi pada hari yang sama saat
operasi dilakukan. Meskipun demikian, penyembuhan secara menyeluruh dapat
memakan waktu hingga dua minggu.
Setelah operasi, tenggorokan anak anda mungkin akan terasa sakit. Ia mungkin juga akan
mengalami rasa sakit di telinga. Dorong anak anda untuk mengulum batu es atau jus buah
yang dibekukan, makan eskrim atau shorbet, dan minum cairan dingin. Anda mungkin
dapat juga menggunakan alat pelembab di ruang tidur anak anda. Saat anak anda dalam
masa penyembuhan, ingatlah bahwa ia akan lebih mudah menderita infeksi daripada
sebelumnya. Hindari kerumunan orang dan paparan pada orang-orang yang tengah
menderita sakit. Bila anak anda mulai mengalami pendarahan dari mulut, segera laporkan
pada dokter.
Pencegahan
Sering cuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya berbagai jenis infeksi,
termasuk juga tonsilitis. Seringlah cuci tangan anda, dan beri dorongan pada anak-anak
anda untuk melakukan hal yang sama.
Bila anda menggunakan sabun dan air:
Basahi tangan anda dengan air hangat yang mengalir dan gunakan sabun cair atau
sabun batangan yang bersih. Gosok hingga berbusa.
Gosok dengan kuat selama setidaknya 15 detik. Ajarkan pada anak-anak anda untuk
mencuci tangannya selama mereka menyanyi lagu ABS, Row, Row, Row Your
Boat atau Selamat ulang tahun hingga selesai.
Gosok semua permukaan tangan, termasuk bagian belakang tangan, pergelangan
tangan, diantara jari-jari dan dibawah kuku jari anda.
Bilas dengan bersih.
Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih.
Gunakan handuk tersebut untuk mematikan keran air.
Bila sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang berbahan dasar
alkohol. Tuang sekitar sendok teh bahan pembersih tersebut ke tangan anda. Gosokgosok kedua tangan anda, sehingga cairan pembersih tersebut melumuri permukaan
tangan anda, hingga cairan tersebut kering.
Pencegahan lain yang menggunakan logika juga dapat digunakan. Pada saat batuk atau
bersin gunakan tisu atau lengan anda. Jangan menggunakan gelas minum dan peralatan
makan untuk bersama-sama. Hindari berada dekat dengan orang yang sedang sakit. Cari
tempat penitipan anak yang mempraktekkan kebijakan soal kebersihan dan meminta agar
anak-anak yang sakit tetap berada di rumah
Perawatan sendiri
Sakit tenggorokan dapat membuat anda menderita sekali. Tip-tip berikut ini mungkin
dapat membantu.
Minum lebih banyak cairan. Cairan yang hangatseperti sup, kaldu dan theadalah
pilihan yang baik.
Berkumur dengan air garam yang hangat. Campur sendok the garam dengan 8
ounces (sekitar 30ml) air hangat, kumur-kumur kemudian buang air tersebut.
Gunakan madu dan jeruk. Aduk madu dan jeruk sesuai selera dalam gelas yang berisi
air hangat. Biarkan sebentar hingga dinginnya sesuai dengan suhu ruangan sebelum
anda minum. Madu akan melapisi dan meringankan tenggorokan anda yang sakit,
sedangkan jeruk akan mengurangi lendir yang terjadi. Catatan: Jangan gunakan madu
atau sirup jagung dalam minuman untuk anak-anak berusia kurang dari 1 tahun.
Menghisap permen pelega tenggorokan atau permen yang keras. Tindakan ini akan
mendorong produksi air liur, yang akan membasahi dan membersihka tenggorokan
anda.
Hindari asap rokok dan polutan udara lainnya. Asap rokok dapat meneyebabkan
iritasi pada tenggorokan yang sakit.
Istirahatkan suara anda. Berbicara dapat menyebabkan iritasi tenggorokan yang lebih
parah dan menyebabkan hilangnya suara anda untuk sementara waktu (laryngitis).
(www.infosehatgroup.com )
Indikasi tonsilektomi dan adenoidektomi:
a. sumbatan hidung yang menetap oleh adenoid
b. sumbatan rongga mulut oleh tonsil yang membesar
c. cor pulmonal
d. peritonsil yang berulang
e. infeksi kelenjar limf leher berulang
f. kecurigaan tumor tonsil
g. sindrom "sleep apnea"
h. tonsil sebagai fokal infeksi dari organ penting lainnya.
Hiperplasia adenoid
Adenoid ialah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang teletak pada dinding posterior
nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer. Secara fisiologik adenoid ini membesar
pada anak usia 3 tahun dan kemudian akan mengecil dan hilang sama sekali pada usia 14 tahun.
Bila sering teriadi infeksi saluran napas bagian atas maka dapat terjadi hiperplasia adenoid.
Akibat dari hiperplasia ini akan timbul sumbatan koana dan sumbatan tuba Eustachius.
Akibat sumbatan koana pasien akan benapas melalui mulut sehingga terjadi
fasies adenoid yaitu tarnpak hidung kecil, gigi insisivus ke depan (prominen), arkus faring
tinggi yang menyebabkan kesan wajah pasien tampak seperfi orang bodoh,
faringitis dan bronkitis,
gangguan ventilasi dan dreinase sinus paranasal sehingga menimbulkan sinusitis kronik.
Akibat sumbatan tuba Eustachius akan terjadi, otitis media akut berulang, ofitis media kronik
dan akhlmya dapat terjadi ofitis media supuratif kronik.
Akibat hiperplasia adenoid juga akan menimbulkan gangguan tidur, tidur ngorok, retardasi
mental dan pertumbuhan fisik berkurang.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gelala klinik perneriksaan rinoskopi anterior
dengan melihat tertahannya gerakan velurn palaturn mole pada waktu fonasi, pemeriksaan
rinoskopi posterior (pada anak biasanya sulit), pemeriksaan digital dan pemeriksaan
radiologik dengan membuat. foto lateral kepala (pemeriksaan ini lebih sering,
dilakukan
pada anak).
Terapi
Pada hiperplasis adenoid,dilakukan terapi bedah adenoideklomi, dengan cara kuretase
memakai adenotom.
Indikasi adenoidektomi
Sumbatan
a. Sumbetan hidung yang menyebabkan bernapas melalui mulut
b. sleep apnea
c. Gangguan menelan
d. Gangguan berbicara
e. Kelainan bentuk wajah muka dan gigi (adenoid face)
infeksi
a. Adenoiditis berulang/ kronik
b. Otitis media efusi berulang / krorik
c. Otitis media akut berulang
Kecurigaan neoplasma jinak/ ganas
Komplikasi
Komplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan bila pengerokan adenoid kurang
bersih. Bila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding belakang faring.
Bila kuretase terlalu ke lateral maka torus tubarius akan rusak dan dapat mengakibatkan
oklusi tuba Eustadhius dan akan tirnbul tuli konduktif.
Stadium pelebaran tonsil ?
Besar tonsil ditentukan sebagai berikut :
T0: tonsil dalam fosa tonsil atau telah diangkat.
T1: bila besarnya jarak arkus anterior dan uvula.
T2: bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvula.
T3: bila besarnya jarak arkus anterior dan uvula.
T4: bila besarnya mencapai arkus anterior atau lebih.