Anda di halaman 1dari 17

ABSTRACT

Forensic Hypnosis means to investigate with Hypnosis as the


main tool. Hypnosis may be defined as: a state of increased
receptivity to suggestion characterized by an altered state of
consciousness. Hypnosis may vary from jurisdiction to
jurisdiction therefore you must check the legal status for the
use of Forensic Hypnosis in your state. Forensic-investigative
hypnosis is a highly specialized application, which requires
specific training, skills, and precautions to protect the
integrity of its use and /or to make a determination and
evaluation as to whether it should be used in a particular
criminal or civil case. In the forensic application, hypnosis is
applied to recover the memory of the subject and is to be
conducted with witnesses and preferably recorded by both
audio and visual means with a witness present during the
interview.

Abstrak
Hypnosis forensic diartikan

sebagai investigasi dengan

menggunakan hypnosis sebagai teknik utama.


Hipnosis

sendiri

berarti

suatu

keadaan

peningkatan

penerimaan sugesti dimana pasien mengalami perubahan


kesadaran.
Status hukum untuk hypnosis forensic di setiap negara
beragam,

oleh

karena

itu

harus

dipastikan

status

legalitasnya.

Investigasi

dengan

menggunakan

forensic

hypnosis merupakan aplikasi khusus yang memerlukan


pelatihan, ketrampilan dan kewaspadaan untuk melindungi
integritas penggunaannya dan /atau untuk mengevaluasi
apakah teknik ini dapat digunakan untuk suatu kasus
tertentu. Dalam aplikasi forensic, hypnosis digunakan untuk
mengembalikan memori dari subjek dan dilakukan dengan
menghadirkan

saksi

mata

serta

rekaman baik audio maupun visual.

dibuat

dalam

bentuk

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi
Hipnosis

forensic

didefinisikan

sebagai

penerapan

teknik hypnosis untuk permasalahan pada sidang peradilan.


Kegunaan hypnosis pada bidang forensic terutama adalah :
a. Persiapan klinis dari saksi atau pihak yang mengalami
gangguan cemas/ panik untuk memberikan kekuatan
dan kepercayaan diri pada saat berdiri dan berbicara di
kotak saksi, berbicara dengan suara jelas dan cara ini
telah

terbukti

untuk

meningkatkan

akseptabilitas

(penerimaan) kesaksian
Orang yang akan melakukan kesaksian akan diinduksi
untuk dapat lebih menerima kejadian yang pernah ia
alami.
b. Hipnosis investigasi (investigative hypnosis)
Hipnosis

investigasi

forensik

digunakan

eksplorasi isi mental individu yang bersangkutan.

untuk

Terdapat empat jenis konten mental yang menjadi


subjek hipnosis, yaitu actus Reus (sifat dari tindak
pidana itu sendiri), mens rea (rasa bersalah dan niat
untuk melakukan pidana), masalah-masalah dalam
perselisihan sipil, dan niatan non kriminal. Di Amerika
Serikat, dalam apa yang dikenal sebagai prosedur voir
dire, yaitu suatu prosedur dimana cara pandang para
juri (jurors) dinilai dari latar belakang mereka dan
penilaian salah yang potensial sebelum terpilih untuk
menjadi juri.
Disini psikolog dipekerjakan untuk menyelidiki alam
bawah sadar bias dalam kaitannya dengan ras, agama,
hukuman

mati,

dll.

Dua metode hipnosis umumnya dilakukan:


1. hipnosis klinis untuk menghilangkan amnesia.
Tindakan represif ini sangat efektif dalam kasus
korban penyerangan, khususnya perkosaan, tapi
mungkin juga diperlukan bila saksi-saksi independen
telah

mengalami

guncangan

emosional

sebagai

akibat dari melihat beberapa peristiwa dramatis,


seperti jalan yang berantakan akibat kecelakaan atau
pembunuhan. Dalam kasus ini, mengingat di bawah
hipnosis, atau bahkan dengan terapi lain yang cukup
berarti, biasanya disertai oleh abreaksi emosional
yang memerlukan penanganan, maka diperlukan
sikap hati-hati.

2. Hypohypermnesia untuk perbaikan ingatan.


Menyelidiki fakta-fakta yang relevan dengan mens
rea. Dibawah hukum Inggris, Jaksa penuntut
mempunyai beban untuk membuktikan bahwa
terdakwa memiliki mens rea yaitu, bahwa terdakwa
melakukan tindakan melanggar hukum, yang
diuraikan dalam tuduhan atau dakwaan, dengan
sengaja dan mengetahui bahwa tindakan itu salah.
Empat alasan yang hypnosis telah diminta
sehubungan untuk mens rea adalah:
1. Bukti bersalah oleh lie detector menggunakan
hipnosis dan rekaman dermal elektro .
2. Penilaian dan evaluasi niat untuk melakukan
tindakan kriminal, yang membedakan dari kelalaian
atau disengaja.
3. Penghapusan amnesia untuk menunjukkan ada
atau tidak adanya niat dalam melakukan tindakan
kriminal itu (mens rea)
4. Sebagai bukti karakter dalam pengadilan.
Hipnosis forensik telah digunakan pada beberapa kasus
yang mendapat sorotan luas seperti Boston Strangler,
Ted Bundy dan Sam Sheppard.
Tetapi hal pertama yang harus diperhatikan adalah
hipnosis ini dilakukan oleh profesional terlatih yang
mengetahui

bagaimana

caranya

mendapatkan

informasi

tanpa

membimbing

saksi

atau

menanamkan sugesti atau memori tanpa sengaja.


Kedua,

prosedur

dan

standar

yang

ketat

harus

terpenuhi selama sesi hipnosis.


Terakhir, ketika kasus sudah masuk ke pengadilan, para
juri harus mempertimbangkan empat bahaya dari
hipnosis dalam memutuskan suatu kasus.
Empat bahaya tersebut adalah:
a. sugestibilitas-seorang

ahli

hipnotis

dapat

member

sugesti sepert ras, tinggi badan, warna iris mata, dan


lain-lain yang diterima subjek sebagai kebenaran
b. kehilangan penilainan yang kritis-dibawah pengaruh
hipnotis, kepercayaan personal dan penilaian dapat
terpengaruh

dari

bagaimana

kejadian

ini

diinterprestasikan selama recall


c. Konfabulasi

atau

mempunyai

alas

kebohonganan

untuk

seseoranga
berbohong

yang
dapat

menciptakan kebohongan dibawah alam bawah sadar


dan sementara di bawah pengaruh hypnosis terdapat
gaps memori yang dapat diisi dengan materi palsu
untuk menyokong kepentingan pribadinya.
d. Memory cementing- suatu memori yang palsu tampak
sangat

nyata

bagi

saksi

dan

kepalsuan tersebut.
II. 2 Penggunaan hipnosis di pengadilan?

dia

mempercayai

Banyak jaksa akan mengacu ke hukum mereka, bukubuku dan laporan untuk melihat apakah seseorang saksi
yang telah dikembalikan memorinya dapat digunakan pada
peradilan kriminal. Pengadilan di berbagai negara memiliki
masing- masing pandangan.
Pada 1987, Mahkamah Agung Amerika Serikat menjawab hal
itu untuk semua pengadilan di seluruh Amerika serikat
bahwa pengadilan yang lebih rendah tidak bisa sepenuhnya
melarang kesaksian seorang saksi yang telah disegarkan
memorinya dengan menggunakan hypnosis. Kasus yang
melatarbelakangi adanya keputusan ini adalah Rock V
Arkansas. Perkembangan kasus ini diawasi dengan ketat oleh
pihak- pihak yang berkepentingan dengan hypnosis.
Yang menarik adalah bahwa sesi hypnosis ini tidak dilakukan
penuntutan, Hipnosis dilakukan pada terdakwa.
Pengadilan

tinggi

mengambil

keputusan

bahwa,

vonis

pengadilan rendah yang menolak kesaksian terdakwa (Vickie


L Rock) telah melanggar hak konstitusional terdakwa untuk
bersaksi atas nama sendiri, Karena itu terdakwa bisa
bersaksi

setelah

menjalani

hypnosis

dan

memiliki

ingatannya kembali.
Tuduhan terhadap Vickie Rock adalah suatu pembunuhan.
Ia dituduh membunuh suaminya pada tahun 1983. Vickie
Rock tidak mampu memberikan gambaran yang jelas
mengenai proses kejadian yang menyebabkan kematian
suaminya. Ketika dilakukan sesi hypnosis, Vickie Rock dapat

mengingat
sengaja.
suaminya.

bahwa

Vickie

pistolnya

Rock

Pistolnya

tidak

menembak
berniat

kemudian

secara

untuk

diperiksa

tidak

membunuh

dan

ternyata,

memang terdapat kerusakan dan memungkinkan pistol


menembak secara tidak sengaja.
Mulai saat inilah perkembangan hypnosis forensik dimulai.
Pengadilan tertinggi mulai menempatkan dasar aturan untuk
hypnosis

pada

peradilan.

Kesaksian

dapat

diterima

pengadilan asalkan dengan didukung bukti yang kuat.


Dengan pertimbangan bahwa siapapun dapat berbohong
dibawah hipnosis, maka hanyalah saksi dan korban yang
dapat dilakukan hipnosis untuk kepentingan peradilan.
Pengadilan nantinya memeriksa kasus dan memutuskan
apakah suatu kesaksian dari sebuah proses hipnosis dapat
digunakan. Pengadilan mengatakan bahwa hipnosis pada
umumnya diterima dalam masyarakat secara ilmiah sebagai
metode

yang

mengembalikan

dapat

membantu

memorinya.

seseorang

Namun,

untuk

pengadilan

menambahkan bahwa metode hipnosis yang digunakan


harus

diteliti

lebih

lanjut,

harus

diperhatikan

untuk

memastikan bahwa sesi hypnosis tidak mempengaruhi


ingatan sewaktu kejadian. Mereka juga menjelaskan bahwa
pandangan- pandangan mereka bukan kata akhir pada
apakah atau tidak kesaksian akan diterima sebagai hal yang
berarti dalam proses peradilan. Antara lain sebagai berikut :

1. Yang dapat melakukan sesi hypnosis ini hanyalah


seorang psikiater atau psikolog yang berpengalaman
dalam penggunaan hipnosis
2. Profesional

yang

melakukan

sesi

hypnosis

harus

independent dan bukan merupakan pekerja dari pihak


penuntut, pembela atau investigator yang memeriksa
kasus ini.
3. Semua informasi yang diberikan atau didapatkan dalam
proses hypnosis harus dicatat, dalam betuk tertulis
atau dalam bentuk lain.
4. Sebelum melakukan induksi hypnosis, penghipnosis
harus mendapatkan pernyataan yang akan dibuktikan
kebenarannya sebagai fakta
II.3 Sesi dalam hypnosis forensic
Sesi hipnosis bisanya berlangsung selama 3- 4
jam. Setiap kejadian direkam secara visual maupun
audio. Bagian pertama dari sesi ini lama dan santai
diperlukan untuk menceritakan kembali kejadian oleh
saksi. Bagian selanjutnya dari sesi adalah relaksasi,
induksi

ke

dalam

hipnosis.

Orang

yang

sedang

diwawancarai kemudian dipimpin untuk mengingat


kejadian, pelaku atau situasi spesifik. Orang bisa
bicara selama hipnosis jika mereka diminta. Salah
satu hal yang paling berguna dari sesi ini ialah
ingatan

detail

mengenai

wajah.

Lalu

hal

ini

dilanjutkan

dengan

memberikan

saksi

korban

ketenangan, memberikan mereka perasaan nyaman


dan

membantu

mengingatkan

kejadiannya

secara

rinci. Seringkali alasan mereka tidak bisa mengingat


ialah karena syok atau stres.
Bagan sesi hipnosis forensik
Dimulainya perekaman dari sesi hypnosis
ini dimulai sejak pasien masuk ke dalam
ruangan hypnosis. Proses bina rapport
Interview sebelum sesi hypnosis dimulai:
menggali informasi personal, penjelasan
mengenai hypnosis dan ingatan mengenai
kejadian
Proses induksi ( relaksasi dari pasien)
Menggali

ingatan

mengenai

kejadian

dibawah pengaruh hypnosis dan klarifikasi


dari pernyataan yang diberikan
Akhir

dari

sesi

hypnosis,

pasien

dikeluarkan dari hypnosis


Review mengenai ingatan kejadian setelah
sesi hypnosis

Perekaman sesi hypnosis dihentikan

II.4

Masalah-

masalah

yang

timbul

dengan

adanya

penggunaan hipnosis forensik kini adalah :


A. Dalam penyelidikan kepolisian, hypnosis bisa
digunakan untuk menggali informasi dari saksi.
Suatu kejadian traumatis seperti dalam kasus
kejahatan yang menakutkan cenderung membuat
pikiran bawah sadar menyembunyikan ingatan
yang lengkap tentang kejadian tersebut agar
tidak bisa diingat oleh pikiran sadar. Tujuan
pikiran

sadar

sesungguhnya

menyembunyikan
untuk

kebaikan

informasi
diri

itu

sendiri,

karena apabila kejadian itu bisa diingat dalam


kondisi sadar, maka rasa ketakutan akan sering
muncul tanpa sebab. Dengan bantuan hypnosis,
korban

atau

saksi

bisa

mengingat

kembali

dengan sangat jelas namun ada beberapa hal


yang menjadi pertimbangan:
1. Validitas dari proses hypnosis untuk mendapatkan hasil
yg diinginkan.
2. Apakah bukti yang diperoleh melalui proses hypnosis
dapat diterima oleh pengadilan setempat
3. adanya kemungkinan kontaminasi pada saat percobaan
hypnosis

B. Alasan mengapa tidak dilakukannya hipnosis


pada pelaku kriminal
Hypnosis

tidak

bisa

digunakan

untuk

mendapatkan pengakuan yang jujur dari pelaku


kriminal karena:
a) pelaku kejahatan pasti akan menolak untuk
dihipnotis.
b) Dalam kondisi hypnosis, seseorang tetap bisa
berbohong.
Hypnosis berperan mengungkap kejahatan jika
diterapkan kepada saksi atau korban. Dengan
teknik regresi atau hypernesia, saksi atau korban
kejahatan bisa menceritakan dengan sangat rinci
tentang peristiwa yang pernah dialaminya.
Hipnosis forensik begitu menarik. Peran penyidik
adalah untuk membantu tim polisi dan detektif untuk
menambahkan petunjuk kasus yang buntu. Segala
sesuatu yang kita lihat, dengar, baca, bau, rasakan
dan pengalaman hidup direkam secara permanen
dalam memori jangka panjang, yang tersimpan dalam
pikiran bawah sadar kita. Hypnosis yang dilakukan
dengan baik dan benar akan membawa kembali ke
permukaan,

rincian

yang

telah

dilupakan

karena

lamanya waktu, usia, stree, atau faktor emosional


lainnya. Ada berbagai aturan yang memungkinkan
bukti

yang

akan

digunakan

pada

tingkat

yang

berbeda, berbeda pula di setiap negara. Intinya


adalah, sedikit ingatan memori, sebuah wajah, nomor
pelat mobil atau fakta- fakta lain yang ditemukan
dalam investigatif hipnosis forensik dapat digunakan
untuk

lebih

diteliti

oleh

tim

investigasi

untuk

mengkonfirmasi informasi.
II.5

Kasus- kasus yang sudah terpecahkan dengan metode

hipnosis forensik
1. Ted Bundy
Theodore Robert Bundy adalah seorang yang tampan dan
menarik yang menguntit wanita-wanita muda usia sekolah
dan kuliah dan mengakui telah membunuh lebih dari 30
orang. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti sebenarnya
berapa banyak wanita yang telah dibunuh Ted Bundy sejak
1974.
Pada 15 Januari 1978, ketika Nita Neary berada di
lingkungan rumahnya, ia melihat seorang pria menuruni
tangga dengan tongkat di tangannya. Nita sempat melihat
raut wajahnya. empat wanita yang tinggal di rumah itu
sudah dipukuli secara sadis, dua diantara mereka sudah
meninggal.

Satu minggu kemudian, dilakukan investigasi dengan


forensik hypnosis terhadap Nita dan dia memilih foto Ted
Bundy dari deretan foto yang disiapkan.
Kira-kira satu bulan kemudian, tepatnya 9 febuari
1978 , seorang pria menculik, dan membunuh secara sadis
seorang anak 12 tahun yang bernama Kimberly Leach.
Clarence Anderson adalah satu-satunya saksi mata pada
kejadian penculikan yang terjadi di dekat sekolah Kimberly.
Anderson melalui 2 kali proses hypnosis untuk
mengembalikan ingatannya. Akhirnya diidentifikasi bahwa
pria yang dimaksud adalah Ted Bundy dan korban
pembunuhannya adalah Kimberly Leach.
Setelah dua kali kabur dari penjara dan sebelas tahun
pengadilan serta naik banding, Ted Bundy divonis hukuman
mati terhadap pembunuhan tiga orang wanita .Theodore
Bundy mengakui telah melakukan 30 kali pembunuhan. Dan
dielektro eksekusi pada februari 1989 yang diiringi
perayaan.
2. Sam Sheppard
Pada kasus Sam Sheppard, hypnosis forensic telah
menyelamatkan seorang pria tak bersalah.
Sam Sheppard dituduh atas pembunuhan istrinya, walaupun
dia tetap menyangkal dan menyatakan bahwa penyelinap

dengan rambut tebal yang melakukannya. Dr.Sam Shephard


akhirnya secara hokum dibebaskan atas segala tuntutan.
Semuannya bermula pada Juli 1954 ketika Marilyn Sheppard
sedang tidur, meninggalkan suaminya (Sam) yang tertidur
menonton TV di lantai bawah.
Sam terbangun ketika mendengar teriakan istrinya dan
menemukannya telah dipukui oleh penyelinap.
Sam sempat berkelahi dengan penyelinap itu dan dipukul
kepala nya sampai tidak sadarkan dirinya.
Media menanggapi kejadian ini sebagai sisi gelap dari Sam
Sheppard, yang berujung pada tuduhan bersalah.
Setelah 10 tahun dipenjara dan naik banding berkali-kali,
akhirnya kasus sam Sheppard kembali disidangkan.
Pembelaannya diwakili oleh pengacara hebat F.Lee bailey.
Melalui serangkaian persidangan F.Lee Bailey akhirnya dapat
meyakinkan para hakim bahwa investigasi polisi sebelumnya
ceroboh dan mengabaikan sejumlah bukti seperti punting
rokok di toilet sedangkan tidak ada yang merokok di rumah
itu dan Sam Sheppard tidak memiliki motif untuk membunuh
istrinya.
Dr.Sheppard juga diperiksa dibawah pengaruh hypnosis, ia
menggambarkan sosok si penyerang dan mengingat

lehernya diinjak dibawah kaki seseorang dan juga


mendengar percakapan apakah dia akan dibunuh. Ia juga
berkata melihat seseorang berjalan dengan pincang.
Hakim memutuskan untuk membebaskan kasus ini
3. Albert DeSalvo
Keputusan untuk menggunakan hypnosis pada kasus Albert
DeSalvo, alias Boston Strangler, merupakan hal yang unik
dan controversial.
Tiga belas wanita dibunuh di daerah Boston sejak musim
panas 1962 sampai Januari 1964, semua korban dari
pembunuhan berantai ini mengalami pelecehan seksual dan
dibunuh di apartemen mereka dengan dijerat dengan bagian
pakaian mereka sendiri.
Tidak ada satupun dari pembunuhan ini yang
mengindikasikan pemaksaan untuk masuk ke dalam rumah
yang berarti korban-korban membiarkan pembunuh ini
masuk kedalam rumah mereka.
Lima kesatuan polisi terlibat dalam interograsi yang meliputi
lebih dri 30.000 orang, mengumpulkan ribuan bukti yang
termasuk ratusan ribu dokumen.
Pada 1961,Albert DeSalvo ditangkap ketika berpura-pura
menjadi agen modeling, yang sedang mengetuk pintu rumah

seorang wanita. Wanita-wanita yang tertarik


membiarkannnya masuk kedalam rumah mereka dimana
Albert akan mengukur mereka; bahkan beberapa melakukan
hubungan intim dengannya.
Lalu dia mengubah metodenya dan pada 1964 ditangkap
karena memasuki apartemen wanita dan memperkosa
mereka.
Psikiater polisi yakin bahwa Albert DeSalvo sedang melalui
masa psykoseksual, dimana membunuh wanita merupakan
tahap perkembangan logis berikutnya. Albert DeSalvo
mengakui kejahatannya pada pembelanya F.Lee bailey.
Setelah lebih dari lima puluh jam wawancara, Bailey yakin
bahwa DeSalvo telah mengatakan kebenarannya.
Salah satu bagian interogasi adalah melakukan hypnosis
terhadap Albert DeSalvo. Ketika dihipnotis deSalvo
menggambarkan pembunuhan seorang wanita Evelyn
Corbin. Deskripsi dari pembunuhan yang lainnya dan wanita
yang terlibat memiliki banyak kesamaan teknik, dan hal ini
cukup untuk meyakinkan para detektif polisi.

Anda mungkin juga menyukai