Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana: Modul Kapita Selekta (Sistem Perekonomian Indonesia)
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana: Modul Kapita Selekta (Sistem Perekonomian Indonesia)
MODUL
KAPITA SELEKTA
(SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA)
POKOK BAHASAN:
KEBIJAKAN EKONOMI
Oleh: Agus Supriyanto, SE
DESKRIPSI:
Dalam menjalankan kebijakan makro ekonomi kita mengenal dua kebijakan yang
dijalankan oleh suatu pemerintahan. Pertama adalah kebijakan Fiskal, dan yang
kedua adalah kebijakan moneter.
TUJUAN INSTRUKTURSIONAL
Setelah dijelaskan, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
Mengetahui pengertian kebijakan fiscal
mengetahui kebijakan moneter.
Agus Supriyanto, SE
Agus Supriyanto, SE
Agus Supriyanto, SE
Agus Supriyanto, SE
Kegiatan sektor perusahaan memproduksi barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan ke sector rumahtangga (gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan) dan
aliran ini sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). sedangkan pendapatan akan
digunakan untukk tiga tujuan:
membiayai konsumsi ( C )
ditabung (S)
dan membayar pajak (T)
sehingga berlaku persamaan:
Yd = C + S + T
Apabila kedua persamaan tersebut digabung, maka akan didapat persamaan,
C+I+G=C+S+T
Disederhanakan menjadi:
I+G=S+T
Sehingga syarat keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Yd = C + I + G
PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN sesudah PAJAK
Fungsi konsumsi dan tabungan sesudah pajak dapat dinyatakan dalam persamaan,
yaitu:
Pajak Tetap
Fungsi konsumsi
C = -bT+ a + bYd
C = -0,75 (40) + 90 + 0,75Yd
C = 60 + 0,75Yd
Fungsi tabungan
S = -(1-b)T a + (1-b)Yd
S = -(1-0,75)40 90 + (1-0,75)Yd
S = -10 90 + 0,25Yd
S = -100 + 0,25Yd
Pajak Proporsional
Fungsi konsumsi
C = a + b(1-t)Yd
C = 90 + 0,75 (1-0,20)Yd
C = 90 + 0,6Yd
Agus Supriyanto, SE
Fungsi tabungan
S = -a + (1-b)(1-t)Yd
S = -90 + (1-0,75)(1-0,20)Yd
S = -90 + 0,25 (0,80)Yd
S = -90 + 0,20Yd
Dimana:
a=
konsumsi rumahtangga
b=
C=
tingkat konsumsi
S=
tabungan
T=
t = Pajak
Yd =
=C+I+G
Yd
= 60 + 0,75 Yd + 120 + 60
Yd-0,75Yd
= 60 + 120 + 60
0,25Yd = 240
Yd
= 240 / 0,25
Yd
= 960
Agus Supriyanto, SE
Atau,
I+G
=S+T
120 + 60
= -100 + 0,25Yd + 40
-0,25Yd
= -100+40-120-60
-0,25Yd
= -240
Yd
= -240 / -0,25
Yd
= 960
Atau,
Yd
=C+S+T
I+G
=S+T
Yd
= 60 + 0,75 Yd + 120 + 60
Yd-0,75Yd
= 60 + 120 + 60
0,25Yd = 240
Yd
= 240 / 0,25
Yd
= 960
=C+I+G
Yd
Yd-0,60Yd
= 90 + 150 + 240
0,40Yd = 480
Yd
= 480 / 0,40
Yd
= 1200
Agus Supriyanto, SE
Atau,
I+G
=S+T
150 + 240
= -90-150-240
-0,40Yd
= -480
Yd
= -480 / -0,40
Yd
= 1200
Atau,
Yd
=C+S+T
I+G
=S+T
Yd
Yd-0,60Yd
= 90 + 150 + 240
0,40Yd = 480
Yd
= 480 / 0,40
Yd
= 1200
Kepustakaan
Geogle
Boediono, Ekonomi Makro, BPFE, Jogjakarta, 1982.
Partadiredja, Ace, Perhitungan Pendapatan Nasional, LP3ES, Jakarta, 1989.
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori MakroEkonomi, Rajawali Pers, Jakarta, 1995.
Agus Supriyanto, SE