Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN
LELANGIT SUMBING
drg. Prihartiningsih, SU,
Sp.BM(K)
DAFTAR ISTILAH
Labioschisis
Cheilochisis
Palatochisis
Uranoschisis
Cheilognatouranoschisis
Cleft lip
Cleft palate
Celah bibir ?
Celah langit-langit ?
Labioplasty
Cheiloplasty
Palatoplasty
Uranoplasty
Bibir sumbing
Langit-langit sumbing / lelangit sumbing
Sumbing bibir
Sumbing langit-langit ?
Oral surgery
Mulut Bedah ?
Bedah Mulut
ETIOLOGI
1. FAKTOR EKSTRINSIK
A. Primer
Terjadinya pada saat pembentukan jaringan
embrional
1)
Mekanis:
Tekanan berlebihan trauma in utero
2) Teratogenik:
Bahan kimia/obat-obatan
-
Alkohol
Obat-obatan anticonvulsan
Sitostatika, asam folat anagon
Warfarin, suatu antikoagulan & vit K antagonis
FAKTOR INTRINSIK
A. Kelainan chromosom warisan
- Trisomi 13
- Trisomi 18
- Trisomi 21
- Monosomi 21
B. Mutasi genetik
Mutasi: suatu perubahan dalam rangkaian dasar
protein yang membuat makromolekul dua yang
membuat helix rangkap setiap chromosom
C. Interaksi lingkup genetik
D. Mutasi somatik
INSIDENSI
CHALMERS J. LYONS
Laki-laki
: 52.6%
Perempuan
: 47.4%
Unilateral kanan : 40%
Unilateral kiri
: 60%
VEAU: Unilateral : Bilateral = 3:1
Kiri > Kanan
Laki-laki > Perempuan
Lanjutan Insidensi
FRASER & CALNAN:
Unilateral kiri: unilat.kanan : Bilat. : 6:3:1
FOGH-ANDERSON
BS=25%, BLS=50%, LS=25%
INGALLS DKK
BS=16%, BLS=30%, LS=54%
FRASER & CALNAN
BS=21%, BLS=46%, LS=33%
Lanjutan Insidensi
BERDASARKAN RAS
Kaukasoid
= 1: 1.000 kelahiran
Jepang = 2.1 : 1.000 kelahiran
Negro
= 0.4 : 1.000 kelahiran
Asia Timur
= 1.7 : 1.000 kelahiran
METODE LABIOPLASTY
Batasan:
Membentuk bibir menjadi normal
Memperbaiki bibir yang cacat menjadi normal
Batasan:
1. Estetis
2. Fungsi
3. Psikologis
Kriteria Keberhasilan
1. Vermilion simetris
2. Mucocutaneous junction jelas dan bersinambung
3. Substansi bibir harus kendur
4. Bekas luka operasi dan jahitan tidak kentara
5. Memiliki Cupid Bon
6. Garis dan cekungan filtrum serasi
7. Cuping dan lubang hidung simetri
8. Jendela nostril terpisah dengan columella yang
lurus dan memiliki panjang yang cukup memadai
ETIOLOGI
Beberapa teori
1. Gangguan nutrisi
a. Malnutrisi
Zn, vit B
b. Nutrisi kurang
2. Herediter : 30 50%
3. Pengaruh / mekanisme kimia / pada janin
4. Pengaruh psikologis ibu hamil
5. Obat-obatan, radiasi dan infeksi
WAKTU
Seawal mungkin
48 jam 6 bulan
Role of Ten 10 minggu 10 gr%
- Berat badan minimal 10 pon
- Hemoglobin minimal 10 gram/%
- Lekosit di bawah 10.000/mm3
- Umur minimal 10 minggu
Triple of Ten 10 pound < 10.000/mm
Faktor
Keturunan
Faktor
Lingkungan
Faktor
Trauma
Celah Bibir
(kelainan
kongenital)
Rendah diri
Canggung dlm pergaulan
Kelainan bicara
Masa depan sulit dlm menghadapi
kehidupan
Bedah Mulut
FKG-UGM
Frekwensi kejadian :
88 - 175 /100.000 kelahiran hidup
CELAH
pertahun
Bibir & langit-langit
(45%)
Bibir
(20%)
Langit-langit
(35%)
Celah Bibir
ringan :
tampak sbg celah kecil di atas bibir
berat :
tjd di ke2 sisi bibir atas & mbentuk
celah s/d lubang hidung & langitlangit (labiopalatoschizis).
Etiologi Celah
Operasi labioplasti
Labioplasti bilateral :
-
Millard
Barsky
Straight Line Closure
Manchester7
Dx
Tx
dibawah
PENDAHULUAN
Epidemiologi :
Celah bibir dan lelangit 1/1000
kelahiran, celah langit-langit 1/2000
kelahiran
Resiko : Asia , Amerika, Celah bibir
lebih banyak laki-laki, celah lelangit
pada wanita.
45% celah bibir+ lelangit, 30% celah
lelangit, 25% celah bibir.
ETIOLOGI
1. Faktor Herediter
Ortu celah bibir/lelangit
sex
linked recessive gene
15 %
keturunan
2. Faktor Lingkungan
- Def Vit A,B
- Infeksi Virus trisemester I kehamilan
- Radiasi
- Obat-obatan
- Hormonal dll
DEFINISI
Celah bibir
ad kelainan bawaan yg
terjadi o/k tidak adannya penyatuan
(fusi) secara normal pada bibir pada
proses embrional yg dapat terjadi
secara sebagian atau sempurna
TIPE CELAH
BIBIR/LELANGIT
Unilateral, bilateral, median
Complete (perluasan sampai dasar
hidung) atau incomplete
(submucosa)
Primary ( anterior ke arah foramen
incisivus) atau sekunder (posterior
ke arah foramen incisivus)
INDIKASI
CELAH BIBIR
GAMBAR VASKULARISASI
STRAIGHT LINE
- Rose dan Thomson
- Veau
II. TRIANGULAR
- Mirault
- Brown & Mc Dowel
- Blair
Tennison
Randall
Cronin, dsb
ROTATION
- Millard
2. Teknik Triangulair
Contoh
:
- Teknik Tennison
- Teknik Randal
3. Teknik Rectangular
Contoh
:
- Teknik Le Mesurier
- Teknik Hagedorn
4. Teknik Rotation-Advancement
Contoh
:
- Teknik Millard I
- Teknik Millard II
Cronin
1. Anestesi Umum
2. Anestesi Lokal
a. Anestesi blok N. infraorbitalis
b. Anestesi infiltrasi
Gentian violete
Benang jahit absorbable: 4.0/5.0/6.0
Benang jahit nonabsorbable: 4.0/5.0/6.0
Kain kasa
Sofratule
Larutan betadine
Plester
Antibiotika
Anti radang
Analgesik antipiretik
Vitamin C
Kalau perlu, anti perdarahan
ANESTESI LOKAL
1. Blokade anestesi Infra Orbital kiri kanan
ekstra/intra oral
2. Infiltrasi anestesi bibi medial dan bibir
lateral pada ekstra/intra oral
3. Larutan anestesi lidokain HCL 2%
adrenalin 1:80.000
4. Deponer masing-masing 0,5 cc
PASCA PENJAHITAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
DRAINASE = PENGALIRAN
- Membantu mencegah formasi hematom dan serum
pada dead space jaringan lunak atau keras yang
mungkin akan memudahkan terjadinya infeksi
- Membantu mengeluarkan pus / cairan patologis
DRESING = PERBAN
Teknik
Teknik
Teknik
Teknik
Straight Line
Triangular
Rectangular
Rotation-Advancement
2. Teknik Tiangular
Contoh
Tennison
3. Teknik Rectangular
Contoh : Teknik Barsky
4. Teknik Rotation-Advancement
Contoh
Teknik Millard
LELANGIT SUMBING
Palatoshisis palatoplasty
Uranoschisis = ouranos + schisis
Staphyloschisis = staphylos + schisis
Uranoschisis = sumbing pada palatum durum
Staphyloschisis = sumbing pada palatum molle
KLASIFIKASI
Menurut FITZ-GIBBON pada 4 tipe:
I. Sumbing hanya pada palatum molle
II. Sumbing palatum molle dan sebagai palatum
durum
III. Sumbing palatum molle, palatum durum, alveolar
satu
sisi dan bibir satu sisi
IV. Sumbing seperti III tetapi dua sisi
Menurut MEAD ada 4 tipe:
I. Sumbing pada uvula
II. Sumbing pada palatum molle
III. Sumbing pada palatum molle + durum
IV. Sumbing melibatkan tulang alveolar kanan dan
kiri
PALATOPLASTY
Batasan:
Membentuk palatum menjadi normal
Memperbaiki palatum (yang cacat) menjadi normal
Tujuan:
1. Fungsi
a. Makan
b. Bicara
2. Psikologis
3. Estetis
KRITERIA KEBERHASILAN
Sumbing sudah tidak ada
Makan dan minum tak terganggu
Bicara normal
PENYIAPAN PASIEN
Idem pada labioplasty untuk anestesi umum
TEKNIK OPERASI
1. Teknik Von Langenbeck