1.
LATAR BELAKANG
Kemacetan yang terjadi di Kota Bandung terutama disebabkan oleh penggunaan
kendaraan yang tinggi (demand), sedangkan jaringan jalan sangat terbatas (supply).
Kota Bandung memiliki permasalahan transportasi yang khas, sesuai karakteristik
spesifik kotanya. Sebagai pusat dari kawasan Aglomerasi Bandung, maka interaksi
ekonomi dari pola tata ruang dengan wilayah sekitarnya, secara signifikan akan
berdampak pada kinerja transportasi di Kota Bandung. Dalam skala yang lebih luas,
perbaikan akses menuju wilayah Metropolitan Jabodetabek (dengan adanya tol
Cipularang) dan dalam waktu dekat akses ke PKN Cirebon akan dipermudah dengan
tol Cisumdawu, dampaknya sangat besar bagi beban lalu lintas Kota Bandung yang
semakin menarik bagi pelancong dan pelaku ekonomi.
Dengan demand pergerakan yang cenderung tidak terbatas dan sisi supply yang
bersifat sangat terbatas, perlu adanya perubahan pendekatan dalam perencanaan
transportasi yaitu dari upaya pembangunan sisi supply menjadi upaya pengelolaan sisi
demand atau Transportation Demand Management (TDM). Salah satu strategi TDM
adalah pergeseran moda dengan pengoptimalan peran angkutan umum massal.
Namun peran angkutan umum massal di Kota Bandung masih sangat minim.
Salah satu upaya untuk meningkatkan peran angkutan umum massal di Kota
Bandung dapat dilakukan dengan implementasi konsep park and ride. Park and ride
(parkir dan melaju) adalah fasilitas parkir yang biasanya tersedia di halte atau terminal
sarana angkutan umum massal sehingga memungkinkan penglaju berpindah moda dari
kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) dan meneruskan perjalanan menggunakan
angkutan umum massal dari titik tersebut (Kementerian Negara Lingkungan Hidup,
2009). Beberapa kajian telah menyimpulkan bahwa fasilitas park and ride dapat
mempromosikan penggunaan transportasi publik, mengurangi kemacetan lalu lintas
perkotaan dan meringankan tingkat pencemaran karbon di pusat kota (Pickett et al.,
1999 dalam Dijk & Montalvo, 2011). Penyediaan pelayanan park and ride adalah
sebuah upaya yang efektif untuk memperpanjang pelayanan transportasi publik ke area
kepadatan rendah dimana para komuter masih dapat menggunakan mobil mereka
untuk memulai perjalanan mereka namun berganti menggunakan transportasi publik
(transit) pada beberapa lokasi dalam perjalanan yang sama (Kerchowskas dan Sen
1977 dalam Farhan, 2003).
Penyediaan park and ride di Kota Bandung diharapkan mampu mendorong
pengguna kendaraan pribadi terutama bagi pengguna moda jalan yang melakukan
perjalanan komuter dan daerah aktivitasnya sejalan dengan transportasi masal agar
mau memparkir kendaraan pribadinya di fasilitas park and ride dan meneruskan
perjalanan ke pusat Kota Bandung dengan menggunakan trasportasi masal. Penelitian
2
ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan fasilitas park and ride pada
pelayanan angkutan masal.
2.
DASAR HUKUM
Dasar hukum yang melandasi perlunya perencanaan fasilitas park and ride
sebagai bagian dari pelayanan infrastruktur Kota Bandung diantaranya sebagai berikut:
1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031;
6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018.
3.
arahan
yang
jelas
untuk
membantu
menyelesaikan
pola
pemanfaatan
ruang
serta
terpadu
dengan
keseluruhan
perencanaan kota.
Sasaran
Sasaran yang diharapkan dicapai dari pekerjaan ini adalah:
Menyajikan data dan informasi tentang kondisi transportasi di Kota Bandung,
potensi, peluang, permasalahan dan tantangan serta kelembagaan dalam
pengembangan sistem transportasi;
pertimbangan
potensi,
peluang,
permasalahan
dan
gambaran
sistem
transportasi
secara
terpadu
dalam
4.
5.
sebesar
Rp.
330.000.000,-
dengan
kode
rekening
Nomor:
1.06.1.06.01.19.02.5.2.2.21.02.
6.
Lingkup Kegiatan
Melakukan inventarisasi dan review dari dokumen dan kebijakan lainnya
yang terkait kebijakan penyelenggaraan sistem transportasi di Kota
Bandung;
Mengkaji Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung dan kondisi fisik
perkotaan untuk mengetahui karakteristik, fungsi strategis dan kajian
regional/kota/kawasan;
Menganalisis kondisi sistem transportasi eksisting untuk mengetahui
kebutuhan
fasilitas
dalam
rangka
peningkatan
system
transportasi
perkotaan;
pengembangan
pelayanan
sistem
transportasi
untuk
dapat
diterapkan pada kondisi saat ini, termasuk daerah yang diprioritaskan untuk
pengembangannya;
Melakukan kajian dan analisa terhadap kebutuhan sarana dan prasarana
untuk pengembangan fasilitas park and ride;
Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, serta perangkatperangkat peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung terwujudnya
fasilitas park and ride;
Melaksanakan kajian keterpaduan perencanaan pengembangan fasilitas
park and ride dalam system transportasi perkotaan;
Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan fasilitas park and ride
rencana program Pemerintah Kota Bandung;
Melaksanakan kajian pra kelayakan dan desain dasar untuk programprogram terpilih yang terkait dengan perencanaan, pengaturan, dan
pengelolaan sistem transportasi, serta mengkaji dan menyusun tiap-tiap
program kedalam program jangka pendek, menengah dan panjang;
Menyusun
rencana
skema
alternatif
pendanaan
dalam
rangka
Focus
Group
Discussion
(FGD)
dengan
melibatkan
praktisi, dan pakar di bidangnya minimal sebanyak satu kali sebelum laporan
antara.
b.
Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah kajian perencanaan fasilitas park and ride sebagai
bagian dari pelayanan infrastruktur Kota Bandung adalah seluruh wilayah
administratif Kota Bandung.
7.
8.
selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender, sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan.
9.
infrastruktur Kota Bandung ini membutuhkan tenaga ahli sebanyak 26 (dua puluh
enam) orang bulan, dengan kualifikasi sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang Ketua Tim merangkap Ahli Trasportasi yang memiliki latar
belakang pendidikan minimal S2 Teknik Sipil Trasportasi dengan pengalaman
kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun dibidangnya;
b. 1 (dua) orang Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan latar belakang pendidikan
minimal S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja sekurangkurangnya 4 (empat) tahun dibidangnya;
c. 1 (satu) orang Arsitek, dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik
Arsitektur dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun
dibidangnya;
d. 1 (satu) orang Ahli Landscape, dengan latar belakang pendidikan minimal S1
Teknik Arsitektur Landscape dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun dibidangnya;
POSISI
Tenaga Ahli
Ahli Sipil (Transportasi) /Team Leader
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Ahli Arsitektur
Ahli Landscape
Ahli Hukum
Ahli Studi Pembangunan
Ahli Sosial
Tenaga Pendukung
Asisten Ahli Sipil (Transportasi)
Sekretaris
Juru Gambar
Surveyor
Operator Komputer
II
JUMLAH
MAN
III IV
MONTH
4
4
4
4
3
4
3
4
4
8
16
4
7
Rencana kerja rinci dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan menjadi
acuan dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan;
Hasil kompilasi dan penelaahan dari dokumen dan kebijakan lainnya yang
terkait.
Laporan Pendahuluan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan atau 30 (tiga
puluh) hari setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 (sepuluh) buku
ukuran A4 (gambar dan peta yang disajikan dalam buku laporan dicetak berwarna,
berikut data-data dalam softcopy file yang mudah diakses).
b.
Hasil inventarisasi dan review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang
terkait kebijakan pembangunan sistem trasportasi di Kota Bandung;
saat
ini,
termasuk
daerah
yang
diprioritaskan
untuk
pengembangannya;
-
Kajian kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, serta perangkatperangkat peraturan/produk hukum yang ada untuk mendukung pengelolaan
park and ride;
Laporan Antara ini diserahkan paling lambat 2,5 (dua setengah) bulan atau 75
(tujuh puluh lima) hari kalender setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10
(Sepuluh) buku ukuran A4 (gambar dan peta yang disajikan dalam buku laporan dicetak
berwarna, berikut data-data dalam softcopy file yang mudah diakses).
c.
Ringkasan hasil inventarisasi dan review dari dokumen dan kebijakan lainnya
yang terkait kebijakan penyelenggaraan pengembangan fasilitas park and
ride di Kota Bandung;
Rumusan akhir arah kebijakan dan strategi pengembangan fasilitas park and
ride di Kota Bandung;
Rumusan akhir perkiraan beban pengguna Fasilitas Park and Ride yang
harus dilayani, dan perencanaan kebutuhan pengguna Fasilitas Park and
Ride di Kota Bandung berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk dan hasil
survey sosial ekonomi, serta keterpaduan dengan wilayah sekitarnya;
Laporan Akhir ini diserahkan paling lambat 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua
puluh) hari kalender setelah SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 15 (lima belas)
buku ukuran A4 (gambar dan peta yang disajikan dalam buku laporan dicetak
berwarna, berikut data-data dalam softcopy file yang mudah diakses).
Bersamaan dengan laporan akhir rencana ini, diserahkan pula beberapa produk
lainnya antara lain:
-
Album
Peta
berisi
data
terkait
dengan
peta
kawasan
pelayanan,
11. PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan kegiatan
perencanaan fasilitas park and ride sebagai bagian dari pelayanan infrastruktur Kota
Bandung. Hal yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kerja ini, akan diatur
kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau penambahan yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan kerangka acuan kerja ini.
DISUSUN OLEH
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
10