Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
utama
dalam
merumuskan
2013.
Pelaksanaan
suatu
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Barat berada pada 115.46 - 116.20 Bujur Timur dan 8.25 - 8.55 Lintang Selatan
dengan batas - batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
b. Sebelah Barat
c. Sebelah Selatan
Samudera Hindia
d. Sebelah Timur
2.1.1.2. Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya wilayah Kabupaten Lombok Barat sebagian
besar terletak pada ketinggian 100-500 meter yakni seluas 48,03%, ketinggian 0-100
meter seluas 40,80%, ketinggian 500-1.000 meter seluas 10,14% dan ketinggian 1.000
meter ke atas yang hanya seluas 1,04% dari luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
2.1.1.3. Klimatologi
Kondisi klimatologi Kabupaten Lombok Barat adalah wilayah yang memiliki iklim
tropis, dengan dua musim, yakni musim kemarau (April September) dan musim hujan
(Oktober Maret) dengan temperatur / suhu udara rata - rata berkisar antara 20,40C
32,50C. Keadaan curah hujan di Kabupaten Lombok Barat rata -
mm/bulan, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 266 mm dan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yakni sebesar 0 mm. Rata rata lama
penyinaran matahari sebesar 68% dengan rata-rata penyinaran matahari maksimum
sebesar 91% yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2011, sedangkan lama penyinaran
matahari minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 46%. Kecepatan angin ratarata yang terjadi selama tahun 2011 sebesar 7 knot kecepatan angin maksimum yakni
sebesar 16 knot.
Tekanan udara rata-rata pada tahun 2011 sebesar 1.009,67 mb dengan tekanan
udara maksimum yakni sebesar 1.012,4 mb pada bulan September sedangkan tekanan
udara minimum yakni sebesar 1.005,8 mb yang terjadi pada bulan Februari.
2.1.1.4. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 mencapai 86.182 Ha,
sebanyak 69,42% atau 59.827 Ha dimanfaatkan untuk lahan pertanian yang terdiri dari
sawah (19,44%) dan bukan sawah (49,98%), sedangkan 30,58% atau 26.355 Ha
dimanfaatkan untuk lahan bukan pertanian.
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
2.1.1.5. Demografi
2.1.1.5.1. Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 mencapai 617.998
jiwa (angka proyeksi) yang terdiri dari 302.340 jiwa penduduk laki-laki dan 315.658
jiwa penduduk perempuan. Selama periode tahun 2008 2012 atau lima tahun terakhir
laju pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Lombok Barat sebesar 1,49% dengan
tingkat kepadatan penduduk 586 orang per km2, secara rinci dapat dilihat pada tabel
2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1
Banyaknya Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2010 2012
a. Laki-laki
2010
2
293.528
Tahun
2011
3
296.680
2012*
4
302.340
b. Perempuan
306.458
309.364
315.658
Jumlah
599.986
606.044
617.998
569
575
586
Penduduk
1
Kepadatan/Km
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.2
Kondisi Penduduk dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2011 2012
No
Tahun
Uraian
Jumlah Penduduk
2011
Ket
2012*
606.044
617.998
419,361.00
425,289.00
142,240.00
144,212.00
Angkatan Kerja
277,121.00
281,077.00
a. Bekerja
263,570.00
266,168.00
13,551.00
14,909.00
66.08
66.09
4.89
5.30
b. Pengangguran
5
TPAK (%)
TPT (%)
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB)
merupakan
indikator
yang
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
tahun, sementara untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan rata-rata per tahun
tumbuh sebesar 5,26%.
a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB selain untuk memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu
daerah,
dapat
pembangunan,
juga
digunakan
perumusan
sebagai
bahan
kebijaksanaan
masukan
sekaligus
perencanaan
bahan
evaluasi
pembangunan di berbagai sektor. oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan
oleh suatu daerah sangat bergantung pada persediaan faktor faktor produksi di
daerah tersebut.
Untuk kepentingan berbagai analisis ekonomi makro masing-masing
daerah, pada umumnya PDRB dihitung berdasarkan atas dasar harga berlaku
(ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) suatu tahun dasar (tahun 2000).
PDRB
atas
dasar
harga
konstan
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku
digunakan untuk mengetahui besarnya pergerakan harga.
Pada tahun 2012 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten
Lombok Barat diperkirakan mencapai Rp 4,86 triliun lebih atau tumbuh sebesar
11,48%, mengalami peningkatan sebesar 0,19% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) diperkirakan dapat
tumbuh sebesar 5,16% yaitu dari Rp 1,87 triliun lebih pada tahun 2011 menjadi
Rp 1,96 triliun lebih pada tahun 2012, seperti terlihat pada tabel 2.3 sebagai
berikut :
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.3
PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar
Harga Konstan (ADHK) 2000 Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Tahun
ADHK 2000
ADHK 2000
2008
3.126.927,55
1.590.458,56
14,06
4,54
2009
3.564.160,87
1.690.045,12
13,98
6,26
2010 *)
2011**)
3.948.119,72
4.393.825,55
1.770.789,54
1.869.645,39
10,77
11,29
4,78
5,58
1,963,357.74
11,48
5,16
4,867,277.96
5
2012***)
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
*) angka sementara
**) angka sangat sementara
***) angka sangat sangat sementara
ADHB
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.4
Nilai dan Distribusi Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Sektor
2008
Rp (juta)
3
1.002.438,94
%
4
32,06
2009
Rp (juta)
5
1.109.512,89
%
6
31,13
2010*)
Rp (juta)
7
1.195.754,66
%
8
30,28
2011**)
Rp (juta)
9
1.270.536,42
%
10
28,92
2012***)
Rp (juta)
11
1,416,377.89
%
12
29,10
Primer
Pertanian
893.087.88
28,56
976.830,40
27,41
1.037.722,70
26,28
1.083.528,91
24,66
1,173,500.72
109.351.06
3,50
132.682,49
3,72
158.031,96
4,00
187.007,51
4,26
242,877.17
4,99
II
Sekunder
477.710,35
15,28
555.048,61
15,57
629.930,23
15,96
732.438,70
16,67
901,906.61
18,53
Industri Pengolahan
116.609,49
3,73
134.321,31
3,77
145.610,80
3.69
159.895,15
3,64
177,655.65
3,65
0,76
38,451.50
0,79
Bangunan
III
Tersier
Perdagangan,
Restoran
22.663,23
0,72
25.941,60
0.73
29.686,40
0.75
33.259,80
24,11
338.437,63
10,82
394.785,70
11,08
454.633,03
11.52
539.283,75
12,27
685,799.46
14,09
1.646.778,27
52,66
1.899.599,37
53,30
2.122.434,84
53,76
2.390.850,42
54,41
2,548,993.47
52,37
677.731,09
21,67
775.100,14
21,75
882.686,55
22.36
1,007,059.53
22,92
1,136,022.68
23,34
377.849,38
12,08
405.899,62
11,39
442.476,64
11.21
483,407.35
11,00
521,772.20
10,72
127.402,29
4,07
144.946,69
4,07
161.028,57
4.08
187,413.74
4,27
199,071.67
4,09
Jasa-Jasa
463.795,51
14,83
573.652,92
16,10
636.243,08
16.12
712,969.80
16,22
692,126.93
14,22
3.126.927,55
100,00
3.564.160,87
100,00
3.948.119,72
100,00
4.393.825,55
100,00
4.867.277,96
100,00
Hotel
dan
PDRB
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.5
Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Sektor
2
2008
Rp (juta)
3
466,168.12
%
4
29.31
2009
Rp (juta)
5
482,693.59
%
6
28.56
2010*)
Rp (juta)
7
495,906.25
%
8
28.00
2011**)
Rp (juta)
9
512,669.31
%
10
27.42
2012***)
Rp (juta)
%
11
12
541.565,89
27,58
405,179.36
25.48
414,312.99
24.51
422,798.50
23.88
432,054.35
23.11
447.506,43
22,79
60,988.76
3.83
68,380.60
4.05
73,107.75
4.13
80,614.96
4.31
94.059,46
4,79
276,911.29
17.41
298,765.13
17.68
319,526.40
18.04
345,689.79
18.49
369.727,04
18,83
83,753.23
5.27
90,654.49
5.36
93,592.67
5.29
97,934.43
5.24
104.681,06
5,33
1
I
Primer
Pertanian
II
Sekunder
Industri Pengolahan
8,451.66
0.53
9,292.67
0.55
9,854.39
0.56
10,613.49
0.57
11.141,70
0,57
Bangunan
184,706.40
11.61
198,817.97
11.76
216,079.34
12.20
237,141.87
12.68
253.904,27
12,93
III
Tersier
847,379.15
53.28
908,586.40
53.76
955,356.89
53.95
1,011,286.30
54.09
1.052.064,81
53,58
381,106.57
23.96
410,878.56
24.31
434,483.79
24.54
466,476.97
24.95
496.476,95
25,29
171,894.20
10.81
179,050.95
10.59
188,940.27
10.67
199,723.41
10.68
200.975,33
10,24
69,768.01
4.39
74,694.08
4.42
78,841.40
4.45
84,405.72
4.51
87.878,60
4.48
Jasa-Jasa
224,610.37
14.12
243,962.81
14.44
253,091.43
14.29
260,680.20
13.94
266.733,93
13,59
1.590.458,56
100,00
1.690.045,12
100,00
1.770.789.54
100,00
1.869.645.39
100,00
1.963.357,74
100,00
PDRB
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
***) Angka Sangat Sangat Sementara
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Berdasarkan tabel 2.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008-2012 nilai
PDRB ADHB Kabupaten Lombok Barat terus mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2012 mencapai 4,86 trilliun rupiah lebih, sektor pertanian dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor dominan pembentuk PDRB
yakni secara berturut turut 24,11% dan 23,34%. Namun sektor pertanian
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 24,66%
sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 22,92%.
PDRB ADHK Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2008 2012 juga
mengalami trend peningkatan seperti yang terlihat pada tabel 2.5 dimana pada
tahun 2012 nilai PDRB mencapai 1,96 trilliun rupiah lebih. Sektor pembentuk
utama PDRB ADHK pada tahun 2012 adalah sektor pertanian dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor pertanian pada tahun 2012 mencapai
22,79% atau sebesar 447,5 milyar rupiah lebih, mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 432 milyar rupiah lebih atau 23,11%,
sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2012
mencapai 496 milyar rupiah lebih, mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya yakni sebesar 466 milyar rupiah lebih.
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi
PDRB
atas
dasar
harga
konstan
(ADHK)
suatu
daerah
dapat
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2012
No
Sektor
1
1
2
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
PDRB
2
3
4
5
6
7
8
9
RataRata
8
5.08
12.12
6.91
12.83
6.20
8.63
6.20
8.03
6.19
8.24
9.95
7.64
3.24
6.04
8.68
4.64
7.70
9.75
4.73
5.77
7.09
5.41
7.50
7.87
5.77
7.81
5.75
7.36
5.96
6.53
3.76
4.16
5.52
6.00
4.54
4.80
5.76
7.06
5.55
7.06
5.52
6.19
6.50
4.54
8.62
6.26
3.74
3.00
4.62
5.30
4.78
5.58
5.16
5.26
2008
3
1.33
2.32
Grafik 1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lobar Tahun 2008-2012
5.58
4.54
5.16
4.78
5.26
3
2
1
0
2008
10
BAB II
2009
2010
2011
2012
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
3
2009
4
Tahun
20010*)
5
2011**)
6
2012***)
7
I
1
5.183.701
5.826.610
6.580.353
7.250.011
7.875.905
11,20
12,40
12,94
10,18
10,15
2.636.601
2.762.848
2.951.385
3.084.999
3.176.965
1,92
4,79
6,82
4,53
7,64
II
1
2
Laju Pertumbuhan (%)
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
*)Angka Sementara
**)Angka Sangat Sementara
BAB II
11
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
PDRB per kapita Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Lombok
Barat pada 5 tahun terakhir (periode 2008 2012) cenderung naik setiap
tahunnya, Pada tahun 2012 PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB)
mencapai Rp 7.875.905 dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 7.250.011 dengan
laju
pertumbuhan
mencapai
10,15%.
Hal
ini
mengindikasikan
tingkat
12
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.8
Laju Inflasi dan Pertumbuhan PDRB Per Kapita
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Tahun
Indeks Harga
Implisit (IHI)
1
1
2
3
4
5
2
2008
2009
2010
2011 *)
2012 **)
3
196,61
210,91
222,60
235,86
-
Laju Inflasi /
Perubahan IHI
4
9,02
7,27
5,55
5,96
-
Laju Inflasi /
Perubahan IHK
Kota Mataram
5
13,01
3,14
11,07
6,38
4,10
ADHK 2000
6
11,20
12,40
12,94
10,18
10,15
7
1,92
4,79
6,82
4,53
7,64
Grafik 2
Laju Inflasi IHK Kota Mataram Tahun 2008-2012
13.01
11.07
6.38
4.1
3.14
2008
2009
2010
2011
2012
Laju PDRB per kapita ADHB Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012
(angka proyeksi) yakni 10,15% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011
yang mencapai 10,18%, untuk PDRB ADHK laju per kapita mengalami
peningkatan yakni 7,64% dibandingkan tahun 2011 yakni 4,53%. Laju inflasi
pulau Lombok yang diwakili oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) kota Mataram
pada tahun 2012 mencapai 4,10% mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011 yang mencapai 6,38%. Nilai indeks harga implisit (IHI) pada tahun 2011
mencapai 235,86 dengan tingkat inflasi yakni 5,96%. Data mengenai IHI
Kabupaten Lombok Barat dan laju inflasinya pada tahun 2012 tidak tersedia
disebabkan masih ada proses pengolahan data.
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
13
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Kelompok Pengeluaran
1
1
2
3
4
5
6
7
8
2
Bahan Makanan
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
Transportasi dan Komunikasi
Umum
2008
2009
3
18,88
11,97
16,03
5,28
7,90
6,90
7,31
13,01
4
6,48
5,02
2,74
6,48
2,74
0,99
-3,91
3,14
2010
2011
5
23,54
10,98
5,59
3,84
2,07
3,22
5,71
11,07
6
1,57
7,16
15,90
6,43
1,96
4,41
1,41
6,38
2012
7
4,10
Laju inflasi menurut kelompok pengeluaran selama periode tahun 2008 2011 mengalami pergerakan naik dan turun dimana laju inflasi rata-rata
mencapai 8,4% dengan laju inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu
sebesar 13,01%. Inflasi pada tahun 2012 mencapai 4,10% atau mengalami
penurunan dari tahun 2011 yang mencapai 6,38%, inflasi tertinggi terjadi pada
kelompok
pengeluaran
perumahan
yang
mencapai
15,90%
mengalami
peningkatan dari tahun 2010 yang hanya mencapai 5,59% dan inflasi terendah
terjadi untuk kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yakni 1,41%
yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 5,71%.
Sedangkan perkembangan inflasi menurut kelompok pengeluaran pada tahun
2012 belum tidak tersedia.
f. Kemiskinan
Angka kemiskinan merupakan indikator yang digunakan untuk melihat
tingkat kesejahteraan masyarakat dalam suatu daerah maupun suatu negara.
Semakin rendah tingkat kemiskin suatu daerah, maka tingkat kesejahteraan
14
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
Miskin
Persentase
Kemiskinan (%)
2010
599.986
129.537
21,59
2011
606.044
119.600
19,70
2012*
617.998
110.498
17,88
129,537
120,000
119,600
110,000
110,498
Jumlah
Penduduk
Miskin
100,000
2010
2011
2012*
BAB II
15
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
efektifitas
dan
efisiensi
penyelenggaraan
pendidikan
serta
Uraian
2
3
2008
3
2009
4
2010
5
2011
2012
76.40
76,41
76,42
77,62
5.73
5.87
5.89
6.09
107.80
107.28
105.81
105.10
103.94
- SMP/MTs/Paket B
69.01
85.06
92.17
90.49
99.17
- SMA/SMK/MA/
Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
44.85
51.25
64.76
67.94
73.87
- SD/MI/Paket A
94.89
90.70
91.69
92.83
98.70
- SMP/MTs/Paket B
67.14
66.86
71.01
72.89
81.22
- SMA/SMK/MA/Paket C
39.85
41.09
49.81
53.94
59.63
- SD
29.00
30.82
31.77
32.75
33.76
- SMP
17.96
19.35
17.96
19.35
19.46
- SMA
12.85
13.70
16.37
19.56
20.18
3.00
3.24
4.00
4.94
6.10
- SD/MI/Paket A
Tahun
- Perguruan Tinggi
Sumber Data : Dikbud Kab. Lombok Barat
16
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
bidang
kesehatan
selama
tahun
terakhir
menunjukkan
Tabel 2.12
Indikator Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 2012
Tahun
No
Uraian
1
1
2
Angka Kematian Bayi (AKB)
3
16,28
4
17,09
5
12,44
6
10,9
7
10,61
59,97
60,40
60,84
61,28
196
156
128
189
75
2008
2009
2010
2011
2012
BAB II
17
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
18
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.13
Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Jumlah grup
kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah gedung
kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah gedung
olah raga per
10.000 penduduk
3
6
17
34
12
28
30
91
96
36
10
4
-
5
-
6
1
1
-
360
Jumlah grup kesenian di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 mencapai
360 buah per 10.000 penduduk, kecamatan Lingsar memiliki grup kesenian
terbanyak yakni 96 buah. Gedung olah raga di Kabupaten pada tahun 2012 yakni 2
unit yang terdapat di kecamatan Gerung 1 unit dan kecamatan Gunungsari 1 unit.
Sementara itu untuk jumlah gedung kesenian dan jumlah klub olah raga tidak
terdapat di Kabupaten Lombok Barat.
Sehubungan dengan berkembangnya jumlah grup kesenian tiap Kecamatan
serta masih belum tersedianya gedung kesenian dan klub olah raga, maka tentunya
menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membangun sarana prasarana gedung
kesenian maupun membentuk suatu klub olah raga dalam memeberikan sarana
pengembangan seni, budaya dan olah raga masyarakat agar memberikan
pembinaan guna membentuk kualitas hidup manusia dan masyarakatnya.
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan,
baik dalam bentuk barang publik, maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
BAB II
19
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tahun
Jenjang Pendidikan
2
SD/SLB/MI
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah Penduduk Kelompok Usia 71.2
12 tahun
1.3
Rasio
2
SMP/MTs/Sederajat
1.1
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah Penduduk Kelompok Usia
1.2
13-15 tahun
1.3
Rasio
3
SMA/SMK/MA/SLB/Paket C
1.1
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah Penduduk Kelompok Usia
1.2
16-18 tahun
1.3
Rasio
Sumber data ; BPS Kabupaten Lombok Barat
2008
2009
2010
5
2011
6
2012
7
325
329
345
346
71.748
73.644
73.296
73.522
1:221
1:224
1:212
1:212
44
49
51
52
41.630
40.619
38.114
39.361
1:946
1:829
1:747
1:757
21
21
25
26
46.150
40.108
36.382
35.240
1:2.198
1:1.910
1:1.455
1:1.355
20
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Kecamatan
Jml
Gedung
Sekolah
Jml
Pddk
Usia
7-12
Tahun
SMP/MTs/Sederajat
Rasio
Jml
Gedung
Sekolah
Jml
Pddk
Usia
13-15
Tahun
Rasio
Jml
Gedung
Sekolah
Jml
Pddk
Usia
16-18
Tahun
Rasio
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Lainnya
45
29
44
27
21
30
49
34
40
27
-
9.049
6.247
9.311
8.178
7.453
4.673
11.566
8.490
10.735
6.322
-
1:201
1:215
1:212
1:303
1:355
1:156
1:236
1:250
1:268
1:234
-
4
5
6
7
4
4
8
7
8
2
-
2.943
2.448
4.080
3.182
3.942
1.850
4.825
3.249
4.802
2.476
-
1:736
1:490
1:680
1:455
1:986
1:463
1:603
1:464
1:600
1:1,238
-
2
2
3
3
3
1
4
2
3
3
-
3.044
2.401
4.626
3.607
4.089
2.067
4.774
3.386
4.676
2.570
-
1:1,522
1:1,201
1:1,542
1:1,202
1:1,363
1:2,067
1:1,194
1:1,693
1:1,559
1:857
-
346
73.522
1:212
52
39.361
1:757
26
35.240
1:1.355
Jumlah
SMA/SMK/MA/SLB/Pkt C
10
11
BAB II
21
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
mencapai 1:600 atau terdapat 1 unit sekolah yang bisa menampung 600
siswa. Sementara itu untuk tingkat pendidikan SMA/SMK, jumlah gedung
sekolah terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 4 unit sekolah
dengan rasio terhadap jumlah penduduk usia 16-18 tahun mencapai
1:1.194 atau 1 sekolah dapat menampung 1.194 siswa.
2). Rasio Guru / Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per 1.000 jumlah
murid. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar, disamping
itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai
mutu pengajaran.
Tabel 2.16
Jumlah Guru dan Murid di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 - 2012
No
Jenjang Pendidikan
1
2
1
SD/SLB/MI
1.1
Jumlah Guru
1.2
Jumlah Murid
1.3
Rasio
2
SMP/MTs/Sederajat
1.1
Jumlah Guru
1.2
Jumlah Murid
1.3
Rasio
3
SMA/SMK/MA/SLB/ Paket C
1.1
Jumlah Guru
1.2
Jumlah Murid
1.3
Rasio
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
2008
3
2009
4
3,798
69.211
1:18
3.721
68.590
1:18
1.058
16.748
1:16
696
7.663
1:11
Tahun
2010
5
2011
6
2012
7
3.988
65.775
1:17
3.936
67.832
1:17
1.314
17.710
1:14
1.414
17.282
1:12
1.458
16.856
1:12
731
7.453
1:10
816
7.864
1:10
829
8.186
1:10
Pada tahun 2008 2011 rasio jumlah guru terhadap jumlah murid
mengalami penurunan, pada tahun 2011 rasio guru terhadap murid untuk
jenjang SD/MI yakni 1:17 atau 1 orang guru dapat mengajar 17 murid,
untuk jenjang SMP/MTs rsaionya mencapai 1:12 dan untuk jenjang
SMA/SMK rasio guru terhadap murid mencapai 1:10 atau dapat dikatakan 1
guru dapat mengajar 10 murid. Penurunan yang terjadi disebabkan semakin
bertambahnya jumlah guru, namun hal ini yang diharapkan dimana tingkat
efektifitas mengajar murid oleh guru dapat lebih baik sehingga dapat
tercapai dan meningkatnya mutu pembelajaran. Data jumlah guru, jumlah
22
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
murid dan rasio jumlah guru terhadap murid pada tahun 2012 belum
tersedia.
Tabel 2.17
Jumlah Guru dan Murid Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011
N
o
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Jumlah
Guru
3
371
289
456
348
221
367
681
376
487
340
SD/SLB/MI
Jumlah
Murid
4
8.207
5.333
8.314
5.799
4.159
6.421
10.137
6.530
8.177
4.755
3.936
67.832
Rasio
5
1:22
1:18
1:18
1:17
1:19
1:17
1:15
1:17
1:17
1:14
1:17
SMP/MTs/Sederajat
Jumlah
Jumlah
Rasio
Guru
Murid
6
7
8
86
1178
1:14
114
1315
1:12
185
2.571
1:14
171
1.497
1:9
123
1.473
1:12
132
1.464
1:11
220
2.791
1:13
213
2.479
1:12
160
1.588
1:10
54
500
1:9
1.458
16.856
1:12
SMA/SMK/MA/SLB/Pkt C
Jumlah
Jumlah
Rasio
Guru
Murid
9
10
11
45
270
1:6
81
718
1:9
110
1.428
1:13
111
737
1:7
81
568
1:7
50
581
1:12
110
1.551
1:14
67
869
1:13
96
912
1:10
78
552
1:7
829
8.186
1:10
Rasio jumlah guru terhadap jumlah murid pada tahun 2011 untuk
jenjang SD/MI yakni 1:17, rasio terendah terdapat di kecamatan Batulayar
yakni 1:14 atau dapat dikatakan terdapat 1 guru yang mengajar 14 murid.
Untuk jenjang SMP/MTs rasio guru terhadap murid pada tahun 2011 yakni
1:12, rasio terendah terdapat di kecamatan Labuapi dan kecamatan
Batulayar yakni 1:9 atau terdapat 1 guru yang mengajar 9 murid.
Sementara itu untuk jenjang SMA/SMK/MA rasionya mencapai 1:10 dan
yang terendah terdapat di kecamatan Sekotong yakni 1:6 atau terdapat 1
guru yang mengajar 6 murid. Semakin rendah rasio maka semakin efektif
sistem pembelajaran serta semakin meningkatnya mutu dari pembelajaran
bagi murid.
b. Kesehatan
Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
yakni pelayanan kesehatan. Efektifitas pelayanan kesehatan secara makro
ditentukan antara lain : (1) aksesibilitas sarana kesehatan seperti : posyandu,
puskesmas dan rumah sakit; (2) aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti ;
dokter, perawat, bidan dan apoteker; (3) luas wilayah layanan serta jumlah yang
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
23
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
harus dilayani. Semakin luas wilayah pelayanan, maka semakin berat upaya yang
harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat.
Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang harus
dilakukan.
1). Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita
Pengertian posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi
dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana
yang
mempunyai
nilai
strategis
untuk
pengembangan
Uraian
Jumlah Posyandu
Jumlah Balita
Tahun
2008
3
2009
4
2010
5
2011
6
2012
7
933
658
691
736
775
89.250
62.565
67.500
71.053
81.135
3
Rasio
1 : 95
1 : 95
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
1 : 97
1 : 96
1 : 105
24
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
2012 yakni 81.135 atau meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai
71.035.
Tabel 2.19
Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
Kecamatan
Jumlah
Posyandu
Jumlah Balita
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
Sekotong
88
7.913
Lembar
71
6.009
Gerung
83
9.994
Labuapi
76
8.153
Kediri
57
7.217
Kuripan
48
4.574
Narmada
107
11.696
Lingsar
87
8.509
Gunungsari
99
10.782
Batulayar
59
6.288
Jumlah
775
81.135
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Rasio
5
1:90
1:85
1:121
1:108
1:127
1:96
1:110
1:98
1:109
1:107
1.105
BAB II
25
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.20
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Uraian
Tahun
2008
1
1
2
3
4
2009
2
3
4
Jumlah Puskesmas
19
15
Jumlah Poliklinik
Jumlah Pustu
78
55
Jumlah Penduduk
816.523
603.223
Rasio Puskesmas
5
1:42.974
1:40.214
persatuan penduduk
Rasio Poliklinik
6
1:100.537 1:152.926
persatuan penduduk
Rasio Pustu persatuan
7
1:10.468
1:10.967
penduduk
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
2010
2011
2012
5
15
56
611.704
6
16
10
57
599.986
7
16
11
57
617.998
1:40.780
1:37.499
1 : 38.625
1:149.997
1 : 59.999
1 : 56.182
1:10.923
1:10.526
1 : 10.842
pustu
terhadap
jumlah
penduduk
mengalami
peningkatan
26
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.21
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
Kecamatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Lainnya *)
Jumlah
Jml Pddk.
3
58,375.90
45,621.49
76,242.99
62,095.06
55,181.78
34,857.52
89,536.74
64,860.71
81,263.19
47,130.54
617.998
Puskesmas
Jumlah
Rasio
4
5=(4/3)
2
1:29,188
1
1:45,621
2
1:38,121
2
1:31,048
1
1:55,182
1
1:34,858
2
1:44,768
2
1:32,430
2
1:40,632
1
1:47,131
16
Poliklinik
Jumlah
Rasio
6
7=(6/3)
1
1:58,376
1
1:76,243
4
1:22,384
1
1:64,861
2
1:40,632
2
1:23,565
-
1:38,625
11
1:56,182
Pustu
Jumlah
Rasio
8
9= (8/3)
5
1:11,675
5
1:9,124
10
1:7,624
5
1:12,419
3
1:18,394
5
1:6,972
8
1:11,192
6
1:10,810
7
1:11,609
3
1:15,710
57
1:10,842
pelayanan
kesehatan,
asuhan
keperawatan
yang
BAB II
27
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rasio rumah sakit per satuan produk adalah jumlah rumah sakit per
10.000 penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit
berdasarkan jumlah penduduk (jumlah rumah sakit/jumlah penduduk x
1.000).
Tabel 2.22
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Uraian
2008
3
2
Jumlah Rumah Sakit Umum
1
(Pemerintah)
Jumlah RS Jiwa/Paru dan penyakit
2
khusus lainnya milik pemerintah
Jumlah Rumah Sakit
3
AD/AU/AL/Polri
4
Jumlah Rumah Sakit Daerah
1
5
Jumlah Seluruh Rumah Sakit
1
6
Jumlah Penduduk
816.523
7
Rasio
1:816.523
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
Tahun
2010
5
2009
4
2011
6
2012
7
1
1
603.223
1:603.223
1
1
611.704
1:611.704
1
1
599.986
1:599.986
1
1
617.998
1:617.998
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2008 2012 masih sebanyak 1 unit tidak mengalami peningkatan namun jumlah
penduduk
terus
mengalami
peningkatan
setiap
tahunnya
yang
mengakibatkan daya tampung rumah sakit menjadi berlebih, hal ini perlu
mendapatkan perhatian pemerintah daerah agar menambah jumlah rumah
sakit pemerintah daerah sehingga pelayanan dasar dan peningkatan kualitas
derajat kesehatan bagi masyarakat miskin lebih optimal.
28
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.23
Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Jumlah
Penduduk
RSU
Pemerintah
3
58,375.90
45,621.49
76,242.99
62,095.06
55,181.78
34,857.52
89,536.74
64,860.71
81,263.19
47,130.54
Jml
4
-
Rasio
5
-
617.998
RS Jiwa/Paru &
penyakit
khusus lainnya
milik
pemerintah
Jml
Rasio
6
7
-
RS AD/AU/AL/
Polri
RS Daerah
RS Swasta
Total
Jml
8
-
Rasio
9
-
Jml
10
1
-
Rasio
11
1:76.243
-
Jml
12
-
Rasio
13
-
Jml
14
-
Rasio
15
-
1:76.243
BAB II
29
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.24
Jumlah Dokter di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
1
1
2
Uraian
2
Jumlah dokter
Jumlah penduduk
Rasio
2008
3
2009
4
23
603.223
26
611.704
1:26.227
1:23.527
Tahun
2010
5
26
599.986
1:23.076
2011
6
2012
7
25
606.044
27
617.998
1:24.242
1:22.889
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Penduduk
3
58,375.90
45,621.49
76,242.99
62,095.06
55,181.78
34,857.52
89,536.74
64,860.71
81,263.19
47,130.54
Jumlah
Dokter
4
4
1
3
3
3
1
4
2
4
2
5 = 4/3
1:14,594
1:45,621
1:25,414
1:20,698
1:18,394
1:34,858
1:22,384
1:32,430
1:20,316
1:23,565
617.998
27
1:22.889
Jumlah
Rasio
30
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
1
2
3
1
Jumlah Tenaga Medis
46
2
Jumlah Penduduk
816.523
3
Rasio
1:17.750
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat
2009
4
40
603.223
1:15.080
Tahun
2010
5
40
611.704
1:15.293
2011
6
42
599.986
1:14.285
2012
7
42
617.998
14.714
3
58,375.90
45,621.49
76,242.99
62,095.06
55,181.78
34,857.52
89,536.74
64,860.71
81,263.19
47,130.54
Jumlah Tenaga
Medis
4
7
2
5
5
4
2
5
4
5
3
5 = 4/3
1:8,339
1:22,811
1:15,249
1:12,419
1:13,795
1:17,429
1:17,907
1:16,215
1:16,253
1:15,710
617.998
42
1:14.714
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Rasio
BAB II
31
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Untuk jumlah tenaga medis pada tahun 2012 sebanyak 42 orang, jumlah
tenaga medis menurut kecamatan terbanyak terdapat di kecamatan
Sekotong yaitu sebanyak 7 orang dengan rasio terhadap jumlah penduduk
yakni 1:8.339 atau terdapat 1 tenaga medis di dalam 8.339 penduduk.
Diharapkan ada peningkatan tenaga medis disetiap kecamatan agar tingkat
pelayanan bisa lebih baik kepada masyarakat.
c. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk
hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi dan bagian dari bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan
Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca,
suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan termasuk manusia). Lingkungan
hidup baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia.
Segala yang ada pada lingkungan hidup dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung
yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung peri-kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
1). Persentase Penanganan Sampah
Jumlah volume produksi sampah yang terdapat di wilayah Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2012 sebanyak 564,18 m3 sedangkan jumlah
sampah yang ditangani yakni sebanyak 312,39 m3. Kecamatan dengan
volume produksi sampah terbanyak yakni kecamatan Narmada sebanyak
77,42 m3 dan kecamatan yang dapat menangani sampah terbanyak yakni
kecamatan Sekotong sebanyak 270,20 m3. Jumlah produksi sampah dan
jumlah sampah yang ditangani menurut kecamatan secara lengkap dapat
dilihat pada tabel 2.28 sebagai berikut :
32
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.28
Jumlah Volume dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan di Kabupaten
Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
5 = 4/3
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
1,81
312,39
564,18
1,81
Rasio
Sumber data : Dinas Kebersihan dan Tata Kota Kab. Lombok Barat
BAB II
33
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.29
Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minum
Tahun 2008 - 2012
No
Uraian
2008
3
2
Jumlah penduduk yang
1
386.364
mendapatkan akses air minum
2
Jumlah penduduk
603.223
Persentase penduduk berakses
3
64,05
air minum
Sumber data : Dinas PU Kab. Lombok Barat
2009
4
Tahun
2010
5
394.610
2011
6
2012
7
402.771
402.560
409.830
611.704
599.986
606.044
617.998
64,51
67,13
66,42
66,32
penurunan
sebesar
0,10%,
hal
ini
disebabkan
adanya
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Persentase
%
5 = 4/3
58,375.90
45,621.49
76,242.99
62,095.06
55,181.78
34,857.52
89,536.74
64,860.71
81,263.19
47,130.54
38,740.00
32,046.00
58,314.00
42,136.00
38,400.00
15,842.00
48,980.00
32,144.00
66,506.00
36,722.00
66.36
70.24
76.48
67.86
69.59
45.45
54.70
49.56
81.84
77.92
617.998
409.830
67,32
Jumlah Penduduk
34
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
penduduk
2008*
3
29,60
16,20
4,30
9,10
0,00
232,28
123,02
67,32
29,80
12,14
346,48
156,60
68,98
96,78
24,12
250,73
250,73
2012
7
23,31
23,31
134,17
134,17
446,48
303,15
12,43
42,55
88,35
475,77
6,00
62,21
264,19
143,37
993,29
1.079,73
1
2
1
Jalan Negara
1.1 Baik
1.2 Sedang Rusak
1.3 Rusak
1.4 Rusak Berat
2
Jalan Provinsi
2.1 Baik
2.2 Sedang Rusak
2.3 Rusak
2.4 Rusak Berat
3
Jalan Kabupaten
3.1 Baik
3.2 Sedang Rusak
3.3 Rusak
3.4 Rusak Berat
4
Jalan Desa
4.1 Baik
4.2 Sedang Rusak
4.3 Rusak
4.4 Rusak Berat
Panjang Jalan Keseluruhan
859,09
1.185,60
1.085,60
(1+2+3+4)
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
*) Tidak termasuk KLU
BAB II
35
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
menjadi 446,48 Km dibandingkan tahun 2011 yakni sepanjang 401,48 Km. Jalan
dengan kondisi baik pada tahun 2012 mencapai 303 Km, mengalami peningkatan
sepanjang 64,21 Km, untuk jalan dengan kondisi sedang, rusak dan rusak berat
pada tahun 2012 mengalami penurunan yang disebabkan oleh perubahan status
menjadi kondisi baik.
Tabel 2.32
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Baik
3
32.09
18.33
60.00
20.10
10.60
30.76
69.60
27.65
29.17
4.85
Jumlah
303.15
42.55
Rusak Berat
6
7.45
14.81
14.38
4.00
2.30
2.00
17.67
14.00
9.49
2.25
Jalan Sec.
Keseluruhan
7
41.64
47.14
80.50
31.44
16.80
34.76
91.54
52.45
43.11
7.10
88.35
446.48
36
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
pembuang,
boks
tersier,
boks
kuarter
serta
bangunan
pelengkapnya.
Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi
terhadap luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan
primer, sekunder dan tersier. Didalam pengelolaan jaringan irigasi tolak
ukur keberhasilan pengelolaan adalah efisiensi dan efektifitas.
Total panjang jaringan irigasi di Kabupaten Lombok Barat pada tahun
2012 yakni 561,14 Ha yang terdiri dari jaringan primer seluas 163.78 Ha,
jaringan sekunder 111.84 Ha, dan Jaringan Tersier 285,52 Ha. Luas lahan
budidaya Kabupaten Lombok Barat mencapai 832,57 Ha sehingga rasio
jaringan irigasi terhadap lahan budidaya mencapai 67% atau 1;1,5 sehingga
dapat dikatakan luas lahan budidaya mencapai 1,5 kali dari jaringan irigasi.
Tabel 2.33
Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Primer
Sekunder
Tersier
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
3
77.05
44.20
42.52
-
4
55.64
54.97
1.24
-
5
70.70
152.44
62.38
-
Total
Panjang
Jaringan
Irigasi
6=3+4+5
203.39
251.61
106.14
-
Jumlah
163.78
111.84
285.52
561.14
Kecamatan
Luas Lahan
Budidaya
(Ha)
Rasio
7
828.00
1.92
2.65
-
8=6/7
0.25
131.32
40.01
-
832.57
0,67
BAB II
37
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
3
2009
4
2
Jumlah rumah tinggal
1
49,418.00
55,196.00
berakses sanitasi
2
Jumlah rumah tinggal
167,462.00 167,464.00
3
Persentase
29,51
32,96
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
38
BAB II
Tahun
2010
5
2011
6
2012
7
50,625.00
99,471.00
181,256.00
27,93
191,013.00
52,07
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
e. Penataan Ruang
1). Rasio Ruang Terbuka Hijau Persatuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang / jalur dan / atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di
tanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan yang
ditetapkan dengan kriteria :
1. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 meter persegi.
2. Berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur atau kombinasi dari bentuk
satu hamparan dan jalur.
3. Di dominasi komunitas tumbuhan.
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan
perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen). Kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
Luas ruang terbuka hijau di Kabupaten Lombok Barat yakni
9.568,10 Ha meliputi seluruh ibukota Kecamatan di Lombok Barat, dengan
luas wilayah Kabupaten Lombok Barat yakni 1.053,92 Km2 sehingga rasio
ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah Kabupaten Lombok Barat yakni
1:11 atau terdapat 1 Ha ruang terbuka hijau di dalam 11 Ha luas wilayah
Kabupaten Lombok Barat.
2). Rasio Bangunan Ber IMB Per Satuan Bangunan
Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan
oleh pemerintah Kabupaten/Kota kepada pemilik bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat
bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan
teknis yang berlaku.
BAB II
39
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Jumlah
Bangunan*)
3
-
Jumlah Bangunan
Ber IMB
4
5
13
38
27
36
11
29
20
41
79
5=4/3
-
299
Rasio
Sumber data : Badan Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lobar.
*)Data TidakTersedia
40
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.36
Jumlah Penumpang Angkutan Umum
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
1
1
2
3
4
Uraian
2
Jumlah Penumpang Bis
Jumlah Penumpang Kereta Api
Jumlah Penumpang Kapal Laut
Jumlah Penumpang Pesawat Udara
Total Jumlah Penumpang
2008
3
61.116
-
2009
4
99.076
-
Tahun
2010
5
108.954
-
2011
6
125.517
-
61.116
99.076
108.954
125.517
2012
7
134.277
134.277
BAB II
41
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
2009
1
2
3
4
1
Jumlah Izin Trayek
665
535
2
Jumlah Penduduk
603.223
611.704
3
Rasio Izin Trayek
1:907
1:1.143
Sumber data : Dinas Perhubkominfo Kabupaten Lombok Barat
Tahun
2010
5
438
599.986
1:1.370
2011
6
411
608.926
1:1.482
2012
7
427
617.998
1:447
42
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
1.080 sehingga angkutan yang telah melakukan uji KIR mencapai 130%.
Angkutan umum terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 248 unit
atau telah melakukan uji KIR sebanyak 114%.
Untuk jenis angkutan mobil penumpang umum terbanyak terdapat
di kecamatan Batulayar yakni sebanyak 80 unit dengan uji KIR yang telah
dilakukan sebanyak 133 kali (166%), untuk jenis angkutan mobil bus,
jumlah terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yakni 10 unit dengan uji
KIR yang dilakukan sebanyak 10 kali (100%), sementara itu untuk angkutan
umum jenis mobil barang terbanyak terdapat di kecamatan Narmada yaitu
233 unit dengan jumlah KIR yang dilakukan sebanyak 266 kali (114%),
secara lengkapa dapat dilihat pada tabel 2.38 sebagai berikut :
BAB II
43
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.38
Jumlah Uji KIR Selama 1 (Satu) Tahun Menurut Kecamatan Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
Kecamatan
Angkutan Umum
Mobil Bus
Jumlah
Jumlah
KIR
Mobil Barang
Jumlah
Jumlah
KIR
Jumlah
Angkutan
Jumlah
KIR
10
11
18
19
20=19/18
Sekotong
18
18
100
112
26
27
103
Lembar
19
20
105
100
11
22
200
32
44
137
Gerung
20
21
105
28
43
153
48
64
133
Labuapi
105
100
35
61
174
47
74
157
Kediri
17
188
100
15
21
140
25
39
156
Kuripan
10
13
130
10
13
130
Narmada
180
10
10
100
233
266
114
248
285
114
Lingsar
200
100
48
54
112
51
60
117
Gunungsari
40
68
170
60
177
210
119
222
281
127
10
Batulayar
80
133
166
50
40
60
150
124
195
157
Jumlah
200
297
148
28
24
86
605
759
125
833
1.080
130
BAB II
44
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah
BAB II
45
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.40
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus Menurut Kecamatan di Wilayah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Pelabuhan Laut
3
2
1
Jumlah
Pelabuhan Udara
4
-
Terminal Bus
5
-
Jumlah
46
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.41
Jumlah Investor PMDN/PMA
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
PMDN
No
Tahun
Persetujuan
Realisasi
1
1
2
3
4
5
PMA
PersetujuRealisasi
an
5
6
148
60
126
50
103
20
89
37
114
98
Jumlah
Persetuju
Realisasi
-an
7=3+5
8=4+6
185
86
149
68
130
33
106
42
132
110
2
3
4
Tahun 2008
37
26
Tahun 2009
23
18
Tahun 2010
27
13
Tahun 2011
17
5
Tahun 2012
18
12
Total Jumlah
122
74
580
265
702
Investor
Sumber data : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lombok Barat
339
yang
nilai
investasi
investor
PMDN/PMA
dihitung
dengan
BAB II
47
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Semakin
banyak
jumlah
investor
maka
akan
semakin
Tahun
Jumlah
Proyek
Nilai
Investasi
(Rp. Juta)
Realisasi (PMDN)
Jumlah
Proyek
Nilai
Investasi
(Rp. Juta)
Persetujuan (PMA)
Jumlah
Proyek
Realisasi (PMA)
Jumlah
Proyek
Nilai Investasi
($)
2008
37
1.308
26
376
148
678.996
60
81.200
2009
23
271.297
13
199.047
99
226.633.905
20
43.754.000
2010
24
271.697
13
199.047
104
231.543.905
20
43.754.000
4
5
2011
2012
10
18
201.922
374.529
8
12
99.219
195.217
77
114
109.336.900
700.163.000
41
98
30.966.485
40.798.616
122
1,120,756
74
692,908
580
1,268,356,706.00
265
159,354,301.00
Jumlah
Sumber data : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lombok Barat
Jumlah investasi dalam negeri yang masuk pada kurun waktu 20082012 sebesar 1,120 trilliun rupiah lebih dan telah terealisasi sebesar 692,9
milyar rupiah lebih. Sementara itu, untuk investasi asing nilai investasi dalam
kurun waktu 2008 2012 mencapai 1,27 milyar dollar lebih dan telah
terealisasi sebesar 159,35 milyar dollar lebih.
Pada tahun 2012 jumlah investasi yang berasal dari investor dalam
negeri mencapai 374,5 milyar rupiah lebih
48
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2009
4
Tahun
2010
5
2011
2
6
Jumlah Tenaga Kerja Yang Bekerja
1
3.508
3.106
2.166
1.437
Pada Perusahaan PMA/PMDN
2
Jumlah seluruh PMA/PMDN
86
90
93
106
3
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
0,02
0,03
0,04
0,07
Sumber data : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lombok Barat
1
2008
3
2012
7
1.596
110
0,069
BAB II
49
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
azas kekeluargaan.
Koperasi aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir
mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam
tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.
`Tabel 2.44
Persentase Koperasi Aktif
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
292
252
266
308
Jumlah Koperasi
427
362
375
308
68
70
71
100
Jenis Koperasi
1
1
2
3
2
Koperasi Primer
Koperasi Sekunder Tingkat I
Koperasi Sekunder Tingkat II
Jumlah Koperasi
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
3
426
1
4
361
1
5
374
1
6
307
1
7
-
427
362
375
308
50
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
kematian
dan
perpindahan
penduduk
atau
migrasi
baik
BAB II
51
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.46
Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Lombok Barat
Penduduk
1990
2000
1
2
3
Sekotong
36.182
42.819
Lembar
33.410
38.164
Gerung
56.349
64.954
Labuapi
43.418
54.833
Kediri
42.499
50.279
Kuripan
24.066
29.808
Narmada
67.080
82.152
Lingsar
48.154
56.854
Gunungsari
50.807
62.916
Batulayar
26.284
34.723
Jumlah
428.249
517.501
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan
2010
4
56.230
44.426
74.327
60.756
54.204
34.020
87.897
63.409
78.633
45.388
599.986
52
BAB II
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Laki-Laki
3
28.312
22.007
35.665
29.965
26.767
16.955
Perempuan
4
28.496
22.927
39.555
31.497
28.004
17.445
Jumlah
5
56.808
44.934
75.220
61.462
54.771
34.400
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
No
1
7
8
9
10
Kecamatan
2
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Laki-Laki
3
43.313
31.376
39.374
22.946
Perempuan
4
45.619
32.779
40.101
22.941
Jumlah
5
88.932
64.155
79.475
45.887
296.680
309.364
606.044
95,90
Jumlah
Kelompok Umur
2
0-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-29 tahun
30-34 tahun
35-39 tahun
40-44 tahun
45-49 tahun
50-54 tahun
55-59 tahun
60-64 tahun
65 tahun ke atas
Jumlah
2008
3
30.374
28.650
31.920
38.513
33.239
24.010
14.388
21.055
18.572
15.573
10.264
7.524
6.987
6.098
2009
4
30.109
30.249
36.157
32.981
26.345
22.329
24.811
21.706
18.222
15.003
9.680
9.126
8.884
13.651
Tahun
2010
5
31.632
30.605
31.694
30.275
24.209
26.304
23.217
22.588
18.035
14.998
12.456
8.356
7.254
11.905
2011
6
32.077
30.413
30.930
31.166
24.879
25.804
23.729
22.596
18.915
15.178
12.794
8.702
7.453
12.044
287.167
299.253
293.528
296.680
2012
7
-
BAB II
53
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tahun
Kelompok Umur
2
0-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-29 tahun
30-34 tahun
35-39 tahun
40-44 tahun
45-49 tahun
50-54 tahun
55-59 tahun
60-64 tahun
65 tahun ke atas
Jumlah
2008
3
27.780
28.716
31.880
37.189
32.921
27.139
25.600
25.388
17.032
15.111
12.689
11.565
8.227
14.819
2009
4
29.348
26.819
29.665
33.358
30.141
27.177
29.042
21.433
16.486
14.275
14.171
13.441
7.914
19.181
2010
5
29.582
29.073
29.908
30.015
29.227
31.034
26.423
24.334
18.950
15.194
12.818
8.411
7.770
13.719
2011
6
30.053
28.845
29.401
29.969
28.893
30.763
27.303
24.596
20.035
15.439
13.331
8.849
7.839
14.078
2012
7
-
316.056
312.451
306.458
309.364
sebesar
0,95%
dibandingkan
tahun
2010.
Jumlah
54
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Pengelompokkan
Penduduk
Berdasarkan
Persebaran
Penduduk / Geografis
Persebaran penduduk dapat dihitung berdasarkan : (a) persebaran
geografis, yaitu persebaran penduduk menurut pulau, (b) persebaran
administratif dan politis, yaitu persebaran penduduk berdasarkan
provinsi, kabupaten, daerah istimewa.
Tabel 2.50
Sebaran Penduduk Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Penduduk*)
3
58.375,90
45.621,49
76.242,99
62.095,06
55.181,78
34.857,52
89.536,74
64.860,71
81.263,19
47.130,54
Luas Wilayah
2
(Km )
4
529,38
62,66
62,3
28,33
21,64
21,56
107,62
96,58
89,74
34,11
Kepadatan
2
penduduk per Km
5
109,95
727,97
1.223,42
2.192,35
2.549,98
1.617,23
831,62
671,30
905,94
1.382,48
Jumlah
617.998,00
1.053,92
586
Kecamatan
21,64 km .
BAB II
55
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
c)
Pengelompokkan
Penduduk
Berdasarkan
Kepemilikan
Identitas
Jumlah penduduk juga dapat dihitung berdasarkan kepemilikan
identitas pribadi yakni KTP, KK, Akte Lahir dan Akte Nikah.
Tabel 2.51
Jumlah Penduduk Ber KTP, KK, Akte Lahir dan Akte Nikah Menurut
Kecamatan di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan
KTP
KK
Akte Lahir
Akte Nikah
1
2
3
4
5
6
1
Sekotong
5.102
771
2
Lembar
6.056
2.081
3
Gerung
8.218
3.796
4
Labuapi
8.390
2.716
5
Kediri
5.786
1.729
6
Kuripan
2.753
842
7
Narmada
8.132
3.178
8
Lingsar
6.964
3.930
9
Gunungsari
9.211
1.906
10
Batulayar
2.873
1.364
Jumlah
63.485
22.313
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat
No
Kecamatan
56
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Kecamatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Peserta KB
3
14,791
12,414
18,495
13,334
10,574
7,633
19,287
15,171
16,530
9,696
4
10,253
8,329
12,539
9,230
7,392
5,434
13,078
10,542
11,230
6,523
Rasio
Akseptor
KB
5
69.32
67.09
67.80
69.22
69.91
71.19
67.81
69.49
67.93
67.28
137,925
94,550
68.55
BAB II
57
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
berdasar
jumlah
dan
persentase
perempuan
yang
Uraian
Tahun
2008
3
2009
4
2010
5
2
Jumlah Perempuan yang
1
1
1
1
Menempati jabatan eselon II
Jumlah Perempuan yang
2
37
37
29
Menempati jabatan eselon III
Jumlah Perempuan yang
3
149
149
120
Menempati jabatan eselon IV
4
Pekerja Perempuan di pemer.
1.685
1.685
1.357
5
Jumlah Pekerja Perempuan
3.918
3.930
3.165
Persentase Pekerja Perempuan
6
39,59
38,72
38,73
di Lembaga Pemerintah
7
Jumlah Pegawai/Tenaga
10.153
10.149
8.173
Sumber data : Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lombok Barat
2011
6
2012
7
31
46
124
119
1.408
3.302
1.154
3.420
38,91
40.46
8.486
8.453
Dari tabel 2.53 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 jumlah
perempuan yang menempati jabatan eselon II masih sama dengan tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 1 orang, jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon III mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu 46 orang
dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 31 orang, jumlah perempuan yang
menempati jabatan eselon IV juga mengalami penurunan dari 124 orang
pada tahun 2011 menjadi 119 orang pada tahun 2012. Persentase
perempuan yang bekerja di lembaga pemerintahan sebesar 40,46% atau
sebanyak 1.154 orang dari 3.420 pekerja perempuan pada tahun 2012,
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 38,91%
atau sebanyak 1.408 orang dari 3.302 pekerja perempuan di Kabupaten
Lombok Barat.
58
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
Tahun 2012
1
1
2
Jumlah Perempuan yang Bekerja di Lembaga Swasta
3
-
rumah tangga
BAB II
59
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.55
Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
27
37
62
Jumlah KDRT
Jumlah RT
170,360
182,330
168.813
170.313
Rasio KDRT
1:21.295
1:6.753
1:4.563
1:2.747
Sumber data :
2009
Tahun
2010
2011
2012
Jumlah Anak
201.249
201.836
203.448
208.059
212.219
Jumlah Keluarga
171.597
177.731
182.006
187.804
193.139
1,14
1,12
1,11
1,10
No
Uraian
1
2
60
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Lainnya
3
13,876
26,312
21,156
29,965
21,195
19,076
10,812
25,875
22,606
21,346
13,876
Jumlah
Keluarga
4
13,418
23,662
21,740
28,785
19,504
15,679
10,920
24,915
15,996
18,520
13,418
Jumlah
212,219
193,139
Kecamatan
Jumlah Anak
Rata rata jumlah anak per keluarga pada tahun 2012 mencapai
1,10, kecamatan Labuapi memiliki jumlah anak terbanyak yakni mencapai
29.965 dengan jumlah keluarga sebanyak 28.785. Rata rata anak dalam 1
keluarga yang terendah pada tahun 2012 terdapat di kecamatan Gerung
yang mencapai 0,97 dan tertinggi terdapat di kecamatan Gunungsari yang
mencapai 1,41.
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
61
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2
Jumlah Akseptor KB
Jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS)
Rasio Akseptor KB
2008
3
77,130
2009
4
81,325
Tahun
2010
5
88,985
2011
6
89,883
2012
7
94,550
121,574
126,428
132,778
132,657
137,925
0,63
0,64
0,67
0,68
0,69
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 yakni sebesar 0,68. Angka ini
menunjukkan bahwa pada tahun 2012 terdapat 69 akseptor KB di dalam 100
pasangan usia subur.
Tabel 2.59
Rasio Akseptor Keluarga Berencana (KB) Menurut Kecamatan di Wilayah
Kab.Lombok Barat Tahun 2012
No
1
1
2
3
4
5
62
BAB II
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Jumlah Akseptor
KB
3
10,253
8,329
12,539
9,230
7,392
Jumlah PUS
4
14,791
12,414
18,495
13,334
10,574
Rasio Akseptor
KB
5=
69.32
67.09
67.80
69.22
69.91
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
No
2
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah Akseptor
KB
3
5,434
13,078
10,542
11,230
6,523
Jumlah
137,925
Kecamatan
1
6
7
8
9
10
4
7,633
19,287
15,171
16,530
9,696
Rasio Akseptor
KB
5=
71.19
67.81
69.49
67.93
67.28
94,550
68.55
Jumlah PUS
jaringan
komunikasi
yang
berada
dalam
wilayah
suatu
2008
jumlah
jaringan
komunikasi
sebanyak
164
mengalami
peningkatan pada tahun 2012 sebesar 140 atau 85,37% menjadi 364.
Jaringan komunikasi terdiri dari operator telepon genggam, menara seluler
dan jaringan telepon stationer. Jumlah operator telepon genggam pada
tahun 2008 sebanyak 4 mengalami peningkatan pada tahun 2012 yakni
mencapai 7, peningkatan juga terjadi pada jumlah menara seluler dimana
pada tahun 2008 mencapai 109 menjadi 163 pada tahun 2012, serta
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
63
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
daerah
dan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
serta
pembangunan daerah.
Tabel 2.60
Jaringan Komunikasi Di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 2012
No
Uraian
2008
3
2009
4
2
Jumlah jaringan telepon
1
4
4
genggam (Operator)
2
Jumlah Menara Seluler
109
126
Jumlah jaringan telepon
3
stasioner
Total Jaringan Komunikasi
4
164
235
(1+2+3)
Sumber data : Dishubkominfo Kabupaten Lombok Barat
Tahun
2010
5
2011
6
2012
7
141
147
163
1.693
288
288
304
64
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.61
Rasio Wartel / Warnet Per 1.000 Penduduk
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 dan 2012
Tahun 2008
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
Tahun 2012
Jml Pddk
Jml
Wartel
Jml
Warnet
Rasio
Wartel
Rasio
Warnet
Jml Pddk
Jml
Wartel
Jml
Warnet
Rasio
Wartel
Rasio
Warnet
3
52.271
48.508
76.588
64.673
57.843
34.626
90.764
68.998
78.218
39.215
4
4
4
1
2
5
3
1
3
3
4
2
7
6
1:16,168
1:14,461
1:78,218
1:19,608
7
1:25,529
1:64,673
1:19,281
1:30,255
1:17,250
1:39,109
1:5,602
8
58.375,90
45.621,49
76.242,99
62.095,06
55.181,78
34.857,52
89.536,74
64.860,71
81.263,19
47.130,54
9
4
4
1
2
10
4
1
3
4
4
2
8
11
1:15,524
1:13,795
1:81,263
1:23,565
12
1:19,061
1:62,095
1:18,394
1:22,384
1:16,215
1:40,632
1:5,891
611.704
11
23
1:55,609
1:26,596
617.998
11
26
1:56,182
1:23,769
rasio
jumlah
warnet
terhadap
jumlah
penduduk
justru
BAB II
65
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
3
2009
4
Tahun
2010
5
2
Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan
1
3
3
3
Nasional
Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan
2
4
7
7
Lokal
3
Total Jenis Surat kabar (1+2)
7
10
10
Sumber data : Sekretariat Daerah Bag. Humas Kabupaten Lombok Barat
2011
6
2012
7
10
14
66
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.63
Jumlah Penyiaran TV/Radio Nasional dan Lokal di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 - 2012
No
Uraian
1
1
2
3
4
Tahun
2008
3
1
1
3
12
2009
4
1
1
3
12
2
Jumlah Penyiaran Radio Lokal
Jumlah Penyiaran Radio Nasional
Jumlah Penyiaran TV Lokal
Jumlah Penyiaran TV Nasional
Total Penyiaran Radio / TV Lokal
5
17
17
(1+2+3+4)
Sumber data : Dishubkominfo Kabupaten Lombok Barat
2010
5
1
1
3
12
2011
6
1
1
3
12
2012
7
1
1
4
12
17
17
18
h. Pertanahan
Persentase Luas Lahan Bersertifikat adalah proporsi luas lahan bersertifikat
(HGB, HGU, HM, HPL) terhadap luas wilayah daratan. Indikator pertanahan ini
bertujuan untuk mengetahui tertib administrasi sebagai kepastian dalam
kepemilikan.
Persentase
menggambarkan tingkat
BAB II
67
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Hak Pengelolaan Lahan (HPL) adalah hak untuk mengelola lahan yang
hanya diberikan atas tanah negara yang dikuasai oleh Badan Pemerintah, BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Tabel 2.64
Luas lahan Bersertifikat
di Kabupaten Lombok Barat tahun 2008 - 2012
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.053,92
1.053,92
1.053,92
1.053,92
3.659.642
7.365.116
6.041.208
4.997.659
56.224
139.607
126.166
359.702
3.139.945
7.111.508
5.311.598
4.117.943
53,35
132,46
119,71
341,30
2.979,30
6.747,67
5.039,85
3.907,26
10
5.159,56
4.248,56
Luas wilayah Kabupaten Lombok Barat 1.053,92 Km2 dengan luas tanah
bersertifikat mencapai 4,99 juta Ha pada tahun 2011. Tanah bersertifikat terdiri
dari Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Milik dan Hak Pengelolaan
Lahan, di Kabupaten Lombok Barat hanya terdapat tanah yang berstatus Hak
Guna Bangunan dan Hak Guna Milik dimana pada tahun 2011 yang telah
bersertifikat seluas masing masing 359.702 Ha, 4.117.943 Ha. Besar
persentase terhadap luas wilayah yakni Hak Guna Bangunan mencapai 341,30%
dan Hak Guna Milik sebesar 3.907,26%, sehingga total lahan berseritifikat
mencapai 4.248,56% dibandingkan luas wilayah Kabupaten Lombok Barat.
68
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
besar
rata-rata
jumlah
kelompok
binaan
LPM
maka
BAB II
69
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.65
Kelompok Binaan Lembaga Permasyarakat Masyarakat (LPM) menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Kecamatan
Jumlah
LPM
Tahun 2008
Jumlah
Rata-Rata
Klmp
Jumlah
Binaan
LPM
Jumlah
LPM
Tahun 2009
Jumlah
Klmp
Binaan
Rata-Rata
Jumlah
LPM
Jumlah
LPM
9
Tahun 2010
Jumlah
Rata-Rata
Klmp
Jumlah
Binaan
LPM
Jumlah
LPM
Tahun 2011
Jumlah
Rata-Rata
Klmp
Jumlah LPM
Binaan
Jumlah
LPM
Tahun 2012
Jumlah
Rata-Rata
Klmp
Jumlah LPM
Binaan
5=4/3
8=7/6
10
11=10/9
12
13
14=13/12
15
16
17=16/15
Sekotong
Lembar
11
11
Gerung
11
11
11
11
11
11
11
11
14
14
Labuapi
10
10
10
10
10
10
10
10
12
12
Kediri
10
10
Kuripan
Narmada
16
16
16
16
16
16
16
16
21
21
Lingsar
10
10
10
10
10
10
10
10
15
15
Gunungsari
12
12
12
12
12
12
12
12
16
16
10
Batulayar
88
88
88
88
88
88
88
88
122
122
Jumlah
Sumber data : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Lombok Barat
BAB II
70
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
dan
Kesejahteraan
Keluarga
(PKK)
merupakan
BAB II
71
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.66
Kelompok Binaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
Tahun 2008
No
Tahun 2009
Kecamatan
Jumlah
PKK
Jumlah
Klmp
Binaan
RataRata
Jumlah
PKK
Jumlah
PKK
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah
Klmp
Binaan
RataRata
Jumlah
PKK
Jumlah
PKK
Jumlah
Klmp
Binaan
Rata-Rata
Jumlah
PKK
Jumlah
PKK
Jumlah
Klmp
Binaan
Rata-Rata
Jumlah
PKK
Jumlah
PKK
Jumlah
Klmp
Binaan
Rata-Rata
Jumlah PKK
5=4/3
8=7/6
10
11=10/9
12
13
14-13/12
15
16
17=16/15
Sekotong
Lembar
11
11
Gerung
12
12
12
12
12
12
12
12
14
14
Labuapi
11
11
11
11
11
11
11
11
12
12
Kediri
10
10
Kuripan
Narmada
17
17
17
17
17
17
17
17
21
21
Lingsar
11
11
11
11
11
11
11
11
15
15
Gunungsari
13
13
13
13
13
13
13
13
16
16
10
Batulayar
Jumlah
98
98
98
98
98
98
98
98
122
122
BAB II
72
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
meningkatkan
ketertiban
masyarakat
secara
aktif
dalam
pembangunan daerah.
Tabel 2.67
Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aktif
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
14
12
10
10
14
12
10
10
Selama kurun waktu tahun 2008 - 2012 jumlah LSM terdaftar rata
rata sebesar 9,6. Pada tahun 2012 jumlah LSM aktif berjumlah 10 buah atau
tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Tidak adanya
peningkatan jumlah LSM aktif memberikan gambaran tidak adanya
perubahan pembangunan atau pembangunan seperti berjalan di tempat
BAB II
73
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
atau
stagnan.
Diharapkan
terdapat
lebih
banyak
lagi
LSM
agar
74
BAB II
adanya
peran
serta
dan
partisipasi
dari
masyarakat.
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.68
Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yang Terdaftar Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
Tahun 2008
No
Kecamatan
Aktif
Tdk
Aktif
Tahun 2009
Terdaftar
Aktif
Tdk
Aktif
Tahun 2010
Terdaftar
Aktif
Tdk
Aktif
Tahun 2011
Terdaftar
Aktif
Tdk
Aktif
Tahun 2012
Terdaftar
Aktif
Tdk
Aktif
Terdaftar
5=3+4
8=6+7
10
11=9+10
12
13
14=12+13
15
16
17=15+16
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
10
Batulayar
11
Lainnya
Jumlah
14
15
12
12
10
10
10
10
BAB II
75
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
perpustakaan
dihitung
berdasarkan
jumlah
jumlah
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
10
10
10
10
11
11
11
11
76
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
Tahun
2008
2009
2
3
4
Jumlah Pengunjung
1
12.581 13.891
Perpustakaan Milik Pemda
Jumlah Pengunjung
2
6.680 12.154
Perpustakaan Milik Non Pemda
Jumlah Pengunjung
3
19.261 26.045
Perpustakaan (1+2)
Sumber data : Kantor Arpusda Kabupaten Lombok Barat
1
2010
5
2011
6
2012
7
10.410
4.391
14.220
24.630
4.391
BAB II
77
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
tugas
menyelenggarakan
Kepala
ketentraman
Daerah
dan
dalam
ketertiban
memelihara
umum,
dan
menegakkan
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2
3
4
5
Jumlah Polisi Pamong
1
127
133
139
Praja
2
Jumlah Penduduk
603.223 611.704
599.290
Rasio Jumlah Pol PP
3
Per 10.000 Penduduk
2,11
2,17
2,32
(1/2 x 10.000)
Sumber data : Kantor Sat Pol PP Kabupaten Lombok Barat
2011
2012
149
179
606.044
617.998
2,46
2,90
Jumlah polisi pamong praja (Pol. PP) selama tahun 2008 2012
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2008 jumlah
polisi pamong praja mencapai 127 orang kemudian mengalami peningkatan
menjadi 179 orang atau meningkat 41% dalam waktu 5 tahun. Rasio jumlah
polisi
pamong
praja
terhadap
jumlah
penduduk
juga
mengalami
78
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB II
79
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.72
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja (Pol PP) Per 10.000 Penduduk Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Kecamata
n
Sekotong
Tahun 2008
Jumlah
Pend.
Rasio
Jumlah
Pol PP
5=3/4
51.540
1:17,180
Lembar
47.819
Gerung
Labuapi
Kediri
Tahun 2009
Jumlah
Pend.
Tahun 2010
Jumlah
Rasio
Pend.
8=6/7
10
11=9/10
12
52.271
1:17,424
56.230
1:18,743
56.808
1:18,936
58,376
1:19,459
1:15,940
48.508
1:16,169
44.426
1:14,809
44.934
1:14,978
45,621
1:15,207
75.545
1:25,182
76.588
1:25,529
74.327
1:24,776
75.220
1:25,073
76,243
1:25,414
63.801
1:21,267
64.673
1:21,558
60.756
1:20,252
61.462
1:20,487
62,095
1:20,698
57.058
1:19,019
57.843
1:19,281
54.204
1:18,068
1:18,237
55,182
1:18,394
Kuripan
34.130
1:11,377
34.626
1:11,542
34.020
1:11,340
34.400
1:11,467
34,858
1:11,619
Narmada
89.507
1:29,836
90.764
1:30,255
87.897
1:29,299
88.932
1:29,644
89,537
1:29,846
Lingsar
68.037
1:22,679
68.998
1:22,999
63.409
1:21,136
64.155
1:21,385
64,861
1:21,620
Gunungsari
77.132
1:25,711
78.218
1:26,073
78.633
1:26,211
79.475
1:26,492
81,263
1:27,088
10
Batulayar
38.654
1:12,885
39.215
1:13,072
45.388
1:15,129
45.887
1:15,296
47,131
1:15,710
127
603.223
1:4.750
133
611.704
139
599.986
1:4.316
149
606.044
1:4.067
179
617.998
1:3.453
BAB II
80
54.771
Jumlah
Pol PP
Tahun 2012
Jumlah
Rasio
Pend. **)
17=15/
16
16
Rasio
1:4.599
Jumlah
Pol PP
Tahun 2011
Jumlah
Rasio
Pend.
14=12/
13
13
Jumlah
Pol PP
Jumlah
Jumlah
Pol PP
15
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
tugas
umum
pemeliharaan
ketentraman
dan
ketertiban
Uraian
1
1
2
Jumlah Linmas
Jumlah Penduduk
2008
3
93
2009
4
93
Tahun
2010
5
93
2011
6
93
2012
7
127
603.223
611.704
599.986
606.044
617.998
1,55
1,53
2,06
BAB II
81
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.74
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
Tahun 2008
No
Kecamatan
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Jumlah
Linmas
Jumlah
Penduduk
Rasio
Jumlah
Linmas
Jumlah
Penduduk
Rasio
Jumlah
Linmas
Jumlah
Penduduk
Rasio
Jumlah
Linmas
Jumlah
Penduduk
Rasio
Jumlah
Linmas
Jumlah
Pend.**)
Rasio
5=3/4
8=6/7
10
11=9/10
12
13
14=12/13
15
16
17=15/16
1:8,590
52.271
1:8,712
56.230
1:9,372
56.808
1:9,468
58,376
1:6,486
48.508
44.426
Sekotong
51.540
Lembar
47.819
1:9,564
1:9,702
1:8,885
44.934
1:8,987
10
45,621
1:4,562
Gerung
11
75.545
1:6,868
11
76.588
1:6,963
11
74.327
1:6,757
11
75.220
1:6,838
14
76,243
1:5,446
Labuapi
10
63.801
1:6,380
10
64.673
1:6,467
10
60.756
1:6,076
10
61.462
1:6,146
12
62,095
1:5,175
Kediri
57.058
1:7,132
57.843
1:7,230
54.204
1:6,776
54.771
1:6,839
10
55,182
1:5,518
Kuripan
34.130
1:8,533
34.626
1:8,657
34.020
1:8,505
1:8,600
34,858
1:5,810
Narmada
16
89.507
1:5,594
16
90.764
1:5,673
16
87.897
1:5,494
16
88.932
1:5,558
21
89,537
1:4,264
Lingsar
10
68.037
1:6,804
10
68.998
1:6,900
10
63.409
1:6,341
10
64.155
1:6,416
15
64,861
1:4,324
Gunungsari
12
77.132
1:6,428
12
78.218
1:6,518
12
78.633
1:6,553
12
79.475
1:6,623
16
81,263
1:5,079
10
Batulayar
38.654
1:6,442
39.215
1:6,536
45.388
1:7,565
11
Lainnya *)
93
603.223
1:6.486
93
611.704
1:6.577
93
599.986
Jumlah
BAB II
82
1:6.451
34.400
45.887
1:7,648
47,131
1:5,237
93
606.044
1:6.517
127
617.998
1:4.866
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
pos
siskamling
per
jumlah
desa
kelurahan
adalah
Uraian
1
1
2
2008
3
514
88
2
Jumlah Pos Siskamling
Jumlah Desa / Kelurahan
Rasio Jumlah Pos Siskamling
3
5,84
(1/2)
Sumber data :Bakesbangpol Kabupaten Lombok Barat
2009
4
514
88
Tahun
2010
5
514
88
2011
6
514
88
2012
7
851
122
5,84
5,84
5,84
6,97
BAB II
83
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.76
Rasio Jumlah Pos Siskamling Per Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
Tahun 2008
No
Kecamatan
Jumlah
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah
Tahun 2012
Pos
Siskamling
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Rasio
Jumlah
Pos
Siskamling
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Rasio
Jumlah
Pos
Siskamling
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Rasio
Pos
Siskamling
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Rasio
Jumlah
Pos
Siskamling
Jumlah
Desa /
Kelurahan
Rasio
5=3/4
8=6/7
10
11=9/10
12
13
14=12/13
15
16
17=15/16
Sekotong
61
10.17
61
10.17
61
10.17
61
10.17
90
10,00
Lembar
58
11.60
58
11.60
58
11.60
58
11.60
60
10
6,00
Gerung
42
11
3.82
42
11
3.82
42
11
3.82
42
11
3.82
65
14
4,64
Labuapi
18
10
1.80
18
10
1.80
18
10
1.80
18
10
1.80
33
12
2,75
Kediri
0.00
0.00
0.00
0.00
30
10
3,00
Kuripan
66
16.50
66
16.50
66
16.50
66
16.50
70
11,67
Narmada
214
16
13.38
214
16
13.38
214
16
13.38
214
16
13.38
225
21
10,71
Lingsar
10
0.90
10
0.90
10
0.90
10
0.90
153
15
10,20
Gunungsari
32
12
2.67
32
12
2.67
32
12
2.67
32
12
2.67
95
16
5,94
10
Batulayar
14
2.33
14
2.33
14
2.33
14
2.33
30
3,33
514
88
5,84
514
88
5,84
514
88
5,84
514
88
5,84
851
122
6,97
Jumlah
84
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
dan
penyelenggaraan
menunjukkan
pemerintahan
ketersediaan
daerah
sebagai
fasilitas
untuk
penunjang
memberdayakan
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
2008
3
6
20
56
46
4
23
15
90
22
25
2009
4
6
21
58
46
4
23
16
90
26
27
Tahun
2010
5
7
23
58
47
4
25
14
90
33
30
2011
6
9
27
67
46
25
15
90
36
35
2012
7
11
31
72
51
26
26
25
90
42
38
Jumlah
307
317
331
350
412
No
Uraian
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BAB II
85
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
Tahun
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
2008
3
6
19
14
35
4
7
9
12
10
9
2009
4
6
20
14
36
4
9
9
15
14
9
2010
5
7
20
16
37
4
10
9
15
16
9
2011
6
9
22
15
37
12
9
17
19
8
2012
7
11
24
17
39
2
14
11
19
21
11
Jumlah
125
136
143
149
169
86
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
Jumlah
2008
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2009
4
1
2
3
2
2
2
3
3
3
3
23
24
Tahun
2010
5
2
3
3
2
2
2
4
3
3
3
27
2011
6
3
4
5
3
3
3
5
4
4
3
2012
7
5
8
8
5
8
3
8
7
8
6
37
66
olah
raga
adalah
kegiatan
even
olah
raga
yang
BAB II
87
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.80
Jumlah Kegiatan Olah Raga Menurut Kecamatan
di Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Uraian
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tahun
Sekotong
Lembar
Gerung
Labuapi
Kediri
Kuripan
Narmada
Lingsar
Gunungsari
Batulayar
2008
3
6
4
47
23
4
7
20
5
10
9
2009
4
6
5
48
25
4
9
20
5
14
9
2010
5
7
6
49
25
4
10
20
7
16
9
2011
6
7
49
25
12
2
7
19
9
2012
7
8
50
26
13
3
8
20
10
Jumlah
135
145
153
130
138
88
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB II
89
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.81
Nilai Tukar Petani (NTP)
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010 - 2012
No
Uraian
1
2
1
Indeks Yang Diterima Petani (lt)
2
Indeks Yang Dibayar Petani (lb)
3
Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber data : BPS Kab. Lombok Barat
2010
3
136,33
133,36
102,21
Tahun
2011
4
162,37
140,88
115,26
2012
5
-
Pada tahun 2011 Nilai Tukar Petani di Kabupaten Lombok Barat mencapai
115,26 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 102,21
atau meningat 12,76 poin, hal ini menunjukkan bahwa terdapat surplus yakni
kenaikan harga produksi lebih besar dibandingkan dengan kenaikan harga
barang konsumsi dan biaya produksi atau dapat dikatakan pendapatan petani
mengalami
peningkatan
dibandingkan
pengeluaran
sehingga
tingkat
90
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Jumlah PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2012
Kabupaten Lombok Barat sebesar 4,87 triliun rupiah lebih dengan jumlah
penduduk usia kerja sebanyak 425.289 jiwa, sehingga produktivitas total daerah
pada tahun 2012 mencapai Rp. 11.444.636,38 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp. 10.477.430,07. Sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan (ADHK) pada tahun 2012 produktivitas total daerah
Kabupaten Lombok Barat mencapai Rp. 4.616.526,03 dengan jumlah PDRB
mencapai 1,96 trilliun rupiah lebih, jumlah tersebut mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp.4.458.319,66.
BAB II
91
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.82
Produktivitas Per Sektor Terhadap PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2008 2012
Tahun
No
Sektor
1
1
1.1
2008
Pertanian
2010*)
2011**)
2012***)
Rp (juta)
Rp (juta)
Rp (juta)
Rp (juta)
Rp (juta)
10
11
12
2
PDRB
2009
3.126.927,35
100,00
3.564.160,87
100,00
3.948.119,72
100,00
4.393.825,55
100,00
4.867.277,96
100,00
893.087,88
28,56
976.830,40
27,41
1.037.722,70
26,28
1.083.528,91
24,66
1,173,500.72
24,11
3,72
158.031,96
4,00
187.007,51
4,26
242,877.17
4,99
1.2
109.351,06
3,50
132.682,49
1.3
Industri Pengolahan
116.609,49
3,73
134.321,31
3,77
145.610,80
3.69
159.895,15
3,64
177,655.65
3,65
22.663,23
0,72
25.941,60
0.73
29.686,40
0.75
33.259,80
0,76
38,451.50
0,79
1.4
1.5
Bangunan
338.437,63
10,82
394.785,70
11,08
454.633,03
11.52
539.283,75
12,27
685,799.46
14,09
1.6
677.731,09
21,67
775.100,14
21,75
882.686,55
22.36
1,007,059.53
22,92
1,136,022.68
23,34
1.7
377.849,38
12,08
405.899,62
11,39
442.476,64
11.21
483,407.35
11,00
521,772.20
10,72
1.8
127.402,29
4,07
144.946,69
4,07
161.028,57
4.08
187,413.74
4,27
199,071.67
4,09
1.9
Jasa-Jasa
463.795,51
14,83
573.652,92
16,10
636.243,08
16.12
712,969.80
16,22
692,126.93
14,22
Sumber data :
Keterangan :
396.527
402.988
455.932
419.361
425.289
7,885,786.72
8,844,334.99
8,659,448.60
10,477,430.07
11,444,636.38
BAB II
92
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.83
Produktivitas Persektor Terhadap PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2008 - 2012
Tahun
No
Sektor
1
1
2
PDRB
2008
Rp (juta)
3
%
4
2009
Rp (juta)
5
%
6
2010 *)
Rp (juta)
7
%
8
2011 **)
Rp (juta)
9
%
10
2012***)
Rp (juta)
11
%
12
1.590.458,56
100,00
1.690.045,12
100,00
1.770.789.54
100,00
1.869.645.39
100,00
1.963.357,74
100,00
405,179.36
25.48
414,312.99
24.51
422,798.50
23.88
432,054.35
23.11
447.506,43
22,79
1.1
Pertanian
1.2
60,988.76
3.83
68,380.60
4.05
73,107.75
4.13
80,614.96
4.31
94.059,46
4,79
1.3
Industri Pengolahan
83,753.23
5.27
90,654.49
5.36
93,592.67
5.29
97,934.43
5.24
104.681,06
5,33
8,451.66
0.53
9,292.67
0.55
9,854.39
0.56
10,613.49
0.57
11.141,70
0,57
1.4
1.5
Bangunan
184,706.40
11.61
198,817.97
11.76
216,079.34
12.20
237,141.87
12.68
253.904,27
12,93
1.6
381,106.57
23.96
410,878.56
24.31
434,483.79
24.54
466,476.97
24.95
496.476,95
25,29
1.7
171,894.20
10.81
179,050.95
10.59
188,940.27
10.67
199,723.41
10.68
200.975,33
10,24
1.8
69,768.01
4.39
74,694.08
4.42
78,841.40
4.45
84,405.72
4.51
87.878,60
4.48
1.9
Jasa-Jasa
224,610.37
14.12
243,962.81
14.44
253,091.43
14.29
260,680.20
13.94
266.733,93
13,59
Sumber data
Keterangan
396.527
402.988
455.932
419.361
425.289
4,010,971.66
4,193,785.22
3,883,889.57
4,458,319.66
4,616,526.03
BAB II
93
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
2008
2009
1
2
3
4
1
Panjang Jalan Negara
29,60
29,60
2
Panjang Jalan Provinsi
232,28
133,75
3
Panjang Jalan Kabupaten
346,48
446,48
4
Panjang Jalan Desa
250,73
575,77
5
Jumlah Panjang Jalan (1+2+3+4)
859,09
1.185,60
6
Jumlah Kendaraan
827
631
7
Rasio
1,04
1,88
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat
*) termasuk KLU
Tahun
2010
5
29,60
133,75
446,48
475,77
1.085,60
519
2,09
2011
6
29,60
134,17
446,48
428,04
993,29
-
2012
7
23.31
134.17
446.48
475.77
1,079.73
-
94
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2010 mencapai 2,09 atau dapat
dikatakan terdapat 2 kendaraan setiap 1 Km, angka rasio ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 1,88 atau dapat
dikatakan terdapat 1 2 kendaraan setiap 1 Km. sedangkan untuk tahun
2011 dan 2012 tidak terdapat angka rasio panjang jalan terhadap jumlah
kendaraan, hal ini disebabkan tidak adanya data jumlah kendaraan.
2). Jumlah Orang / Barang Yang Terangkut Angkutan Umum
Jumlah
orang/barang
yang
terangkut
angkutan
umum
baik
Selain
itu
juga
menunjukkan
tingkat
ketertarikan
akan
Tabel 2.85
Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
No
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Org
Brg
Org
Brg
Org
Brg
Org
Brg
Org
Brg
10
11
12
Uraian
Dermaga
Bandara
Terminal
Jumlah
Sumber data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Barat
Selama
tahun
2008
2012
jumlah
orang
yang
terangkut
BAB II
95
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
tahun yakni rata - rata sebanyak 4 unit. Jumlah orang/barang yang masuk
ke wilayah Lombok Barat melalui dermaga berdasarkan data dari Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Barat yakni
rata-rata 3 perhari, sedangkan jumlah orang/barang yang masuk melalui
terminal rata-rata sebanyak 1 perhari dan melalui bandara tidak ada.
b. Penataan Wilayah
1). Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Ketaatan terhadap RTRW merupakan kesesuaian implementasi tata
ruang hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan
atau aspek fungsional dengan peruntukan yang direncanakan sesuai dengan
RTRW. Rasio Ketaatan adalah perbandingan realisasi RTRW dengan rencana
peruntukan x 100.
Kegiatan RTRW di Kabupaten Lombok Barat telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan
Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lombok barat Tahun 2011 2031. Realisasi RTRW Kabupaten
Lombok Barat pada tahun 2012 telah mencapai 843,14 Km2 luas rencana
peruntukkan RTRW yakni 1.053,92 Km2 sehingga rasio ketaatan RTRW
mencapai 80% pada tahun 2013.
2). Luas Wilayah Potensi Kebanjiran
Luas wilayah potensi kebanjiran adalah persentase luas wilayah
bencana terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW.
Rasio luas wilayah bencana adalah perbandingan jumlah luas wilayah
bencana dengan jumlah luas seluruh wilayah budidaya x 100.
3). Luas Wilayah Potensi Kekeringan
Luas wilayah potensi kekeringan adalah luas wilayah kekeringan
terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Kawasan
Rasio luas wilayah kekeringan adalah perbandingan jumlah luas wilayah
kekeringan dengan jumlah luas seluruh wilayah budidaya x 100.
Luas lahan kekeringan di Kabupaten Lombok Barat terdapat di
Kecamatan Sekotong, Lembar dan Gerung dengan luas 3.726 Ha, luas
96
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
mencapai 50.852 Ha
Sektor
2
1
Bank Umum
1.1
Konvensional
1.2
Syariah
2
BPR
2.1
Konvensional
2.2
Syariah
Jumlah
Sumber data : Bank Indonesia
2008
3
2009
4
18
-
20
-
22
1
41
22
1
43
Tahun
2010
5
2011
6
2012
7
17
-
17
-
16
-
19
36
19
36
19
35
Jumlah bank yang ada berdasarkan data Bank Indonesia wilayah Propinsi
Nusa Tenggara Barat terdiri dari Bank Umum dan BPR baik yang konvensional
maupun syariah. Selama tahun 2008 -2012 jumlah bank yang ada di Kabupaten
Lombok Barat mengalami penurunan, pada tahun 2008 berjumlah 41 yang terdiri
dari 18 bank umum konvensional, 22 BPR konvensional dan 1 BPR Syariah,
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
97
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
yang
menggunakan
air
bersih
adalah
perbandingan
jumlah
RT
Sektor
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2008
3
26,17
37,61
0,28
-
2
Leding (Perpipaan)
Sumur Terlindung
Sumur Tidak Terlindung
Mata Air Terlindung
Mata Air Tidak Terlindung
Sungai
Danau / Waduk
Air Hujan
Air Kemasan
Lainnya
Total Jumlah Rumah Tangga
11
97.160
Yang Menggunakan Air Bersih
12 Jumlah Rumah Tangga
151.693
Persentase Rumah Tangga Yang
13
64,05
Menggunakan Air Bersih (11/12)
Sumber data : Dinas PU Kab. Lombok Barat
Tahun
2010
5
12,10
47,33
2,75
0,83
0,29
3,83
2011
6
-
2012
7
21,82
57,05
2,75
0,83
0,29
3,83
151.693
100.693
149.997
109.755
158.813
54,51
67,13
69,10
2009
4
26,17
37,61
0,28
97.160
98
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
mengalami peningkatan pada tahun 2012 yang mencapai 69,10% atau terdapat
109.755 rumah tangga yang telah menikmati air bersih dari 158.813 rumah
tangga yang ada di Kabupaten Lombok Barat.
Sumber air bersih yang digunakan oleh masyarakat rata rata masih
berasal dari Sumur Terlindung sebanyak 57,05% dan Leding (Perpipaan)
sebanyak 21,82%, sedangkan sumber lain berasal dari Mata Air Terlindung
(2,75%), Sungai (0,83%), Air Hujan (0,29%) dan sumber lainnya (3,83%).
e. Fasilitas Listrik dan Telepon
1). Ketersediaan Daya Listrik
Ketersediaan listrik merupakan hal yang utama bagi masyarakat di
Kabupaten Lombok Barat dalam melakukan segala aktifitas sehari hari,
jumlah pelanggan listrik mengalami peningkatan 17,45% dari 53.476 jiwa
menjadi pada tahun 2010 menjadi 62.808 jiwa pada tahun 2011. Jumlah
daya yang terpasang juga mengalami peningkatan dari 51,58 KVA pada
tahun 2010 menjadi 64,58 KVA pada tahun 2011 atau mengalami
peningkatan 25,73%. Sementara itu, nilai penjualan listrik juga mengalami
peningkatan dari Rp. 103.849.677,- pada tahun 2010 menjadi Rp.
117.589.399,- pada tahun 2011.
Tabel 2.88
Ketersediaan Daya Listrik
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
No
Tahun
Jumlah Pelanggan
1
1
2
3
4
5
2
3
2008
2.573.707
2009
2.573.707
2010
53.476
2011
62.808
2012
Jumlah
5,263,698,00
Sumber data: PLN Wilayah Mataram
Daya Terpasang
(KVA)
4
2.470.166,50
2.470.166,50
51,58
64,85
4,940,449.43
tenaga
listrik
bertujuan
untuk
meningkatkan
BAB II
99
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
100
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Uraian
Jumlah
Usaha
3
Tahun 2008
Jumlah
Jumlah
Kursi
Meja
4
5
Jumlah
Usaha
6
2012
Jumlah
Kursi
7
Jumlah
Meja
8
11
1.128
333
31
1.830
537
10
105
4.726
1.329
132
5.554
1.525
165
5.854
1.662
163
7.384
2.062
g. Ketersediaan Penginapan
Ketersediaan penginapan/hotel merupakan salah satu yang penting dalam
meningkatkan daya saing daerah, terutama dalam menerima dan melayani
jumlah kunjungan dari luar daerah. Semakin berkembangnya investasi ekonomi
daerah akan meningkatkan daya tarik kunjungan ke daerah tersebut. Dengan
semakin banyaknya jumlah kunjungan orang dan wisatawan ke suatu daerah
perlu didukung ketersediaan penginapan / hotel.
Pada tahun 2012 jumlah hotel mencapai 109 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 74 atau meningkat 47,30%. Jumlah
hotel di Kabupaten Lombok Barat masih didominasi oleh hotel non bintang
BAB II
101
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
dimana pada tahun 2012 mencapai 84, disusul oleh hotel bintang 1 yang
berjumlah 11. Secara lengkap jenis, kelas dan jumlah penginapan di Kabupaten
Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 91 sebagai berikut :
Tabel 2.90
Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan / Hotel Tahun 2008 dan 2012
Tahun 2008
No
Jumlah
Hotel
Jumlah
Kamar
Tahun 2012
Jumlah
Tempat
Tidur
Jumlah
Hotel
Jumlah
Tempat
Tidur
Jumlah
Kamar
Hotel Bintang 5
214
341
154
221
Hotel Bintang 4
612
914
786
1.057
Hotel Bintang 3
66
94
202
280
Hotel Bintang 2
137
226
123
192
Hotel Bintang 1
192
249
11
231
318
52
494
651
84
871
1.029
74
1.715
2.475
109
2.367
3.097
3. Iklim Berinvestasi
a. Keamanan dan Ketertiban
1). Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu
bulan pada tahun tertentu, artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa
tindak kriminal untuk berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan,
pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan
tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka
semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.
Tabel 2.91
Angka Kriminalitas di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 - 2012
102
No
Jenis Kriminalitas
BAB II
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
12
14
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
No
Jenis Kriminalitas
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
24
39
46
29
30
37
42
42
74
113
132
181
Jumlah Penduduk
603.223
611.704
599.986
606.044
617.998
10
1 : 5.338
1 : 4.634
1 : 3.315
BAB II
103
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.92
Jumlah Demonstrasi Di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2008 2012
Tahun
Jenis Demonstrasi/
No
Unjuk Rasa
2008
2009
2010
2011
2012
1
1
Bidang Politik
Ekonomi
104
BAB II
Uraian
2
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
Izin Usaha Industri
Jumlah
Persyaratan
(Dokumen)
5
Non Biaya
10
Non Biaya
Non Biaya
Lama Mengurus
(Hari)
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
No
Uraian
Lama Mengurus
(Hari)
Jumlah
Persyaratan
(Dokumen)
5
2
3
6
(IUI)
Tanda Daftar Industri
4
3
8
Non Biaya
(TDI)
Izin Mendirikan
5
12
8
Sesuai Perda 10 Tahun 2011
Bangunan (IMB)
6
Izin Gangguan (HO)
12
6
Sesuai Perda 10 Tahun 2011
Sumber data : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Lombok Barat
Proses perizinan di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 ratarata memakan waktu proses 3 hari kecuali untuk Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dan Izin Gangguan (HO) yang memakan proses hingga 12 hari. Rata
rata jumlah persyaratan yang dibutuhkan dalam proses perizinan yakni 8
dokumen, sedangkan untuk biaya rata rata tidak dikenakan biaya kecuali
untuk Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan (HO) yang biayanya
sesuai dengan Perda 10 tahun 2011.
4). Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi
Daerah)
Jumlah dan macam pajak daerah dan retribusi daerah diukur dengan
jumlah dan macam insentif pajak dan retribusi daerah yang mendukung iklim
investasi serta membantu pembangunan daerah dan bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah (sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku). Contoh pajak daerah yaitu pajak
penerangan jalan, pajak reklame dan pajak restoran / hotel.
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (dalam hal ini
perusahaan). Contoh retribusi daerah, yaitu a. retribusi sewa tempat di pasar
milik pemda, b. retribusi kebersihan di pasar milik pemda, c. retribusi parkir di
tepi jalan umum yang disediakan oleh pemda dan retribusi sejenis lainnya.
RKPD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
BAB II
105
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel 2.94
Uraian Pendapatan Asli Daerah (PAD)
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008 2012
Tahun
N
o
Uraian
2008
2009
2010
1
2
Lain
Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
21,315,844,120.00
6,367,542,022.96
16,741,812,894.00
5,733,996,667.97
22,146,967,749.13
14,975,610,692.96
33,231,396,593.42
24,909,373,028.99
39,235,278,600.61
18,095,292,593.67
3,656,147,360.00
4,989,277,405.00
6,608,793,073.00
8,720,118,587.00
7,878,702,677.00
7,316,633,502.64
4,862,445,058.29
6,262,113,122.25
66,423,472,222.82
29,234,557,200.45
38,656,167,005.60
32,327,532,025.26
49,993,484,637.34
133,284,360,432.23
94,443,831,071.73
Jumlah PAD
2012
2011
6
Pengolahan
Kekayaan
Daerah
yang
dipisahkan
dan
Lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Pada tahun 2012 jumlah PAD Kabupaten
Lombok Barat mencapai 94,4 milyar rupiah lebih mengalami penurunan
0,29% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 133,28 milyar rupiah lebih,
jumlah pajak daerah mengalami peningkatan sebesar 18,07% atau sebesar
6 milyar rupiah lebih pada tahun 2012. Pendapatan daerah berupa retribusi
pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 27,35% atau sebesar 6,8
milyar rupiah lebih dibandingkan tahun 2011, hal ini disebabkan adanya
objek objek yang tidak dapat ditarik kembali menjadi retribusi daerah.
Pelaksanaan
pembangunan
daerah
oleh
pemerintah
sangat
pendapatan
asli
daerah
(PAD)
tersebut
sangat
membantu
106
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
desa
dalam
jangka
panjang
ditujukan
untuk
BAB II
107
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Swadaya
atau
Desa
Terbelakang,
adalah
desa
yang
Uraian
2010
2011
2012
7
88
88
88
88
118
88
88
88
88
118
BAB II
2009
108
Tahun
2008
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Swakarya
dan
desa/kelurahan
Swasembada,
sedangkan
BAB II
109
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tahun
Uraian
2008
2
Jumlah Penduduk Usia Di Bawah 15
1
Tahun
Jumlah Penduduk Usia Di Atas 64
2
Tahun
Jumlah Penduduk Usia Tidak
3
Produktif (1+2)
4
Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun
5
Rasio Ketergantungan (3/4)
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Barat
2009
2010
2011
2012
3
179.320
4
182.346
5
182.494
6
181.719
20.918
32.834
25.624
26.092
200.238
215.180
208.118
207.811
402.987
0,50
396.527
0,54
391.868
0,53
398.233
0,52
7
-
Jumlah penduduk usia tidak produktif (usia dibawah 15 tahun dan usia
diatas 64 tahun) selama tahun 2008 2011 mengalami penurunan, pada tahun
2010 jumlah penduduk usia tidak produktif sebanyak 208.118 jiwa mengalami
penurunan 0,15% menjadi 207.811 jiwa pada tahun 2011. Jumlah penduduk
usia 15-64 tahun di Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2008 - 2011 juga
mengalami penurunan dari 402.987 jiwa pada tahun 2008 menjadi 398.233 jiwa
pada tahun 2011 namun pada tahun 2011 justru mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2010 yakni sebesar 1,62% atau sebanyak 6.365 jiwa.
Sehingga jumlah rasio ketergantungan di Kabupaten Lombok Barat juga
mengalami penurunan dari 0,53 pada tahun 2010 menjadi 0,52 pada tahun
2011, hal ini berarti jumlah penduduk usia tidak produktif telah mencapai 52%
dari
jumlah
penduduk
usia
produktif
atau
dapat
dikatakan
tingkat
110
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
pada tahun 2011 telah mencapai 77,62% dan untuk nilai Rata-Rata Lama
Sekolah / Mean Years Schooling (MYS) yang menggambarkan penduduk usia 15 tahun
ke atas yang bersekolah pada tahun 2011 mencapai 6,09% atau dapat dikatakan pada
tahun 2011 rata rata lama sekolah penduduk Lombok Barat diatas rata rata
pendidikan dasar 6 tahun.
Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun 2012 untuk jenjang
SD/MI/SLB sebesar 103,94%, untuk jenjang SMP/MTs/SLB APK mencapai 99,17% dan
untuk jenjang SMA/SMK/MA/SLB sebesar 73,87%. Capaian Angka Partisipasi Murni
(APM) untuk jenjang pendidikan SD/MI/SLB pada tahun 2012 sebesar 98,70%, untuk
jenjang SMP/MTs/SLB sebesar 81,22% dan untuk jenjang SMA/SMK/MA/SLB mencapai
59,63%.
Kondisi ini menggambarkan bahwa untuk semua jenjang pendidikan di
Kabupaten Lombok Barat baik SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA berada dalam kondisi
BAB II
111
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
ketersediaan dan keterjangkauan yang sangat memadai, di samping itu indikator ini
juga menggambarkan bahwa kondisi kesejahteraan dan pendapatan masyarakat
Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 meningkat sangat signifikan.
2.2.2. Bidang Kesehatan
Kebijakan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Lombok Barat
difokuskan pada serta kualitas pelayanan kesehatan dasar, dengan sasaran :
menurunkan
angka
kematian
ibu
dan
anak,
pencegahan
penyakit
menular,
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan kuantitas dan kualitas
tenaga kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan penanganan
gizi buruk.
Tingkat derajat kesehatan di Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat dari
beberapa indikator, antara lain : angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI)
serta angka usia harapan hidup (UHH).
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 mencapai 10,87/1000 kelahiran
hidup mengalami penurunan sebesar 0,03% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai
10,9/1000 kelahiran hidup, untuk Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2012
mencapai 61/100.000 kelahiran. Angka usia harapan hidup Kabupaten Lombok Barat
pada tahun 2011 mencapai 61,28 hal ini menunjukkan bahwa tingka keshatan dan
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat terus mengalami peningkatan.
2.2.3. Bidang Pekerjaan Umum
Proporsi jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2012 telah terealisasi
sebesar 93,75% sedangkan tahun 2013 menargetkan 357,18 Km dari 334,86 Km yang
telah terealisasi. Jaringan irigasi pada tahun 2012 baru terealisasi 26,26% dari target
sepanjang 12.238 Km, sedangkan pada tahun 2013 jaringan irigasi ditargetkan
mencapai 11.812 Km. Luas irigasi di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 telah
terealisasi sepanjang 5.957 Ha dari target 7.861 Ha atau sebesar 75,78%.
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) pada tahun 2012 mencapai 15,90%
atau telah terealisasi 0,14% dari 0,88% target yang telah ditetapkan atau terdapat 107
buah tempat pembuangan sampah (TPS), jumlah tempat sampah yang ada masih perlu
ada penambahan untuk menambah tingkat kebersihan dan kerapihan di Kabupaten
Lombok Barat. Panjang jalan yang dilalui roda 4 yakni 422,98 Km atau telah terealisasi
112
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
sebesar 98,83% dari target 427,98 Km, panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase pada tahun 2012 telah terealisasi sebesar 3 Km dari target 4 Km.
2.2.4. Bidang Perumahan
Jumlah rumah tangga yang telah menggunakan air bersih di Kabupaten Lombok
Barat pada tahun 2012 mencapai 109.755 rumah atau telah terealisasi sebesar 69,11%
dari target yang telah ditetapkan sebesar 158.813 rumah. Jumlah penduduk yang
memiliki akses air minum yakni sebesar 409.830 jiwa atau telah terealisasi sebesar
67,62% sedangkan rumah tangga yang bersanitasi
tahun 2012.
2.2.5. Bidang Penataan Ruang
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa
seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota diwajibkan untuk menyusun Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai payung terhadap semua kebijakan yang berkaitan
dengan pemanfaatan ruang. Kondisi Kabupaten Lombok Barat yang penuh dinamika
mempunyai tantangan dan tuntutan yang semakin kompleks.
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB pada
tahun 2012 mencapai 12,30 Ha atau telah terealisasi sebesar 61,62% dari target
sebesar 19,30%. Realisasi bangunan ber IMB pada tahun 2012 mencapai 298 unit
dari target sebesar 360 unit, sedangkan pada tahun 2013 kembali menargetkan
sebanyak 360 unit dan baru terealisasi sebesar 24% selama tahun 2013 berjalan.
2.2.6. Bidang Perencanaan Pembangunan
Prioritas pembangunan daerah tahun 2014 ditetapkan dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang telah disepakati berdasarkan aspirasi
masyarakat yang kemudian ditetapkan menjadi prioritas pembangunan daerah tahun
2014, antara lain : (a) Peningkatan kualitas dan ketersediaan pelayanan pendidikan
masyarakat, (b) Peningkatan Kualitas dan ketersediaan pelayanan kesehatan dalam
rangka meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Lombok Barat, (c)
Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah, (d) Memperluas destinasi
pariwisata dan meningkatkan pemberdayaan industri
kecil
BAB II
113
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
dan pengendalian lingkungan hidup, (g) Peningkatan kinerja aparatur dan penegakan
supremasi hukum dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
Sebagai
dasar
dalam
perencanaan
pembangunan
sesuai
dengan
hasil
sektor
perhubungan
menyangkut
(tiga)
aspek,
yaitu
umum,
hal
ini
mengindikasikan
bahwa
minat
masyarakat
dalam
menggunakan angkutan umum sangat tinggi sebab angkutan umum merupakan sarana
transportasi vital bagi perekonomian masyarakat.
Uji Kir sebagai salah satu persyaratan bagi kendaraan untuk layak jalan, pada
tahun 2012 mencapai 3.423 unit angkutan umum yang telah di lakukan uji Kir atau
telah terealisasi 97,27% dari target yang telah ditetapkan, hal ini dapat dikatakan
bahwa sebanyak 97,27% angkutan umum sangat layak jalan demi melayani kebutuhan
masyarakat di bidang transportasi. Sementara itu pada tahun 2013 hingga bulan Maret
jumlah angkutan umum yang telah di uji Kir mencapai 818 unit dari target sebanyak
3.805 unit kendaraan.
Retribusi yang berasal dari bidang perhubungan seperti pengujian kendaraan
bermotor, terminal angkutan umum, ijin trayek dan jasa parkir menjadi bagian
terpenting dalam menambah pendapatan asli daerah Kabupaten Lombok Barat, hal ini
terlihat dari antara lain jumlah retribusi yang berasal dari pengujian kendaraan
bermotor mencapai Rp. 201.975.000,- atau terealisasi 134,14% dari target sebesar
114
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rp. 150.570.000,- retribusi dari jasa parkir khusus mencapai Rp. 45.080.000,- dari Rp.
37.740.000,- atau terealisasi sebesar 119,44% begitu juga retribusi yang berasal dari
retribusi parkir tepi jalan umum yang mencapai Rp. 80.710.000,- atau 100,08% dari
target tahun 2012.
Fasilitas perhubungan bagi kelancaran berlalu lintas juga merupakan bagian dari
pelayanan masyarakat seperti pemasangan rambu dan marka jalan. Pada tahun 2012
jumlah rambu yang dipasang sebanyak 133 buah dan marka jalan sebanyak 1.187 m 2.
2.2.8. Bidang Lingkungan Hidup
Pencemaran status mutu air yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat pada tahun
2012 mencapai 52% dari target 87,50% sementara itu untuk tahun 2013 pencemaran
status mutu air ditargetkan sebesar 87,50%. Untuk cakupan penghijauan wilayah
rawan longsor dan sumber mata air yakni 34 lokasi dari 45 lokasi yang ditargetkan,
sedangkan pada tahun 2013 ditargetkan sebanyak 60 lokasi. Jumlah kasus penegakkan
hukum lingkungan pada tahun 2012 ditargetkan mencapai 1.050 kasus dan telah
terealisasi sebanyak 505 kasus atau 48,10%. Cakupan pengawasan pelaksanaan Amdal
pada tahun 2012 ditargetkan 7 usaha kegiatan dan telah terealisasi sebesar 71,43%
atau sebanyak 5 usaha kegiatan.
Pada tahun 2012 pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat telah mengelola
sampah mencapai 72.000 m3 atau baru terealisasi 35,90% dari target 200.447 m 3,
jumlah TPS pada tahun 2012 yakni sebanyak 107 buah dan diharapkan terdapat
penambahan unit TPS disebabkan jumlah penduduk yang terus meningkat yang
mengakibatkan semakin meningkatnya volume sampah agar tercipta kebersihan dan
kerapihan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat.
2.2.9. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat dalam melaksanakan peraturan
dimana setiap warga harus memiliki identitas diri telah mewajibkan masyarakat untuk
memiliki identitas, pada tahun 2011 jumlah penduduk yang telah memiliki KTP
sebanyak 63.485 jiwa atau baru 11,86% dari jumlah penduduk yang wajib memiliki
KTP, penduduk yang memiliki akte kelahiran sebanyak 22.313 jiwa. Diharapkan seluruh
penduduk Lombok Barat yang telah sesuai persyaratan memiliki KTP dan akte kelahiran
agar hak-hak dan kewajibannya dapat menjadi jelas.
BAB II
115
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
116
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
sebesar 281.077 orang dengan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 6.609 orang,
pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2012 sebanyak 3.833 orang laki-laki dan 293
orang perempuan. Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Lombok Barat pada tahun
2012 mencapai 500 jiwa atau terealisasi sebesar 62% dari target yang ditetapkan sebesar
800 jiwa, untuk tahun 2013 tingkat pengangguran terbuka ditargetkan sebanyak 960 jiwa.
Kasus kasus ketenagakerjaan di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 kasus
kecelakaan pada waktu bekerja, perselisihan buruh dan pengusaha serta angka
perselisihan industrial pada dasarnya tidak diharapkan terjadi atau 0 kasus namun terdapat
beberapa
kasus yang terjadi yakni 1 kasus kecelakaan pada waktu bekerja, 1 kasus
BAB II
117
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
118
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
tersebut perlu dilakukan penambahan agar tercipta suasana yang kondusif. Dalam
menjaga ketertiban polisi pamong praja rutin melakukan patroli di seluruh wilayah
Kabupaten Lombok Barat dimana pada tahun 2012 telah dilakukan 96 kalil patroli
dalam 1 tahun, selain itu peraturan daerah yang diterbitkan agar tercipta keteraturan di
masyarakat telah ditegakkan sebanyak 9 kali yang artinya masyarakat sangat
mendukung dari kebijakan pemerintah daerah melalui perda yang diterbitkan dimana
hanya 0,75 kali pelanggaran perda yang terjadi dalam 1 tahun. Hal serupa juga dapat
dilihat dari tingkat penyelesaian pelanggaran K3 yang hanya mencapai 29 kali dalam 1
tahun, diharapkan pada tahun tahun berikutnya tingkat pelanggaran K3 lebih rendah
lagi.
Sumber daya manusia di Kabupaten Lombok Barat khususnya dalam bidang
tekhnologi informasi (TI) juga terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya seperti
melakukan pelatihan dan workshop mengenai sistem informasi manajemen. Pada tahun
2012, telah dilakukan pelatihan terhadap SDM pemerintah daerah khususnya di bidang
TI yakni sebanyak 71 peserta yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman serta dapat diterapkan dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat.
2.2.20. Bidang Ketahanan Pangan
Dalam bidang ketahanan pangan pada tahun 2012 pemerintah daerah telah
menetapkan 1 regulasi ketahanan pangan, memberdayakan 51 kelompok tani yang
mampu berkembang dan mandiri serta membentuk 10 kelompok tani dan wanita yang
mampu mengolah sumber pangan alternatif. Yang masih belum maksimal adalah
penanganan daerah rawan pangan dimana baru terealisasi 54,35% pada tahun 2012,
desa mandiri pangan yang baru mencapai 60% atau baru terdapat 3 desa pasca
mandiri dan 2 desa mandiri. Selain itu pemerintah daerah juga mendorong masyarakat
untuk mengkonsumsi sumber pangan yang beragam dimana baru terealisasi sebesar
62,5% melalui sosialisasi sosialisasi dan pelatihan.
2.2.21. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pembangunan di pedesaan merupakan salah satu bagian penting yang menjadi
perhatian pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat. Program kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memberdayakan masyarakat pedesaan dalam rangka
peningkatan partisipatif masyarakat dalam pembangunan desa antara lain program /
BAB II
119
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
kegiatan
Gerakan
Terpadu
Membangun
Desa
(Gerdu
Bangdes),
Program
120
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
sebagai sarana bagi masyarakat dalam rangka mendapatkan informasi dan menyampaikan
pendapat serta kritikan bagi kinerja pemerintah daerah sehingga dapat tercipta komunikasi 2
(dua) arah yang baik antara pemerintah daerah dengan masyarakat Kabupaten Lombok
Barat.
2.2.25. Bidang Perpustakaan
Fasilitas perpustakaan yang disediakan pemerintah sebagai sarana masyarakat
untuk menambah ilmu pengetahuan dengan cara membaca belum menunjukkan
kinerja yang meningkat, dimana pada tahun 2011 jumlah perpustakaan masih
berjumlah 11 unit yang terdiri dari 1 milik pemerintah dan 10 milik non pemerintah.
Pada tahun tahun selanjutnya perlu adanya peningkatan sarana perpustakaan
sehingga dapat melayani masyarakat lebih maksimal.
2.2.26. Bidang Pertanian
Kinerja di dalam bidang pertanian diukur melalui peningkatan produktifitas bahan
pangan dapat dikatakan berhasil, pada tahun 2012 produktifitas bahan pangan lokal
seperti Padi mencapai 170.075 Ton, produksi bahan pangan lainnya seperti Jagung
mencapai 22.192 Ton kemudian Kelapa mencapai 14.822 Ton. Dalam bidang
peternakan pemerintah daerah telah melebihi dari target yang ditetapkan pada tahun
2012 seperti populasi Sapi mencapai 80.881 ekor dan Kambing mencapai 40.297 Ton
dengan produktifitas daging mencapai 1.717,89 Ton, sementara untuk populasi Unggas
(ayam dan itik) mencapai 1.551.149 ekor dengan produk telur sebanyak 1.754,54 Ton.
2.2.27. Bidang Kehutanan
Dalam bidang kehutanan, pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat pada
tahun 2012 telah melakukan pembuatan tanaman reboisasi seluas 100 Ha serta
pemeliharaan tanaman reboisasi untuk tahun I juga seluas 100 Ha. Selain itu juga
dilakukan pengembangan hutan rakyat yakni seluas 100 Ha. Dalam realisasi terhadap
BAB II
121
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rp.10.232,41 Ha. Sektor kehutanan juga merupakan salah satu sektor yang
memberikan kontribusi dalam PDRB Lombok Barat, pada tahun 2012 kontribusi bidang
kehutanan mencapai Rp. 1.786.722.000,- serta menghasilkan PAD bagi Lombok Barat
sebesar Rp 380.332.691 atau sebesar 47,83% dari target yang telah ditetapkan,
sedangkan tahun
3,64%.
2.2.28. Bidang Sumberdaya Mineral dan Energi
Sektor pertambangan merupakan salah satu yang memberikan kontribusi
terhadap PDRB Kabupaten Lombok Barat, kontribusi yang berasal dari retribusi
pemanfaatan air tanah sebesar Rp. 52.650.000 atau melebih target yang mencapai
113.95%, kemudian retribusi yang berasal dari ijin usaha pertambangan berjumlah
Rp.206.950.000
atau
baru
terealisasi
sebesar
12,17%
dari
target
sebesar
Rp.1.700.000.000,-.
2.2.29. Bidang Pariwisata
Sektor pariwisata sampai dengan saat ini masih menjadi andalan dan
penyumbang PAD terbesar bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Obyek
wisata
di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari obyek wisata alam, obyek wisata
sejarah / budaya dan obyek wisata tirta yang mampu menarik kunjungan wisatawan
mancanegara maupun domestik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan
baik dari mancanegara maupun domestik yakni sebesar 307.220 orang pada tahun
2012 atau telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 270.000 orang atau
sebesar 113,79%.
2.2.30. Bidang Kelautan dan Perikanan
Dalam bidang kelautan dan perikanan, Kabupaten Lombok Barat dalam hal
mengelola hasil laut berupa budidaya baik budidaya laut, air payau dan budidaya laut
serta penangkapan yang dilakukan di laut dan perairan umum, Kabupaten Lombok
Barat telah melakukan secara optimal sesuai target yang telah ditetapkan. Hal ini
terlihat dari jumlah budidaya yang telah dihasilkan yakni mencapai 92.255,04 Ton dari
target yang ditetapkan yakni sebesar. 88.711,75 Ton atau sebesar 107,38%.
Penangkapan yang dilakukan baik yang berasal dari laut maupun dari perairan umum
122
BAB II
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
yakni sebesar 9.466,20 Ton atau melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 9.403
Ton. Selain melakukan penangkapan, pemerintah daerah juga melakukan produksi
benih, dimana pada tahun 2012 telah dilakukan produksi benih sebanyak 120.572.000
ekor. Tingkat konsumsi ikan masyarakat pada tahun 2012 mencapai 30,7 kg/kap/th
atau hanya mencapai 0,085 kg per harinya. Pembinaan dan permberdayaan nelayan
juga menjadi perhatian bagi pemerintah daerah, cakupan pembinaan berupa pelatihan
pembudidayaan dan pembenihan ikan yang baik dan benar pada tahun 2012 telah
dilakukan sebanyak 5 kali, dengan adanya pelatihan dan pembinaan para nelayan
diharapkan tingkat pengetahuan dan tingkat kesejahteraan para nelayan juga dapat
meningkat.
2.2.31. Bidang Perdagangan
Salah satu bidang vital dalam pembangunan perekonomian di Kabupaten
Lombok Barat yakni bidang perdagangan, kinerja yang dihasilkan menjadi salah satu
penunjang utama pendapatan daerah, kesejahteraan masyarakat dan menentukan
keberhasilan pemerintah daerah di bidang perekonomian. Pada tahun 2012 investasi
yang dihasilkan di sektor perdagangan mencapai 331,77 milyar rupiah lebih,
pertumbuhan usaha di sektor perdagangan mencapai 4.954 unit usaha dan mampu
menyerap 15.419 tenaga kerja di daerah. Dalam bidang perdagangan difokuskan
dalam pembangunan pasar, pada tahun 2012 terdapat 29 pasar tradisional yang terdiri
dari 15 kondisi baik dan 14 masih harus dilakukan renovasi, 6 pasar Tenten, 14 pasar
Kuliner dan 4 pasar Seni.
2.2.32. Bidang Industri
Perekonomian
Kabupaten
Lombok
Barat
juga
bersumber
dari
bidang
perindustrian, pada tahun 2012 investasi dari sektor industri mencapai 180,25 milyar
rupiah lebih atau terealisasi 114% dari target yang telah ditetapkan, pertumbuhan unit
usaha yang berasal dari sektor industri mencapai 9.400 unit usaha dan terdapat 297
sentra industi di Kabupaten Lombok Barat yang mampu menyerap 20.376 tenaga kerja.
Diharapkan pada-pada tahun berikutnya kinerja perindustrian dapat lebih ditingkatkan
lagi agar semakin banyak tenaga kerja yang diserap dan semakin banyak pendapatan
daerah yang dihasilkan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat Lombok Barat
dapat lebih meningkat.
BAB II
123
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
124
BAB II