Sejarah Robot
Sejarah Robot
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Robotika
Istilah robot berasal dari Czech, robota, yang berarti bekerja. Istilah ini diperkenalkan
pertama kali oleh Karel Capek pada tahun 1921
[4]
mekanik atau bio-mekanik, atau gabungan peralatan yang menghasilkan gerakan yang
otonomi maupun gerakan berdasarkan gerakan yang diperintahkan [6].
Robot sudah ada sejak zaman yunani kuno sekitar 270 SM, Ctesibus, membuat
organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Pada zaman Nabi
Muhammad SAW telah dibuat mesin perang beroda dan dapat melontarkan bom.
Bahkan Al-Jajari (1136-1206), ilmuwan dari dinasti Artuqid, dianggap sebagai
pencipta robot humanoid pertama. Pada tahun 1770, Pierre Jacquet Droz, membuat
boneka yang dapat menulis, memainkan musik, dan menggambar. Pada tahun 1898
Nikola Tesla membuat boat yang dikontrol melalui radio kontrol. Kejayaan robot
dimulai pada tahun 1970 ketika profesor Victor Scheinman dari Universitas Stanford
mendesain lengan standar. Pada tahun 2000, Honda meluncurkan ASIMO dan disusul
oleh Sony dengan robot anjing AIBO
[4]
Robot bawah air adalah salah satu tipe robot mobile yang aplikasinya ditujukan untuk
melakukan kegiatan di bawah air
[11]
atas dua jenis yaitu AUV (Autonomous Underwater Vehicle ) dan ROV (Remotely
Operated Vehicle ). AUV adalah jenis robot bawah air yang bersifat autonomous,
robot dapat bergerak dan melakukan kegiatan sendiri, berdasarkan program yang telah
ditanamkan di dalam chip-nya. Hal ini ditunjang dengan dukungan dari sensor-sensor
yang disertakan pada robot tersebut. Sedangkan ROV adalah robot bawah air yang
dikendalikan oleh operator dalam pengoperasiannya, dan didukung oleh perangkat
kendali (remote kontrol) dalam pengoperasiannya. Contoh Robot penyelam termasuk
dalam jenis robot atau kendaraan bawah air yang tergolong ROV. Robot penyelam
adalah robot yang mampu bergerak di dalam air. Gerakan yang dapat dilakukan adalah
naik dan turun/menyelam. Gerakan ke atas timbul akibat adanya gaya dorong dari
putaran propeller, sedangkan untuk gerak menyelam disebabkan oleh berat beban dari
robot (saat kondisi motor off).
2.2
ROV secara luas dikenal sebagai nama umum bagi kapal selam mini yang
kerap digunakan pada industri minyak dan gas lepas pantai. Kapal selam ini tak
berawak, tapi dioperasikan dari kapal lain. Sistem ROV terdiri atas vehicle (atau
sering disebut ROV itu sendiri), yang terhubung oleh kabel umbilical ke ruangan
kontrol dan operator di atas permukaan air (kapal, rig atau barge). Melalui kabel
umbilical, tenaga listrik dan juga perintah-perintah, atau sinyal-sinyal kontrol,
disampaikan dari perangkat kontrol ke ROV, secara dua arah. ROV dilengkapi dengan
peralatan atau sensor tertentu seperti kamera video, transponder, kompas, odometer,
bathy (data kedalaman) dan lain-lain tergantung dari keperluan dan tujuan surveinya.
[11]
kerjanya. Small Electric Vehicle (ROV Kecil), berdimensi mini untuk kedalaman
kurang dari 300m, biasanya untuk keperluan inspeksi dan pengamatan, digunakan
untuk inspeksi perairan pantai, juga untuk ilmiah, SAR, waduk, dan saluran air. Work
Class Vehicle, yang menggunakan listrik dan hidrolik sebagai sumber tenaganya.
Sebagian besar tipe ini untuk mendukung pekerjaan pengeboran lepas pantai, yang
digunakan untuk survei dan rektifikasi pipa gas bawah laut dan kelas inspeksi
(inspection-class) dan yang kelas kerja atau (work-class). ROV kelas inspeksi ini kecil
dan agak ringan, biasanya digunakan untuk survei dan pekerjaan tes karat (catodhic
protection) konstruksi platform dan bangunan air lepas pantai.
Sistem ROV pada umumnya bekerja di atas wahana apung seperti kapal,
barge, atau rig. Bila sistem ROV dipasang diatas kapal, maka posisi ROV di bawah
laut akan mengacu pada titik referensi di kapal. Untuk keperluan survei, kapal
biasanya menggunakan DGPS (Differential Global Positioning System) sebagai
penentuan posisi utamanya. Sedangkan untuk posisi di bawah laut, sistem ROV
dilengkapi dengan alat penentuan posisi bawah laut menggunakan gelombang suara
(Acoustic Underwater Positioning).
2.3
Mikrokontroler MCS-51
Mikrokontoler MCS-51 memiliki fitur antara lain: 48 bit port I/O, RAM
internal 128 bytes, memiliki 2 buah timer, sebuah port serial, kendali interupsi dengan
5 sumber interupsi, dapat mengalamati memori program sampai 64 Kbyte (KB) dan
memori data sampai 64 KB, dan register-register khusus (SFR=Special Function
Register) seperti akumulator (A), register B, stack pointer (SP), data pointer (DPTR),
P0, P1, P2, P3 untuk mengakses port I/O, buffer data serial, register timer, register
kendali untuk port serial, timer, dan interupsi [10].
CPU
ini
tersusun
oleh
sebuah
unit
aritmetika
dan
logika
(ALU=Arithmethic Logic Unit) yang terhubung dengan SFR yaitu register A (ACC=
accumulator), register B, PSW (Program Status Word) dan stack pointer (SP). Dan
16 bit Program Counter (PC) serta Data Pointer (DPTR). Gambar 2.1, 2.2, dan 2.3
berikut, masing-masing menunjukkan peta memori, arsitektur, dan penampang dan
konfigurasi pin mikrokontroler MCS-51.
FFFF
FFFF
60 KB
Ekstrenal
Memori
64 KB
Eksternal
Memori
1000
0FFF
0000
4 KB
Internal
Memori
0000
EA=1
EA=0
(a)
(b)
MCS-51.
Pemrograman
mikrokontroler
dilakukan
dengan
MCS-51
No pin
Nama pin
No pin
Nama pin
D4
SCK
D5
MOSI
D8
Reset
10
S6
MISO
18-25
Ground
20
Ground
Keterangan:
1. SCK : Serial Clock
2. MOSI : Master Out Slave In
3. MISO : Master In Slave Out
2.4
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit
data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu
[2]
. Hal ini
berbeda dengan komunikasi parallel yang umumnya mengirim data per 8 bit (1 byte).
Berdasarkan cara transmisi datanya komunikasi serial dibedakan atas dua cara
transmisi yaitu komunikasi serial sinkron dan asinkron. Komunikasi serial secara
sinkron adalah bentuk komunikasi serial yang memerlukan sinyal clock untuk
sinkronisasi, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan sinyal clock sebagai
sinkronisasi, namun memiliki start bit dan stop bit untuk memvalidasi data yang
dikirim.
Port serial MCS-51 bisa dipakai dalam 4 mode kerja yang berbeda. Dari 4 mode
tersebut, 1 mode diantaranya bekerja secara sinkron dan 3 lainnya bekerja secara
asinkron. Register pengendali port serial adalah SFR yaitu SBUF(serial port buffer)
dan SCON (serial port control). SBUF adalah buffer untuk pengiriman dan
penerimaan data serial, sedangkan SCON menyimpan bit status pengiriman dan
penerimaan data dan mengatur mode kerja port serial. Gambar 2.6 dan 2.7
menunjukkan susunan bit pada register SBUF dan SCON [13].
Dalam komunikasi serial secara asinkron dikenal istilah baud rate yang
menunjukkan jumlah data yang dikirim melalui interface serial per detik. Sebagai
pembangkit baud rate pada mikrokontroler MCS-51 dapat digunakan Timer. Pada
pembahasan ini timer yang digunakan adalah Timer 1. Timer diatur oleh register
TMOD (timer mode) dan TCON (timer control). Gambar 2.8 dan 2.9 menunjukkan
susunan bit pada register TMOD dan TCON [13].
2.5
Aktuator
Aktuator adalah bagian yang berfungsi sebagai penggerak dari perintah yang
diberikan oleh input
[4]
menghasilkan gaya gerakan. Aktuator secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu [9] :
1. Aktuator elektrik
2. Aktuator pneumatik dan hidrolik.
Pada penelitian ini aktuator yang akan digunakan adalah aktuator elektrik yaitu motor
DC dan motor servo yang akan dijelaskan sebagai berikut:
2.5.1 Motor DC
Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi listik arus
searah menjadi energi gerak atau energi mekanik [4]. Motor DC terdiri dari dua bagian
utama, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang berputar atau armature, berupa
koil dimana arus listrik dapat mengalir. Stator adalah bagian yang tetap dan
menghasilkan medan magnet dari koilnya.
Prinsip kerja motor DC adalah jika kumparan dialiri arus listrik maka pada
kedua kumparan akan bekerja gaya Lorentz
[14]
prinsip kerja gaya Lorentz, dimana gaya yang jatuh pada telapak tangan (F), jari yang
direntangkan menunjukan arah medan magnet (B), ibu jari menunjukkan arah arus
listrik(I).
Motor DC biasanya mempunyai kecepatan putar yang cukup tinggi dan sangat
cocok digunakan untuk roda robot yang membutuhkan kecepatan gerak yang tinggi.
Juga dapat digunakan sebagai baling-baling (propeller) pengerak robot. Pada
penelitian ini motor DC digunakan sebagai penggerak utama robot IUV.
[5]
. Gambar 2.12
Prinsip utama dari pengendalian motor servo adalah pemberian nilai PWM pada
kontrolnya. Frekuensi PWM yang digunakan pada pengontrol motor servo selalu 50
Hz sehingga pulsa dihasilkan setiap 20 ms. Lebar pulsa akan menentukan posisi servo
yang dikehendaki. Pemberian lebar pulsa 1,5 ms akan membuat motor servo berputar
ke posisi netral (90 derajat), lebar pulsa 1,75 ms akan membuat motor servo berputar
l;;\mendekati posisi 180 derajat, dan dengan lebar pulsa 1,25 ms motor servo akan
bergerak ke posisi 0 derajat. Gambar 2.13 berikut memperlihatkan hubungan antara
lebar pulsa PWM dengan arah putaran motor servo.
Gambar 2.13 Hubungan Lebar Pulsa PWM dengan Arah Putaran Motor Servo
Prinsip kerja IC L298, IC ini memiliki empat channel masukan yang didesain
untuk dapat menerima masukan level logika TTL. Masing-masing channel masukan
ini memiliki channel keluaran yang bersesuaian. Gambar 2.14 memperlihatkan
penampang IC L298. Dengan memberi tegangan 5 volt pada pin enable A dan enable
B, masing-masing channel output akan menghasilkan logika high (1) atau low (0)
sesuai dengan input pada channel masukan. Untuk lebih jelasnya prinsip kerja IC
L298 dapat dilihat pada tabel 2.2.
Input 1,3
0
1
0
1
Output 1,3
0
1
x
x
Input 2,4
0
1
0
1
Output 2,4
0
1
x
x
Keterangan:
x : kondisi dont care (tidak dihiraukan)
2.7
Timer 555 merupakan sebuah IC timer yang bekerja berdasar rangkaian RC dan
komparator yang dirangkai dengan komponen digital (R-Sflip-flop)
[8]
. IC Timer 555
memiliki dasar pengendali PWM dengan fitur pengendalian lebar pulsa 0..100%,
frekuensi osilator yang dihasilkan relatif stabil sehingga sangat mungkin digunakan
untuk membangun Simple PWM Controler. Frekuensi dari Simple PWM Controler
555 akan membentuk output dengan frekuensi dari 170 sampai 200 Hz. Keluaran dari
555 pada rangkaian Simple PWM Controler 555 ini digunakan untuk driver pulsa
PWM. Gambar 8.15 berikut memperlihatkan penampang IC Timer 555.
[8]
Trigger
Output
(a)
(b)