berdasarkan
lokasinya,
berdasarkan
Inti,
yaitu
suatu
pemboran
yang
bertujuan
batuan dalam bentuk inti (core), dari kedalamn 0 sampai kedalaman tertentu. Pemboran ini
biasa disebut dengan diamond drilling.
2. Pemboran
Stratigrafi,
bertujuan
untuk
memperoleh
stratigrafi suatu daerah. Di perminyakan pemboran semacam ini biasa disebut dengan
pemboran lubang kecil (slimhole drilling) karena biasanya diameter lubangnya kecil.
3. Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi suatu tempat.
4. Pemboran Eksplorasi (Wildcat Drilling), yaitu pemboran uji untuk menguji apakah suatu
formasi mengandung bahan galian atau tidak. Pemboran semacam ini adalah fase yang paling
mendebarkan dalam pencarian minyak bumi ataupun mineral.
5. Pemboran Peledakan, pemboran
peledak.
6. Pemboran Air Tanah, pemboran yang bertujuan untuk mengetahui kondisi akuifer maupun
untuk keperluan konstruksi sumur bor.
2. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya
a. Pemboran Darat (On Shore)
Pemboran darat adalah pemboran yang titik lokasinya berada di daratan. Istilah lainnya
adalah on shore drilling.
b. Pemboran Lepas Pantai (Off Shore)
Pemboran lepas pantai adalah pemboran yang titik lokasinya di lepas pantai. Akan
tetapi dapat dimasukkan juga untuk pemboran lepas pantai jika lokasi pemborannya berada di
lingkungan yang berair seperti di danau, sungai dan rawa.
pemboran
berarah
adalah
2) Bor Bangka
Alat bor ini di kembangkan di Indonesia, dimana suatu alat selubung atau casing di beri
platfrom dan di atasnya ada beberapa orang sebagai pemberi beban. Prinsip kerja bor
bangka sama dengan
bor spiral atau tumbuk.
bawah
permukaan
sangat
keras
gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor untuk meremukkan permukaan
batuan.
putaran untuk
penetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada dua jenis mata bor, yaitu
tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa gerusan dan drag bit dengan hasil penetrasinya
berupa potongan (cutting).
Teknik pemboran dengan metode rotary drilling dapat dikelompokkan kedalam empat
metode, yaitu:
1) Metode Putar dengan Sistem Sirkulasi Langsung (Direct
Circulation Rotary Methods)
Prinsip kerja dari teknik pemboran ini adalah memanfaatkan momen putar yang
berasal dari drill string (stang bor) yang dihubungkan dengan prime over melalui
gear reduction system. Pada down hole system yang ujungnya dipasang mata bor
(drilling bit) akan berputar di dalam lubang bor dan mendapat tekanan dari drill rod.
Akibat gesekan dan tumbukan mata bor dengan batuan, akan terbentuk potonganpotongan batuan yang berukuran kecil yang disebut dengan serbuk pemboran atau
cutting.
Lumpur bor yang terdiri dari materials bentonite water base atau oil base, keluar
melalui mata bor dan selanjutnya ke permukaan melalui anulus lubang bor sambil
membawa partikel hasil pemboran (cutting) ke permukaan. Sesampainya di mud drilling
tank, partikel yang dibawa dari dasar sumur akan diendapkan dan selanjutnya lumpur
bor dimasukkan lagi melalui pompa lumpur (mud pump).
2) Metode Putar dengan Udara (Air Rotary Methods)
Prinsip kerja dari air rotary methods hampir sama dengan metode direct rotary
methods. Bedanya hanya terletak pada fungsi lumpur pemborannya. Pada metode direct
rotary methods lumpur bor diganti dengan angin dari kompresor. Metode ini
biasanya dilakukan untuk pengeboran pada batuan keras atau pada pekerjaan pemboran
untuk proses peledakan dinamit atau pada pekerjaan pertambangan.
3) Metode Tumbuk dengan Putaran Udara (Air Rotary Percussion
Methods)
Metode ini merupakan kombinasi dari air rotary methods dengan teknik percussion.
Untuk mengangkat drill cutting dari dalam lubang bor ke permukaan menggunakan
tekanan angin dari kompresor. Sedangkan untuk menumbuk batuan pada saat pemboran
menggunakan pneumatic hammer yang berputar dengan jumlah impact antara 10 15
tumbukan per detik.
4) Metode Putar dengan Sirkulasi Terbalik (Reverse Circulation
Rotary Methods)
Metode ini sama dengan metode direct rotary. Metode ini khusus digunakan untuk
pengeboran dengan diameter besar minimum 401,8 meter dengan kondisi batuan yang
unconsolidated. Degan metode ini, lumpur dari annulus lubang bor dipompa keluar
dengan bantuan pompa lain sehingga permukaan lumpur selalu berada di level
permukaan tanah. Dengan demikian, kemungkinan terjadi runtuhan pada dinding sumur
bor pada saat pemboran dilakukan akan dapat diperkecil. Kapasitas pemompaan
(kecepatan aliran di dalam pipa stang bor harus sekitar 2 m/sec).
b. OilBased Mud
Oilbased mud digunakan pada pemboran dalam hot holes, formasi shale, dan sebagainya.
Lumpur ini lebih mahal, tetapi mengurangi terjadinya korosi pada rangkaian pipa bor.
c. Air or GasBased Mud
Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan laju pemboran yang
lebih besar. Karena digunakan kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit
KOMPONEN PEMBORAN
NO
ALAT
ARTI
1.
2.
3.
Crown block
Mast
Catline boom
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Racking platform
Drilling line
Travelling block
Hook
Swivol
Rotary hose
Stand pipe
Drawworks
Drillers console
Pipe setback
Drill floor
Rotary table
Sandaran pipa
Kabel bor
Kerek bor
Kait putar
swivel
Selang putar
Pipa tekan
Pusat penggerak
Juru bor
Pipa pemasak
Pipa pekerja
Meja putar
16.
17.
Substructure
Blow out preventer
18.
19.
Dog house
Choke maniford
Substruktur
Pencegahan semburan
liar (psl)
Rumah jaga
Penjepit
20.
Gas flare
21.
Lumpur gas
22.
Shale shaker
23.
Degasser
Derajat api
PENGERTIAN
NO
ALAT
ARTI
PENGERTIAN
24.
Desander
Pengawapasiran
25.
Mud cleaner
Pembersih lumpur
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
Mud guns
Mud agitators
Mud tangks
Mud sack stroage
Mud mixing hopper
Mud mixing pumps
Mud pumps
Pulsation dampneres
Shock hoses
Mud discharge lines
Brake water tank
Mud lab
Senapan lumpur
Pompa lumpur
Damper
Analisis lumpur
38.
39.
40.
41.
42.
Trip tank
Mud return lines
Drilling water tanks
S.C.R House
Cable tray
NO
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
ALAT
Cable elevator
Enginers &
generator
Enginers & air
compresor
Parts stroage
B.O.P closing unit
Work shop
Pump
parts stroage
ARTI
PENGERTIAN