Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI

Cerebral palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin didefinisikan


sebagai kelainan postur dan gerakan non-progresif, sering disertai
dengan epilepsy dan ketidaknormalan bicara, penglihatan, dan
kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang.

ETIOLOGI
PRENATAL
NATAL
POSTNATAL

FAKTOR RESIKO
1. Letak sungsang.
2. Proses persalinan sulit
3. Apgar score rendah.
4. BBLR dan prematuritas.
5. Kehamilan ganda
6. Malformasi SSP.
7. Perdarahaan maternal atau proteinuria berat pada saat masa
akhir
kehamilan.
8. Perdarahan vaginal selama bulan ke 9 hingga 10 kehamilan dan
peningkatan jumlah protein dalam urine berhubungan dengan peningkatan
resiko terjadinya CP pada bayi.
9. Hipertiroidism maternal, mental retardasi dan kejang.
10. Kejang pada bayi baru lahir.

PATOFISIOLOGI
Adanya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi,
hilangnya neuron dan degenarasi laminar akan
menimbulkan narrowergyiri, suluran sulci dan berat otak
rendah. Serebral palsi digambarkan sebagai kekacauan
pergerakan dan postur tubuh yang disebabkan oleh cacat
nonprogressive atau luka otak pada saat anak-anak. Suatu
presentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu
dasar kelainan (structural otak : awal sebelum dilahirkan,
perinatal, atau luka-luka/kerugian setelah kelahiran
dalam kaitan dengan ketidakcukupan vaskuler, toksin
atau infeksi.

GEJALA KLINIS
1. Spatisitas
2. Tonus otot yang berubah
3. Koreo-atetosis
4. Ataksia
5. Gangguan pendengaran
6. Gangguan bicara
7. Gangguan mata
8. Paralisis
9. Gerakan involunter
10. Kejang
11. Gangguan perkembangan mental
12. Problem emosional terutama pada saat remaja.

KOMPLIKASI
1. Ataksi
2. Katarak
3. Hidrosepalus
4. Retardasi Mental
5. Strain/ketegangan
6. Pinggul Keseleo/Kerusakan
7. Kehilangan sensibilitas
8. Hilang pendengaran
9. Gangguan visual
10. Kesukaran untuk bicara
11. Lateralisasi
12. Inkontinensia
13. Penyimpangan Perilaku

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah
diagnosis sebral palsi ditegakkan.
2. Fungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan penyebabnya suatu proses degeneratif. Pada serebral
palsi. CSS normal.
3. Pemeriksaan EKG dilakukan pada pasien kejang atau pada
golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak.
4. Foto rontgen kepala.
5. Penilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan
yang dibutuhkan.
6. Pemeriksaan metobolik untuk menyingkirkan penyebablain
dari reterdasi mental

PENATALAKSANAAN/TERAPI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Medik
Fisioterapi
Tindakan bedah
Obat-obatan
Reedukasi dan rehabilitasi
Psikoterapi
Tindakan keperawatan

PROGNOSIS
Beberapa faktor sangat menentukan prognosis CP,
tipe klinis CP, derajat kelambatan yang tampak pada
saat diagnosis ditegakkan, adanya refleks patologis,
dan yang sangat penting adalah derajat defisit
intelegensi, sensoris, dan emosional. Tingkat kognisi
sulit ditentukan pada anak kecil dengan gangguan
motorik, tetapi masih mungkin diukur (McCarthy et
al, 1986). Tingkat kognisi sangat berhubungan
dengan tingkat fungsi mental yang akan sangat
menentukan kualitas hidup seseorang.

Anda mungkin juga menyukai