Anda di halaman 1dari 23

FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB DAN
DAMPAK
KORUPSI
Muhamad Brilliant Cahya
Kusuma
Jurusan Geografi, FIS, UNNES

Pengantar
Korupsi terjadi karena beberapa faktor
diantaranya

Dalam korupsi yang bersifat sistemik,


faktor-faktor tersebut terjdi berkelindan
menentukan terjadinya korupsi

Meskipun dalam beberapa hal


perbuatan korupsi mendatangkan
manfaat, namun dampak negatif lebih
besar dari kegunaannya
tidak hanya merugikan keuangan dan
perekonomian negara, tetapi juga
menyengsarakan rakyat dan merusak
sendi-sendi kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KORUPSI
Dalam buku berjudul Peran Parlemen
dalam Membasmi Korupsi, ICW (2000)
mengidentifikasi empat faktor penyebb
korupsi

Mengutip pandangan Mauro,


Mashal (2011) menyebutkan enam
hal yang menyebabkan korupsi

Motivasimencari penghasilan
Kesempatan untuk terlibat
Sistem legislatif dan peradilan yang lemah
Penduduk sedikit dengn SDA melimpah
Hukum dan prinsip etik yang lemah
Instabilitas dan lemahnya kemauan politik

Faktor-faktor penyebab korupsi menurut


Syed Hussein Alatas (1986: 46)
Ketiadaan atau lemahnya kepemimpinan dalam posisiposisi kunci yang mampu memberikan ilham dan
memengaruhi perilaku yang menjinakan korupsi
Kelemahan pengajaran-pengajaran agam dan etika
Kolonialisme
Kurangnya pendidikan
Kemiskinan
Tiadanya tindakan hukuman yang keras
Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku
antikorupsi
Struktur pemerintahan
Perubahan radikal

Menurut Torres sebagaimana dikutip


Kitgaard, Maclean-Abaroa, dan Parris
(2005: 37), faktor-faktor yang menyebabkan
korupsi sulit dihindari

Mengapa korupsi di Indonesia


sukar diberantas ?
Kurang adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk
memberantas
Korupsi yang terjadi sistematik
Masalah budaya
Tidak mencukupinya gaji pegawai negeri
Sejak er reformai, korupsi meningkat dari jumlah pelaku dan
jumlah uang yang dikorupsi
(Amir Santoso, 2006: 2-4)

DAMPAK KORUPSI
Mashal (2011) mengungkapan bahwa
korupsi menyebabkan enam hal berikut
Investasi menjadi rendah
Mengurangi pertumbuhan ekonomi
Mengubah komposisi belanja pemerintah
Ketidaksamaan dan kemiskinan menjadi lebih besar
Mengurangi efisiensi bantuan
Menyebabkan negara mengalami krisis

Dalam kaitannya dengan


ekonomi
FATF dan OECD (2011) melaporkan
bahwa korupsi mengganggu kinerja
ekonomi
Korupsi bahkan seperti pasir bagi roda
pertumbuhan ekonomi. Artinya, korupsi
menjadi penghambat pertumbuhan
ekonomi

Dalam kaitannya dengan hak asasi


manusia
ICHRP dan Transparency Intenational
(2009) mencatat bahwa korupsi bedampak
terlanggarnya hak anak untuk hidup,
khususnya hak untuk memperoleh
pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Korupsi merusak
perekonomian, merendahkan
martabat hukum dan
melemahkan kepercayaan
publik terhadap pemerintah
(Silalhi, 2006: 3)

Korupsi di Indonesia merupakan


persoalan nyata yang menggerogoti
sendi kehidupan bangsa. Rusaknya
kualitas lingkungan hidup,
berkurangnya taman kota, mutu
pendidikan yang dipertanyakan,
infrastruktur yang tidak terawat, dan
banyaknya pengangguran merupakan
segelintir saja dari begitu banyak
dampak korupsi (Suilo, 2006: 93)

Dampak korupsi terhadap rusaknya


sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat
menurut Harman (2012)
Pertama
Kondisi negara dalam berbagai bentuk
korupsi, suap, dan pemerasan merupakan
bentuk dari penyelewengan, yang
merupakan bagian dari warisan orde baru

Kedua
sistem politik yang terbuka,
yang ditunjukan dengan
meningkatnya peran partai
politik, pemilu, pemilukada, dan
parlemen dengan berbagai
kelemahan dan celahnya malah
dimanfaatkan oleh oligarki dan
elite politik

Ketiga
pada musim pemilihan, elite
politik dan partai politik
berperan dalam penggelontor
dana, baik berbentuk uang
maupun barang kepada
masyarakat calon pemilih

Keempat
sebagai bagian dari masyarakat
politik, banyaknya dugaan
korupsi atas elite dan partai
politik dapat merusak
pembentukan dan pertumbuhan
karakter dalam kaderisasi politik

Kelima
posisi elite politik dan elite
negara berpengaruh terhadap
masyarakat sebagai figur yang
diikuti

Keenam
sikap dan perilaku masyarakat
pemisif dari masyarakat justru
mendukung elite politik untuk
melakuka korupsi

Ketujuh
merosotnya moral dan nilai-nilai
budaya yang luhur beriringan
dengan meluasnya korupsi
yang berimplikasi juga pada
perilaku koruptif masyarakat

Korupsi juga dapat menghambat


ekonomi dan daya saing
No

Kasus Korupsi

Nilai
(triliun rupiah)

Pajak

50,0

Minyak dn Gas

40,1

Kehutanan

2,3

Perbankan

1,8

Keuangan daerah

1,3

Infrastruktur

597,5

Pendidikan

204,2

Kesehatan

113,4

Potensi Kerugian Negara karena Kasus Korupsi (Harman, 2012)

No

Negara

Nilai

Singapura

1,42

Australia

2,28

Hongkong

2,67

Amerika
Serikat

3,42

Jepang

3,49

Makau

4,96

Korea Selatan

5,98

Taiwan

6,28

Malaysia

6,47

10

China

6,52

11

India

7,18

12

Thailand

7,60

13

Filiphina

8,06

14

Vietnam

8,07

15

Kamboja

9,10

16

Indonesia

9,27

Survey yang dilakukan


Political and Economic
Risk Consultancy
menempatkan
Indonesia ebagai
negara terkorup

simpulan
Korupsi bersifat multidimensuonal dan disebabkan oleh
banyak faktor
Korupsi menimbulkan pemahaman yang berbeda di
kalangan pelaku (prokorupsi) dan pihak penentang
korupsi
Dampak korupsi mengenai siapa saja, tidak hanya orag
dewasa, tua renta, tetapi juga anak-anak

Anda mungkin juga menyukai