TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama
: Ny. N
Umur/ tgl lahir
: 55 tahun/10-02-1959
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku
: Bugis Makassar
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Kawin
Alamat
: Kab. Gowa
Sumber Informasi
: Pasien dan keluarga
Ruang rawat
: Perawatan Sayang Duafa kamar 1
No. Rekam Medik
: 200789
Tanggal/jam Masuk
: 30/04/2015, 12:00:04
Tanggal/jam Pengambilan data : 05/04/2015, 09:13
Diagnosa masuk
: LBP (Low Back Pain)
Pindahan Dari
: IRD
Perawat yang Bertanggung jawab: Perawat Sayang Duafa Kamar 1
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama: Nyeri pada punggung bawah
Riwayat keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri pada punggung bagian
bawah, pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke
paha, skala nyeri : 8 dan nyeri dirasakan terutama saat bergerak.
b. Keluhan saat ini : Selain nyeri pada punggung, pasien juga mengatakan
badan terasa panas, pasien mengatakan lemah, tidak dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan, dan pasien mengatakan nafsu makan menurun.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien sebelumnya tidak pernah dirawat di
rumah sakit, awalnya pasien mengeluh nyeri pada punggung bawah dan
tidak dapat berjalan yang dirasakan kurang lebih 4 minggu yang lalu.
1)
2)
3)
4)
5)
dengar
6) Ukuran/reaksi pupil: bermiosis OD: 2,5 mm OS: 2,5 mm
7) Pasien tidak kaku kuduk. Koordinasi baik.
8) Refleks patella : +/+
9) Refleks biceps/triseps: +/+
10) Kernig sign dan brudinsky: negatif
11) Babinsky: -/-. Chaddock: -/12) Braqurd : kanan : +, kiri : +
13) Patric kanan dan kiri : negative
14) Contra patric kana kiri : negatif
Masalah Keperawatan: Tidak ada
k. Keamanan
1) Pasien tidak memiliki alergi
2) Tidak ada riwayat penyakit hubungan seksual
3) Pasien tidak pernah transfuse darah
4) Tidak ada riwayat kecelakaan, tidak fraktur, tidak ada perubahan pada
tahi lalat dan tidak ada pembesaran nodus.
Masalah Keperawatan: tidak ada
l. Seksualitas
1) Pasien tidak aktif melakukan hubungan seksual, tidak menggunakan
kondom.
2) Terdapat perubahan terakhir dalam frekuensi/minat.
3) Tidak ada masalah seksual
4) Pasien sudah menopaus
Masalah Keperawatan: tidak ada
m. Keseimbangan dan Peningkatan Hubungan Resiko Serta Interaksi Sosial
1) Lama perkawinan: 37 tahun, hidup dengan suami dan anak
2) Pasien tidak stress.
3) Orang pendukung lain: keluarga dan tetangga
4) Peran dalam struktur keluarga: istri
5) Tidak ada masalah dengan psikologis dan sosiologis
6) Pasien tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada laringetomi
5
Dosis
Waktu
Cara
Tujuan
Dexamethason
Ranitidin
Berthyco
1 ampul
500 mg
1 ampul
Per 12 jam
Per 12 jam
Per 24 jam
pemberian
Intravena
Intravena
IM
Antibiotik
Antibiotik
Histamine antagonis
Ciprofolaksasi
500 mg
Per 12 jam
Intravena
reseptor b
Fungsi hepar
n
Glukodes
Metformin
Simuastatin
500 mg
20 mg
2x1
3x1
1x1
Oral
Oral
Oral
Anti emetic
Analgetik
Glukokortikoid
6. Data Genogram
GI
6
GII
?
57
55
GIII
31
26
29
Keterangan :
: laki-laki
: Garis perkawinan
: Perempuan
: Garis keturunan
: Pasien
: Garis serumah
: Meninggal
Keterangan Generasi:
GI : Ayah dan ibu pasien meninggal karena faktor usia (pasien tidak
mengetahui pasti penyebab meninggalnya).
GII : Pasien adalah anak bungsu dari tiga orang bersaudara, kedua
saudaranya meninggal karena faktor usia (pasien tidak mengetahui pasti
penyebab meninggalnya). Suami pasien adalah anak pertama dari empt
orang bersaudara, dua adik dari suami pasien sudah meninggal karna
factor usia.
Pasien dirawat di RSUD Haji Makassar Ruang Sayang Dhuafa kamar 1
dengan diagnose LBP.
GIII:Pasien dan suami memiliki tiga orang anak. Diantaranya dua anak
perempuan dan seorang anak laki-laki. Ketiga anak pasien masih hidup
dan sehat wal afiat.
7. Data Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 30-04-2015
Jenis pemeriksaan : Lumbosacral/2079
1) Kurve/lordosis masih baik
2) Tak terdeteksi tanda-tanda fraktura atau lithesis
3) Disc space dan foramen intervetebrales masih baik
4) Pedicles utuh
5) Densitas tulang-tulang masih utuh
Kesan : Tak tampak adanya kelainan pada tulang-tulang vertebra
Anjuran : MRI lumbo sacral untuk evaluasi lebih baik
Kontraksi punggung
Tulang belakang menyerap
goncangan vertikal
Peradangan
Gangguan
mobilitas fisik
Kerusakan
integritas kulit
Peningkatn suhu
tubuh
Hipertermi
Nyeri
Gangguan rasa
nyaman: nyeri
Gangguan pola
tidur
B. Klasifikasi Data
Data Subjektif
Data Objektif
ditusuk-tusuk
3. Pasien mengatakan
nyerinya
menjalar ke paha
4. Pasien mengatakan skala nyeri :
8 (sedang)
5. Pasien
mengatakan
nyeri
1.
2.
3.
4.
5.
dalam bergerak
6. Pelaksanaan
aktivitas
pasien
C. Analisa Data
No
1
DS:
1. Pasien
pada
Data
mengeluh
punggung
Etiologi
Masalah
Masalah muskuluskeletal Nyeri
nyeri mengakibatkan kontraksi
bagian punggung
yang
bawah
menyebabkan
tulang
2. Pasien mengatakan nyeri
belakang
menyerap
seperti ditusuk-tusuk
goncanga
vertical
3. Pasien
mengatakan
sehingga
terjadi
nyerinya menjalar ke paha
4. Pasien mengatakan skala perubahan
structural
nyeri : 8 (sedang)
dengan discus susun atas
5. Pasien mengatakan nyeri
10
dirasakan
teruma
bergerak.
gelatinus mengakibatkan
DO:
1.
2.
3.
4.
tremor
5. Pasien
discus/kerusakan
mengalami
keterbatasan
dalam
bergerak
2.
sendi
sehingga
terjadi
DS :
sehingga
berdampak
pada
hipertermi
Masalah muskuluskeletal Gangguan
DS :
teruma
saat punggung
yang
bergerak.
menyebabkan
tulang
2. Pasien mengatakan terasa
belakang
menyerap
lemah dan tidak dapat
11
sehingga
DO :
perubahan
1. Pasien
vertical
terjadi
structural
keterbatasan
bergerak
2. Pelaksanaan
gelatinus mengakibatkan
aktivitas
sehingga
pasien
yang berdampak pada
3. Pasien nampak lema
4. Postur tubuh tampak gangguan mobilitas fisik.
tremor
5. Kekuatan otot
5
5
4
4
6. Pasien
mengalami
kelelahan
7. Lama tidur pada siang hari
: 2 jam dan malam hari : 4
jam
4.
DS :
bokong
sebelah punggung
menyebabkan
yang
tulang
belakang
menyerap
vertical
terjadi
structural
12
5.
melemah
yang
berdampak
pada
intoleransi aktifitas.
Vibrifertilago padat dan Gangguan pola
DS :
jika
nyeri
pada menyebabkan
teratur tidur
adanya
penonjolan
discus/kerusakan
sendi
kurang
fresh
sehingga
terjadi
saraf
pada
gangguan
pola
tampak tidur.
anemis
4. Lama tidur pada siang
hari : 2 jam dan malam
hari : 4 jam
D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperatawatan
Tgl di temukan
Tgl teratasi
13
masalah 05/05/2015
musculoskeletal
2. Hipertermi berhubungan dengan proses
05/05/2015
08/05/2015
05/05/2015
05/05/2015
05/05/2015
penyakit
3. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan
dengan
nyeri
spasme
otot
dan
berkurangnya kelenturan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan mobilitas fisik
5. Gangguan pola tidur
dengan nyeri, tidak nyaman.
berhubungan
14
E. Intervensi Keperawatan
N
o
1
Diagnosa keperawatan
Nyeri
Kritreia evaluasi
berhubungan Setelah
dengan
dilakukan
masalah tindakan
muskuloskeletal.
3x24
ditandai dengan :
pasien dapat :
DS:
1. Mampu
1. Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah
2. Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuktusuk
3. Pasien mengatakan
nyerinya menjalar ke
paha
4. Pasien mengatakan
skala nyeri : 8
(sedang)
jam
keperawatan
diharapkan
mengontrol
mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi
nyeri,
mencari bantuan)
2. Melaporkan
nyeri
bahwa
berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu
mengenali
Rencana tindakan
1. Lakukan
Rasional
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas
dan
presipitasi.
2. Observasi
dari
ketidaknyamanan.
3. Bantu
pasien
menentukan
tindakan
intervensi selanjutnya.
2. Untuk
mengetahui
reaksi
ketidaknyamanan klien.
dan
dan
faktor
reaksi
nonverbal
memberikan
3. Untuk
mengetahui
penyebab
nyeri.
dukungan.
4. Kontrol lingkungan yang
dapat
nyeri
mempengaruhi
seperti
suhu
15
5. Pasien mengatakan
nyeri
(skala,
nyeri dirasakan
intensitas,
DO :
4. Menyatakan
1. Pasien
tampak
meringis
2. Skala nyeri 8 (sedang)
3. Pasien nampak lemah
4. Postur tubuh tampak
tremor
5. Pasien
mengalami
dalam
pencahayaan
dan kebisingan.
rasa
5. Untuk
yang
6. Berikan
vital
dalam
rentang normal
mengalami
gangguan tidur
rasa
kontrol
5. Tingkatkan istirahat
berkurang
5. Tanda
menyebabkan
terhadap nyeri.
6. Tidak
keterbatasan
bergerak.
frekuensi
ruangan,
tentang
informasi
nyeri
seperti
nyeri
akan
dari
memungkinkan
baik,
posisi
mengurangi
dan
dan
pengetahuan
menambah
klien
tentang
penyebab nyeri.
prosedur
7. Monitor vital sign
8. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas
dala, relaksasi, distraksi,
16
dilakukan
tindakan
DS :
1. Pasien
keperawatan
1. Suhu : 36-37,5c
2. Klien mengatakan
lagi
3. Pasien tidak nampak
demam
penurunan
menggunakan
selimut
tampak
dapat
tingkat kesadaran
adekuatnya
perfusi
serebral.
3. Dengan memonitor intake dan
3. Monitor
intake
dan
output cairan
output
diharapkan
dapat
vital
menggigil.
DO:
1. Tanda-tanda
dan
kerusakan
glumerulus.
4. Untuk menurunkan suhu tubuh
4. Berikan
anti
piretik:
parasetamol
mencegah
hilangnya
5. Selimuti pasien
6. Berikan cairan intravena
7. Anjurkan
5. Untuk
kompres
dapat
meningkatkan
17
dan aksila
3
dilakukan
1.
keperawatan
Monitoring
vital
sign
berkurangnya kelenturan.
sebelm/sesudah
DS :
kriteria hasil:
1. Pasien
mengatakan
nyeri
terutama
saat
peningkatan mobilitas
mengalami
dalam
bergerak
2. Pelaksanaan aktivitas
sebagian
latihan
saat latihan
2.
kemampuan
3.
3. Memverbalisasikan
pasien
dalam mobilisasi
Latih pasien
dalam
perasaan dalam
pemenuhan
meningkatkan
mandiri
kekuatan dan
kemampuan
keterbatasan
pasien
Klien meningkat
dirasakan
bergerak.
2. Pasien
mengatakan
1. Pasien
1.
4.
berpindah
secara mandiri
4. Untuk lebih memudahkan pasien
memenuhi kebutuhan ADL.
kemampuan
Dampingi
mobilisasi
dan
bantu
penggunaan alat
Bantu untuk
ps.
mobilisasi (walker)
manajemen nyeri
3. Mengkebutuhan ADL terpenuhi
sesuai
4. Memperagakan
pori-pori.
1. Mengetahui keadaan umum klien
5.
5. Posisi
yang
nyaman
membantu
kesempatan
akan
memberikan
pada
otot
untuk
relaksasi
Ajarkan
pasien
bagaimana
18
berhubungan
dengan perawatan
dilakukan
3x4
mobilitas fisik
DS :
1. Klien
bokong
sebelah kanan
DO :
jam,
melaporkan
luka
1.
bantuan
jika
kanan
Keadaan luka tampak
pasien
menggunakan
1. Untuk
mengurangi
terjadi
perlahan
membaik
2. Tidak nampak luka
Anjurkan
untuk
3.
pada bokong
pasien
posisi
terjadinya
Monitor
infeksi
pada luka
terjadinya
luka
dekubitus
pasien)
2. Mencegah
3. Mencegah
Mobilisasi
(ubah
berikan
mengalami
kelelahan
Kerusakan integritas kulis Setelah
luka
dan
4
6. Pasien
4
posisi
diperlukan
tremor
5. Kekuatan otot
5
merubah
kulit
adanya kemerahan
akan
4. Gejala
awal
dekubitus
terjadinya
sehingga
luka
dapat
19
5.
Observasi
luka
lokasi,
luka
dimensi,
kedalaman
luka,
karakteristik,warna
cairan,
granulasi,
infeksi
lokal,
formasi traktus
6.
Gangguan
pola
berhubungan
tidur Setelah
dengan tindakan
dilakukan
selama
DS :
3x24
pada luka
1. Kaji gangguan tidur
keperawatan
tekanan
jam
2. Jelaskan
pentingnya
3. Fasilitasi
untuk
mempertahankan
demam
pasien
selanjutnya.
2. Memambah pengetahuan untuk
mempertahankan tidur.
3. Memberikan rangsangan untuk
istirahat (tidur)
20
mengeluh lemah
DO :
tidur/istirahat
hal-hal
Pasien
Konjungtiva
yang
tampak
anemis
4. Mampu
lingkungan
yang nyaman
memberikan
rasa
kelelahan
(membaca)
4. Ciptakan
pengobatan.
6. Kolaborasi
analgesik
6. Mempercepat
nyeri
dan
pemberian
yang
penyembuhan
menyebabkan
nyeri
sebelum
penyebab kelemahan.
hari : 3 jam
21
Hari, Tanggal;
DX
1
Jam
Senin, 06 Mei
Tindakan Keperawatan
Evaluasi SOAP
Senin 06 Mei 2015,
2015
Jam 09.00
09.00
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
nyerinya menjalar ke
frekuensi,
kualitas
dan
paha.
faktor presipitasi.
O:
Hasil :
tampak
P : klien mengatakan nyeri Pasien
meringis
kerna bergerak
nyeri
8
Q :klien mengatakan nyeri Skala
seperti ditusuk-tusuk
R : klien menyatakan nyeri
09.05
09.05
(sedang)
Postur
tubuh
tampak tremor
pada punggung bawah
S : klien menyatakan skala A : Nyeri belum teratasi
nyeri 8 (berat)
P : Lanjutkan intervensi
T : Nyeri dirasakan terus
1. Kaji nyeri secara
menerus
komprehensif
2. Observasi
reaksi
2. Observasi
reaksi
nonverbal dari ketidak
nonverbal
dari
nyamanan.
ketidaknyamanan.
Hasil : klien tampak
3. Kontrol lingkungan
meringis dan lemah
yang
dapat
3. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
mempengaruhi
seperti
suhu
pencahayaan
ruangan,
dan
kebisingan.
Hasil : kipas angin telah
dinyalakan dan keluarga
ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan.
4. Tingkatkan istirahat
74
nyeri
seperti
penyebab
berkurang
dan
dari
informasi
nyeri,
prosedur
Hasil : klien mengerti
yang disampekan perawat
06.00
5. Berikan
ketidaknyamanan
antisipasi
ketidaknyamanan
klien
teknik
non
farmakologi: napas
dala,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/ dingin.
8. Berikan analgetik
untuk
mengurangi
nyeri
12.00
06.00
1.
Monitor
75
06.03
sesering mungkin
Hasil : S : 38 C
2.
Monitor penurunan
tingkat kesadaran
demam
composmentis
06.05
3.
O:
atau
600-1000
menggigil
Pasien tampak
menggunakan
4.
Berikan
anti
piretik: parasetamol
Hasil : klien diberikan
parasetamor
09.45
5.
Anjurkan keluarga
selimut
A : Hipertermi belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1.
sesering mungkin
2.
selimut
13.23
6.
Berikan
cairan
intravena
Hasil : terpasang infus
dengan cairan RL 20 tetes
09.45
permenit
7.
Anjurkan kompres
pasien pada lipat paha dan
aksila
Hasil : kelurga mengerti
dan melaksanakan anjuran
Monitor
penurunan
selimuti pasien
Hasil : klien memakai
Monitor suhu
tingkat
kesadaran
3.
Monitor intake
dan output cairan
4.
Berikan
anti
piretik: parasetamol
5.
Anjurkan klien
selimuti pasien
6.
Berikan cairan
intravena
7.
Anjurkan
kompres
pasien
76
06.00
perawat.
1. Monitoring
vital
sebelum/sesudah
aksila
sign S : Pasien mengatakan
latihan nyeri dirasakan terutama
dalam mobilisasi
Hasil : pasien
melakukan
dalam
pemenuhan
12.05
Bantu
melakukan
12.10
dalam
aktivitas
Pasien
mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
Pelaksanaan
aktivitas
pasien
sebagian
dibantu
keluarga pasien
Pasien
nampak
lemah
Kekuatan otot
nyeri
O:
akibat
yang dirasakan
mandiri
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
kelurga
4. Dampingi
bergerak
kebutuhan
secara
terasa
aktivitas
mengatakan
Pasien
mengalami
kelelahan
dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan
secara
ADLs
mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi dan Bantu
pasien
saat
mobilisasi
dan
bantu
penuhi
jika
diperlukan
4.
09.00
yang longgar
Hasil
pasien
menggunakan
sebelah kanan
telah O :
pakaian
yang longgar
09.05
adanya
Tampak
sebelah kanan
Keadaan
luka
78
10.00
12.00
memberikan
kering
lap
basah
12.07
longgar
2. Jaga
kebersihan
kulit
agar
tetap
karakteristik,
setiap
warna
tanda-tanda
lokal,
formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
bagian bokong sebelah
kanan, berbenruk bulat
dan
lonjong,
dengan
tidak
terdapat
nekrotik
dan
dua
jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi,
kedalaman
dimensi,
luka,
karakteristik,warna
cairan,
granulasi,
jaringan
nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal,
formasi
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
79
luka
Hasil
Pasien
sering
09.07
18.25
pentingnya
tidur
(musik
religi)
Hasil : keluarga memutar
musik religi bagi pasien
sebelum tidur
4. Ciptakan lingkungan yang
Pasien
nampak
kelelahan
Konjungtiva tampak
anemis
Lama tidur pada
siang hari : 2 jam dan
malam hari : 3 jam
A : Gangguan tidur
nyaman
Hasil : suasana nyaman belum teratasi
dan tenang karna keluarga P : Lanjutkan intervensi
tidak berisik.
5. Kolaborasi
analgesik
aktivitas
24.00
mempertahankan aktivitas
sebelum
17.05
kurang fresh
pemberian
sebelum
apabila
nyeri
penyebab kelemahan.
Hasil :
sebelum
yang
80
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum
aktivitas
apabila
nyeri
penyebab
kelemahan.
Implementasi hari ke 2
No
Hari, Tanggal;
DX
1
Jam
Senin, 07 Mei
2015
Tindakan Keperawatan
09.00
Evaluasi SOAP
Lakukan
pengkajian nyeri secara
komprehensif
lokasi,
termasuk
karakteristik,
Jam 09.00
S : Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah dan
nyerinya menjalar ke
paha.
O:
81
Pasien
meringis
Skala
nyeri
(sedang)
reaksi
dari
tampak
7
ketidak nyamanan.
Hasil : klien tampak
09.05
3.
yang
mempengaruhi
seperti
suhu
lingkungan
09.10
tampak
dan
istirahat
Hasil :
mempengaruhi
ruangan,
kebisingan.
Hasil :kipas angin telah
yang
dapat
dapat
nyeri
pencahayaan
09. 10
ketidaknyamanan.
3.
Kontrol
09.05
dari
pencahayaan
4.
dan
kebisingan.
Tingkatka
n istirahat klien
5.
Berikan
informasi
tentang
nyeri
seperti
penyebab
nyeri,
tentang
nyeri
seperti
penyebab
nyeri,
antisipasi
berapa
dari
ketidaknyamanan
dari prosedur
6.
Monitor
vital sign
82
7.
Anjurkan
12.00
Monitor
vital
sign
Hasil : TTV :
TD: 120/ 90 mmhg
S : 37,5 C
P : 20 X/menit
N : 88 X/menit
7.
Anjurkan
tentang
farmakologi: napas
8.
dalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/ dingin.
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
dala,
relaksasi,
dingin.
Hasil : klien mengikuti
dan melaksanakan anjuran
8.
12.00
06.00
1.
sesering mungkin
Hasil : S : 37,5 C
2.
Monitor
06.03
penurunan
tingkat
kesadaran
demam
O:
composmentis
06.05
3.
Monitor intake
dan output cairan
Hasil : klien minum 3-5
gelas
atau
600-1000
menggigil
Pasien tampak
menggunakan
selimut
83
4.
teratasi
Berikan
piretik: parasetamol
1. Monitor
sesering mungkin
2. Monitor penurunan
parasetamor
09.45
5.
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
Anjurkan
keluarga selimuti pasien
Hasil : klien memakai
selimut
13.23
6.
Berikan cairan
output cairan
4. Berikan anti piretik:
parasetamol
5. Anjurkan
intravena
7. Anjurkan
permenit
7.
klien
selimuti pasien
6. Berikan
cairan
intravena
09.45
suhu
pasien
Anjurkan
kompres
pada
lipat
06.00
perawat.
1. Monitoring
vital
sebelum/sesudah
dalam mobilisasi
Hasil : pasien
melakukan
dalam
aktivitas
mengatakan
terasa
akibat
nyeri
yang dirasakan
O:
Pasien
mengalami
keterbatasan dalam
84
kebutuhan
aktivitas
pasien
mandiri
sebagian
dibantu
secara
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
pasien masih dibantu oleh
kelurga
4. Dampingi
bergerak
Pelaksanaan
dan
Bantu
keluarga pasien
Pasien
nampak
lemah
Kekuatan otot
ADLs ps.
Hasil : pasien
melakukan
dalam
aktivitas
Pasien
mengalami
kelelahan
A : Masalah gangguan
pasien
1. Monitoring
sign
2. Kaji
vital
kemampuan
pasien
dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan
secara
ADLs
mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi
dan
Bantu pasien saat
mobilisasi
bantu
dan
penuhi
85
jika
diperlukan
4.
09.00
1. Anjurkan
pasien
menggunakan
yang longgar
Hasil
sebelah kanan
pasien
menggunakan
telah O :
pakaian
yang longgar
09.05
10.00
lap
basah
sebelah kanan
Keadaan
luka
tampak bersih dan
kering
12.00
adanya
memberikan
Tampak
kemerahan
untuk menggunakan
pakaian
yang
longgar
86
12.07
2. Jaga
kulit
kebersihan
agar
tetap
karakteristik,warna cairan,
setiap
granulasi,
jaringan
nekrotik,
infeksi
tanda-tanda
lokal,
formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
bagian
bokong
kanan,
berbenruk
dan
lonjong,
sebelah
bulat
dengan
tidak
jaringan
terdapat
nekrotik
dan
dua
jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi,
kedalaman
dimensi,
luka,
karakteristik,warna
cairan,
granulasi,
jaringan
nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal,
formasi
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
luka
Hasil
mengubah
5.
09.07
18.25
Pasien
sering
posisi
setiap
tentang
pentingnya
mempertahankan
24.00
nampak
kurang fresh
Pasien
nampak
kelelahan
Klien
Konjungtiva tampak
anemis
Lama tidur pada
siang hari : 2 jam dan
sebelum
yang
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum
apabila
aktivitas
nyeri
penyebab
kelemahan.
88
Implementasi hari ke 3
No
Hari, Tanggal;
DX
1
Jam
Senin, 08 Mei
2015
Tindakan Keperawatan
Evaluasi SOAP
Senin 08 Mei 2015,
1.
09.00
Jam 09.00
Lakukan
pengkajian nyeri secara
komprehensif
lokasi,
termasuk
karakteristik,
S : Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah dan
nyerinya menjalar ke
paha.
dan factor presipitasi.
Hasil :
O:
P : klien mengatakan nyeri
Pasien
tampak
kerna bergerak
meringis
Q :klien mengatakan nyeri
Skala
nyeri
6
seperti ditusuk- tusuk
(sedang)
R : klien menyatakan nyeri
A : Nyeri belum teratasi
pada punggung bawa
S : klien menyatakan skala P : Lanjutkan intervensi
nyeri 6 (sedang)
T : Nyeri dirasakan terus
2.
menerus
Observasi
reaksi
nonverbal
ketidak nyamanan.
dari
dari
ketidaknyamanan.
89
09.05
Hasil
3.
klien
tampak
yang
seperti
yang
suhu
dapat
nyeri
ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan.
Hasil : kipas angin telah
dinyalakan dan keluarga
tidak membuat keributan
4.
Tingkatkan
istirahat
Hasil :
09. 10
klien
tampak
09.10
dan
kebisingan.
4. Tingkatkan istirahat
klien
5. Berikan
informasi
nyeri,
tentang
nyeri
ketidaknyamanan
seperti
penyebab
nyeri,
berapa
dari prosedur
6. Monitor vital sign
7. Ajarkan
tentang
dari
prosedur
Hasil : klien mengerti
yang disampekan perawat
6.
06.00
dapat
mempengaruhi
mempengaruhi
09.05
3. Kontrol lingkungan
Monitor
vital
sign
Hasil : TTV :
TD: 120/ 80 mmhg
S : 37 C
P : 22 X/menit
N : 84 X/menit
9.
Ajarkan
tentang
teknik
non
farmakologi: napas
dala,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangat/ dingin.
8. Berikan analgetik
untuk
mengurangi
nyeri
dala,
relaksasi,
09.25
dingin.
Hasil : klien mengikuti
dan melaksanakan anjuran
10.
12.00
06.00
8.
sesering mungkin
Hasil : S : 37 C
9.
Monitor
06.03
penurunan
badan
tingkat
tidak
terasa panas
kesadaran
06.05
sudah
O:
menggigil
Pasien sudah tidak
Monitor intake
menggunakan
selimut
11.
1.
Berikan
anti
mungkin
2. Monitor penurunan
piretik: parasetamol
parasetamor
09.45
12.
Anjurkan
keluarga selimuti pasien
Hasil : klien memakai
selimut
13.23
13.
Berikan cairan
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Berikan anti piretik:
parasetamol
5. Anjurkan
klien
selimuti pasien
91
intravena
6. Berikan
intravena
7. Anjurkan
pasien
permenit
14.
cairan
kompres
pada
lipat
Anjurkan
kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Hasil : kelurga mengerti
dan melaksanakan anjuran
06.00
perawat.
1. Monitoring
vital
sebelm/sesudah
dalam mobilisasi
Hasil : pasien
melakukan
dalam
pemenuhan
12.05
Bantu
nyeri
O:
Pasien
mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
Pelaksanaan
aktivitas
pasien
sebagian
dibantu
keluarga pasien
Pasien
nampak
lemah
Kekuatan otot
akibat
yang dirasakan
mandiri
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
kelurga
4. Dampingi
bergerak
kebutuhan
secara
terasa
aktivitas
mengatakan
Pasien
mengalami
92
12.10
Hasil
pasien
melakukan
dalam
posisi
dan
berikan
bantuan
jika
diperlukan
Hasil : pasien mengerti
12.10
kelelahan
vital
sign sebelm/sesudah
latihan
dan
lihat
dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan
secara
ADLs
mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi
dan
Bantu pasien saat
mobilisasi
bantu
dan
penuhi
jika
diperlukan
93
4.
09.00
1. Anjurkan
pasien
menggunakan
yang longgar
Hasil
sebelah kanan
pasien
menggunakan
telah O :
pakaian
yang longgar
09.05
10.00
12.00
lap
basah
sebelah kanan
Keadaan
luka
tampak bersih dan
kering
untuk menggunakan
kemerahan
Hasil : tampak adanya
longgar
2. Jaga
kebersihan
12.07
adanya
memberikan
Tampak
pakaian
kulit
yang
agar
tetap
karakteristik,
setiap
warna
tanda-tanda
lokal,
formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
dua
jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi,
dimensi,
kedalaman
karakteristik, warna
dan
cairan,
lonjong,
dengan
luka,
granulasi,
94
jaringan
tanda-tanda infeksi
lokal,
tidak
jaringan
terdapat
nekrotik
nekrotik,
formasi
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
dan
pada luka
luka
Hasil
Pasien
sering
09.07
18.25
pentingnya
(musik religi)
Hasil : keluarga memutar
musik religi bagi pasien
sebelum tidur
4. Ciptakan
lingkungan
Pasien
nampak
kelelahan
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
17.05
kurang fresh
Konjungtiva tampak
anemis
Lama tidur pada
siang hari : 2 jam dan
malam hari : 3 jam
A : Gangguan tidur
yang nyaman
Hasil : suasana nyaman belum teratasi
dan
tenang
karna P : Lanjutkan intervensi
keluarga tidak berisik.
5. Kolaborasi
pemberian
95
analgesik
24.00
sebelum
2. Jelaskan pentingnya
penyebab kelemahan.
Hasil :
mempertahankan
aktivitas
sebelum
yang
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum
apabila
aktivitas
nyeri
penyebab
kelemahan.
96